Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPEMIMPINAN

“KONSEP ETIKA KEPEMIMPINAN”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

Abyudaya Aslam Pratama (P07226119001)

Anggrea Diva Lestari (P07226119004)

Ardya Nisfu Maulana (P07226119005)

Dandy Riswanda Oktafiandi (P07226119006)

Mey Reta Chandra (P07226119018)

Muh.Taufiqul Hidayah (P07226119019)

Nur Muliana (P07226119023)

Santa Hotmaria Sianturi (P07226119029)

Serti Melinda Sumawe (P07226119030)

Yuliana (P07226119032)

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


JURUSAN PROMOSI KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami

dapat menyelesaikan Makalah Kepemimpinan “Konsep Etika Kepemimpinan”.

Makalah ini telah selesai kami susun secara maksimal dengan bantuan

pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan

makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang sudah ikut berkontribusi di dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh

dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh

karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah

sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga Makalah Kepemimpinan “Konsep Etika

Kepemimpinan” ini bisa memberi manfaat ataupun inpirasi kepada pembaca.

Samarinda, 22 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................2

C. TUJUAN PENULISAN..............................................................................2

D. MANFAAT................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3

A. DASAR DAN PENGERTIAN....................................................................3

B. FUNGSI DAN MANFAAT.........................................................................5

C. KEPEMIMPINAN ETIS.............................................................................6

D. ETIKA PROFESI KESEHATAN...............................................................7

E. KAJIAN TENTANG KONSEP KEPEMIMPINAN PADA ORGANISASI DI

INDONESIA.............................................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................10

A. KESIMPULAN..........................................................................................10

B. SARAN....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas

yang menjadi studi mengenai standar penilaian moral. Etika mencakup

analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan

tanggung jawab. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis

dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita

rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan

pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu

apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan

sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistemastis dalam

melakukan refleksi. Karena itulah, etika merupakan suatu ilmu. Sebagai

suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi,

berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika

memiliki sudut pandang normatif, maksudnya adalah etika melihat dari sudut

baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.

Di dalam etika terdapat berbagai macam etika, salah satunya yaitu etika

kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mempunyai etika yang baik, etika

yang baik adalah etika yang selalu dipegang teguh dan menjadi landasan

dalam bertindak dan bertingkah laku. Seorang pemimpin yang bijak tahu

bahwa kekuasaan dan kekuatan tidak akan berjalan sempurna tanpa

panduan etika kepemimpinan. Seorang pemimpin jika tidak mempunyai etika

akan membuat ketidakstabilan dan kehancuran bagi dirinya. Pemimpin yang

tidak beretika tidak akan mengetahui perasaan. Etika kepemimpinan

memberikan landasan untuk pemimpin selalu berpikir rasional dan kritis,

1
2

berani mengungkapkan pendapat sendiri dan mampu bersifat tegas dengan

penuh tanggung jawab.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan etika kepemimpinan?

2. Apa saja fungsi dan manfaat etika kepemimpinan?

3. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan etis?

4. Apa yang dimaksud dengan etika profesi kesehatan?

5. Bagaimana kepemimpinan pada organisasi di Indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian etika kepemimpinan.

2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat etika kepemimpinan.

3. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan etis.

4. Untuk mengetahui pengertian etika profesi kesehatan.

5. Untuk mengetahui kepemimpinan pada organisasi di Indonesia.

D. MANFAAT

1. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian etika kepemimpinan.

2. Agar mahasiswa mampu memahami fungsi dan manfaat etika

kepemimpinan.

3. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian kepemimpinan etis.

4. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian etika profesi kesehatan.

5. Agar mahasiswa mampu memahami kepemimpinan pada organisasi di

Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ETIKA KEPEMIMPINAN

Etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang

benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu, memutuskan

apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri

pribadi. Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral,

norma-norma, dan hal-hal yang baik-baik. Etika difungsikan sebagai

penuntun dalam bersikap dan bertindak menjalankan kehidupan menuju ke

tingkat keadaan yang lebih baik. Pada dasarnya arti hakiki etika adalah

determinasi pedoman untuk menjalankan apa-apa yang benar dan tidak

melakukan apa-apa yang tidak benar. Dengan demikian menjalankan suatu

kehidupan yang beretika diyakini akan membawa kehidupan pada suatu

kondisi yang tidak menimbulkan efek negatif yang merugikan bagi kehidupan

di sekitarnya. Ditinjau dari segi evolusi, dimensi etika dapat menjadi faktor

kunci keberhasilan suatu kepemimpinan. Dalam suatu organisasi,

kepemimpinan yang dinilai baik apabila fungsi-fungsi kepemimpinan

dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip beretika.

