KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Iklim Komunikasi Organisasi”
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia yang ada di dunia ini, tidak mungkin lepas dari kehidupan berkelompok atau
berorganisasi. Manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri, Hal itu diciptakan oleh Tuhan agar manusia
saling berinteraksi dan bekerjasama dalam sebuah organisasi yang notabene membutuhkan komunikasi,
baik komunikasi verbal maupun non-verbal, lisan maupun tertulis.
Komunikasi yang terjadi tersebut disebut dengan komunikasi organisasi untuk menghasilkan
suatu pemahaman, kesatuan pengalaman, dan satu pengertian dalam mencapai tujuan. Kesatuan
pengalaman tersebut membentuk suatu iklim komunikasi yang merupakan persepsi-persepsi mengenai
pesan dan peristiwa yang terjadi dengan pesan yang terjadi dalam organisasi.
Iklim Komunikasi Organisasi merupakan salah satu hal yang memegang peranan penting di
dalam kehidupan suatu organisasi. Kepuasan komunikasi organisasi juga merupakan salah satu hal yang
harus menjadi perhatian utama pihak organisasi, karena kepuasan komunikasi organisasi mempengaruhi
perilaku orang-orang yang berada di dalam organisasi tersebut. sehingga nantinya organisasi dapat
mengambil tindakan yang paling tepat untuk mengembangkan organisasi.
Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan
pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Suatu iklim komunikasi berkembang dalam konteks
organisasi.
Redding (1972) mengatakan bahwa iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting dari pada
keterampilan atau teknik-teknik semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif.
Pace and Faules mengatakan iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas
unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. (Pace dan Faules,
2002).
Dennis mendefinisikan iklim komunikasi organisasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat
objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap
pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi. (Soemirat, Ardianto,
Suminar,1999)
Hillreiger dan Slocum mengatakan Iklim Komunikasi Organisasi adalah suatu set atribut
organisasi, yang menyebabkan bagaimana berjalannya subsistem organisasi terhadap anggota dan
lingkungannya. (Soemirat, Ardianto, Suminar,1999).
Iklim komunikasi organisasi Terdiri dari persepsi-persepsi, suatu evaluasi makro mengenai
peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respons pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan,
konflik antar persona dan kesempatan bagi pertumbuhan dlm organisasi tersebut.
Iklim komunikasi yang penuh rasa persaudaraan mendorong para anggota organisasi untuk
berkomunikasi sercara terbuka, rileks, ramah dengan anggota yang lain. Sedangkan iklim komunikasi
yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa
persaudaraan. (Arni, 2004)
Iklim komunikasi Organisasi merupakan fungsi kegiatan yang :
1. Menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi
kebebasan dalam mengambil resiko.
2. Mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka.
3. Menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi.
4. Mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh info yang dapat dipercayai dan terus terang
dari anggota organisasi.
Wayne Pace dan Brent Peterson Mengembangkan enam faktor besar yang mempengaruhi iklim
komunikasi organisasi. Keenam faktor itu sbb:
a. Kepercayaan : personel di semua tingkatan harus berusaha keras untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan yg didalamnya kepercayaan.
b. Pembuatan keputusan bersama : para pegawai di semua tingkat harus diajak berkomunikasi dan
berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua kebijakan organisasi.
c. Kejujuran : suasana yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hub-hub dalam
organisasi.
d. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah: kemudahan memperoleh informasi yang berhubungan
langsung dengan tugas mereka itu.
e. Mendengarkan (listening dalam komunikasi) dalam komunikasi ke atas: personel harus mendengarkan
saran-saran atau laporan-laporan secara berkesinambungan dan pikiran terbuka.
f. Perhatian pada tujuan –tujuan berkinerja tinggi : personel di semua tingkatan dalam organisasi harus
menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh iklim terhadap Motivasi, Prestasi dan kepuasan kerja?
