Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGEMBANGAN ORGANISASI

 11 JANUARI 2017 BY ARYADNINGRAT

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned


change). Perubahan, dalam bentuk pembaruan organisasi dan pengembangan organisasi-
organisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam
masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat pengembangan
organisasi, mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan
perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu
perkembangan teknologi, perkembangan makanisme pengembangan organisasi, ledakan ilmu
pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup para pengembangan
organisasi, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan
harapan tiap orang.

Untuk dapat bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat
beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai
pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses
mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah
yang dikenal luas sebagai proses organization development (PENGEMBANGAN
ORGANISASI).

Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan, pengembangan organisasi merupakan


sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan oleh Wendell French, seorang
penulis buku Pengembangan Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembangan
organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka pendek, dalam arti
pengembangan organisasi adalah suatu usaha terus-menerus atau berkelanjutan dan suatu
kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan.

Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih efektif antara
manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan
komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi juga dalam
tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan keterbukaan yang
dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.

Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha perubahan berencana yang


dikendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan keefektifan
kerja dan kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode intervensi berencana
terhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teori-teori perilaku. Intervensi
pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau konsultan dengan sasaran individu,
kelompok, dan organisasi.

Tujuan pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan prestasi dan keefektifan kerja
keseluruhan dari seluruh kelompok, departemen dan organisasi serta menciptakan kesehatan
organisasi ; memudahkan pemecahan masalah dalam pekerjaan dan meningkatkan mutu
keputusan ; mengadakan perubahan-perubahan yang efektif ; meningkatkan keterlibatan
dengan tujuan organisasi.

Berdasarkan penjelasan diatas, hal yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui apakah yang dimaksud dengan pengembangan organisasi, memahami teknik
pengembangan organisasi, mengetahui model pengembangan organisasi, serta agen pengubah
dalam pengembangan organisasi.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

Apakah definisi dari pengembangan organisasi?

Apa sajakah teknik-teknik dalam pengembangan organisasi?

Apa sajakah model pengembangan organisasi?

Apa sajakah agen pengubah dalam pengembangan organisasi?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :

Memahami makna pengembangan organisasi

Memahami teknik pengembangan organisasi

Memahami model pengembangan organisasi

Mengetahui agen pengubah dalam pengembangan organisasi

BAB II

PEMBAHASAN

 
Pengertian Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap perubahan yang


berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkan
seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi. (Indrawijaya, 1989:203)

Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua anggota


organisasi, pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana
dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh pihak
ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan
pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli,
sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.

Teori dan praktik pengembangan organisasi didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :

Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari pengembangan organisasi
adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya
berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi.
pengembangan organisasi bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi
yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi
tercapainya sasaran organisasi.

Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan


pengembangan organisasi harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui
perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar
para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam
keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan
demikian performansi kelompok akan lebih efektif.

Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi
menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-
kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang
efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.

Makna pengembangan oraganisasi menurut beberapa ahli : (Indrawijaya, 1989:203)

Robbins,pengembangan organisasi adalah sebuah metode yang bertujuan mengubah sikap,


nilai dan keyakinan dari karyawan sehingga karyawan itu sendiri dapat mengidentifikasi dan
mengimplementasikan perubahan teknis seperti reorganisasi, fasilitas yang dirancang ulang
dan hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan organisasi mereka.

Christine S. Beckermendefinisikan pengembangan organisasi adalah suatu proses dari


perubahan berencana terhadap orang – orang yang ada yang ada dalam organisasi secara
keseluruhan. Pusat perhatiannya adalah perubahan organisasi dengan meneliti orang – orang
yang ada dalam organisasi tersebut, mengenai bagaimana mereka bekerja sama sebagai suatu
kesatuan, bagaimana berfungsi dalam unit merek masing-masing, dan apa yang perlu diubah
sehingga mereka dapat bekerja secara efektif.

French dan Bell, pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjag untuk
memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama
melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif dengan tekanan
khusus pada budaya tim kerja formal dengan bantuan agen perubahan (change agent),
katalisator, dan pengguna teori serta teknologi ilmiah kepeilakuan terapan dan mencakup riset
kegiatan.

Bennis, pengembangan organisasi adalah suatu tanggapan terhadap perubahan, suaru strategi
komplek yang bersifat pendidikan yang dimaksudkan untuk merubah berbagai pandangan,
sikap, nilai dan struktur organisasi, agar organisasi dapat menyesuaikan secara lebih baik
dengan teknologi, pasar dan tantangan-tantangan baru, serta tingkat kesulitan perubahan itu
sendiri.

