NORISA
105 61 03960 11
i
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
DI KANTOR KELURAHAN GUNUNG SARI
KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
NORISA
Nomor Stambuk : 10561 0396 011
Kepada
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara Pada Fakultas Ilmu
bahwa penyusunan skripsi ini tidak terwujud tanpa bantuan dari pembimbing.
Dalam kesempatan ini dengan sepenuh hati yang tulus, penulis mengucapkan
banyak terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi- tingginya
kepada bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Si dan Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik,
S.Sos., M.Si yang bertindak sebagai pembimbing pertama dan kedua dalam
dan mendorong penulis agar senantiasa belajar dan bertindak dengan lebih teliti
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
terhormat:
1. Bapak Dr. H. Muhlis Madani, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
vii
2. Bapak Dr. Burhanuddin, S.Sos.,M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu
Muhammadiyah Makassar.
3. Para dosen yang tidak sempat disebutkan namanya satu persatu yang telah
UNISMUH Makassar.
orang tua saya, Banta dan Rosi yang telah mendidik dan membimbing saya
dari kecil hingga dewasa dan selalu memberikan pengajaran yang berharga,
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
Norisa
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul Skripsi..................................................................................... i
Abstrak............................................................................................................... vi
Daftar Tabel....................................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
ix
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................................ 30
E. Teknik Analisis Data..................................................................................... 31
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 87
B. Saran-saran.................................................................................................... 89
x
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 20 : Akumulasi Frekuensi Dimensi Daya Tanggap ( Responsiveness ) di
Kantor Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota
Makassar............................................................................................. 63
Tabel 21 : Tanggapan responden mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh
pegawai di Kantor Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini
Kota Makassar .................................................................................... 64
Tabel 22 : Tanggapan responden mengenai kepercayaan masyarakat kepada
pegawai di Kantor Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini
Kota Makassar .................................................................................... 65
Tabel 23 : Tanggapan responden mengenai bakat yang dimiliki pegawai
dalam memberikan pelayanan di Kantor Kelurahan Gunung Sari
Kecamatan Rappocini Kota Makassar................................................ 66
Tabel 24 : Akumulasi Frekuensi Dimensi Jaminan ( Assurance ) di Kantor
Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar......... 67
Tabel 25 : Tanggapan responden mengenai pegawai dalam memberikan
motivasi terkait keluhan masyarakat di Kantor Kelurahan Gunung
Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar ........................................ 68
Tabel 26 : Tanggapan responden megenai pegawai menanyaan keadaan
masyarak selama menerima pelayanan di Kantor Kelurahan
Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar .......................... 69
Tabel 27 : Tanggapan responden megenai perlakuan pegawai yang baik
utamanya jika di mintai bantuan di Kantor Kelurahan Gunung Sari
Kecamatan Rappocini Kota Makassar................................................ 70
Tabel 28 : Akumulasi Frekuensi Dimensi Empati ( Emphaty ) di Kantor
Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar......... 71
Tabel 29 : Tanggapan responden terhadap pembagian tugas atau kerja
berdasarkan pada kemampuan kerja di Kantor Kelurahan Gunung
Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar ........................................ 72
Tabel 30 : Tanggapan responden terhadap kejelasan pedoman kerja sebagai
acuan pelaksanaan pekerjaan di Kantor Kelurahan Gunung Sari
Kecamatan Rappocini Kota Makassar................................................ 73
Tabel 31 : Tanggapan responden terhadap tingkat kejelasan pembagian kerja
di Kantor Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota
Makassar............................................................................................. 74
Tabel 32 : Akumulasi Frekuensi Faktor Organisasi di Kantor Kelurahan
Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar .......................... 75
Tabel 33 : Tanggapan responden terhadap keterlibatan pimpinan dalam
memberikan dukungan terhadap peningkatan kualitas pelayanan di
Kantor Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota
Makassar............................................................................................. 76
Tabel 34 : Tanggapan responden terhadap pimpinan mempunyai kemampuan
dalam melakukan perbaikan dan mengupayakan inovasi baru di
Kantor Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota
Makassar............................................................................................. 77
Tabel 35 : Akumulasi Frekuensi Faktor Kepemimpinan di Kantor Kelurahan
Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar .......................... 78
xii
Tabel 36 : Tanggapan responden terhadap pemberian kesempatan untuk
mengembangkan kecakapan kerja di Kantor Kelurahan Gunung
Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar ........................................ 79
Tabel 37 : Tanggapan responden terhadap penyelesaian pekerjaan dalam
waktu yang relatif singkat di Kantor Kelurahan Gunung Sari
Kecamatan Rappocini Kota Makassar................................................ 80
