Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………….. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………. ii

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………… 1

A. Latar Belakang …………………………………... 1

B. Tujuan Laporan... ………………………………… 3

C. Kegunaan Laporan ... …………………………….. 3

BAB II

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era Globalisasi ini, kita haru sbersikap arif dan mampu merumuskan
serta mengaktualitaskan kembali nilai-nilai kebangsaan terhadap tatanan dunia
luar dengan tetah berpijak pada jadi diri bangsa serta memperluas makna
pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang
akan timbul. Perekonomian masyarakat indonesia yang masih sangat rentang
dengan kemiskinan juga sangat berpengaruh dalam era globlisasi ini.

Pada era globalisasi saat ini dengan perkembangan bisnis yang semakin
pesat dan persaingan yang sangat ketat, para pelaku usaha dituntut untuk dapat
beradaptasi dan berinovasi agar dapat bertahan serta berkembang di era
globalisasi ini. Maka dari itu Penggunaan sistem informasi yang baik untuk
mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan atau organisasi adalah sebuah

2
kewajiban agar perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan. Penerapan sistem informasi yang tepat diharapkan dapat menjadi
suatu cara untuk menjaga agar perusahaan atau organisasi dapat bersaing dan
bahkan menjadi market leader dengan menyediakan data dan informasi yang tepat
dan akurat agar dapat di gunakan dalam setiap pengambilan keputusan bisnis.

Sistem informasi bermanfaat untuk mengumpulkan data, penyimpanan serta


pengolahan data dan kemudian dapat mempermudah pengambilan keputusan,
mengidentifikasi masalah, peramalan bisnis dan lain-lain. Penerapan sistem
informasi sangatlah penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi, maka dari itu
penerapan sistem informasi tersebut harus dilakukan sebaik-baiknya agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Sistim informasi merupakan suatu sistim yang
kompleks dan memerlukan perencanaan dan pengembangan yang cermat agar
sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Penerapan sistem informasi tersebut bisa
saja berhasil ataupun gagal tergantung bagaimana manajemen yang mengurus
pengelolaan sistem informasi tersebut. Karena sistem informasi tersebut
merupakan sebuah program yang saling berkaitan, dan merupakan sebuah sistem,
maka faktor faktor pendukung sistem tersebut dapat mempengaruhi penerapan
sistem informasi tersebut.

A. Tujuan Makalah

Secara umum Tujuan Makalah ini adalah untuk mencari :

1. Mahasiswa bisa membedakan antara Sistem Informasi Manajemen dan


Sistem Ekonomi Akuntansi

2. Data mengenai Globalisasi prekonomian di indonesia

3. Mengetahui nilai-nilai dari seluruh aspek Sistem Informasi Manajemen

3
4. Mengetahui hubungan masyarakat mengenai kegunaan dan tujuan sistem
informasi manajemen tersebut

5. Memahami arus informasi terutama dalam dunia bisnis

6. Memahami berbagai tahapan dalam evolusi informasi

BAB II

DEFINISI SISTEM INFORMASI

A. Definisi Sistem Informasi

Apakah yang dimaksud dengan sistem?

Bagi banyak orang, Istilah Sistem (System) memunculkan gambaran


mental mengenai berbagai komputer dan pemrograman. Kenyataannya, istilah
tersebut dapat diartikan dan diaplikasikan secara lebih luas. Beberapa sistem
terjadi secara alami, sementara lainnya terjadi secara buatan. Sistem alami
berkisar dari atom, elektron, proton, neutronm hingga alam semeta, sistem
galaksi, bintang, dan planet. Semua makhluk hidup, tumbuhan dan binatang
adalah contoh dari sistem alami. Sedangkan sistem buatan adalah sistem yang
digunakan oleh manusia. Sistem ini meliputi banyak hal, mulai dari jam, kapal
selam, sistem sosial, hingga sistem informasi.

4
Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu
sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal).
Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang
berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem
ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan
kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang
berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi
mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan
(Gordon,1999).

B. Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang


menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen. Sistem informasi Manajemen yaitu serangkaian sub sistem
informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang
mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara
guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas
dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Sistem informasi manajemen berusaha untuk menggabungkan keduanya


dengan bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung kegiatan organisasi.
Dengan demikian diharapkan sistem formal dapat menjadi subsistem terutama
keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh
organisasi.

Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer


yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang
sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal,

5
perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang
terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan
ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun
non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan.

Sistem informasi manajemen di dalam perancangan, penerapan dan


pengoperasiannya sangat mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan
harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi
semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan
lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah
semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.

C. Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Memproses berbagai transaksi


keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi
pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri atas 3 Subsistem :

1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaksi Processing System-


TPS).

Yang mengandung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen


serta pesan untuk pera pengguna di seluruh perusahaan. Penting untuk
keseluruhan fungsi dari sistem informasi karena :

a. Mengonversikan berbagai kegiatan ekonomi kedalam


transaksi keuangan

6
b. Mencatat berbagai transaksi keuangan kedalam catatan
akuntansi

c. Mendistribusikan informasi keuangan yang penting untuk


personel

operasional dalam mendukung operasi hariannya.

2. Sistem Buku Besar/ Laporan Keuangan (General


Ledger/Financial Reporting SystemGL/FRS). Yang menghasilkan
laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas,
pengambilan pajak, serta berbagai macam lainnya yang disyaratkan
oleh hukum.

3. Sistem Pelaporan manajemen (Management Reporting System).


Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan khusus
serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti
anggaran, laporan kerja, serta laporan pertanggung jawaban.

7
BAB III

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Proses Sistem Informasi Manajemen

Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan


dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang
baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen
puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari
manajemen puncak tersebut.

A. Dasar-Dasar Organisasional

Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi dan

8
salaing bekerja sama
antara orang yang satu dengan orang yang lain dalam suatu kelompok untuk
mencapai
suatu tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Organisasi merupakan sistem
maka terdiri dari beberapa elemen yaitu :
1. Orang, dalam organisasi harus ada sekelompok orang yang bekerja dan salah
satunya ada yang memimpin organisasi tersebut.
2. Tujuan, dalam organisasi harus ada tujuan yang harus dicapai, baik dalam
jangka
pendek maupun jangka panjang.
3. posisi, setiap orang yang ada dalam suatu organisasi akan menempati posisi
atau
kedudukannya masing-masing.
4. pekerjaan, setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut mempunyai
pekerjaan
(job) masing-masing sesuai dengan posisinya.
5. teknologi, untuk mencapai tujuan organisasi membutuhkan teknologi untuk
membantu dalam pengolahan data menjadi suatu informasi.
6. struktur, struktur organisasi merupakan pola yang mengatur pelaksanaan
pekerjaan
dan hubungan kerja sama antar setiap orang yang ada dalam organisasi
tersebut.
7. lingkungan luar, merupakan elemen yang sangat penting dan akan
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi, misalnya adanya kebijakan
pemerintah
Prinsip-prinsip organisasi adalah nilai-nilai yang digunakan sebagai landasan
kerja bagi setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut untuk mencapai
keberhasilan tujuan yang telah disepakati. Prinsip-prinsip yang ada dalam
organisasimeliputi: :
1.tujuan organisasi yang jelas
2.tugas yang dilakukan harus jelas
9
3. pembagian tugas yang adil
4. penempatan posisi yang tepat
5. adanya koordinasi dan integrasi

Manajemen dalam organisasi terdiri dari tiga tingkatan pembuat keputusan


manajemen yaitu : manajemen tingkat bawah (operasional), manajemen tingkat
menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan manajemen tingkat atas
(strategik). Setiap level memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri dan
semuanya bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.

1. Manajemen tingkat bawah (operasional)


- Manajer operasional membuat keputusan berdasarkan aturan-aturan yang
telah
ditetapkan sebelumnya dan menghasilkan hal-hal yang dapat diprediksikan
bila
diterapkan dengan benar.
- Manajer operasi adalah pembuat keputusan yang pekerjaannya lebih jelas
sehingga dapat mempengaruhi implementasi dalam jadwal kerja, kontrol
inventaris, penerimaan, dan pengontrolan proses-proses seperti produksi.
- Manajer operasi membutuhkan informasi internal yang repetitif, dan sangat
tergantung pada informasi yang memuat tentang kinerja terbaru dan
merupakan
pengguna on-line terbesar, sumberdaya-sumberdaya informasi
real-time

