Anda di halaman 1dari 20

Arya D Ningrat

MAKALAH PENGEMBANGAN ORGANISASI


aryadningrat 3 tahun yang lalu

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan


yang terencana (planned change). Perubahan, dalam bentuk
pembaruan organisasi dan pengembangan organisasi-organisasi,
terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat
dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya,
yang membentuk masyakat pengembangan organisasi, mau tidak
mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan
perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan
dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi,
perkembangan makanisme pengembangan organisasi, ledakan
ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin
singkatnya daur hidup para pengembangan organisasi, serta
perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila
nila dan harapan tiap orang.

Untuk dapat bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan


warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar
mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan
tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan
organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam
mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal
luas sebagai proses organization development (PENGEMBANGAN
ORGANISASI).
Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan,
pengembangan organisasi merupakan sarana untuk mencapai
tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan
oleh Wendell French, seorang penulis buku Pengembangan
Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembangan organisasi
merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka
pendek, dalam arti pengembangan organisasi adalah suatu usaha
terus-menerus atau berkelanjutan dan suatu kesediaan untuk
melakukan perubahan secara berkelanjutan.

Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan


pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan di semua
jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan
komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan
organisasi juga dalam tumbuh berkembangnya iklim yang
ditandai dengan saling percaya dan keterbukaan yang dapat
memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih
berprestasi.

Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha


perubahan berencana yang dikendalikan dan dipimpin oleh top
manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan keefektifan kerja dan
kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode
intervensi berencana terhadap proses dalam organisasi dengan
memanfaatkan teori-teori perilaku. Intervensi pengembangan
organisasi dilakukan oleh manajer atau konsultan dengan sasaran
individu, kelompok, dan organisasi.

Tujuan pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan


prestasi dan keefektifan kerja keseluruhan dari seluruh kelompok,
departemen dan organisasi serta menciptakan kesehatan
organisasi ; memudahkan pemecahan masalah dalam pekerjaan
dan meningkatkan mutu keputusan ; mengadakan perubahan-
perubahan yang efektif ; meningkatkan keterlibatan dengan
tujuan organisasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, hal yang melatarbelakangi
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah yang
dimaksud dengan pengembangan organisasi, memahami teknik
pengembangan organisasi, mengetahui model pengembangan
organisasi, serta agen pengubah dalam pengembangan organisasi.

1. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Apakah de nisi dari pengembangan organisasi?


2. Apa sajakah teknik-teknik dalam pengembangan organisasi?
3. Apa sajakah model pengembangan organisasi?
4. Apa sajakah agen pengubah dalam pengembangan organisasi?

1. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah


ini sebagai berikut :

1. Memahami makna pengembangan organisasi


2. Memahami teknik pengembangan organisasi
3. Memahami model pengembangan organisasi
4. Mengetahui agen pengubah dalam pengembangan organisasi

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan


terhadap perubahan yang berjangka panjang dan lebih luas ruang
lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkan seluruh
organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi.
(Indrawijaya, 1989:203)

Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan


harapan semua anggota organisasi, pengembangan organisasi di
de nisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam
meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara
intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan
perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan
organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan
ahli, sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas
aplikasinya.

Teori dan praktik pengembangan organisasi didasarkan pada


beberapa asumsi penting yakni :

Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari


pengembangan organisasi adalah bahwa manusia memiliki hasrat
berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi , dan
berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada
organisasi. pengembangan organisasi bertujuan untuk
menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat
perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi
tercapainya sasaran organisasi.
Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi
yang menerapkan pengembangan organisasi harus berasumsi
bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh
kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan
keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa
mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan
, orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi,
sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih
efektif.
Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok –
kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing
masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-
kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan
kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota
kelompok terlibat dalam interaksi.