Tabel 38 : Tanggapan responden terhadap kesesuaian pekerjaan yang
diberikan dengan keahlian di Kantor Kelurahan Gunung Sari
Kecamatan Rappocini Kota Makassar................................................ 81
Tabel 39 : Akumulasi Frekuensi Faktor Kemampuan dan Keterampilan di
Kantor Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota
Makassar............................................................................................. 82
Tabel 40 : Tanggapan responden terhadap pemberian penghargaan kepada
yang berprestasi di Kantor Kelurahan Gunung Sari Kecamatan
Rappocini Kota Makassar................................................................... 83
Tabel 41 : Tanggapan responden terhadap pemberian motivasi yang baik
kepada pegawai dalam melaksanakan pekerjaan di Kantor
Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar......... 84
Tabel 42 : Tanggapan terhadap keterlibatan pegawai dalam proses
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan tugas di Kantor
Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar......... 85
Tabel 43 : Akumulasi Frekuensi Faktor Penghargaan dan Pengakuan di
Kantor Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota
Makassar ............................................................................................ 86
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat
diabaikan oleh pemerintah daerah sebab jika komponen pelayanan terjadi stagnasi
maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan oleh sebab itu
perlu ada perencanaan yang baik dan bahkan perlu diformulasikan standar
maupun swasta. Pemerintah selain berperan sebagai abdi negara, juga berperan
kualitas pelayanan suatu birokrasi pemerintah baik itu yang bersifat internal
Ada tiga masalah besar dalam pelayanan publik yaitu diskriminasi pelayanan,
terhadap pelayanan publik. Fakta bahwa pelayanan publik di Indonesia itu masih
banyak yang menunjukkan kualitas yang buruk sering menjadi bahasan, baik itu
publik yang menghargai hak dan martabat warga negara sebagai pengguna
1
2
warga negaranya tetapi ini juga berdampak luas terhadap ketidakpercayaan pihak
tuntutan masyarakat akan pelayanan publik (public service) yang efektif, efesien
popular. Hal ini terkait dengan perkembangan kebutuhan, keinginan dan harapan
masyarakat yang terus bertambah dan kian mutakhir. Masyarakat sebagai subjek
layanan tidak suka lagi dengan pelayanan yang berbelit-belit, lama dan beresiko
merupakan salah satu agenda reformasi birokrasi, yang bertitik tolak dari
kenyataan buruk kondisi faktual kualitas pelayanan publik yang sebagian besar
ditentukan oleh kualitas sikap dan karakter aparatur pemerintah yang tidak terpuji,
Birokrasi pada sektor pemerintahan mencakup bidang tugas yang sangat luas,
kompleks, dan melibatkan bentuk organisasi yang berskala besar dengan jumlah
belit, lama, tidak terbuka, mahal, dan tidak memuaskan termasuk kurangnya
koordinasi.
Ada pula kesan bahwa aparat birokrasi pemerintah sering juga dianggap tidak
sering pula melakukan tindakan korup, kondisi ini semakin diperparah dengan
dan otoriter, tidak adanya transparansi, nilai-nilai sosial yang melemah, dan
mengejar status dengan ukuran dengan kekayaan materi. Dampak buruk tindak
korupsi tidak perlu diragukan lagi, telah banyak bukti program pemberantasan
kemiskinan yang gagal, biaya pelayanan publik tidak efisien, mahal dan rumit,
2009:2).
Sudah sejak lama memang banyak kesan buruk yang disandang aparat
pemerintah (sektor publik) dalam hal pelayanan. Hal ini antara lain dapat
pemerintah, namun hal itu ternyata tidak diimbangi dengan kualitas pelayanan
negara dengan membayar berbagai macam pungutan, baik pajak, retribusi dan
Hal-hal lain juga merupakan masalah pada (Badan Kualitas Pelayanan Publik
menyampaikan kritik atau saran dan ketidakterbukaan dalam menerima kritik dan
saran dari masyarakat, bahkan cenderung diabaikan. Masalah berikut yaitu masih
pelatihan terhadap pegawai, yang memiliki hubungan dekat dengan pimpinan lah
tentunya kinerja pegawai tidak baik di mata masyarakat dan semakin buruk.
Sehingga sampai saat ini pelayanan publik itu sendiri masih menjadi barang
langkah dan mahal bagi sebagian besar masyarakat. Kalau pun pelayanan itu
mudah dan murah, pelayanan itu tidak serta merta baik dan memuaskan
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
C. Kegunaan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kualitas
strategik dari kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan
sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk. Sedangkan
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
(perilaku konsumen) yaitu suatu prilaku yang dimainkan oleh konsumen dalam
suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah
6
7
Kualitas pada dasarnya terkait dengan pelayanan yang terbaik, yaitu suatu
sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan atau masyarakat secara
saat, secara cepat dan memuaskan, berlaku sopan, ramah dan menolong serta
kualitas jasa atau layanan, yaitu “tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pelanggan”. Ini berarti, bila jasa atau layanan yang diterima (perceived service)
sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa atau layanan dipersepsikan
baik dan memuaskan, sebaiknya bila jasa atau layanan yang diterima lebih rendah
dari yang diharapkan, maka kualitas jasa atau layanan akan dipersepsikan buruk.
dan strategis. Kualitas dalam definisi strategis adalah segala sesuatu yang mampu
menjadi dua, yaitu kualitas produk dan kualitas jasa. Perbedaan secara tegas
antara produk dan jasa seringkali sulit untuk didefinisikan. Hal ini dikarenakan
demikian, jasa dapat didefinisikan yaitu menurut Kotler dalam Tjiptono (2001),
jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
8
Selain itu definisi jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
kinerja atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain.
Berdasarkan pengertian kualitas dan jasa yang ada maka dapat pula
didefinisikan bahwa kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
antara lain :
komunikasi.