2. Bagaimana Konsep Iklim Komunikasi?
3. Bagaimana Kepuasan Komunikasi Organisasi?
C. Tujuan
Dapat mengetahui tentang:
1. Iklim Organisasi
2. Iklim Komunikasi
3. Kepuasan Komunikasi Organisasi
D. Ruang Lingkup
Makalah ini membahas tentang “Pengaruh, Unsur dan Kepuasan Komunikasi Organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. IKLIM ORGANISASI
Faktor-faktor keberhasilan pelibatan pegawai dalam hubungan organisasional seperti komunikasi,
kelompok kerja dan partisipasi dalam pelaksanaan kebijakan organisasi merupakan kesatuan dari
konteks organisasi. Efektifitas pelaksanaan program-program organisasi akan kurang berhasil apabila
iklim organisasi kurang kondusif atau kkurang memenuhi harapan pihak-pihak yang terlibat dalam
program-program organisasional tersebut (Shadur et.al, 1999, p22).
2. Iklim organisasi
Iklim organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota organisasi bertingkah laku dan
berkonumikasi. Redding (Goldhaber, 1986) mengemukakan lima dimensi penting dari iklim konumikasi
tersebut:
a. “Supportiveness”, atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan
membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting.
b. Partisipasi membuat keputusan.
c. Kepercayaan,dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia.
d. Keterbukaan dan keterusterangan.
e. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tuujuan kinerja dikomunikasikan dengan jelas kepada
anggota organisasi.
1. Jaringan Komunikasi
a. Opinion leader (pemimpin pendapat atau pemuka pendapat) Adalah pimpinan informal dalam organisasi
mereka merupakan orang-orang yang mengikuti persoalan dan dipercaya orang-orang lainnya untuk
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Mereka melakukan fungsi kunci komunikasi dengan
mempengaruhi pembentukan pendapat dan perubahan sikap.
b. Gate keepers (penjaga gawang) adalah individu yang mengontrol arus informasi diantara anggota
organisasi. Mereka berada diantara anggota organisasi. Gate keepers dapat menolong anggota penting
dari organisasi seperti pimpinan, menghindarkan informasi yang terlampau banyak dengan jalan hanya
memberikan informasi yang terlampau banyak dengan jalan memberikan informasi yang penting-penting
saja bagi mereka
c. Cosmopolites (kosmopolit) adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya.
Mereka ini mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang ada dlm lingkungan dan memberikan
informasi mengenai organisasi.
d. Bridge adalah anggota kelompok atau klik dalam suatu organisasi yang menghubungkan kelompok itu
dengan anggota kelompok lainnya. Individu saling memberi informasi diantara kelompok dan
mengkoordinasi kelompok.
e. Liaison (penghubung) adalah sama peranannya dengan bridge (jembatan) tetapi individu itu sendiri
bukanlah anggota dari satu kelompok dengan kelompok lainnya.
f. Isolate (penyendiri ) adalah anggota organisasi yang mempunyai kontak minimal dengan orang lain dalam
organisasi. Orang-orang ini menyembunyikan diri atau diasingkan oleh teman-temannya.
C. Kepuasan Organisasi
Salah satu penunjang agar dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan adalah menjaga
kepuasan komunikasi karyawan di dalam organisasi. Menurut Redding,kepuasan komunikasi adalah
semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan secara keseluruhan. Kepuasan
dalam pengertian ini menunjukkan kepada bagaimana baiknya informasi yang tersedia memenuhi
persyaratan permintaan anggota organisasi akan tuntutan bagi informasi, dari siapa datangnya, cara
disebarluaskan, bagaimana diterima, diproses dan apa respon orang yang menerima.
Berdasarkan pengertian tersebut kepuasan komunikasi merupakan suatu tingkatan kepuasan
karyawan terhadap bagaimana karyawan mampu mempersepsikan lingkungan di tempat ia bekerja
secara keseluruhan. Organisasi dalam hal ini harus mampu menyediakan informasi-informasi yang
dibutuhkan para karyawannya dengan cara memperhatikan informasi tersebut dari siapa, cara
disebarluaskannya, bagaimana diterima, bagaimana diprosesnya dan memperhatikan respon dari orang
yang menerima informasi tersebut.
Kepuasan komunikasi adalah satu fungsi dari apa yang seorang dapatkan dengan apa yang dia
harapkan. Kepuasan komunikasi tidaklah terkait kepada konsepsi efektivitas pesan. Jika pengalaman
komunikasi memenuhi satu persyaratan, adalah mungkin dihargai sebagai sesuatu yang memuaskan,
meskipun komunikasi tersebut tidak efektif menurut standar tertentu dan bila informasi dikomunikasikan
dengan cara yang konsisten dengan apa yang diharapkan, kita mengalami kepuasan dengan komunikasi.