Makna pengembangan oraganisasi menurut beberapa ahli :


(Indrawijaya, 1989:203)

Robbins,pengembangan organisasi adalah sebuah metode yang


bertujuan mengubah sikap, nilai dan keyakinan dari karyawan
sehingga karyawan itu sendiri dapat mengidenti kasi dan
mengimplementasikan perubahan teknis seperti reorganisasi,
fasilitas yang dirancang ulang dan hal-hal yang dibutuhkan untuk
meningkatkan organisasi mereka.
Christine S. Beckermende nisikan pengembangan organisasi
adalah suatu proses dari perubahan berencana terhadap orang –
orang yang ada yang ada dalam organisasi secara keseluruhan.
Pusat perhatiannya adalah perubahan organisasi dengan meneliti
orang – orang yang ada dalam organisasi tersebut, mengenai
bagaimana mereka bekerja sama sebagai suatu kesatuan,
bagaimana berfungsi dalam unit merek masing-masing, dan apa
yang perlu diubah sehingga mereka dapat bekerja secara efektif.
French dan Bell, pengembangan organisasi adalah suatu usaha
jangka panjag untuk memperbaiki proses-proses pemecahan
masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui
manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif
dengan tekanan khusus pada budaya tim kerja formal dengan
bantuan agen perubahan (change agent), katalisator, dan
pengguna teori serta teknologi ilmiah kepeilakuan terapan dan
mencakup riset kegiatan.
Bennis, pengembangan organisasi adalah suatu tanggapan
terhadap perubahan, suaru strategi komplek yang bersifat
pendidikan yang dimaksudkan untuk merubah berbagai
pandangan, sikap, nilai dan struktur organisasi, agar organisasi
dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan teknologi, pasar dan
tantangan-tantangan baru, serta tingkat kesulitan perubahan itu
sendiri.

1. Sasaran pengembangan organisasi

Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan


organisasi diterapkan dengan sasaran :

1. Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan


kelompok kelompok kerja dalam organisasi
2. Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan
pada semaua jenjang organisasi
3. Terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan
kelompok
4. Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan
keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota
organisasi untuk lebih berprestasi

2. Tahap-tahap Penerapan pengembangan organisasi

Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi


memerlukan konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan
pengembangan organisasi. Konsultan tersebut bersifat sebagai
agen pembaruan (agent of change), dan fungsi utamanya adalah
membantu warga organisasi menghadapi perubahan, melalui
teknik teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi tersebut. Proses penerapan pengembangan
organisasi dilakukan dalam empat tahap :

1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan


data. Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur
yang berlaku di organisasi termasuk elemen elemen di dalamnya
seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang
digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama yang
diperlukan adalah :
Fungsi utama tiap unit organisasi
Peran masing masing unit dalam mencapai tujuan dan
sasaranorganisasi
Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan
dalammasing masing unit
Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar
kelompok dan antar individu dalam organisasi

2. Tahap diagnosis dan umpan balik. Dalam tahap ini kualitas


pengorganisasian serta kegiatan operasional masing masing
elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi.
3. Tahap pembaruan dalam organisasi. Dalam tahap ini dirancang
pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi
memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini
bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara
mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam
proses diagnostik dan umpan balik. Mengingat bahwa setiap
perubahan yang diperkenalkan akan mempengaruhi seluruh
sistem dalam organisasi, bahkan mungkin akan mengubah sistem
distribusi wewenang dan struktur organisasi, rancangan strategi
pembaruan harus didiskusikan secara matang dan mendapat
dukungan penuh pimpinan puncak.
4. Tahap implementasi pembaruan. Tahap akhir dalam penerapan
pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana
pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini
konsultan bekerja secaa penuh dengan staf manajemen dan para
penyelia. Kegiatan implementasi perubahan meliputi :
perubahan struktur
perubahan proses dan prosedur
penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi
penjelasan tentang peranan dan mis masing masing unut
dananggota dalam organisasi
 

1. Teknik Pengembangan Organisasi

Untuk melakukan pengembangan organisasi, maka diperlukan


cara-cara atau teknik tertentu. Ada berbagai teknik yang
dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta bekerja secara efektif antar individu maupun
antar kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering
digunakan berikut ini.