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari
pemberi baik jasa, manusia, proses dan lainnya sehingga memiliki nilai yang
lebih, dan berkaitan erat dengan kemampuan, daya tanggap , ketepatan waktu,
menjalankan fungsi disamping abdi Negara, juga sebagai abdi masyarakat (public
servant). Oleh karena itu, untuk mewujudkan tugas dan fungsi tersebut, maka
pembangunan.
dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan faktor material melalui
sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan
suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan
daripada dimiliki serta pelanggan dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses
perwujudan kewajiban pegawai pmerintah sebagai abdi masyarakat. Selain itu hal
penting yang sering dijadikan argument perlunya otonomi daerah adalah bahwa
dimensi pelayanan publik yang semakin terdesentralisasi pada tingkat lokal. Hal
masyarakat, yaitu: (1). Standard, yaitu adanya kejelasan secara eksplisit mengenai
berapa biayanya, dan apakah suatu pelayanan sudah sesuai dengan standar yang
dimengerti tentang suatu pelayanan; (4). Chice, yaitu memberikan konsultasi dan
pelayanan diberikan tanpa membedakan ras dan jenis kelamin; (6). Accessibility,
kepuasan kepada pelanggan; (7). Redress, adanya system publikasi yang baik dan
Proses pelayanan publik pada dua pihak yaitu birokrasi (pelayan) dan masyarakat
(yang dilayani). Oleh karena itu, untuk melihat kualitas pelayanan publik yang
dimaksud perlu diperhatikan dan dikaji dua aspek pokok yaitu: aspek proses
yang dirasakan oleh masyarakat pelanggan. Hal ini sejalan dengan apa yang
menjadi dua bagian, yaitu pelanggan internal dan eksternal. Dan perhatian
oleh pelanggan ekternal saja, tetapi juga ditentukan oleh pelanggan internal.
pembinaan sistem prosedur dan metode (SPM) dan ketatausahaan pada umumnya.
sebagai pendukung terhadap unit organisasi lini agar pelaksanan tugas pokoknya
atau keluar terkait dengan jenis pelanggan dan terdapat tiga macam, yaitu: (1).
Pelanggan internal (internal costumer) yaitu setiap yang ikut menangani proses
akhir, yang sering disebut sebagai pelanggan yang nyata (Zulian Yamit, 2001:77).
tersebut. Terdapat beberapa prinsip pokok yang harus dipahami oleh pegawai
birokrasi publik dalam aspek internal organisasi yaitu: (a). Prinsip aksestabilitas,
dimana setiap jenis pelayanan harus dapat dijankau secara mudah oleh setiap
pengguna pelayanan (missal: masalah tempat, jarak dan prosedur pelayanan); (b).
Prinsip kontinuitas, yaitu bahwa setiap jenis pelayanan harus secara terus menerus
tersedia bagi masyarakat dengan kepastian dan kejelasan terhadap ketentuan yang
berlaku bagi proses pelayanan tersebut; (c). Prinsip teknikalitas, yaitu bahwa
setiap jenis pelayanan proses pelayanannya harus ditangani oleh pegawai yang
ketetapan dan kemantapan sistem, prosedur dan instrument pelayanan; (d). Prinsip
dan sosial bagi pemerintah maupun bagi masyarakat luas; (e). Prinsip
akuntabilitas, yaitu bahwa proses produk dan mutu pelayanan yang telah diberikan
pelayanan publik diartikan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
BUMN, BUMD dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka upaya
Peraturan Perundang-undangan.
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Sementara itu, kondisi masyarakat saat ini telah terjadi suatu perkembangan yang
(Thoha ; 2001). Hal ini berarti masyarakat semakin sadar akan apa yang menjadi
semakin berani untuk melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan oleh
pemerintahnya.
terbuka, tepat waktu, responsif dan adaptif serta sekaligus dapat membangun
untuk secara aktif menentukan masa depannya sendiri (Effendi dalam Widodo :
14
pencapaian apa yang menjadi tujuan dan sasaran; 2) Sederhana, mengandung arti
1. Transparan : Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak
peraturan perundang-undangan.
masyarakat.
5. Kesamaan Hak : Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras,
Pada dasarnya pelayanan publik merupakan dasar dan bentuk aktualisasi dari
belit dan kurang trasparansi menjadi pelayanan yang berkualitas prima. Pelayanan
merupakan suatu kinerja atau suatu usaha yang menunjukan secara inheren
pentingnya penerima jasa pelayanan terlibat secara aktif didalam produksi atau
Pelayanan publik selalu dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok orang atau instansi tertentu untuk memberikan bantuan
dan tujuan. Oleh karena itu institusi pelayanan publik dapat dilakukan oleh
pelayanan publik) diberi kesan adanya proses panjang dan berbelit-belit apabila
pelayanan publik).
yang mampu memberikan pelayanan publik secara efektif dan efesien kepada
persyaratan birokrasi, perlu dipersiapkan tenaga kerja atau aparat yang benar-
difungsikan secara berhasil guna dan berdaya guna. Menurut Moenir (2002:88)
baik, yaitu:
17
pelayanan umum.
pelayanan secara optimal baik berupa pelayanan verbal, pelayanan tulisan atau
serta penghargaan dan pengakuan. Dari beberapa penjelasan tersebut diatas dapat
publik, yaitu:
1. Organisasi
pelayanan ditujukan secara khusus kepada manusia yang mempunyai watak dan
dan metode.
