Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PGRI
PALEMBANG
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
=========================================================
UJIAN TENGAH SEMESTER
=========================================================

Mata Kuliah : Kepemimpinana dan Perilaku Organisasi Pendidikan


Tanggal/hari : 6, Mei , 2023
Program studi : Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Melia Rosani,SH.MH.
Dr. Nurlina, MM
Waktu : 75 Menit
==========================================================
Petunjuk Soal :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat, tepat, jelas, dan
benar!

Soal :

1. Seperti kita ketahui bahwa konsep kepemimpinan merupakan komponen


fundamental dalam menganalisis proses dinamika pada organisasi.
mengapa hal tersebut menjadi komponen yg fundamental dalam dinamika
organisasi?

2. Organisasi adalah entitas sosial , berorientasi pada tujuan tertentu,


dirancang berdasarkan sistem-sistem kegiatan terstruktur dan
terkoordinasi serta terkaid dengan lingkungan, salah satu komponen yang
penting dalam organisasi adalah Struktur Organisasi. Mengapa struktur
organisasi ini menjadi penting dalam organisasi?

3. Pendekatan sifat memiliki akar dalam teori kepemimpinan yang


menyatakan, bahwa sejumlah orang dilahirkan dengan sifat khusus yang
membuat mereka menjadi pemimpin besar. Jelaskanlah sifat-sifat yang
banyak berkontribusi pada kepemimpinan dengan pendekatan kesifatan ini
.

1
4. Jika Anda seorang kepala sekolah dalam memimpin organisasi, gaya
kepemimpinan apa yang dominan anda lakukan ,mengapa gaya tersebut
menjadi dominan anda lakukan apa kelebihan dan kekurangan nya ?

5. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kepemimpinan seorang


pemimpin itu gagal?

……….Selamat Bekerja………

NAMA : WIWIN SEPTIANA


NIM : 20226013065
KELAS : PALEMBANG 1
MATA KULIAH : Kepemimpinana dan Perilaku Organisasi Pendidikan

JAWABAN:

1. Karna konsep dari sebuah kepemimpinan merupakan hal yang penting dalam suatu
organisasi sebab kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk
mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang
lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kepemimpinan dalam
organisasi mencakup tentang keberanian, pengabdian, dan bermimpi untuk
mewujudkan harapan atau tujuan. Kepemimpinan di dalam organisasi itu sendiri tidak
terlepas dari kepercayaan diri dan pengambilan keputusan. Semua keputusan,
pergerakan dan proses di dalam suatu organisasi itu sendiri merupakan arahan dan
perintah dari seseorang yang memimpin pada suatu organisasi tersebut, oleh karena
itu konsep dari kepemimpinan yang digunakan sangaat berpengaruh dalam
berjalannya atau berlangsungnya organisasi.
2. Struktur organisasi adalah susunan serta hubungan antara tiap bagian dalam organisasi,
baik secara posisi maupun tugas, demi mencapai tujuan bersama. Struktur
organisasi membantu perusahaan untuk menempatkan individu-individu yang
berpotensi dan memiliki kompeten sesuai dengan bidang serta keahliannya.
Perusahaan yang sukses umumnya memiliki struktur organisasi yang tertata dan jelas,
artinya sesuai dengan fungsinya. Struktur Organisasi sendiri memiliki manfaat-
manfaat lain didalam perusahaan yakni: Dapat membentuk koordinasi untuk karyawan
yang berada dalam satu departemen dan memiliki spesialisasi pekerjaan yang sama.
Mencapai peningkatan efisiensi pada manajerial yang mana dapat membantu fungsi
manajer di dalam perusahaan. Organisasi dapat melatih kedisiplinan, keberanian dan
mengembangkan kemampuan. Baik kemampuan yang sederhana maupun kemampuan

2
yang baru dan berbeda dari kebanyakan orang. Dengan berorganisasi diharapkan bisa
mencapai tujuan bersama yang efisien dan efektif. Dalam buku Perilaku Organisasi
(2021) oleh Budi Sunarso, dituliskan bahwa struktur organisasi berfungsi
untuk menjelaskan jalur hubungan di antara anggotanya. Supaya penyelesaian
pekerjaan kian mudah, lebih efektif, serta menguntungkan berbagai pihak.
Struktur membantu setiap anggota organisasi untuk mengetahui apa perannya dan
bagaimana kaitannya dengan peran lainnya. Fungsi struktur organisasi perusahaan juga
menyediakan pola komunikasi dan koordinasi Cara Membuat Struktur Organisasi,
yaitu:
a) Rencanakan masa depan.
b) Pertimbangkan masa lalu.
c) Bangun struktur organisasi Anda.
d) Isi orang-orangnya.
e) Seimbangkan wewenang dan tanggung jawab.
f) Isi data dan metrik karyawan.
g) Praktik manajemen kinerja yang kuat dari karyawan.
h) Tinjau struktur organisasi Anda setiap tahun.

