Anda di halaman 1dari 7

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

1. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL 2022

Transformational leadership atau kepemimpinan transformasional


adalah gaya kepemimpinan yang dilakukan pemimpin dengan memotivasi
dan memberdayakan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya untuk
bekerja sama mewujudkan visi perusahaan.

Secara definitif, kepemimpinan transformasional adalah bentuk nilai,


keyakinan, dan kebutuhan yang termasuk di dalamnya perubahan sebagai
bentuk terobosan baru. Seorang pemimpin dengan gaya transformasional
diyakini bisa mempengaruhi kinerja karyawan secara keseluruhan.

Seorang pemimpin yang menerapkan transformational


leadership biasanya memiliki pandangan visioner dan juga mampu
memfasilitasi karyawan atau bawahannya untuk mengasah skill yang
diperlukan.

Supaya organisasi bisa berjalan dengan baik, tentu membutuhkan


seorang pemimpin. Setiap pemimpin memiliki caranya tersendiri, salah
satunya adalah gaya kepemimpinan transformasional.

Seorang pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan ini akan


sangat pandai untuk menyelesaikan konflik serta dengan senang hati untuk
membantu teman kerjanya. Selain itu, mereka juga adalah orang-orang yang
selalu bisa menyemangati anggota tim di sekitarnya saat sedang mengalami
kejenuhan saat bekerja.

Gaya kepemimpinan transformasional adalah cara dari seorang


pemimpin untuk memotivasi dan memberdayakan orang-orang yang berada
di bawah tanggung jawabnya untuk bisa bekerja sama dalam mewujudkan
visi dan misi organisasi.
Dilansir dari buku Kepemimpinan Transformasional, Transaksional,
dan Motivasi Kerja yang ditulis oleh Armansyah, seorang pemimpin
transformasional akan memberikan ruang yang luas kepada anggotanya
untuk mengasah berbagai skill yang diperlukan dalam dunia kerja.

Ruang yang luas tersebut akan membuat seseorang menjadi lebih


kreatif dan inovatif dalam menemukan solusi terhadap permasalahan yang
ada. Dengan begitu, setiap orang bisa memberikan andil terhadap segala hal
yang berkaitan dengan organisasi.

Melalui gaya kepemimpinan ini, anggota organisasi cenderung akan


memiliki tingkat kepuasan kerja serta komitmen yang tinggi. Selain itu, cara ini
juga bisa menciptakan budaya dan lingkungan kerja yang sehat, efektif, dan
efisien bagi semua anggota dalam suatu organisasi.

Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan juga sebagai


kepemimpinan dimana para pemimpin menggunakan karisma, selain itu
mereka juga dapat menggunakan stimulasi intelektual untuk melakukan
transformasional dan menghidupkan organisasinya.

Menurut Hakim (2018) mengungkapkan bahwa para pemimpin yang


transformasional lebih mementingkan reaktualisasi para pengikut dan
organisasinya secara menyeluruh ketimbang memberikan instruksi-instruksi
yang bersifat Top Down, artinya suatu Pendekatan dari atas ke bawah, yang
menggunakan pengambilan keputusan oleh pemerintah dan kemudian akan
dikomunikasikan kepada rakyat, Selain itu pemimpin yang transformasional
lebih memposisikan dirinya sebagai mentor yang bersedia menampung
aspirasi para bawahannya.

Kepemimpinan transformasional hadir dalam kehidupan dunia


kepemimpinan dapat menjadi jawaban atas berbagai macam persoalan
tentang tantangan pada zaman saat ini. Dimana pada zaman sekarang
banyak perubahan. Bukan lagi zaman ketika manusia dapat menerima segala
apa yang menimpanya, tetapi pada zaman sekarang sangat berbeda pada
zaman dahulu karena pada zaman sekarang banyak manusia yang
mengkritik dan meminta yanglayak dari apa yang diberikannya secara
kemanusiaan.

Terminology motivasi Maslow mengutip bahwa manusia di era saat ini


adalah manusia yang memiliki keinginan mengatualisasikan dirinya, yang
berimplikasi pada bentuk pelayanan dan penghargaan terhadap manusia itu
sendiri. Oleh karena itu kepemimpinan transformasional pada zaman
sekarang tidak hanya didasarkan pada kebutuhan akan penghargaan diri,
tetapi juga dapat menumbuhkan kesadaran atas adanya pemimpin untuk
mengambil alih dalam berbuat yang terbaik sesuai dengan kajian
perkembangan manajemen dan kepemimpinan yang memandang manusia,
kinerja, dan pertumbuhan organisasi merupakan sisi yang saling berpengaruh