Sistem, prosedur, dan metode. Sistem sebagai susunan atau rakitan atas
sesuatu yang penting dan saling berhubungan serta saling tergantung sehingga
membentuk kesatuan yang rumit namun utuh. Faktor organisasi sebagai suatu
sistem merupakan alat yang efektif dalam usaha pencapaian tujuan, dalam hal ini
pelayanan yang baik dan memuaskan. Agar organisasi sebagai sistem dapat
sampai pada jenis pekerjaan yang paling kecil (Moenir, 2002:125). Penerapan
sistem kualitas yang berfokus pada pelanggan akan berhasil apabila terlebih
satunya jalan untuk meningkatkan pelayanan publik, karena masih ada alternative
lain, misalnya dengan menciptakan sistem dan prosedur kerja efisien tetapi adanya
19
bertanggung jawab.
Prosedur biasa diterjemahkan sebagai tata cara yang berlaku dalam organisasi.
Kedudukannya demikian penting sebab sah atau tidaknya perbuatan orang dalam
mengatur perbuatan baik ke dalam (intern) maupun ke luar (ekstern), maka harus
diketahui dan dipahami oleh orang yang berkepentingan, baik pegawai maupun
2. Kepemimpinan
dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui
Di bidang pelayanan yang menonjol dan paling cepat dirasakan oleh orang-
yang membawa “bendera” terhadap kesan atas baik buruknya layanan. Dengan
20
pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, cepat, dan memenuhi keinginan semua
pihak, baik manajemen itu sendiri maupun masyarakat. Salah satu unsur yang
implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik perlu diberi
meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa bangga dan rasa kepemilikan setiap
orang dalam organisasi yang akhirnya dapat memberikan kontribusi yang besar
sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja, dan motivasi kerja serta hasil
imbalan merupakan suatu faktor yang terpenting bagi orang. Karena yang
atau tidak.
B. Kerangka Pikir
Kualitas dalam definisi strategis adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi
barang atau jasa dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah persepsinya
terhadap kualitas pelayanan. Dengan kata lain, baik buruknya kualitas pelayanan
ada indikator ukuran kepuasan masyarakat yang terletak pada lima dimensi
kualitas pelayanan menurut apa yang dikatakan masyarakat,yakni : (1) Bukti Fisik
menjalankan fungsi disamping abdi Negara, juga sebagai abdi masyarakat (public
servant). Oleh karena itu, untuk mewujudkan tugas dan fungsi tersebut, maka
pembangunan.
serta penghargaan dan pengakuan. Dari beberapa penjelasan tersebut diatas dapat
Dari uraian di atas dapat digambarkan bagan kerangka berpikir sebagai berikut :
Assurance (jaminan)
Emphaty (empati)
C. Definisi Operasional
berikut:
masyarakat
sebagai berikut:
25
meyakinkan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki para staf. Adapun
pelayanan
masyarakat
1. Faktor Organisasi
26
masing-masing.
2. Faktor Kepemimpinan
dengan tugas.
27
B. Hipotesis
didasrkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada dasar sebuah penelitian dalam suatu studi tidak terlepas dari apa yang
disebut metode penelitian karena penelitian ini yang akan dijadikan acuan dalam
akan menjadi pertanyaan dasar atau perumusan masalah dan tujuan penelitian
sebelumnya. Hal ini akan memberikan sinyal ke arah mana suatu penelitian akan
digarap dan pendekatan apa yang akan diterapkan. Oleh sebab itu, berdasarkan
diuraikan metode penelitian yang akan digunakan dalam proposal ini. Uraian ini
mencakup permasalahan tentang waktu dan lokasi penelitian, jenis dan tipe
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
a. Waktu Penelitian
November 2014.
b. Lokasi Penelitian
Rappocini Kota Makassar. Lokasi tersebut dipilih dengan dasar atas pertimbangan
agar dapat memperoleh data yang akurat serta persetujuan untuk mengetahui
publik.
28
29
a. Jenis Penelitian
dengan kualitas pelayanan publik, dengan data penelitian berupa angka dan
b. Tipe Penelitian
1. Populasi
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang mengurus sesuatu jenis pelayanan pada Kantor Kelurahan Gunung Sari
sampel. Objek yang akan diteliti hanya sebagian dari populasi, maka dalam
2. Sampel
Kota Makassar dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sampel
Insidental, berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang bertemu secara kebetulan
dengan peneliti, sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak
55 responden yang dilakukan selama kurang lebih 2 bulan penelitian, dalam hal
ini masyarakat yang mengurus sesuatu layanan pada Kantor Kelurahan Gunung
1. Kuesioner (Angket)
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skala likert dalam menjawab
2. Observasi
3. Dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya ”. Oleh karena itu
Data yang diperoleh dari lokasi penelitian pada dasarnya masih merupakan
data mentah. Data tersebut merupakan hasil yang perlu diolah kembali dengan
Rappocini Kota Makassar. Adapun teknik analisis data yang digunakan penulis
dalam mengelola data adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan bantuan
statistik dari data hasil olahan kuesioner, dengan cara menganalisis data yang
dikumpulkan dari hasil olahan teknik pengumpulan data yang digunakan dan
betul-betul terjadi dalam penelitian yang kemudian dijabarkan dalam uraian dan
penjelasan secara jelas dan tepat. Dimana analisis kuantitatif merupakan hitungan-
32
hitungan atau dengan cara metabulasi hasil jawaban responden dari data hasil
& Effendy dalam Hindar Jaya ( 2013 : 42 ) analisis persentase dan rumus
∑( . )
= × 100 % =
Keterangan :
P =Persentase
F =Frekuensi
N =Jumlah Responden
Rata − rata
= × 100 %
Banyaknya Klasifikasi jawaban
kualitas pelayanan publik. Oleh karena itu data yang diperoleh masih merupakan
data kualitatif, maka untuk mengolah data tersebut melalui perhitungan statistik
menggunakan simbol berupa angka. Untuk mendapatkan skor dari setiap jawaban
responden.
