ELEKTROMAGNETIK
Oleh:
RAHMA SUCIATI
KELAS: XI MIPA 2
GURU PEMBIMBING : Dra.Hj.Sestrioni
Dalam laporan ini, saya akan membahas tentang pemanfaatan radias elektromagnetik
dalam teknologi dan dampak yang ditimbulkannya pada kehidupan . Harapan saya, laporan
ini dapat dipergunakan sebagai sarana informasi yang bermanfaat bagi pembacanya.
Latar Belakang
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada
medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang
bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan.
Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua
puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu.
Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi
elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi
berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan
semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Gelombang Elektromagnetik
Sinar dengan panjang gelombang besar, yaitu gelombang radio dan infra merah,
mempunyai frekuensi dan tingkat energi yang lebih rendah. Sinar dengan panjang gelombang
kecil, ultra violet, sinar x atau sinar rontgen, dan sinar gamma, mempunyai frekuensi dan tingkat
energi yang lebih tinggi.
BAB 2
PEMBAHASAN
Hipoesis Maxwell
Menurut Maxwell, ketika terdapat perubahan medan listrik (E), akan terjadi
perubahan medan magnetik (B). Perubahan medan magnetik ini akan
menimbulkan kembali perubahan medan listrik dan seterusnya.
Maxwell menemukan bahwa perubahan medan listrik dan perubahan medan magnetik ini
menghasilkan gelombang medan listrik dan gelombang medan magnetik yang dapat merambat di
ruang hampa. Gelombang medan listrik (E) dan medan magnetik (B) inilah yang kemudian
dikenal dengan nama gelombang elektromagnetik.
Secara matematis, Maxwell menghitung kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik
bergantung pada dua besaran, yaitu permitivitas listrik (E0=8,85x10-12 C2/N.m2) dan permitivitas
magnet x10-7wb/A.m).
setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik.
Waktu kawat menghantarkan sama dengan arus listrik. Bergantung pada situasi, gelombang
elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel.
Untuk menentukan hipotesis dan perhitungan Maxwell, Heinrich Rudolph Hertz
membangkitkan dan mendeteksi gelombang elektromagnetik dengan menggunakan sumber-
sumber listrik. Hasil percobaan Hertz mendukung hipotesis Maxwell tentang gelombang
elektromagnetik. Selain itu Hertz juga menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik
memiliki sifat cahaya,yaitu pemantulan, pembiasan, polarisasi, difraksi, dan merambat dalam
ruang hampa. Dengan demikian terbukti bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Laju dan kecepatan gelombang elektromagnetik sama dengan laju cahaya diruang
hampa. Akan tetapi, panjang gelombang dan frekuensi gelombang elektromagnetik tidak sama
dengan panjang gelombang dan frekuensi cahaya.
Hubungan frekuensi dan panjang gelombang, yaitu sebagai berikut:
Gelombang Elektromagnetik
Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik
Sifat-sifat gelombang elektromagnetik yang didasarkan dari eksperimen yang
dilakukan oleh Heinrich Hertz (1857–1894) pada tahun 1887, yaitu sebagai berikut :
1. Merupakan perambatan getaran medan listrik dan medan magnet yang saling tegak
lurus terhadap arah rambatnya dan termasuk gelombang transversal,
2. Tidak bermuatan listrik sehingga tidak dipengaruhi atau tidak dibelokkan oleh medan
listrik atau medan magnet,
3. Tidak bermassa dan tidak dipengaruhi medan gravitasi,
4. Merambat dalam lintasan garis lurus,
5. Dapat merambat di ruang hampa,
6. Dapat mengalami pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, serta polarisasi, dan
7. Kecepatannya di ruang hampa sebesar 3 × 108 m/s.
Sumber Gelombang Elektromagnetik
Osilasi listrik.
Sinar matahari menghasilkan sinar ultraviolet.
Lampu merkuri menghasilkan infra merah.
Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam
menghasilkan sinar X(digunakan untuk rontgen).
Inti atom yang tidak stabil menghasilkan sinar gamma.