2. Manajemen tingkat menengah (perencanaan dan kontrol manajerial)


10
- Manajer tingkat menengah membuat perencanaan jangka pendek dan
mengontrol keputusan-keputusan tentang bagaimana sumberdaya bisa
dialokasikan dengan baik untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasional, dan
meramalkan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya dimasa datang untuk
meminimalkan problem-problem pegawai yang dapat membahayakan
produktivitas.
- Manajer tingkat menengah sangat tergantung pada informasi internal dan
membutuhkan sangat besar informasi real- time agar dapat melakukan
pengontrolan dengan tepat dan informasi terbaru atas kinerja yang diukur
sesuai standar.

3. Manajemen tingkat atas (strategik)


- Manajer strategik membuat keputusan-keputusan yang akan membimbing
manajer operasional dan manajer tingkat menengah.
- Manajer strategik bekerja di lingkungan pembuat keputusan yang sangat tidak
pasti. Membutuhkan informasi yang bersifat strategis, karena tugas
kesehariannya
adalah pengarahan dan perencanaan.
- Informasi yang strategis diperlukan untuk menilai tingkat keberhasilan
organisasi
menjalankan tugas dan tujuan organisasi.
- Membutuhkan informasi internal (agar bisa beradaptasi dengan perubahan-
perubahan yang terjadi dengan cepat) dan informasi eksternal (untuk
mengetahui
peraturan pemerintah,kebijakan perekonomian, kondisi pasar dan strategi
11
perusahaan-perusahaan pesaing)

B. Perbedaan SIM dan SIA

Mengapa membedakan SIA dan SIM?

Berdasarkan berbagai perubahan yang terjadi dalam akuntansi dan


Manajemen, perlukah untuk membedakan antara SIM dan SIA. Jawaban
pertanyaan ini adalah ”Ya”. Perusahaan yang dimiliki publik harus
memberikan laporan keuangan kepada para pihak yang berkepentingan.
Pihak manajemen, Akuntan, Auditor perusahaan publik memiliki
tanggung jawab hukum untuk mendesain, mengoperasikan,
mengendalikan dan mengaudit berbagai macam aplikasi SIA yang dapat
berdampak pada laporan keuangan. Pada dasarnya, aplikasi SIM juga
penting begi perusahaan, jika tidak, aplikasi tersebut tidak akan
diimplementasikan. Akan tetapi, standar hukum dan profesi yang memberi
karakter pada SIA dengan jelas membedakannya pada SIM. Dengan
meningkatnya integerasi sistem keuanga non keuangan, manajemen
perusahaan, para ahli sistem, dan akuntan membutuhkan model konseptual
yang mencerminkan perbedaan yang penting ini.

C. Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem
ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi
yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen
perusahaan.

12
SIM berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang
terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu.
Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang berguna
untuk perusahaan.

Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk
kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk
menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses
yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan. Beberapa
kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan


sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung


sistem informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari


sistem informasi dan teknologi baru.

13
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-


transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu
produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah


dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan


persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang
yang tersedia.

11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Sebuah sistem


keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat
tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa

keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan.

12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen

13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional

14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen

15. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis

16. SIM Berdasarkan Fungsi Organisas

D. Struktur Sistem Informasi Manajemen

14
Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu
sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal).
Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang
berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem
ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan
kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang
berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi
mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan
(Gordon,1999).

Sistem informasi manajemen berusaha untuk menggabungkan keduanya dengan


bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung kegiatan organisasi. Dengan
demikian diharapkan sistem formal dapat menjadi subsistem terutama
keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh
organisasi.

1. Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen

Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga


macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan
stategi. Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar kegiatan
operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih
dahulu dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk
pengendalian operasional terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan
laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis pengolahan berisikan
berbagai macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan keputusan
yang telah disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang
akan diambil (Gordon,1999).

15
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer
bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan
tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan
personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses
pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaiatan dengan
tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang
direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah
tindakan yang mungkin.

Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu


organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak
mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode
waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah memberikan
gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai
ketelitian yang tinggi.

2. Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi

Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang


didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-
subsistem yang umum adalahh sebagai fungsi-fungsi utama suatu organisasi
dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi. Setiap
fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi untuk
mendukung pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan
pengendalian strategi.

3. Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik

16
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang
menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan
sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.

a. Struktur Konseptual

SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang


masing-masing dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu:
pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan
pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi
sistem informasi.

b. Struktur Fisik

Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang


terpisah ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu
model dasar analisa umum dan model keputusan/

E. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem yang menyediakan informasi


untuk kebutuhan pimpinan tingkat menengah (manajer), baik pada unit-unit kerja
maupun pada sub-unit dalam lingkungan organisasi. SIM menggunakan data dari
sistem pengolahan transaksi bersama dengan data lainnya, untuk diolah menjadi
laporan tertentu. Sistem Informasi Manajemen (SIM) sering juga disebut sebagai
Management Reporting System (MRS) atau sistem pelaporan manajeman, karena
sistem ini menghasilkan berbagai macam laporan untuk kepentingan manajemen,
terutama tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pengelolaan, pengontrolan,
dan pengembangan organisasi.

Beberapa karakteristik utama dari SIM adalah:

17
 Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, dimana prosedur,
pengambilan keputusan, arus informasi, format laporan dsb, sudah
terdefinisi.
 Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
 Menyediakan laporan untuk keperluan pengambilan keputusan
 Mempermudah akses informasi untuk keperluan manajemen

Pada organisasi yang telah mapan SIM biasa ditemukan dalam bentuk sistem
informasi fungsional seperti: Sistem Informasi Personalia, Sistem Informasi
Persediaan, Sistem Informasi Manufaktur, Sistem Informasi Keuangan, Sistem
Informasi Pemasaran, dan berbagai sistem informasi lainnya sesuai dengan
kebutuhan tiap-tiap unit kerja dalam lingkungan organisasi. Namun yang perlu
ditekankan adalah sistem-sistem fungsional ini jangan sampai menjadi sistem
yang ter-isolasi, berdiri sendiri, tanpa ada koneksi dengan sistem lainnya, karena
sistem-sistem tersebut harus ber-sinergi dalam penyediaan informasi untuk
kebutuhan manajemen organisasi.

Model Sistem Informasi Fungsional

Data operasional sehari-hari dikumpulkan oleh sistem pengolahan


transaksi (TPS) dan menjadi sumber data utama dari sistem informasi fungsional,
data ini menjadi bagian utama dari basis-data untuk SIM. Sumber data yang lain
bisa bersumber pada sistem riset yang melakukan penelitian tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan organisasi, misalnya pada sistem informasi pemasaran
maka sistem riset-nya biasa-nya penelitian tentang pasar, tentang penduduk,
tentang produk yang dipasarkan, dsb. Data hasil riset digunakan sebagai bagian
basis-data yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas atau memperbaiki kinerja.
Data yang bersumber dari luar organisasi dapat dijadikan sebagai data tambahan
untuk melengkapi kebutuhan informasi para pemakai. Data-base kemudian di-
olah menjadi informasi oleh sub-sistem dalam organisasi sesuai dengan keperluan
sub-unit kerja-nya.

18
Ada empat kategori laporan yang biasanya disediakan oleh SIM, yaitu laporan:

 periodik (periodical)
 insidentil (incidential)
 pengecualian (exceptional)
 perbandingan (comparable)

Laporan periodik adalah laporan yang formatnya telah ditetapkan terlebih dahulu,
dan dihasilkan oleh SIM secara periodik, misalnya daftar gaji setiap bulan,
laporan perkembangan setiap triwulan, laporan akhir tahun, dsb.

Laporan insidentil adalah laporan yang sewaktu-waktu diminta oleh manajemen,


biasa juga disebut sebagai demand report atau ad-hoc report, formatnya
ditentukan pada saat diperlukan, biasanya terjadi ketika rapat pimpinan
memerlukan data penting.

Laporan pengecualian adalah laporan yang hanya muncul pada saat terjadi sesuatu
yang luarbiasa atau tidak normal dalam organisasi, misalnya ketika terjadi
kerugian yang sangat besar, atau ketika terjadi keuntungan yang sangat besar, dan
sebagainya.