33
Oleh karenanya, kategori dari data yang dihasilkan akan diuraikan sebagai
berikut:
BAB IV
Makassar
letaknya pada jantung Kota Makassar yang juga sebagai Ibu Kota Provinsi
Sulawesi Selatan.
geografis berada pada koordinat 119° 18’79’’ - 119° 32’31’’, 03’’ Bujur Selatan
Kelurahan Gunung Sari sebagai salah satu Kelurahan dalam kota Makassar
34
35
(Desember, 2014) dan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 26 dan Rukun
Tetangga (RT) sebanyak 136. Penduduk (WNI) yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 38,539 jiwa dan perempuan berjumlah 38,868 jiwa, sedangkan Warga
3. Susunan Organisasi
orang, 8 orang diantaranya Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan 9 orang Staf Tenaga
Kontrak (STK). Daftar nama Pegawai Kelurahan Gunung Sari tersebut terdiri dari
Gambar
LURAH
SEKRETARIS
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSION
AL
Tabel 1
Daftar Nama Pegawai Kelurahan Gunung Sari, 2014
kelurahan disebut Lurah dan bertanggungjawab kepada Camat. Lurah beserta para
37
pemerintahan umum.
diwilayah kerjanya.
b. Fungsi Lurah :
lancar.
lancar.
tugas
dan mengoreksi hasil kerja bawahan dan membuat laporan sesuai dengan
lancar.
tugas.
39
atasan.
lancar.
tugas
PerizinanMendirikan bangunan
40
Surat keterangan.
pengkoperasian.
kelautan.
Kelurahan.
Pelayanan yang umum di Kelurahan Gunung Sari diantara adalah sebagai berikut:
41
Peruntukannya.
3. KTP Pemohon
5. Pesetujuan RT/RW
2. KTP Pemohon
3. Gambar/Denah Lokasi
4. Formulir yang telah diisi oleh pemohon dari Dinas Tata Ruang dan
Bangunan
ditanda tangani
A. Karakteristik Responden
Makassar. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
jumlah yang seluruhnya dijadikan sampel adalah sebanyak 55 jiwa dari jumlah
memberikan identitas diri sebagai penunjang data. Dimana identitas diri terdiri
meliputi jenis kelamin, umur, pekerjaan, tingkat pendidikan terakhir dan alamat
Data yang di peroleh dari data jenis kelamin, umur, pekerjaan, tingkat pendidikan
Tabel 2
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki 23 41,8
Perempuan 32 58,2
Jumlah 55 100
55 jiwa, terdiri dari 23 laki-laki dan 32 perempuan. Jumlah tersebut di dapat atas
Tabel 3
Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Usia
20-29 25 45,4
30-39 21 38,2
40-50 9 16,3
Jumlah 55 100
memiliki usia yang bervariasi, mulai dari usia 25 tahun hingga 50 tahun.
Komposisi usia responden dengan rincian tingkat usia 20-29 tahun sebanyak 40
dari keseluruhan sampel, tingkat usia 30-39 tahun sebanyak 21 responden, tingkat
usia 40-50 sebanyak 9 responden. Dari keseluruhan responden di atas dapat dilihat
bahwa frekuensi responden terbesar responden berada pada usia 20-29 tahun
rentang usia 40-50 tahun keatas yakni sebesar (16,3%). Hal ini menunjukkan
Tabel 4
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
PNS 15 27,2
Wiraswasta 12 21,8
IRT 20 36,3
Jumlah 55 100
Berdasarkan data pada tabel dapat diketahui bahwa pada umumnya responden
hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) dilihat dari jumlahnya yaitu
penjaga toko yaitu sebanyak 3 orang dengan persentase (5,4%). Jika pada umunya
responden hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini berarti bahwa
pemasukan hanya berasal dari suami atau kepala rumah tangga hal ini dapat
(1992) bahwa mata pencaharian atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
Tabel 5
Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden
SD/sederajat 7 12,7
SMP/sederajat 23 41,8
SMA/sederajat 13 23,6
S1 9 16,3
belakang S1 hanya (16,3%) dan yang berlatar belakang diluar kriteria di atas
misalnya saja yang tidak melanjutkan pendidikan formal bahkan melebihi tingkat
pendidikan diatas yakni sebesar (5,4%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat
yakni sebesar 41,8%. Hal ini menggambarkan bahwa di Kelurahan Gunung Sari
kesadaran untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi masih rendah.
