ETIKA KEPEMIMPINAN
Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan
Dosen Pengampu :
Ambo Tang, Lc.M.Pd
Disusun Oleh:
148623021066
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Nilai Kepemimpinan
B. Etika Kepemimpinan
C. Moral Kepemimpinan
D. Perilaku Etis dan Komitmen Kepemimpinan
DAFTARPUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan kependidikan dalam Islam tidak lepas dari al-Qur’an
dan hadits, kepemimpinan dalam Islam merupakan hal yang sangat penting
sehingga dalam penerapannya seorang pemimpin memiliki aturan-aturan yang
sangat kompleks dalam menjalankan kepemimpinan dalam berbagai hal, baik
dalam perorangan, masyarakat, bangsa maupun negara. Kepemimpinan
pendidikan Islam dapat juga diartikan sebagai sebuah keterampilan untuk
mengatur, mempengaruhi dan mengarahkan di dalam pendidikan secara islami
(dalam hal mengatur, mempengaruhi, dan mengarahkannya maupun di
lembaga pendidikan Islam).
Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral,
norma-norma, dan hal-hal yang baik. Jadi dengan kata lain etika merupakan
sebuah standar seseorang untuk berperilaku dalam sebuah lingkungan, dalam
hal ini adalah lembaga pendidikan. Seseorang yang melanggar suatu norma
atau nilai moral yang dipercaya oleh masyarakat dapat juga dikatakan tidak
beretika, tentu saja hal ini tidak baik untuk seseorang yang dijadikan teladan,
pemimpin. Pemimpin yang baik haruslah pemimpin yang beretika, yang
bermoral dan mematuhi norma-norma yang ada. Kepemimpinan di dalam
suatu organisasi sangatlah penting keberadaannya karena kepemimpinan
merupakan salah satu unsur yang akan menentukan penyusunan dan proses
perwujudan visi organisasi. Kepemimpinan yang baik dan tegas sangat
dibutuhkan di setiap oraganisasi tak terkecualipada organisasi pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud dengan Nilai Kepemimpinan ?
2. Apa Yang Dimaksud dengan Etika Kepemimpinan ?
3. Bagaimana Moral Pemimpin Pendidikan ?
4. Bagaimana Perilaku Etis dan Komitmen Kepemimpinan ?
1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Nilai Kepemimpinan
2. Untuk Mengetahui Etika Kepemimpinan
3. Untuk Mengetahui Moral Kepemimpinan
4. Untuk Mengetahui Perilaku Etis dan Komitmen Kepemimpinan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. NILAI KEPEMIMPINAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata nilai berarti mutu, sifat-
sifat (hal-hal) yg penting atau berguna bagi kemanusiaan. Nilai kepemimpinan
dalam makalah ini adalah sejumlah sifat-sifat utama/dasar yang harus dimiliki
seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sesuai norma dan nilai yang berlaku.
Beberapa nilai kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh seorang
pemimpin antara lain:
1. Integritas dan moralitas
Integritas menyangkut mutu, sifat dan keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan dan kejujuran.12 Moralitas menyangkut sopan
santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan adat sopan santun. 13
Persyaratan integritas dan moralitas penting untuk menjamin
kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.
2. Tanggung jawab
Seorang pemimpin harus memikul tanggung jawab untuk menjalankan
misi dan mandat yang dipercayakan kepadanya. Pemimpin harus
bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan tidak dilakukannya untuk
mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam lembaga
pendidikan Islam. Pemimpin harus memiliki keberanian untuk
mempertanggungjawabkan tindakan yang telah dilakukan dan mengambil
resiko atau pengorbanan untuk kepentingan lembaga dan orang-orang
yang dipimpinnya. Tanggungjawab dan pengorbanan adalah dua hal yang
saling berhubungan erat. Pemimpin harus mengutamakan kepentingan
organisasi/lembaga dari pada kepentingan pribadi atau keluarga termasuk
pengorbanan waktu. Di sisi lain, pemimpin harus melatih bawahan untuk
menerima tanggungjawab serta mengawasi pelaksanaan tugasnya.