Sasaran pengembangan organisasi

Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan dengan
sasaran :

Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan kelompok kelompok kerja dalam
organisasi

Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semaua jenjang
organisasi

Terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok

Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang dapat
memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi

Tahap-tahap Penerapan pengembangan organisasi

Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi memerlukan konsultan yang ahli


dalam bidang perilaku dan pengembangan organisasi. Konsultan tersebut bersifat sebagai
agen pembaruan (agent of change), dan fungsi utamanya adalah membantu warga organisasi
menghadapi perubahan, melalui teknik teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi tersebut. Proses penerapan pengembangan organisasi dilakukan dalam
empat tahap :

Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini
konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen
elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan
bahkan situasi keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah :

Fungsi utama tiap unit organisasi

Peran masing masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaranorganisasi

Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalammasing masing unit

Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar kelompok dan antar individu
dalam organisasi

Tahap diagnosis dan umpan balik. Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan
operasional masing masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi.

Tahap pembaruan dalam organisasi. Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan
dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan
meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan
yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik. Mengingat bahwa setiap perubahan
yang diperkenalkan akan mempengaruhi seluruh sistem dalam organisasi, bahkan mungkin
akan mengubah sistem distribusi wewenang dan struktur organisasi, rancangan strategi
pembaruan harus didiskusikan secara matang dan mendapat dukungan penuh pimpinan
puncak.

Tahap implementasi pembaruan. Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi


adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini
konsultan bekerja secaa penuh dengan staf manajemen dan para penyelia. Kegiatan
implementasi perubahan meliputi :

perubahan struktur

perubahan proses dan prosedur

penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi

penjelasan tentang peranan dan mis masing masing unut dananggota dalam organisasi

Teknik Pengembangan Organisasi

Untuk melakukan pengembangan organisasi, maka diperlukan cara-cara atau teknik tertentu.
Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta bekerja secara efektif antar individu maupun antar kelompok dalam
organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.

Sensitivity Training; merupakan teknik pengembangan organisasi yang pertama


diperkenalkan dan yang paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-
groupatau training group, group disini berarti peserta terdiri atas 6-10 orang, pemimpin
kelompok membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain.

Team Building; adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektifitas serta kepuasaan
tiap individu dalam kelompok kerjanya. Teknik team buildingsangat membantu
meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek.

Survey Feedback; dalam teknik survey ini tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang
dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan
kerja dan gaya kepemimpinan mereka).

Transcational Analysis (TA); teknik ini berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar individu.
TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
Oleh sebab itu, teknik ini mengajarkan cara penyampaian pesan yang jelas dan bertanggung
jawab dengan wajar dan menyenangkan.

Intergroup Activities; fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan


baik antar kelompok. Dimana ketergantungan antar kelompok yang membentuk kesatuan
organisasi dapat menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi.

Process Consultation; dalam process consultation konsultan pengembangan organisasi


mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, kerjasama, dan
pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi.

Third-part Peacemaking; dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan organisasi


berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta
berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar individu dan
kelompok.

Bagan Model Pengembangan Organisasi

Pembuatan model pengambangan organisasi sangatlah perlu untuk dapat mempertajam dan
mempermudah komunikasi antara agen pembaharu dengan mereka yang berada dalam
organisasi tersebut. Model yang dikemukakan di atas, menggambarkan bahwa suatu program
pengembangan organisasi haruslah mulai dari pengenalan bahwa dalam organisasi tersebut
terdapat persoalan. Persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu kesamaan pendapat.
Berdasarkan persoalan tersebutlah dilakukan analisa organisasi, yang dimaksudkan baik
untuk meneliti kembali persoalan tersebut maupun untuk mencari sebabnya.

Hasil analisa perlu disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk umpan balik.
Selanjutnya tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan untuk
mengembangkan strategi perubahan. Kemudian strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk
intervensi nyata untuk kemudian diukur dan dinilai hasilnya, dan pada akhirnya disampaikan
berupa umpan balik.