Kepemimpinan adalah suatu seni dan ilmu untuk mempengaruhi orang

lain atau orang-orang yang dipimpin sehingga dari orang-orang yang dipimpin

timbul suatu kemauan, respek, kepatuhan dan kepercayaan terhadap

pemimpin untuk melaksanakan yang dikehendaki oleh pemimpin, atau tugas-

tugas dan tujuan organisasi, secara efektif dan efisien. Dalam Diktat

Kepemimpinan Pendidikan arti dari kepemimpinan (leadership) adalah

kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin (leader) tentang

bagaimana menjalankan kepemimpinannya (to lead) sehingga bawahan

dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang

ditetapkan sebelumnya. Bergeraknya orang-orang harus mengikuti jalur

3
4

tujuan organisasi yang hendak dicapai dan bukan merupakan kepura-puraan

dari kepemimpinannya itu sendiri.

Pemimpin adalah seorang yang dipandang memiliki kelebihan dari yang

lainnya untuk jangka panjang maupun jangka pendek dengan kewenangan

dan kekuasaan dalam situasi tertentu. Memimpin (leading) adalah kegiatan

dimana individu-individu atau kelompok dipandang oleh satu atau lainnya

untuk mengarahkan dalam pencapaian tujuan, walaupun tujuan itu

merupakan tujuan individu. Berikut pengertian kepemimpinan (leadership)

menurut beberapa ahli:

1. Kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang ketika dia mengarahkan

kegiatan-kegiatan dari kelompoknya ke arah pencapaian tujuan.

(Hemphill dan Coons)

2. Kepemimpinan adalah hubungan kerja antara anggota-anggota kelompok

dimana pemimpin memperoleh status melalui partisipasi aktif dan dengan

mempelihatkan kamempuannya untuk melaksanakan tugas kerja sama

denga usaha mencapai tujuan. (Stogdil)

3. Kepemimpinan adalah cara interaksi dengan orang-orang lain yang

merupakan suatu proses sosial yang mencakup tingkah laku pemimpin

yang diangkat. (Jenings)

4. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan aktivitas kelompok yang

terorganisasi ke arah pencapaian tujuan. (Rauch dan Behling)

Pemimpin dengan kekuasaan yang luas dan terbatas akan memiliki bobot

yang sama berat dari sisi pertanggungjawaban secara batiniah. Adapun

perbedaannya akan terlihat dari bersarnya tanggung jawab atas pekerjaan-

pekerjaan yang harus dijalankan. Leadership kunci dalam mengatur orang

untuk mencapai tujuan.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa etika

kepemimpinan adalah sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki seorang

pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai


5

tujuan yang telah ditentukan. Etika kepemimpinan adalah perilaku berstandar

normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma, dan hal-hal yang baik-baik.

Adapun etika dalam kepemimpinan yakni:

1. Menjaga perasaan orang lain

2. Memecahan masalah dengan rendah hati

3. Menghindari pemaksaan kehendak tetapi menghargai pendapat orang

lain

4. Mengutamakan dialog dalam memecahkan masalah

5. Menanggapi suatu masalah dengan cepat dan sesuai dengan keahlian

6. Menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki serta

mengedepankan sikap jujur, disiplin, dan dapat dipercaya

B. FUNGSI DAN MANFAAT ETIKA KEPEMIMPINAN

Fungsi kepemimpinan yaitu fungsi yang dilaksanakan oleh pemimpin di

lingkungan kelompoknya agar secara operasional dapat berhasil dalam

perannya. Seorang pemimpin mempunyai dua faktor yaitu: faktor yang

berkaitan dengan tugasnya seperti pemberian perintah, pemberian saran,

pemecahan masalah, dan menawarkan informasi dan pendapat. Sedangkan

fungsi pemeliharaan kelompok / fungsi sosial / menjaga hubungan yang ada

dalam sebuah kelompok (teamwork) yang meliputi semua hal yang

membentuk kelompok dalam melaksanakan tugas operasinya guna

mencapai tujuan dan sasaran. Misal, dalam kelompok terjadi permaslaah,

konflik, ketidakseimbangan, maupun ketidakstabilan dan sebagainya,

seorang pemimpin dapat menjalankan tugasnya yaitu seperti memperbaiki

atau menjadi penengah bagi permasalahan yang dihadapi. Jika pemimpin

dapat melakukan dan melaksanakan kedua fungsi tersebut dengan baik

maka pemimpin tersebut adalah pemimpin yang berhasil.

Sedangkan, fungsi dari etika kepemimpinan yaitu sebagai berikut:

1. Norma etika di setiap organisasi, setiap organisasi atau sistem soisal

yang mapan mempunyai norma dan nilai-nilai etika di samping peraturan.


6

Norma dan nilai-nilai tersebut merupakan bagian daripada budaya

organisasi.