Menurut Downs dan Hazen, terdapat delapan dimensi yang mengidentifikasikan kepuasan
komunikasi yang stabil, yaitu:
1. Iklim Komunikasi
Iklim komunikasi mencerminkan komunikasi yang terjadi di organisasi dan individu-individu di
dalamnya. Di satu sisi, ini menyangkut bagaimana penyampaian komunikasi di dalam organisasi dapat
memotivasi dan merangsang para pekerja untuk dapat mencapai tujuan organisasi dan bagaimana
pekerja mempersepsikan organisasi. Di lain pihak, ini menyangkut memperhitungkan apakah komunikasi
antar pekerja berjalan baik atau tidak di dalam organisasi.
2. Komunikasi penyeliaan
Komunikasi Penyeliaan menyangkut dua aspek komunikasi dengan atasan yaitu ke atas dan ke
bawah. Tiga hal prinsip yaitu penyelian terbuka atas ide-ide, penyelia mau mendengar dan
memperhatikan dan membantu menawarkan menyelesaikan masalah perkerjaan.
3. Integrasi organisasi
Integrasi organisasi merupakan suatu tingkat dimana individu-individu di dalam organisasi
menerima informasi tentang lingkungan pekerjaannya. Termasuk tingkat kepuasan informasi tentang
rencana-rencana divisi, persyaratan pekerjaan mereka dan berita-berita mengenai pekerja.
4. Kualitas Media
Kualitas media berkaitan dengan bagaimana rapat di atur secara baik, pengarahan tertulis
singkat dan jelas, dan tingkat komunikasi yang baik.
A. Kesimpulan
Iklim organisasi adalah refleksi dari kualitas nilai-nilai, norma, atau adat kebiasaan yang ada dan
berlaku dalam suatu organisasi yang dilakukan dan dirasakan oleh seluruh pegawai/anggota organisasi
yang cenderung bersifat permanen.
Iklim yang ada dalam suatu organisasi tidak serta merta ada begitu saja tetapi dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu struktur, tanggung jawab, penghargaan, resiko, kehangatan/keramahan, dukungan,
standar, dan konflik.
Kepuasan kerja adalah bagaimana orang merasakan pekerjaan dan aspek-aspeknya. Kepuasan
kerja dapat dirumuskan sebagai respon umum pekerja berupa perilaku yang ditampilkan oleh karyawan
sebagai hasil persepsi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Kepuasan kerja akan
didapat apabila ada kesesuaian antara harapan pekerja dengan kenyataan yang ditemui dan
didapatkannya dari tempat bekerja.
Hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja merupakan iklim yangmempengaruhi hal itu
dengan membentuk harapan pegawai tentang konsekuensi yang akan timbul dari berbagai tindakan.
Karyawan akan mengharapkan imbalan, ke atas dasar persepsi mereka terhadap iklim organisasi.
B. Saran
Iklim organisasi untuk kepuasan kerja sebaiknya terarah dan secara kondusif terlaksana agar
kepuasan kerja tercapai dan menghasilkan hasil kerja yang optimal bagi pekerja dan perusahaan
ataupun organisasi terkait.berbagai metode dan unsur di dalam iklim organisasi dapat didukung oleh
manajer ataupun pemimpin demi kelancaran terjadinya suatu kepuasan kerja.
Dalam rangka menjaga tingkat kepuasan komunikasi, sebaiknya organisasi membuat wadah untuk
menyalurkan arus informasi yang baik seperti media internal dan acara. Wadah ini digunakan sebagai
ajang untuk dapat bertukar informasi baik terkait mengenai kemajuan atau pencapaian yang telah dicapai
oleh organisasi maupun terkait dengan kepegawaian.
DAFTAR PUSTAKA
HM. Afandi, Tesis : pengaruh Iklim Organisasi Terhadap kepuasan Kerja komitmen dan kinerja pegawai,
Semarang, Universitas Diponegoro, 2002
Anjar Wibisono, pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja, Balikpapan, Universitas Balikpapan
Kalimantan, 2008.
http://www.iklimkomunikasiorganisasi.com
http://epthealwayz.blogspot.com/2013/01/iklim-komunikasi-organisasi_14.html