3
3. Visi pemimpin
Kepemimpinan seorang pemimpin nyaris identik dengan visi
kepemimpinannya. Visi adalah pandangan/wawasan ke depan atau arah ke
mana lembaga dan orang- orang yang dipimpin akan dibawa oleh seorang
pemimpin.
4. Kebijaksanaan
Kebijaksanaan yaitu kearifan seorang pemimpin dalam memutuskan
sesuatu sehingga keputusannya adil dan bijaksana. Kebijaksanaan memiliki
makna lebih dari kepandaian atau kecerdasan. Pemimpin setiap saat
dihadapkan kepada situasi yang rumit dan sulit untuk mengambil
keputusan karena terdapat perbedaan kepentingan antar kelompok
masyarakat dan mereka yang akan terkena dampak keputusannya. Dalam
kepemimpinan Islam, selain upaya manusia menekuni dan mencari
kebijaksanaan, perlu upaya meminta kebijaksanaan kepada Allah Swt.
sebagai sumber untuk memutuskan keputusan yang terbaik dan bijaksana
seperti melalui istikharah.
5. Keteladanan
Keteladanan seorang pemimpin adalah sikap dan tingkah laku yang dapat
menjadi contoh bagi orang-orang yang dipimpinnya. Keteladanan berkaitan
erat dengan kehormatan, integritas, dan moralitas pemimpin. Dalam
kepemimpinan islam nilai keteladanan diartikan sebagai uswatun hasanah.
Tokoh keteladanan atau uswatun hasanah dalam kepemimpinan
pendidikan Islam adalah Nabi Muhammad Saw.
6. Keimanan
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sangat penting karena pemimpin
adalah manusia biasa dengan semua keterbatasannya secara fisik, pikiran
dan akal budi sehingga banyak masalah yang tidak akan mampu
dipecahkan dengan kemampuannya sendiri, maka ia harus bersandar
kepada Allah Swt. Pemilik kehidupan, penyelenggara dan pemberi apa
yang kita butuhkan. Iman juga merupakan perisai untuk meredam
keinginan dan nafsu-nafsu duniawi serta godaan untuk melakukan
penyimpangan-penyimpangan dalam menjalankan kepemimpinannya.
Pemimpin yang beriman menyadari bahwa semua pebuatannya diketahui
4
dan diawasi oleh Allah Swt. sehingga dia sadar dan takut menghianati
amanat sebagai pemimpin.
7. Sosial (kemampuan berkomunikasi)
Nilai sosial yang dimaksud adalah sebagai seorang pemimpin
harus bisa bersosialisasi dengan angota-anggotanya atau dengan kata lain
mampu berkomunikasi antara pemimpin dan yang dipimpin sehingga
kepemimpinannya dapat efektif dan efisien.1
1
Jamal Wahab, “Nilai Moralitas Kepemimpinan Pendidikan Islam,” Inspiratif Pendidikan 9,
no. 1 (2020): 62–64.
5
1. Memiliki pengetahuan tentang nilai-nilai moral, mampu menjelaskannya
dan menjalankan nilai-nilai moral dalam kehidupannya.
2. Senantiasa fokus kepada keberhasilan organisasi dibanding kepentingan
individu. Pemimpin memahami posisinya di dalam organisasi, di
hadapan anggota dan stakeholder. Pemimpin mengenali nilai-nilai
perihal keberhasilan orang-orang menuju mimpi keberhasilan
organisasi
3. Menemukan orang-orang berintegritas dan mengembangkan
kepercayaan kepadanya. Saat ini, yang dipentingkan adalah orang yang
berintegritas dan bertanggungjawab, bukan sekedar pintar dan trampil.
Mereka inilah yang dapat dipercaya mengembangkan organisasi saat ini
dan ke depan.
4. Memelihara, menyatakan dan mengembangkan nilai-nilai positif
organisasi kepada masyarakat dan stakeholder. Pemimpin perlu
mengambil langkah ini untuk membangun komitmen, kepedulian dan
tanggungjawab organisasi kepada masyarakat dan stakeholder.