47
Tabel 6
Identitas Responden Berdasarkan Alamat
Talasalapang 11 20,0
Skarda 21 38,2
Jumlah 55 100
dari semua nama jalan yang ada di Kelurahan Gunung Sari. Hal ini bertujuan agar
hasilnya lebih maksimal jika diujikan kepada aspek masyarakat yang ada di
Rappocini
Sari
sehingga apa yang dibutuhkan bisa tercapai tanpa harus bertatap muka. Tingkatan
sebanyak 5 orang atau sebesar (9,0%) dan (0%) . Dengan melihat nilai rata-rata
Sistem informasi yang baik dan mudah di pahami oleh masyarakat akan
pemberian informasi yang mudah dipahami sebesar (0%). Dengan meilihat nilai
informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat terkait pelayanan yang diberikan
sudah termasuk baik, tapi harus lebih jelas lagi sehingga tidak ada lagi masyarakat
yang beranggapan berbeda. Dalam hal ini pemberian informasi secara keseluruhan
(29,0%). Adapun responden yang tidak memilih kategori tidak seragam dengan
perolehan sebesar (0%). Dengan melihat nilai rata-rata skor 3,13 dapat
pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat yang ada di wilayah Kelurahan
tersedia secara otomatis akan menghambat proses pelayanan itu sendiri, yaitu
ketersediaan fasilitas pelayanan maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
yang variatif tetapi dapat dilihat dengan jelas bahwa kebanyakan responden
sebanyak 19 (34,5%). Dengan melihat nilai rata-rata skor 2,82 dapat disimpulkan
ada masyarakat yang memiliki pendapat yang berbeda. Tetapi sangat jelaslah
bahwa dari 55 responden ternyata tidak ada satu pun masyarakat yang menyatakan
Rata-rata Rata-rata
No Pernyataan skor persentase
1 Kemudahan dalam berkomunikasi dengan 3,24 81
pegawai
2 Pemberian informasi yang mudah 3,24 81
dipahami
3 Pegawai berpenampilan seragam 3,13 78,25
4 Ketersediaan fasilitas pelayanan ( 2,82 70,5
komputer, kursi ruang tunggu, dll ).
telah dipaparkan dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan pegawai jika dinilai
dari dimensi bukti fisiknya berkategori baik. Hal ini dari rata akumulasi yang
menunjukkan nilai rata-rata skor persentase 3,11 (77,68%). Dapat dilihat secara
pelayanan kepada masyarakat sangat variatif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
jawaban yang berbeda dari setiap kategori., tetapi dapat dilihat bahwa tanggapan
sebanyak 23 (41,8%), dan dapat dilihat pula responden yang memilih kategori
tidak konsisten sebanyak 5 (9,0%). Dengan melihat nilai rata-rata skor yang 2,68
Suatu kesalahan yang dilakukan oleh para staff pegawai itu wajar saja karena
manusia tidak luput dari yang namanya kesalahan. Tapi dapat dilihat tanggapan
dengan jelas pada tabel bahwa jawaban responden didominasi oleh jawaban yang
baik, hal ini diperkuat dengan melihat tanggapan responden sangat rendah untuk
penundaan pegawai dalam memberikan pelayanan lebih jelas dapat dilihat pada
variatif, namun dapat dilihat dengan jelas pada tabel bahwa jawaban responden
tergolong sering.
layanan yang baik sehingga menimbulkan rasa kepuasan akan layanan yang
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
pelayanan memiliki jawaban yang variatif, namun dapat dilihat dengan jelas pada
tabel bahwa jawaban responden didominasi oleh jawaban yang memilih kategori
memilih kategori sangat sering sebanyak 9 (16,3%), dan responden yang memilih
sebanyak 4 (7,2%). Dengan melihat rata-rata skor 2,70 dapat disimpulkan bahwa
menurut tanggapan responden pegawai sudah berada dalam kategori jelas dalam
Rata-rata Rata-rata
No Pernyataan skor persentase
1 Konsisten dalam memberikan pelayanan 2,68 67
2 Pegawai melakukan kesalahan dalam
melayani 2,77 69,25
3 Pegawai menunda dalam memberikan
pelayanan 2,86 71,5
4 Pegawai senantiasa memberikan
penjelasan terhadap pelayanan yang 2,70 67,5
diberikan kepada masyarakat
telah dipaparkan dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan pegawai jika dinilai
dari dimensi keandalan berkategori baik. Hai ini dapat ini dapat dilihat dari rata
akumulasi yang menunjukkan nilai rata-rata skor dan rata-rata persentase 2,75
Kecamatan Rappocini Kota Makassar merupakan hal yang harus dipecahkan oleh
58
berikut :
variatif, namun dapat dilihat dengan jelas pada tabel bahwa jawaban responden
jawaban sebanyak 4 (7,2%). Dengan melihat rata-rata skor 2,73 dapat disimpulkan
bersedia.