Sensitivity Training; merupakan teknik pengembangan organisasi


yang pertama diperkenalkan dan yang paling sering digunakan.
Teknik ini sering disebut juga T-groupatau training group, group
disini berarti peserta terdiri atas 6-10 orang, pemimpin kelompok
membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity)
terhadap orang lain.
Team Building; adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam
efekti tas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok
kerjanya. Teknik team buildingsangat membantu meningkatkan
kerjasama dalam tim yang menangani proyek.
Survey Feedback; dalam teknik survey ini tiap peserta diminta
menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi
serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan
gaya kepemimpinan mereka).
Transcational Analysis (TA); teknik ini berkonsentrasi pada gaya
komunikasi antar individu. TA dimaksudkan untuk mengurangi
kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan. Oleh sebab
itu, teknik ini mengajarkan cara penyampaian pesan yang jelas
dan bertanggung jawab dengan wajar dan menyenangkan.
Intergroup Activities; fokus dalam teknik intergroup activities adalah
peningkatan hubungan baik antar kelompok. Dimana
ketergantungan antar kelompok yang membentuk kesatuan
organisasi dapat menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi.
Process Consultation; dalam process consultation konsultan
pengembangan organisasi mengamati komunikasi, pola
pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, kerjasama, dan
pemecahan kon ik dalam tiap unit organisasi.
Third-part Peacemaking; dalam menerapkan teknik ini, konsultan
pengembangan organisasi berperan sebagai pihak ketiga yang
memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai
teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau kon ik antar
individu dan kelompok.

1. Bagan Model Pengembangan Organisasi

Pembuatan model pengambangan organisasi sangatlah perlu


untuk dapat mempertajam dan mempermudah komunikasi antara
agen pembaharu dengan mereka yang berada dalam organisasi
tersebut. Model yang dikemukakan di atas, menggambarkan
bahwa suatu program pengembangan organisasi haruslah mulai
dari pengenalan bahwa dalam organisasi tersebut terdapat
persoalan. Persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu
kesamaan pendapat. Berdasarkan persoalan tersebutlah dilakukan
analisa organisasi, yang dimaksudkan baik untuk meneliti kembali
persoalan tersebut maupun untuk mencari sebabnya.

Hasil analisa perlu disampaikan kepada anggota organisasi dalam


bentuk umpan balik. Selanjutnya tanggapan terhadap umpan balik
tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan strategi
perubahan. Kemudian strategi tersebut dilaksanakan dalam
bentuk intervensi nyata untuk kemudian diukur dan dinilai
hasilnya, dan pada akhirnya disampaikan berupa umpan balik.

Dari uraian tadi, maka model pengembangan organisasi memiliki


manfaat sebagai berikut:

Berguna untuk lebih dapat memahami persoalan dan organisasi


itu sendiri
Bermanfaat untuk lebih memahami faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya suatu persoalan dan usaha
pemecahannya
Bermanfaat untuk menyusun langkah-langkah tindak dalam
melakukan pengembangan organisasi

1. Agen Pengubah dalam Pengembangan Organisasi

Usaha perubahan suatu organisasi selalu ditandai oleh adanya


orang-orang yang mempelapori, menggerakkan dan
menyebarluaskan proses perubahan tersebut. Mereka adalah
orang-orang yang disebut sebagai agen perubahan. Dalam
rumusan Havelock (1973) agen perubahan adalah orang yang
membantu terlaksananya perubahan atau suatu inovasi
berencana. Inovasi sendiri adalah pengenalan dan penerapan hal-
hal, gagasan, ide-ide baru. Agen pengubah (change agents) dapat
berasal dari :

Agen Perubahan Eksternal : adalah individu dari luar organisasi


yang diminta atau ditugasi untuk memberikan usulan tentang
perubahan.
Agen Perubahan Internal : adalah staf ahli dalam organisasi yang
secara khusus dilatih untuk melakukan pengembangan organisasi
Agen Perubahan eksternal-internal : adalah usaha memadukan
orang-orang dari dalam dan luar organisasi dengan mengambil
menfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari agen
perubahan internal dan eksternal.

Agen-agen Perubahan dapat berupa :

Manajer
Karyawan
Konsultan luar

Kuali kasi dasar agen Perubahan :

1. Kuali kasi Teknis : kompetensi teknis dalam tugas spesi k dari


proyek perubahan yang bersangkutan.
2. Kemampuan Administratif : yaitu persyaratan administratif yang
paling dasar dan elementer, yakni kemauan untuk
mengalokasikan waktu secara detail untuk persoalan-persoalan
yang relatif sulit.
3. Hubungan antar pribadi.