5. Mengembangkan mekanisme berbeda pendapat. Hal ini sangat
diperlukan untuk mengembangkan inovasi, pengembangan kelembagaan
atau alternatif solusi organisasi. Pemimpin perlu turun kebawah
menemukan permasalah teknis dan alternatif solusi dari lapangan
6. Melihat nilai-nilai positif dari sisi atau pengalaman yang lain.
Pemimpin perlu mengambil keputusan sulit (termasuk mengorbankan
kepentingannya) demi lahirnya benefit bagi wilayah, stakeholder atau
orang lain. 2
2
Iwan Nugroho, “Mengembangkan Etika Kepemimpinan Pada Jabatan Publik,” Jurnal
Pembangunan Daerah 4 (2018): 2.
6
allah SWT.Kepemimpinan dalam agama islam bukanlah hal mudah,
karena apapun yang dilakukan harus dipertanggung jawabkan diakherat
kelak.Sebaik- baiknya pemimpin adalah yang menjalankan amanahnya
terhadap kemajuan anggotanya bahkan amanah dari allah SWT.
Pernyataan tersebut dituangkan dalam Firman Allah SWT.Al-mu’minun
ayat 8-11 yang artinya :
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya)
danjanji merekan dan orang-orang yang memelihara shalatnya, maka
mereka itulah orang-orang yng akan mewarisi surga firdaus, mereka
kekal didalamnya.
9
segi pengetahuan saja.3
3
Saodah Siti Susanti, “Moral Kepemimpinan Pendidikan Berlandaskan Agama, Filsafat,
Psikologi Dan Sosilogi.,” Assalam 2, no. 3 (2019): 319–24.
4
Mulyadi Mulyadi, “Pengaruh Kepemimpinan Etis Dan Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Perusahaan Bumn Di Indonesia,” Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi 21,
no. 1 (2021): 140–41.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata nilai berarti mutu, sifat-
sifat (hal-hal) yg penting atau berguna bagi kemanusiaan. Beberapa nilai
kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain: integritas
dan moralitas, tanggung jawab, visi pemimpin, kebijaksanaan, keteladanan,
keimanan dan sosial (kemampuan berkomunikasi).
Ciri-ciri kepemimpinan beretika diantaranya yaitu :
1. Memiliki pengetahuan tentang nilai-nilai moral, mampu menjelaskannya dan
menjalankan nilai-nilai moral dalam kehidupannya.
2. Senantiasa fokus kepada keberhasilan organisasi dibanding kepentingan
individu.
3. Menemukan orang-orang berintegritas dan mengembangkan kepercayaan
kepadanya.
4. Memelihara, menyatakan dan mengembangkan nilai-nilai positif organisasi
kepada masyarakat
5. Mengembangkan mekanisme berbeda pendapat.
6. Melihat nilai-nilai positif dari sisi atau pengalaman yang lain.
3 moral kepemimpinan Nabi Muhammada SAW yang harus uamat manusia
ikuti. Pertama azizin alaihi ma anittum (berat dirasakan oleh Nabi penderitan
orang lain). Kedua, harishun `alaikum (amat sangat berkeinginan agar orang lain
aman dan sentosa).Ketiga, raufun rahim (pengasih dan penyayang). Moral
berlandasan filsafat, memberikan penguatan dari sisi lain, dalam ilmu filsafat
moral merupakan hal yang istimewa, karena akan memberikan pengaruh terhadap
suatu keputusan atau kebijakan yang nantinya akan diambil oleh seorang
pemimpin.Filsafat moral berusaha untuk bisa menggapai makna dari suatu
kebijakan yangdiambil.
Moral berlandaskan psikologi,memberikan warna tersendiri pada aspek
kepribadian. Pemimpin harus mampu mempengaruhi anggotanya agar bisa
bersama-sama menjalankan organisasinya.kepemimpinan tentu menganut beberapa
11
teori yang mendasarinya, diantaranya Great Man theory, teori sifat, teori perilaku,
kepemimpinan situasional dan kepemimpinan kharismatik. Moral berlandaskan
sosiologi memiliki kesamaan dengan landasan agama.Setiap orang dituntut untuk
bisa memiliki dan mengamalkan moral yang baik dalam berbagai kondisi.Sosok
kepemimpinan inilah yang banyak diharpkan oleh masyarakat. Karena bagimereka
sosok yang bermoral lebih baik dibanding dengan sosok pemimpin hanya memiliki
kemampuan dalam segi pengetahuan saja.
12
DAFTAR PUSTAKA
13