Diinginkan
layanan yang diterima sehingga dengan hal ini akan membuat masyarakat
pelayanan yang diterima oleh masyarakat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ;
memiliki jawaban yang variatif, namun dapat dilihat dengan jelas pada tabel
bahwa jawaban responden didominasi oleh jawaban yang memilih kategori peka
Setiap pelayanan yang diterima pasti ada kendala dan permasalahan yang
pegawai mendengar saran dari masyarakat dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
saran dari masyarakat memilki jawaban yang variatif, namun dapat dilihat dengan
jelas pada tabel bahwa jawaban responden didominasi oleh jawaban yang memilih
Rata-rata Rata-rata
No Pernyataan skor persentase
1 Kesediaan pegawai membantu masyarakat
yang merasa kesulitan dalam melakukan 2,73 91
pelayanan
2 Perhatian pegawai kepada masyarakat 2,73 91
terhadap layanan yang diinginkan
3 Pegawai bersungguh-sungguh 2,77 92,33
mendengarkan saran masyarakat
Kelurahan Gunung Sari jika dinilai dari Dimensi Daya Tanggap ( Responsiveness
), berada pada kategori kedua atau baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
akumulasi yang menunjukkan nilai rata-rata skor dan rata-rata persentase 2,74
telah memberikan pelayanan yang baik seperti yang diinginkan oleh masyarakat.
62
memiliki jawaban yang variatif. Hal ini dapat dilhat dengan jawaban responden
termasuk dalam kategori percaya. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan responden,
dimana penilaian responden sangat variatif walaupun didominasi pada nomor dua
oleh pegawai di Kantor Kelurahan Gunung Sari dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
(16,3%), serta dapat pula dilihat bahwa tidak ada satu pun responden yang
Kantor Kelurahan Gunung Sari dengan kata lain memperoleh tanggapan sebanyak
(0%). Dengan melihat rata-rata skor 2,86 dapat disimpulkan bahwa bakat yang
65
Rata-rata Rata-rata
No Pernyataan skor persentase
1 Pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai 2,66 88,66
2 Pegawai diberikan kepercayaan kepada 2,88 96
masyarakat
3 Pegawai memiliki bakat sebagai pegawai 2,86 95,33
dalam memberikan pelayanan
berada pada kategori kedua atau baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata akumulasi
yang menunjukkan nilai rata-rata skor dan rata-rata persentase 2,80 (93,33%).
Masyarakat
problem yang mesti diatasi oleh pegawai dalam memberikan layanan kepada
namun dapat dilihat dengan jelas pada tabel bahwa jawaban responden didominasi
(12,7%). Dengan melihat rata-rata skor 2,70 diatas dapat disimpulkan bahwa
tergolong memotivasi.
Pelayanan
yang variatif, namun dapat dilihat dengan jelas pada tabel bahwa jawaban
sebanyak (0%). Dengan melihat rata-rata skor 2,82 dapat disimpulkan bahwa
tingkat perlakuan yang baik pegawai kepada masyarakat dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
variatif, namun dapat dilihat dengan jelas pada tabel bahwa jawaban responden
responden mengenai perlakuan pegawai yang baik utamanya jika dimintai bantuan
Rata-rata Rata-rata
No Pernyataan skor persentase
1 Pegawai senantiasa memberi motivasi 2,70 90
terkait dengan keluhan masyarakat
2 Pegawai menyakan keadaan masyarakat 2,82 94
selama menerima pelayanan
3 Pegawai senantiasa memperlakukan
masyarakat dengan baik utamanya jika 2,75 91,66
dimintai bantuan
Keluraan Gunung Sari jika dinilai dari Dimensi Empati ( Emphaty ), berada pada
kategori kedua atau baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata akumulasi yang
menunjukkan nilai rata-rata skor dan rata-rata persentase dengan persentase 2,75
1. Faktor Organisasi
kelancaran pelayanan.
70
Pembagian tugas atau kerja merupakan alat yang efektif dalam meningkatkan
kemampuan kerja pegawai melalui program pegawai secara terus menerus dalam
mampu, tetapi terdapat 7 (12,7%) orang yang menyatakan pembagian tugas atau
pekerjaan pada kemampuan kerja menyatakan tidak mampu. Dengan melihat nilai
rata-rata skor 2,73 dapat disimpulkan bahwa pembagian tugas atau pekerjaan
mampu. Dengan melihat nilai rata-rata skor 2,99 dapat disimpulkan bahwa
pahami.
72
masyarakat.
menyatakan jelas dan 14 orang (25,4%) mengatakan sangat jelas serta 11 orang
(20,0%) berpendapat kurang jelas terhadap tingkat kejelasan pembagian kerja, dan
7 orang (12,7%) menyatakan tidak jelas. Dengan meelihat nilai rata-rata skor 2,80
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dari sisi tingkat kejelasan pembagian kerja
Rata-rata Rata-rata
No Pernyataan skor persentase
1 Pembagian tugas atau kerja berdasarkan 2,73 91
pada kemampuan kerja
2 Kejelasan pedoman kerja sebagai acuan 2,99 99,66
pelaksanaan pekerjaan
3 Tingkat kejelasan pembagian kerja 2,80 93,33
yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang mempegaruhi
kualitas pelayana jika dinilai dari faktor Organisasi berkategori baik. Hal ini dapat
dilihat dari rata-rata akumulasi yang menunjukkan nilai rata-rata skor dan rata
2. Faktor Kepemimpinan
bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai tujuan.