2. Pemimpin, norma dan nilai-nilai memengaruhi perilaku semua anggota

organisasi termasuk pemimpin. Khusus bagi pemimpin ia harus

memimpin aplikasi dan penegakan pelaksanaan norma dan nilai-nilai

dalam perilaku organisasi dan perilaku pribadi para anggota organisasi.

3. Perilaku, perilaku memengaruhi pemimpin yang etis. Norma dan nilai-nilai

organisasi diterapkan dalam perilaku memengaruhi pemimpin. Jika

pemimpin menerapkan norma dan nilai-nilai etika maka terciptalah teknik

memengaruhi dari pemimpin yang etis. Pemimpin menggunakan teknik

memengaruhi yang dapat diterima oleh para pengikut yang juga telah

menerapkan norma dan nilai-nilai organisasi dalam perilakunya.

4. Iklim etika, penggunaan norma dan nilai-nilai organisasi oleh pemimpin

dalam teknik memengaruhi pemimpin yang dapat diterima oleh para

pengikut yang telah menyesuaikan perilakunya dengan norma dan nilai-

nilai organisasi menciptakan iklim etika dalam organisasi. Iklim etika

adalah persepsi pemimpin dan pengikut mengenai apa yang terjadi

secara rutin dalam lingkungan internal organisasi.

5. Kinerja pengikut, iklim etika memungkinkan para pengikut bekerja secara

maksimal, meningkatkan motivasi, etos kerja dan kepuasan kerja para

pengikut. Hambatan-hambatan psikologis pengikut dalam bekerja

dihindari. Dengan demikian akan tercipta kinerja maksimal dari para

pengikut.

6. Visi tercapai, jika kinerja pengikut maksimal maka dapat diprediksi kinerja

organisasi akan maksimal dan visi pemimpin akan tercapai.

C. KEPEMIMPINAN ETIS

Kepemimpinan etis adalah prinsip-prinsip, keyakinan dan nilai-nilai dari

yang benar dan salah menggambarkan dasar dari perilaku organisasi

sehingga merumuskan dasar atas pemimpin memengaruhi karyawan dalam


7

mencapai tujuan organisasi (Al-Sharafi & Rajiani, 2013). Bubble (2012) lebih

lanjut mendefinisikan kepemimpinan etis sebagai proses memengaruhi

karyawan melalui nilai-nilai, prinsip-prinsip dan keyakinan yang secara luas

berbatasan dengan norma-norma yang diterima dalam perilaku organisasi.

Definisi ini menjabarkan bagian penting dari kepemimpinan etis.

Penelitian dalam studi etika kepemimpinan mengarah kepada definisi

yang konklusif menurut Kalshoven et al., (2011) bahwa pemimpin etis

mempromosikan kejujuran dan terlibat dalam tindakan yang mencerminkan

nilai-nilai dan kepercayaan. Perspektif ini mewujudkan sebuah konstruk yang

ambigu sehingga sulit untuk mendefiniskan kepemimpinan etis. Pemahaman

para eksekutif di organisasi berbatasan dengan sudut dari hanya memiliki

“karakter yang baik dan nilai-nilai yang benar” (Litschka et al, 2011).

Berdasarkan definisi kepemimpinan etis dari para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa kepemimpinan etis berkisar pada tanggung jawab utama

dalam berhadapan dengan konflik di antara karyawan dan mempertunjukkan

suatu landasan membimbing untuk mengajari mereka hal yang benar untuk

dilakukan. Para pemimpin etis dengan demikian mewujudkan kedalam

kebajikan yang mengarahkan dia kepada pembuatan keputusan yang etis

untuk kepentingan organsisasi yang lebih luas.

D. ETIKA PROFESI KESEHATAN

Secara luas, etika profesi kesehatan adalah dasar dalam menjalankan

perilaku profesional di bidang kesehatan pada umumnya. Tenaga kesehatan

dalam melayani masyarakat juga akan terikat pada etika dan hukum

kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan masyarakat, perilaku tenaga

kesehatan harus tunduk pada etika profesi dan juga tunduk pada ketentuan

hukum, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Apabila tenaga

kesehatan melanggar kode etik profesi, maka akan memperoleh sanksi

"etika" dari organisasi profesinya dan mungkin juga apabila melanggar


8

ketentuan peraturan dan perundang-undangan, juga akan memperoleh

sanksi.