Dari uraian tadi, maka model pengembangan organisasi memiliki manfaat sebagai berikut:
Berguna untuk lebih dapat memahami persoalan dan organisasi itu sendiri

Bermanfaat untuk lebih memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu
persoalan dan usaha pemecahannya

Bermanfaat untuk menyusun langkah-langkah tindak dalam melakukan pengembangan


organisasi

Agen Pengubah dalam Pengembangan Organisasi

Usaha perubahan suatu organisasi selalu ditandai oleh adanya orang-orang yang
mempelapori, menggerakkan dan menyebarluaskan proses perubahan tersebut. Mereka
adalah orang-orang yang disebut sebagai agen perubahan. Dalam rumusan Havelock (1973)
agen perubahan adalah orang yang membantu terlaksananya perubahan atau suatu inovasi
berencana. Inovasi sendiri adalah pengenalan dan penerapan hal-hal, gagasan, ide-ide baru.
Agen pengubah (change agents) dapat berasal dari :

Agen Perubahan Eksternal : adalah individu dari luar organisasi yang diminta atau ditugasi
untuk memberikan usulan tentang perubahan.

Agen Perubahan Internal : adalah staf ahli dalam organisasi yang secara khusus dilatih untuk
melakukan pengembangan organisasi

Agen Perubahan eksternal-internal : adalah usaha memadukan orang-orang dari dalam dan
luar organisasi dengan mengambil menfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari
agen perubahan internal dan eksternal.

Agen-agen Perubahan dapat berupa :

Manajer

Karyawan

Konsultan luar

Kualifikasi dasar agen Perubahan :

Kualifikasi Teknis : kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan yang
bersangkutan.

Kemampuan Administratif : yaitu persyaratan administratif yang paling dasar dan elementer,
yakni kemauan untuk mengalokasikan waktu secara detail untuk persoalan-persoalan yang
relatif sulit.

Hubungan antar pribadi.

 
Seorang agen perubahan harus mampu menanamkan karakteristik dalam dirinya agar dapat
menjadi panutan atau teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target perubahannya.
Menurut Havelock (1970) dalam Nasution, 1990:38, agen pengubah dalam pengembangan
organisasi memiliki karakteristik sebagai berikut :

Agen perubahan harus memiliki nilai-nilai dan sikap mental yang dapat mempertimbangkan
manfaat inovasi atau perubahan bagi organisasinya maupun masyarakat sekitar.

Agen perubahan harus mengetahui bahwa individu, kelompok dan masyarakat dalam
organisasi merupakan sistem-sistem terbuka yang saling berhubungan dimana agen
perubahan harus mengetahui bagaimana orang lain memandang peranannya. Serta dapat
memperkirakan konsep alternatif mengenai perubahan di masa sekarang dengan masa
mendatang.

Agen perubahan harus memiliki keterampilan untuk menyampaikan kepada orang lain
mengenai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang dimilikinya, mengembangkan dan
memelihara hubungan proyek peubahan dengan orang lain, mengatasi kesalahpahaman dan
konflik, membina tim kerja sama untuk perubahan, dan menyampaikan ke masyarakat akan
potensi yang tersedia dari sumber-sumber mereka sendiri.

Menurut Rogers dan Shoemaker, agen perubahan berfungsi sebagai mata rantai komunikasi
antar dua sistem sosial. Yaitu menghubungkan antara sistem sosial yang mempelopori
perubahan dengan sistem  masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahan tersebut.
Masyarakat disini berarti anggota organisasi. Peran utama seorang agen perubahan
yaitu  (Nasution, 2004:129) :

Sebagai katalisator yang menggerakkan anggota organisasi untuk melakukan perubahan

Sebagai pemberi pemecahan persoalan

Sebagai pembantu proses perubahan yaitu dalam proses pemecahan masalah dan penyebaran
inovasi, serta memberi petunjuk mengenai :

Bagaimana mengenali dan merumuskan kebutuhan

Bagaimana mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan

Mendapatkan sumber-sumber yang relevan

Memilih atau menciptakan pemecahan masalah

Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah

BAB III

PENUTUP

 
Kesimpulan

Pengembangan Organisasi merupakan proses, pendekatan atau metode yang bertujuan untuk
mengadakan sebuah perubahan dalam sebuah organisasi kearah yang lebih baik. Dengan
penerapan nilai-nilai, ide dan gagasan-gagasan baru yang lebih signifikan agar organisasi
semakin berkembang kearah yang positif dan maju.

Beberapa ahli telah banyak mengemukakan pendapatnya mengenai pengembangan


organisasi, diantaranya Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro dalam buku Modern Public
Administration, yang mengemukakan bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu
pendekatan yang didasarkan atas ilmu sosial terhadap analisis masalah-masalah organisasi
dan pengefektifan perubahan yang diarahkan dengan menggunakan konsultan-konsultan yang
terlatih atau ahli-ahli dalam perusahaan.

