Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur
(formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang
berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan
kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung
jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem
yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai
pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon,1999).
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu:
kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan stategi. Pengendalian
operasional adalah proses penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara
efektif dan efisien
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah
suatu sistem database, yakni beberapa aplikasi umum dan model dasar analisis umum serta
model keputusan.[9]
Yang lebih sederhananya penstrukturan sistem informasi manajemen. Dalam krangka dasar
sistem informasi terdiri dari :
1. Hardware
2. Software
3. Brainware
Sistem nonformal
A. Konsep Sistem
Konsep sistem merupakan unit kerja yang ada pada setiap organisasi membutuhkan informasi
dari berbagai sumber luar atau dalam organisasi dan yang bersumber dari unit-unit kerja lain dari
organisasi itu sendiri
Dalam satu organisasi terdapat arus informasi demikian yang berjalan dari satu unit ke unit
lainnya, agar masing-masing unit dapat bekerja mencapai tujuan masing-masing untuk kemudian
secara bersama-sama saling mendukung untuk mencapai tujuan organisasi. Kerja sama informasi
sebagai dukungan terhadap kegiatan organisasi dapat dikatakan sebagai kerja sama mengelola
informasi dalam satu organisasi di bawah satu atap atau satu lokasi kantor yang sama. Kerja
sama informasi ini harus berjalan lancar antara kantor satu dengan kantor lain dalam organisasi
yang sama, misalnya antara kantor pusat dan kantor-kantor cabang atau kantor-kantor
perwakilan, serta antara kantor cabang atau perwakilan dengan kantor-kantor cabang atau
perwakilan lain-lainnya dalam lingkup organisasi yang sama. Kerja sama informasi ini akan
terjadi pula antar organisasi dalam satu kelompok, sehubungan dengan berkembangnya
kelompok-kelompok perusahaan yang merupakan gabungan dari organisasi-organisasi dari
berbagai kegiatan (usaha).
Data
Pp
Informasi
Input
Informasi
Output
Pada umumnya setiap sistem terdiri dari Tiga elemen subsistem tersebut. Yang dimaksud dengan
sistem di sini adalah semua kegiatan yang menggunakan pendekatan sistem, termasuk subsistem,
subsubsistem, dan seterusnya. Kesemua sistem tersebut mempunyai empat elemen. Contohnya
adalah sistem dan subsistem pada perusahaan produksi barang (manufacturing company). Di sini
terlihat bahwa masukannya adalah bahan mentah, pengolahannya dilakukan dengan
menggunakan fasilitas pabrik, keluarannya adalah barang jadi, dan umpan baliknya adalah terdiri
dari usul perbaikan yang diberikan oleh unit pengawasan mutu dari perusahaan bersangkutan
atau dari para pelanggan.[11]
B. Konsep-konsep Pokok
Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis. SIM
berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu pemahaman
utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk
memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai
informasi[12].
Bagian 1 teks berisikan sebuah survei atas konsep-konsep tersebut. Tanggapan berikut ini
memperkenalkan konsep-konsep utama yang akan tercakup dalam bagian 1 secara singkat.
Konsep
Penjelasan
Informasi
Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian. Yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.
Konsep sistem
Karena sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk
memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan rancangan rasional terhadap optimasi, tetapi
juga teori keprilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Nilai informasi
Informasi mengubah keputusan. Perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi.
Sebuah organisasi yang memiliki sistem informasi yang terancang baik secara umum akan
memiliki keunggulan posisi dalam persaingan atas organisasi yang sistemnya lebih lemah.
Sebuah anggapan yang mendasar menyatakan bahwa sistem informasi menambah nilai suatu
organisasi . informasi dipandang sebagai suatu sumberdaya seperti halnya dengan tanah, buruh
dan modal. Informasi bukan barang bebas. Ia harus diperoleh, diolah, disimpan, diambil kembali,
dimanipulasi dan dianalisis, didistribusikan dan sebagainya. Sebuah organisasi yang memiliki
sistem informasi yang terancang baik secara umum akan memiliki keunggulan posisi dalam
persaingan atas organisasi yang sistemnya lebih lemah[13].
Sebagai sebuah sistem, sistem informasi manajemen dan semua sub sistemnya dapat ditelaah dan
dipahami dalam lingkup konsep sistem yang diuraikan dalam bab tersebut. Bagian ini mensurvei
penerapan konsep sistem pada sistem pengolahan informasi.
Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi,
dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem: masukan, pengolahan, dan keluaran adalah
cocok bagi kasus sistem pengolahan informasi yang paling sederhana dimana semua masukan
tiba pada saat bersamaan. Tetapi hal ini jarang terjadi. Fungsi pengolahan informasi sering
membutuhkan data yg telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya. Karena
itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file kedalam model sistem informasi. Dengan begitu
kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan
disimpan sebelumnya. Setelah ditambahkan penyimpanan data, fungsi pengolah informasi bukan
lagi hanya mengubah data menjadi informasi tetap juga menyimpan data untuk penggunaan
kelak. Model dasar pengolahan informasi berguna dalam memahami bukan saja keseluruhan
sistem pengolahan informasi, tetapi juga untuk penerapan pengolahan informasi secara
tersendiri. Setiap penerapan dapat dianalisis menjadi masukan, penyimpanan, pengolahan dan
keluaran.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
v Dari pengertian di atas, kami pemakalah berkesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen
adalah Suatu proses pendekatan yang teroganisir dan terencana untuk memberikan informasi
yang tepat dan jelas serta dapat memberikan kemudahan dalam proses manajemen dakwah. Oleh
karena itu, sistem informasi manajemen untuk harus banyak kita galih lagi melalui media
komputer. Masih banyak sekali hal-hal yang belum diketahui oleh lembaga-lembaga atau
perorangan yang belum mengetahui tentang betapa pentingnya sistem informasi manajemen.
v Sebagai sebuah sistem, sistem informasi manajemen menerima masukan data dan instruksi,
mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem:
masukan, pengolahan, dan keluaran adalah cocok bagi kasus sistem pengolahan informasi yang
paling sederhana dimana semua masukan tiba pada saat bersamaan.
2) Sistem nonformal.
Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku dilingkungan organisasi melalui saluran-
saluran tidak resmi tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang
bersangkutan. (Gordon.1999)
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Gordon B. Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen, bagian II Struktur dan
Pengembangannya.
[1] Gordon B. Davis, kerangka dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jakarta hal. 1
[8] Gordon B. Davis, kerangka dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jakarta hal. 3
[10] Gordon B. Davis. Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen, bagian II Struktur dan
Pengembangannya. Hal. 28
[13] Gordon B. Davis, kerangka dasar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jakarta hal. 15
0 Tambahkan komentar
MemuatB.