3. Pendekatan Sifat menyatakan bahwa, Keberhasilan atau kegagalan seseorang


pemimpin banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dimiliki oleh
pribadi seorang pemimpin. Sifat-sifat itu ada pada seseorang karena pembawaan dan
keturunan. Seperti percaya diri yang dimana menjadi modal yang sangatlah penting.
Memiliki sebuah tingkat stamina dan juga semangat bekerja tuntas yang besar.
Memiliki kemampuan yang terbilang cepat dalam melakukan pengambilan keputusan.
Memiliki sifat yang objektif dalam seluruh emosi yang ada. Beberapa sifat tersebut
adalah:
a) Ambisi dan semangat
b) Hasrat untuk memimpin
c) Kejujuran dan integritas
d) Kepercayaan diri
e) Kecerdasan dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan
f) Luwes dalam menyesuaikan perilaku mereka kedalam situasi yang berlainan
Setelah mendapat pengaruh pendidikan dan pengalaman, oleh karena itu sejumlah
sifats-sifat seperti fisik, mental dan kepribadian menjadi pusat perhatian untuk
diteliti di sekitar tahun 1930 sampai 1950-an. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan
bahwa kecerdasan selalu muncul dengan presentase yang tinggi, kemudian inisiatif,
keterbukaan, rasa humor, antusiasme, kejujuran, simpati dan percaya pada diri
sendiri. Dalam menentukan pendekatan sifat ini ada dua jenis pendekatan, yaitu :
a) Membandingkan sifat orang yang tampil sebagai pemimpin dengan orang yang
tidak menjadi pemimpin. Pemimpin lebih terbuka dan lebih percaya diri. Tetapi
ada juga orang yang punya sifat seperti itu namun, tidak jadi pemimpin, dan
sebaliknya ada juga orang yang tidak memiliki sifat tersebut, tetapi ia jadi

3
pemimpin. Misalnya Abraham Lincoln bersifat pemurung dan tertutup,
Napoleon badannya agak pendek
b) Membandingkan sifat pemimpin efektif dengan pemimpin yang tidak efektif.
Intelegensi, inisiatif, dan kepercayaan diri berkaitan dengan tingkat manajerial
dan prestasi kerja yang tinggi. Kepemimpinan efektif tidak bergantung pada
sifat-sifat tertentu, melainkan lebih pada beberapa corak sifat-sifat pemimpin
itu dengan kebutuhan dan situasinya.
Menyadari bahwa tidak ada korelasi sebab akibat dari sifat-sifat yang diamati dalam
penelitian dengan keberhasilan seorang manajer, maka Veithzal (2004: )
merumuskan empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, yaitu  : Kecerdasan; pada umumnya pemimpin
mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan yang dipimpin.
Kedewasaan ; pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang
stabil serta perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial. Motivasi diri dan
dorongan berprestasi; pemimpin cenderung mempunyai motivasi yang kuat untuk
berprestasi.  Sikap hubungan kemanusiaan ; pemimpin yang berhasil mau mengakui
harga diri dan kehormatan bawahan.

4. Gaya kepemimpinan yang saya pilih apabila saya menjadi kepala kesekolah yaitu gaya
kepemimpinan demokratis. Karna, cara ini meningkatkan produktivitas kerja setiap
anggota secara drastis, kontribusi yang lebih baik dari anggota kelompok, dan juga
peningkatan moral kelompok. Style leadership ini mendorong kreativitas dan
menghargai suara setiap anggota. Kepemimpinan demokratis adalah  gaya
kepemimpinan yang memiliki karakteristik sebagai berikut, menganggap bawahan
sebagai makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan
kepentingan dan tujuan organisasi dalam kepentingan dan tujuan pribadi dari pada
bawahannya, senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahan; selalu
berusaha menjadikan bawahannya sukses dan berusaha mengembangkan kapasitas diri
pribadi sebagai pemimpin.  Indikator dari gaya kepemimpinan demokratis : (1)
Hubungan baik antara pimpinan dengan pegawai  (2) Penghargaan terhadap pegawai
(3) Manajemen yang mendengarkan aspirasi bawahannya. Gaya kepemimpinan
demokratis adalah gaya kepemimpinan yang menekankan partisipasi dan kolaborasi
antara pemimpin dan bawahan. Dalam gaya kepemimpinan demokratis, pemimpin
memfasilitasi dan membantu bawahan mencapai tujuan bersama, bukan hanya
memberikan arahan dan kendali. Contoh tindakan pemimpin yang demokratis seperti
bertindak secara adil dan benar saat mengambil keputusan bersama, tidak mengambil
keputusan sendiri, memberikan kesempatan untuk berpendapat dan menerima apapun
pendapat orang tersebut, menjunjung kesetaraan, berkomunikasi baik dengan orang lain
juga berhubungan dengan baik.