Laporan perbandingan adalah laporan yang menunjukkan perbandingan antara


dua atau lebih dari dua informasi yang serupa untuk bisa dibandingkan, misalnya
perbandingan antara penjualan barang triwulan pertama dan triwulan kedua,
sehingga dapat dilakukan suatu tindakan apabila ternyata ada penurunan.

Berikut ini adalah model dari Sistem Informasi Pemasaran, salah satu bentuk
Sistem Informasi Manajemen.

F. Peranan SIM dibidang Bisnis dan Perbankan.

Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa komputer peranan


teknologi informasi akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin,

19
periodik, maupun insidental dan menyediakan banyak informasi dengan cepat dan
tepat.

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (Management Information System – MIS),


merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang
bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar,
menengah, atau perusahaan kecil. SIM dapat diterapkan pada semua tingkat atau
level manajemen yang ada yaitu manajemen tingkat atas (top management),
manajemen tingkat menengah (middle management), dan manajemen tingkat
bawah (lower management).

Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash


register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kendali komputer sehingga mesin
tersebut dapat dikendalikan oleh pihak manajer hanya dari ruang kerjanya secara
cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan, menghitung laba
rugi, inventaris, dan sebagainya.

Di bidang perbankan, salah satu solusi sistem informasi perbankan telah


diperkenalkan oleh perusahaan besar seperti Hewlett-Packard (HP), yang bekerja
sama dengan Infosys telah memperkenalkan solusi core banking, yang disebut
Finacle kepada bank-bank di Indonesia. Finacle memberikan solusi bagi bank
yang ingin melakukan up-grade terhadap sistem yang telah mereka miliki.
Dengan menggunakan Finacle, up-grade sistem bisa dilaksanakan dengan resiko
investasi maupun kegagalan migrasi yang rendah. Ini penting bagi bank-bank agar
mampu menghadapi siklus bisnis yang selalu berubah. Dengan solusi terpadu ini –
berupa software dan hardware, jaringan, sistem integrasi, serta opsi consulting dan
outsourcing – bank juga akan memiliki nilai tambah sehingga menjadi lebih
kompetitif.

20
Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi kebijakan dan strategi
dunia usaha perbankan yang selanjutnya lebih mendorong inovasi dan persaingan
di bidang layanan terutama jasa layanan pembayaran melalui bank. Inovasi jasa
layanan perbankan yang berbasis teknologi tersebut terus berkembang mengikuti
pola kebutuhan nasabah bank. Transaksi perbankan berbasis elektronik, termasuk
internet dan menggunakan handphone merupakan bentuk perkembangan penyedia
jasa layanan bank yang memberikan peluang usaha baru bagi bank yang kerakibat
pada perubahan strategi usaha perbankan, dari yang berbasis manusia (tradisional)
menjadi berbasis teknologi informasi yang lebih efisien dan praktis bagi bank.
Pada perusahaan jasa seperti perbankan komputer digunakan untuk menghitung
bunga secara otomatis, transaksi on-line, ATM, dan sebagianya.

Komputer juga banyak digunakan untuk proses akuntansi, melakukan analisis


keuangan, neraca, laba-rugi, dan sebagainya. Bahkan ada beberapa software yang
secara khusus disediakan untuk operasi akuntansi. Di bidang perhotelan komputer
digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis kamar yang telah terisi dan masih
kosong. Bahkan saat ini pada penjualan pertokoan kecil, usaha kecil dan
menengah (UKM), apotek dan bermacam-macam usaha kecil lainnya juga telah
banyak menggunakan komputer.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari semua penjelasan yang ada pada Bab Pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa mempelajari Selukbeluk Sistem Informasi Manajemen Era
Globalisasi di Indonesia sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat khususnya
tidak bisa dipisahkan dalam dunia bisnis, tetapi juga bisa sangat merugikan bagi
kita maupun masyarakat luas jika kita tidak memahami seluk beluk tersebut.
21
Didalam Laporan ini kami juga mengetahui bagai mana pentingnya mempelajari
hal tersebut dan jangan sampai tertinggal dengan arus globalisasi perekonomian
yang semakin berkembang.

B. SARAN

C. Daftar Pustaka

22

Anda mungkin juga menyukai