Seorang agen perubahan harus mampu menanamkan


karakteristik dalam dirinya agar dapat menjadi panutan atau
teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target
perubahannya. Menurut Havelock (1970) dalam Nasution,
1990:38, agen pengubah dalam pengembangan organisasi
memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Agen perubahan harus memiliki nilai-nilai dan sikap mental yang


dapat mempertimbangkan manfaat inovasi atau perubahan bagi
organisasinya maupun masyarakat sekitar.
2. Agen perubahan harus mengetahui bahwa individu, kelompok dan
masyarakat dalam organisasi merupakan sistem-sistem terbuka
yang saling berhubungan dimana agen perubahan harus
mengetahui bagaimana orang lain memandang peranannya. Serta
dapat memperkirakan konsep alternatif mengenai perubahan di
masa sekarang dengan masa mendatang.
3. Agen perubahan harus memiliki keterampilan untuk
menyampaikan kepada orang lain mengenai pengetahuan, nilai-
nilai dan keterampilan yang dimilikinya, mengembangkan dan
memelihara hubungan proyek peubahan dengan orang lain,
mengatasi kesalahpahaman dan kon ik, membina tim kerja sama
untuk perubahan, dan menyampaikan ke masyarakat akan potensi
yang tersedia dari sumber-sumber mereka sendiri.

Menurut Rogers dan Shoemaker, agen perubahan berfungsi


sebagai mata rantai komunikasi antar dua sistem sosial. Yaitu
menghubungkan antara sistem sosial yang mempelopori
perubahan dengan sistem  masyarakat yang dibinanya dalam
usaha perubahan tersebut. Masyarakat disini berarti anggota
organisasi. Peran utama seorang agen perubahan yaitu  (Nasution,
2004:129) :

1. Sebagai katalisator yang menggerakkan anggota organisasi untuk


melakukan perubahan
2. Sebagai pemberi pemecahan persoalan
3. Sebagai pembantu proses perubahan yaitu dalam proses
pemecahan masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi
petunjuk mengenai :

Bagaimana mengenali dan merumuskan kebutuhan


Bagaimana mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan
Mendapatkan sumber-sumber yang relevan
Memilih atau menciptakan pemecahan masalah
Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan
masalah

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pengembangan Organisasi merupakan proses, pendekatan atau


metode yang bertujuan untuk mengadakan sebuah perubahan
dalam sebuah organisasi kearah yang lebih baik. Dengan
penerapan nilai-nilai, ide dan gagasan-gagasan baru yang lebih
signi kan agar organisasi semakin berkembang kearah yang
positif dan maju.

Beberapa ahli telah banyak mengemukakan pendapatnya


mengenai pengembangan organisasi, diantaranya Felix A. Nigro
dan Lloyd G. Nigro dalam buku Modern Public Administration, yang
mengemukakan bahwa pengembangan organisasi merupakan
suatu pendekatan yang didasarkan atas ilmu sosial terhadap
analisis masalah-masalah organisasi dan pengefektifan
perubahan yang diarahkan dengan menggunakan konsultan-
konsultan yang terlatih atau ahli-ahli dalam perusahaan.

Dalam proses pelaksanaannya, pengembangan organisasi


memerlukan teknik-teknik yang digunakan sebagai alat atau
upaya untuk pencapaian tujuan yang diinginkan dan sangat
berpengaruh dalam proses pengembangan organisasi. Beberapa
teknik yang digunakan dalam proses pengembangan organisasi
yaitu :

1. Latihan Kepekaan (Sensi ty Training)


2. Pembentukan Tim (Tim Building)
3. Survei Umpan Balik (Survey Feedback)
4. Transcational Analysis (TA)
5. Intergroup Activities;
6. Konsultasi Proses (Process Consultation)
7. Third-part Peacemaking;

Disamping itu, model pengembangan organisasi  juga sangat


dibutuhkan sebagai komunikasi antara agen pembaharu dengan
anggota-anggtota yang ada dalam organisasi. Pembuatan model
pengembangan organisasi sangatlah perlu untuk mempermudah
komunikasi antara agen pembaharu dengan mereka yang berada
dalam organisasi. Model pengembangan yang dijelaskan pada
gambar yang terdapat dalam pembahasan model pengembangan
organisasi, menggambarkan bahwa :