Kelebihan Gaya Kepemimpinan Demokratis

 Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku.

4
 Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan
merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya.
 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat
dan saran.
 Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan
kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya.
 Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan.
 Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan.

Kekurangan Gaya Kepemimpinan Demokratis

 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara


musyawarah.
 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karena pendapat setiap orang jelas
berbeda.
 Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila
ego masing-masing anggota tinggi.

5. sebagian besar pemimpin gagal menjalankan perannya karena secara individu mereka
tidak mampu memberikan atau memfasilitasi kebutuhan anggotanya, ketidakmampuan
tersebut ditandai dengan:
a. Tidak Mampu Menangani Masalah, Tidak ada organisasi tanpa konflik, baik itu
konflik antar rekan kerja atau ketika beberapa karyawan mulai frustasi dengan
atasannya, produktivitas menjadi korban. Lalu bagaimana seorang pemimpin
menangani masalah-masalah ini? Solusi untuk masalah-masalah ini umumnya
sederhana dan dapat ditemukan jika para pemimpin mengenal karyawannya
dengan baik. Tetapi ini adalah sesuatu yang membutuhkan waktu, agar efektif
mereka dapat melibatkan seorang profesional yang hebat dan kemudian belajar
darinya untuk menentukan langkah selanjutnya.
b. Gagal Menyalakan Budaya Inovatif, Ketika Anda gagal menghidupkan kreativitas
dalam tim Anda, Anda akhirnya kehilangan solusi untuk keluar dari masalah. Anda
akan melihat proyek Anda gagal dan semua tim frustasi karena tidak berhasil
mendapatkan rencana yang inovatif. Permasalah ini bisa menyebabkan tim akan
bergantung pada Anda. Setiap kali ini terjadi Anda perlu tahu bahwa satu-satunya
cara untuk menciptakan budaya inovatif adalah selalu memberikan dukungan
kepada karyawan Anda terlebih ketika mereka gagal. Hargai apapun upaya yang
telah mereka investasikan dan selalu ingat bahwa inovasi tidak pernah terjadi
dalam sekejap, selalu butuh waktu.
c. Tidak Terbuka dalam Menerima Kritik dan Saran, Banyak pemimpin berhasil menjadi
pembicara yang baik tetapi tidak bisa menjadi pendengar yang baik. Ini biasanya
terjadi karena keengganan mereka menghadapi anggota yang melawan arahan
mereka ketika tim sedang menjalankan proyek yang sudah mendekati tenggat
waktu. Tapi ingat, karena tidak ada kesempatan untuk memberikan masukan,
mereka akan selalu menunggu waktu untuk menyerang dan memberikan saran.
d. Gagal Memberikan Motivasi, Anda mungkin memiliki tim terbaik tetapi jika
mereka tidak termotivasi untuk memperjuangkan Anda, Anda akan gagal sebagai
seorang pemimpin. Alasan utamanya adalah karena karyawan merasa tidak cukup

5
dihargai atas apa yang mereka lakukan. Ini juga menjadi alasan mengapa karyawan
yang baik dan pekerja keras ingin meninggalkan perusahaan

Ada beberapa alasan mengapa seorang pemimpin mengalami kegagalan dalam


menjalankan Kepemimpinan, antara lain :
 Tidak memiliki sensitifitas pada persoalan pokok yang dihadapi anggota &
organisasi
 Tidak perduli pada persoalan yang dihadapi anggota & organisasi
 Suka melakukan intimidasi kepada anggota 
 Omong besar tanpa ada kenyataan yang sebenarnya
 Tidak  respek kepada anggota
 Menjaga jarak dengan anggota
 Arogan dan sombong kepada anggota
 Tidak konsisten dengan tindakan yang diperbuat
 Ambisius dan sangat bernafsu akan sesuatu hal
 Emosional dan gampang marah

Anda mungkin juga menyukai