74
pelayanan. Dengan melihat nila rata-rata skor 2,59 dari uraian diatas dapat
mengupayakan inovasi yang baru. Dengan melihat nilai rata-rata skor 2,68 dapat
Rata-rata Rata-rata
No Pernyataan skor persentase
1 Keterlibatan pimpinan dalam memberikan
dukungan terhadap peningkatan kualitas 2,59 12,9
pelayanan
2 Kemampuan pimpinan dalam melakukan
perbaikan dan mengupayakan inovasi 2,68 13,4
baru
yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang mempegaruhi
kualitas pelayana jika dinilai dari faktor Kepemimpinan berkategori baik. Hal ini
dapat dilihat dari rata-rata akumulasi yang menunjukkan nilai rata-rata skor dan
dengan baik, cepat, dan memenuhi keinginan semua pihak, baik manajemen itu
berpendapat tidak diberi kesempatan. Dengan melihat nilai rata-rata skor 2,70
saja.
dilakukan dengan baik, cepat dan memenuhi keinginan semua pihak maupun
masyarakat.
pelaksanaan tugas.
79
tidak sesuai terhadap pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan keahlian. Dengan
melihat nilai rata-rata skor 2,53 uraian diatas dapat disimpulkan pekerjaan yang
Rata-rata Rata-rata
No Pernyataan skor persentase
1 Pemberian kesempatan untuk
mengembangkan kecakapan kerja 2,70 90
2 Pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu
yang relatif singkat 2,82 94
3 Pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan
keahlian 2,52 84
yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang mempegaruhi
kualitas pelayana jika dinilai dari faktor kemampuan berkategori baik. Hal ini
dapat dilihat dari rata-rata akumulasi yang menunjukkan nilai rata-rata skor dan
moral kerja, rasa bangga dan rasa kepemilikan setiap orang dalam organisasi yang
akhirnya dapat memberikan kontribusi yang besar bagi instansi dan pelanggan
yang dilayani.
kerja,rasa bangga dan rasa kepemilikan setiap orang dalam organisasi yang
81
akhirnya dapat memberikan kontribusi yang besar bagi instansi dan pelanggan
yang dilayani.
rata-rata skor 2,53 uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian
suatu yang mesti dilakukan oleh pegawai dalam menberikan layanan kepada
masyarakat.
terhadap adanya motivasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaan, dan 13 orang
memotivasi. Dengan melihat nilai rata-rata skor 2,90 dari uraian diatas dapat
dalam proses pengambilan keputusan belum signifikan. Salah satu upaya untuk
Rata-rata Rata-rata
No Pernyataan skor persentase
1 Pemberian penghargaan kepada yang
berprestasi 2,53 84,33
2 Pemberian motivasi yang baik kepada
pegawai dalam melaksanakan pekerjaan 2,90 96,66
3 Keterlibatan pegawai dalam proses
pengambilan keputusan yang 3,15 10,5
berhubungan dengan tugas
yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang mempegaruhi
kualitas pelayana jika dinilai dari faktor penghargaan dan pengakuan berkategori
baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata akumulasi yang menunjukkan nilai rata-
rata skor dan rata persentase 2,86 (63,83%). Dapat disimpulkan bahwa faktor
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan mulai dari Bab I sampai dengan
Bab IV, maka akhirnya pada Bab ini penulis akan memgemukakan kesimpulan
publik terhadap kepuasan masyarakat. Dari hasil penelitian dan pengamatan yang
Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar terbagi atas 5 (lima) dimensi yaitu :
termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata skor dan rata-rata persentase
3,11 (77,68%).
termasuk kategori baik dengan rata-rata skor dan rata-rata persentase 2,75
(68.81%).
Kota Makassar termasuk kategori baik dengan rata-rata skor dan rata-rata
kategori baik dengan rata-rata skor dan rata-rata persentase 2,80 (93,33%).
kategori baik dengan rata-rata skor dan rata-rata persentase 2,75 (91,88%).
kategori baik dengan rata-rata skor dan rata-rata persentase 2,63 (13,15%).
kategori baik dengan rata-rata skor dan rata-rata persentase 2,68 (89,33%).
termasuk kategori baik dengan rata-rata skor dan rata-rata persentase 2,86
(63,83%).
87
A. Saran-saran
masyarakat, ada beberapa hal yang harus dilakukanatau di wujudkan oleh pegawai
pada indikator bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati.
6. Pegawai yang ada di Kantor Kelurahan Gunung Sari dan masyarakat pada
7. Penelitian ini adalah penelitian awal yang masih perlu di sanggah, dilengkapi
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, dkk, 2001. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kedelapan Jilid
2, Alih Bahasa Nunuk Adiarni, Jakarta: Erlangga.
Schiffman, Leon G, Kanuk, 1994. Consumer Behavior, Fift Edition, New York:
Prentice Hall.
Sinambela, Lajian Poltak dkk, 2006. Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta: Bumi
Aksara.
Skelcher, Chris, 1992. Managing for Service Quality, London: Longman Group,
U.K.Lpd.
Zeithaml, Valerie A., Parasuraman A., Berry Leonard., 2001. Delivering Quality
Service: Balancing Costumer Perceptions and Expectation, New York:
The Press A Division of Macmillan, Inc.