E. KEPEMIMPINAN PADA ORGANISASI DI INDONESIA

Contoh kemimpinan pada organisasi di Indonesia yaitu kepemimpinan

dalam lembaga BPJS Kesehatan. Kepemimpinan yang terbentuk dalam

organisasi lembaga BPJS kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Situasional

Teori kepemimpinan situasional merupakan teori kontingensi yang

berfokus pada pengikut. Penekanan pada pengikut dalam efektivitas

kepemimpinan mencerminkan kenyataan bahwa terdapat pengikut yang

menerima atau menolak pemimpin.

a. Pertama, dalam efektivitas kepemimpinan dicerminkan penekannya

pada pengikut tidak mampu dan tidak mau menjalankan tugas,

pemimpin perlu memberikan arahan yang jelas dan spesifik. Hal ini,

terlihat pada kepemimpinan lembaga BPJS Kesehatan.

b. Kedua, jika pengikut tidak mampu dan bersedia, pemimpin perlu

untuk menampilkan orientasi tugas yang tinggi untuk

mengkompensasi kurangnya pengikut dalam kemampuan dan

hubungan orientasi tinggi untuk mendapatkan pengikutnya untuk

mengikuti keinginan pemimpin.

c. Ketiga, jika pengikut mampu dan mau, pemimpin perlu untuk

menggunakan gaya yang mendukung partisipasi.

2. Kepemimpinan Arah-Tujuan

Menekankan pada pemimpin bertugas untuk membantu pengikut dalam

mencapai tujuan mereka dan untuk memberikan jalan yang diperlukan

dan atau dukungan untuk memastikan bahwa goals mereka sesuai

dengan tujuan organisasi lembaga BPJS Kesehatan.

3. Kepemimpinan Members-Exchange
9

Merupakan konsep proses kepemimpinan di mana pusat pendekatannya

adalah interaksi antara bawahan dan atasan, dengan menunjukkan

hubungan pertukaran pimpinan-bawahan. Pertukaran yang dimaksud

meliputi in-group akan menerima kesempatan bekerjasama untuk

mencapai tujuan, penghargaan, dan manfaat lainnya, sedangkan out-

grup akan memperoleh standar manfaat kerja. Pertukaran ini dapat

dilakukan di dalam kelompok (in-group), maupun kontrak dilakukan di luar

kelompok (out-group). Dalam organisasi pekerjaan unit, bawahan menjadi

bagian dalam kelompok (in-group), atau di luar kelompok (out-group)

harus memperlihatkan bagaimana baiknya mereka bekerjasama dengan

pimpinan, dan bagaimana pimpinan dapat bekerjasama dengan mereka.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Etika kepemimpinan adalah sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki

seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Etika kepemimpinan adalah

perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma, dan

hal-hal yang baik-baik.

2. Fungsi kepemimpinan yaitu fungsi yang dilaksanakan oleh pemimpin di

lingkungan kelompoknya agar secara operasional dapat berhasil dalam

perannya. Seorang pemimpin mempunyai dua faktor yaitu faktor yang

berkaitan dengan tugasnya seperti memberi perintah, pemberian saran,

pemecahan masalah dan menawarkan informasi dan pendapat.

Sedangkan fungsi pemeliharaan kelompok atau fungsi sosial menjaga

hubungan yang ada dalam sebuah kelompok.

3. Kepemimpinan etis adalah prinsip-prinsip, keyakinan dan nilai-nilai dari

yang benar dan salah menggambarkan dasar dari perilaku organisasi

sehingga merumuskan dasar atas pemimpin memengaruhi karyawan

dalam mencapai tujuan organisasi (Al-Sharafi & Rajiani, 2013).

Berdasarkan definisi kepemimpinan etis dari para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa kepemimpinan etis berkisar pada tanggung jawab

utama dalam berhadapan dengan konflik di antara karyawan dan

mempertunjukkan suatu landasan membimbing untuk mengajari mereka

hal yang benar untuk dilakukan.

4. Tenaga kesehatan dalam melayani masyarakat juga akan terikat pada

etika dan hukum kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan masyarakat,

perilaku tenaga kesehatan harus tunduk pada etika profesi dan juga

tunduk pada ketentuan hukum, peraturan dan perundang-undangan yang

10
11

berlaku. Apabila tenaga kesehatan melanggar kode etik profesi, maka

akan memperoleh sanksi "etika" dari organisasi profesinya .

5. Contoh kemimpinan pada organisasi di Indonesia yaitu kepemimpinan

dalam lembaga BPJS Kesehatan. Kepemimpinan yang terbentuk dalam

organisasi lembaga BPJS kesehatan adalah sebagai berikut:

Kepemimpinan situasional, kepemimpinan arah-tujuan, dan

kepemimpinan members exschange.

B. SARAN

Demikianlah Makalah Kepemimpinan “Konsep Etika Kepemimpinan” yang

dapat kami paparkan. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat

untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan referensi, penulis menyadari

makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kiritik dan saran

yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi

lebih baik lagi di masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Enny. 2020. Etika Profesi dan Hukum Kesehatan. Bandung: PT. Refika

Aditaam.

Baasith, Abdul Yasir. 2014. “Kepemimpinan dalam Organisasi: Studi Kasus

Kepemimpinan pada Lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) Kesehatan”. Skripsi. FISIP, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Wijono, Sutarto. 2018. Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi. Jakarta:

PRENADAMEDIA GROUP.

12

Anda mungkin juga menyukai