2. TUGAS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

Menurut Banks (2008), secara konvensional, para pemimpin berperan


untuk menunjukkan jalan, serta tempatnya di garda depan, membimbing dan
mengarahkan, berinovasi, dan memiliki visi untuk perubahan dan
merealisasikannya menjadi kenyataan. Pengikut atau bawahan di sisi lain
secara konvensional mengikuti pemimpin dari belakang, mematuhi dan
melaporkan, menerapkan inovasi dan menerima visi pemimpin untuk
perubahan. Dan menurut Collinson 2012 ―….most leadership scholarship
thus tends to assume that visionary leadership is powerful, exciting and
necessary, eith leaders acting as a force for good whose efforts almost
invariably produce positive outcomes‖ (Tourish, 2013).

Berikut adalah tugas pemimpin transformasional:

a. Menginspirasi bawahan, menempatkan penekanan pada kebutuhan orang


lain, berperan sebagai teladan yang inspirasional, menanamkan rasa
bangga dan optimisme, dan menekankan komitmen, keselarasan seputar
tujuan bersama, standar etika dan moral yang tinggi, dan rasa hormat dan
kepercayaan. Akibatnya, pemimpin semacam itu dikagumi, dihormati,
dipercaya, dan dipandang sebagai panutan oleh para pengikut mereka.
Komponen perilaku kedua adalah motivasi inspirasional. Pemimpin
tersebut mengartikulasikan visi organisasi, menunjukkan komitmen yang
tulus dan penuh semangat terhadap visi dan tujuan terkait tersebut, dan
secara jelas mengkomunikasikan harapan (Allen, et al., 2016).
b. Memberdayakan dan mengilhami pengikut untuk berbagi visi kolektif dan
organisasi, mendorong perilaku seperti intelektualisme, inovasi,
kreativitas, dan pengambilan risiko, dan pengembangan dan keberhasilan
pengikut merupakan hasil yang penting. Pemimpin transformasional
berperan sebagai peran. Model, memobilisasi komitmen, dan
menggunakan motivasi, dorongan, inspirasi, dan pengaruh karismatik
untuk mengembangkan pengikut dan organisasi (Allen, et al., 2016)
c. Membangun daya kreatif dalam kerja ―work-related creativity.‖ Dalam
konteks kerja, kreativitas telah didefinisikan secara luas sebagai
pengembangan gagasan, produk, praktik, layanan, atau prosedur baru
dan potensial. Seorang pemimpin transformasional mendorong kreativitas,
inovasi, pengambilan risiko, dan kemauan untuk meninggalkan sistem
yang tidak efisien, dan pengikut didorong untuk mempertanyakan asumsi,
pendekatan isu dengan cara baru, dan memecahkan masalah secara
kreatif ((Allen, et al., 2016).
d. Menciptakan psikologi positif modal psikologis sangat penting untuk
motivasi, fungsi kognitif, berjuang untuk kesuksesan, dan kinerja, dan ini
mencakup empat konstruksi yang mudah dibentuk dan dapat dikelola:
harapan, optimisme, ketahanan, dan efisiensi diri sendiri. Meningkatkan
modal psikologis, organisasi dapat mengembangkan kemampuan mereka
untuk mengatasi kesulitan dan krisis. Organisasi akan menghadapi
kesulitan, reformasi, peningkatan standar, dan akuntabilitas, yang
memberi tekanan pada pendidik (Kalman dan Summak, 2017). Tantangan
kehidupan professional ASN dapat menyebabkan ASN merasa stres,
pesimisme, dan kurangnya motivasi yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi motivasi dan kinerja mereka secara negatif. Modal
psikologis, dengan demikian, dapat membantu organisasi perguruan tinggi
untuk mengatasi kesulitan dan merevitalisasi sumber daya batin ASN
melalui program pelatihan berbasis psikologi positif.
e. Membentuk Perilaku Etis, kontribusi uniknya untuk menumbuhkan perilaku
etis, kepemimpinan etis berhubungan positif dengan suara moral, dan
efisiensi moral memediasi hubungan, yang penting, karena hubungan
antara kepemimpinan etis dan efisiensi moral bergantung pada kongruensi
nilai pengikut pemimpin, hubungan yang dimediasi hanya efektif di bawah
konglomerasi pengikut pemimpin yang tinggi. Demonstrasi tindakan
normatif yang sesuai melalui tindakan pribadi dan hubungan interpersonal,
dan promosi perilaku semacam itu kepada pengikut melalui komunikasi
dua arah, penguatan, dan pengambilan keputusan' '(Brown dalam Lee et
al., 2017).

3. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERBARU

Ciri-ciri seorang pemimpin transformasional terbaru pada saat ini


adalah seorang pemimpin yang senantiasa merangkul segala hambatan
maupun halangan yang terdapat dalam organisasi, dan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:

a) Seorang pemimpin yang suka berbagi kekuasaannya kepada bawahan


dan pengikutnya.
b) Menasehati dan memberi peluang untuk kemajuan organisasi.
c) Berusaha untuk mempersiapkan segala keperluan demi kemajuan dan
kemauan bawahan dan para pengikutnya agar lebih bertanggung jawab.

Karakteristik kepemimpinan transformasional terbaru pada saat ini antara


lain:

a) Pemimpin yang memiliki jiwa utuh dan independen dalam mewujudkan


visi organisasi
b) Sebagai bawahan harus mempunyai kesadaran tentang pentingnya
kebersamaan dalam mencapai tujuan dengan ditambahnya suplemen
motivasi serta dukungan dari pemimpin
c) Seluruh anggota organisasi kepemimpinan transformasional harus rela
dan siap berkorban dalam kepentingan pribadi demi kepentingan
organisasi tanpa mengharapkan imbalan.
Prinsip merupakan acuan atau pedoman, dan menjadi cirri khas
tersendiri. Yang artinya kepemimpinan tranformasional mempunyai ciri khas
tersendiri, berbeda dengan yang lain. Terdiri dari beberapa prinsip untuk
menegakkan kepemimpinan model transformasional yaitu:

a) Pandai mengungkapkan rasa Pemimpin harus pandai menjelaskan visi


misi dengan terang dan gambling (Senny, Wijayaningsih, and Kurniawan
2018). Agar bawahan paham apa tujuan awal dan apa yang harus
dicapainya.
b) Kemampuan membangun semangat Pemimpin harus mempunyai diri
yang hangat dan aura semangat. Bukan untuk dirinya sendiri, tetapi juga
untuk bawahannya juga. Ketika bawahan termotivasi dengan pemimpin,
akan mudah pemimpin mengontrolnya.
c) Inovasi Salah satu terobosan ide adalah inovasi dari sang pemimpin.
Pemimpin harus siap siaga dengan perubahan yang ekstrem, dan
berusaha secepat mungkin untuk adaptasi. Dengan inovasi perusahaan
atau organisasi akan tetap bertahan walaupun diterpa perubahan zaman.
d) Saling tolong menolong Sifat ini harus ditanamkan kepada setiap
anggota, tidak terkecuali pemimpin itu sendiri. Pada dasarnya gaya
kepemimpinan transformasional adalah saling menolong, dan saling
menutupi kekurangan. (Lesilolo 2013)
e) Terbuka Sikap terbuka harus dimiliki oleh pemimpin pada gaya ini.
Karena pemimpin berkomunikasi oleh bawahan secara dua arah, dengan
itu harus menerima saran dan kritik secara lapang dada.

Komponen merupakan kapling-kapling yang saling melengkapi.


Apabila tidak terpenuhi, akan dianggap gagal apapun itu. Dengan itu
komponen harus lengkap apabila ingin meraih hasil yang diinginkan. Pada
pemimpin transformasional ada empat komponen yang harus ada, yaitu :

a) Idealized influence (pengaruh ideal) Pemimpin yang ulet, tekun, dan


cerdas. Dan mampu menunjukkan visi dan misi, serta mencontohkan
moral yang baik. Sehingga menumbuhkan simpati dan empati bawahan
terhadap pemimpin. Sosok yang ideal yang dapat mencontohkan dan
dapat ditiru.
b) Intellectual simulation (simulasi intelektual) Seiring perkembangan zaman,
pemimpin akan dihadapkan dengan masalah-masalah yang baru.
Pemimpin disini dituntut inovasi-inovasinya, pada poin ini pemimpin harus
menggunakan pengetahuan untuk memunculkan inovasi.
c) Individual consideration (pertimbangan individual) Pemimpin
transformasional mempertimbangkan apa saja yang dibutuhkan
bawahannya. Disini pemimpin berlaku sebagai mentor atau pelatih,
penerapan seperti ini akan mengetahui kekurangan dan kelebihan
bawahannya.
d) Inspiration motivation (motivasi inspirasi) Pemimpin yang mempunyai
standar yang di atas rata-rata dan dapat mengarahkan atau men-goal kan
bawahan agar dapat mencapai rata-rata tersebut. Dan sebelum mencapai
pada tingkat itu, pemimpin memotivasi agar dapat konsisten dalam proses
pencapaian tersebut

Anda mungkin juga menyukai