Dalam proses pelaksanaannya, pengembangan organisasi memerlukan teknik-teknik yang


digunakan sebagai alat atau upaya untuk pencapaian tujuan yang diinginkan dan sangat
berpengaruh dalam proses pengembangan organisasi. Beberapa teknik yang digunakan dalam
proses pengembangan organisasi yaitu :

Latihan Kepekaan (Sensifity Training)

Pembentukan Tim (Tim Building)

Survei Umpan Balik (Survey Feedback)

Transcational Analysis (TA)

Intergroup Activities;

Konsultasi Proses (Process Consultation)

Third-part Peacemaking;

Disamping itu, model pengembangan organisasi  juga sangat dibutuhkan sebagai komunikasi


antara agen pembaharu dengan anggota-anggtota yang ada dalam organisasi. Pembuatan
model pengembangan organisasi sangatlah perlu untuk mempermudah komunikasi antara
agen pembaharu dengan mereka yang berada dalam organisasi. Model pengembangan yang
dijelaskan pada gambar yang terdapat dalam pembahasan model pengembangan organisasi,
menggambarkan bahwa :

Program pengembangan organisasi dimulai dari pengenalan bahwa dalam organisasi tersebut
terdapat persoalan;

Kemudian, persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu kesamaan pendapat;

Berdasarkan persoalan tersebut, dilakukan analisa organisasi yang dimaksudkan untuk


meneliti kembali persoalan tersebut serta untuk mencari sebabnya;
Hasil analisa kemudian disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk umpan balik;

Tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan strategi
perubahan;

Strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk intervensi nyata untuk kemudian diukur dan
dinilai hasilnya, dan pada akhirnya disampaikan berupa umpan balik.

Dalam pengembangan organisasi, hal yang penting selanjutnya adalah agen perubahan dalam
organisasi. Sebagai penentu perubahan apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan,
baik tidaknya perubahan yang akan dihasilkan, sehingga para agen harus benar-benar
mengetahui perannya masing-masing. Berwawasan luas dan mempunyai kepercayaan diri
yang kuat, karena akan berdampak langsung pada pelaksanaan organisasi dan masyarakat
luas.

Saran

Setelah penulis memaparkan tentang Pengembangan Organisasi tersebut, disarankan kepada


pembaca untuk mengambil ilmu dari pembuatan makalah ini, agar dapat membantu
memberikan nuansa keilmuan dan memperolah wawasan luas.

DAFTAR PUSTAKA

Kumoroto, Wahyudi, 2011. Etika Administrasi Negara Jakarta: PT Raja Grafindo  Persada

Wexley, N Kenneth, Ph. D, dan Gary A. Yuki, 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi
Personalia Jakarta: PT Rineka Cipta

http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/ diakses tanggal 09
Januari 2017

http://sutondoscript.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html dia
kses tanggal 09 Januari 2017

 
 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkan atas berkah dan rahmat dari Allah
SWT yang telah memberikan berkat kesehatan dan nikmat berfikir bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENGEMBANGAN ORGANISASI”

Makalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman


bagi pembacanya khususnya tentang hal pengertian pengembangan organisasi, teknik
pengembangan organisasi serta agen-agen pengubah dalam pengembangan suatu organisasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan sangat jauh
dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
untuk  memperbaiki dan menambah penulisan dan kelengkapan isi makalah ini.

Ucapan terima kasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah
membantu saya dalam penulisan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, teman-teman sependidikan dan bagi siapapun
yang membacanya.

Aceh Utara,   Januari 2017

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…..ii

BAB I  PENDAHULUAN

Latar Belakang………………………………………………………………………………. 1

Rumusan Masalah………………………………………………………………………….. 1

Tujuan…………………………………………………………………………………………..
1

BAB II  PEMBAHASAN

Pengertian Pengembangan Organisasi……………………………………………… 3

Sasaran pengembangan organisasi……………………………………………….. 4


Tahap-tahap penerapan pengembangan organisasi…………………………. 5

Teknik Pengembangan Organisasi…………………………………………………… 6

Bagan Model Pengembangan Organisasi…………………………………………. 7

Agen Pengubah dalam Pengembangan Organisasi…………………………….. 8

BAB III 
PENUTUP…………………………………………………………………………………….
10

Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 10

Saran……………………………………………………………………………………………
11

DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………….. 12

Anda mungkin juga menyukai