Program pengembangan organisasi dimulai dari pengenalan


bahwa dalam organisasi tersebut terdapat persoalan;
Kemudian, persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu
kesamaan pendapat;
Berdasarkan persoalan tersebut, dilakukan analisa organisasi yang
dimaksudkan untuk meneliti kembali persoalan tersebut serta
untuk mencari sebabnya;
Hasil analisa kemudian disampaikan kepada anggota organisasi
dalam bentuk umpan balik;
Tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan untuk
mengembangkan strategi perubahan;
Strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk intervensi nyata
untuk kemudian diukur dan dinilai hasilnya, dan pada akhirnya
disampaikan berupa umpan balik.

Dalam pengembangan organisasi, hal yang penting selanjutnya


adalah agen perubahan dalam organisasi. Sebagai penentu
perubahan apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan, baik
tidaknya perubahan yang akan dihasilkan, sehingga para agen
harus benar-benar mengetahui perannya masing-masing.
Berwawasan luas dan mempunyai kepercayaan diri yang kuat,
karena akan berdampak langsung pada pelaksanaan organisasi
dan masyarakat luas.

1. Saran

Setelah penulis memaparkan tentang Pengembangan Organisasi


tersebut, disarankan kepada pembaca untuk mengambil ilmu dari
pembuatan makalah ini, agar dapat membantu memberikan
nuansa keilmuan dan memperolah wawasan luas.

DAFTAR PUSTAKA

 
Kumoroto, Wahyudi, 2011. Etika Administrasi Negara Jakarta: PT
Raja Gra ndo  Persada

Wexley, N Kenneth, Ph. D, dan Gary A. Yuki, 2005. Perilaku


Organisasi dan Psikologi Personalia Jakarta: PT Rineka Cipta

http://kah ehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-
organisasi/ diakses tanggal 09 Januari 2017

http://sutondoscript.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-
pengembangan-organisasi.html diakses tanggal 09 Januari 2017

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkan atas berkah


dan rahmat dari Allah SWT yang telah memberikan berkat
kesehatan dan nikmat ber kir bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENGEMBANGAN
ORGANISASI”
Makalah ini disusun untuk memberikan atau menambah
pengetahuan dan pemahaman bagi pembacanya khususnya
tentang hal pengertian pengembangan organisasi, teknik
pengembangan organisasi serta agen-agen pengubah dalam
pengembangan suatu organisasi. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan sangat jauh
dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk  memperbaiki dan menambah penulisan dan
kelengkapan isi makalah ini.

Ucapan terima kasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada seluruh
pihak yang telah membantu saya dalam penulisan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
sendiri khususnya, teman-teman sependidikan dan bagi siapapun
yang membacanya.

Aceh Utara,   Januari 2017

Penulis

 
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…..ii

BAB I  PENDAHULUAN

1. Latar Belakang………………………………………………………………………………. 1
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………….. 1
3. Tujuan………………………………………………………………………………………….. 1

BAB II  PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengembangan
Organisasi……………………………………………… 3
2. Sasaran pengembangan organisasi……………………………………………….. 4
3. Tahap-tahap penerapan pengembangan
organisasi…………………………. 5
4. Teknik Pengembangan Organisasi……………………………………………………
6
5. Bagan Model Pengembangan Organisasi………………………………………….
7
6. Agen Pengubah dalam Pengembangan
Organisasi…………………………….. 8

BAB III 
PENUTUP……………………………………………………………………………………. 10

1. Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 10
2. Saran…………………………………………………………………………………………… 11

DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………….. 12

ii

PENGEMBANGAN ORGANISASI
 

OLEH :

                      NAMA                : RAUDHATUL JANNAH

                      NPM                   : 130210015

                      MATA KULIAH     : PENGEMBANGAN ORGANISASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

KAB. ACEH UTARA

2016 / 2017

Kategori: Tak Berkategori

Tinggalkan sebuah Komentar


Arya D Ningrat
Kembali ke atas

Anda mungkin juga menyukai