Tanggapan artikel opini “Polemik Sampah Berserakan Diarea RTH(Ruang Terbuka Hijau)
Rengasdengklok,Bukti Pemkab Karawang Tidak Respon Dan Peduli”
(Diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Kaifiyat Mujadalah)
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh,
1224040052
2023/2024
A. Naskah Polemik Asli
Tak lepas dari pandangan salah satunya di lokasi pasar lama tradisional
Rengasdengklok yakni di lokasi pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), kita
melihat tumpukan sampah yang terbengkalai seolah terlupakan begitu saja. Tempat-
2
tempat ini seolah-olah menjadi saksi bisu dari sistem dalam mengelola limbah. Dari
pinggir jalan hingga sudut-sudut perkotaan, sampah yang terbengkalai menciptakan
pemandangan yang tidak hanya memprihatinkan tetapi juga mengundang pertanyaan
serius tentang tanggung jawab kita sebagai masyarakat.Faktor utama di balik masalah
sampah yang terbengkalai adalah kegagalan sistem pengelolaan sampah kita.
Tidak cukup hanya memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau tempat
pengolahan sampah. Perlu ada upaya serius untuk menciptakan siklus pengelolaan
sampah yang berkelanjutan, yang mencakup pengurangan, daur ulang, dan penggunaan
kembali.
Salah seorang warga yang tidak mau menyebutkan namanya saat di tanya
tentang adanya tumpukan sampah tersebut mengeluh karena menurutnya akibat adanya
tumpukan sampah di lokasi taman sangat mengganggu penciuman.
“Iya pak, kadang bau dari tumpukan sampah suka tercium, di tambah sekarang
kan suka ada hujan, jadi mungkin akibat menumpuk terlalu lama karena belum di
angkut jadi suka ada aroma baunya juga, belum lagi lalatnya pak. Tempat sampah dari
pemerintah juga ada sih sebenernya pak, tapi kan itu hanya beberapa tempat saja, disini
ada warga yang datang dari wilayah yang berbeda jadi mungkin tidak tertampung
sampahnya.” Jawabnya singkat.
3
permasalahan sampah saja cenderung acuh tanpa ada perhatian. Saya sebagai Ketua
Fraksi Golkar mendorong Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan untuk segera
mengambil langkah konkrit.” Ucapannya kepada awak media, Kamis (30/11/2023).
“Saya sebagai ketua Fraksi Golkar Kabupaten Karawang sangat kecewa dengan
sikap pemerintah daerah yang selama ini kurang perhatian terhadap Kecamatan
Rengasdengklok sebagai saksi sejarah nasional yang seharusnya selain urusan
persampahan, program pembangunan di Kecamatan Rengasdengklok pun harus
menjadi prioritas bagi Pemerintah daerah Karawang.” Terangnya
“Sampah yang terbengkalai bukan takdir yang tidak bisa diubah. Ini adalah
tantangan yang harus kita hadapi secara bersama. Melalui kolaborasi antara pemerintah,
masyarakat, dan sektor swasta, kita dapat membangun sistem pengelolaan sampah yang
lebih baik dan mewariskan warisan lingkungan yang lebih baik bagi generasi
mendatang. Jadi intinya mulai saat ini mari kita berhenti mengabaikan sampah dan
mulai bertindak untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.” Pungkasnya.
Soegiharto Santoso, S. H.
4
B. NASKAH POLEMIK
A. PENDAHULUAN
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah biasanya mengacu pada sisa bahan yang tidak diinginkan atau
tidak bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu kegiatan atau proses. Sampah
dapat berupa sampah padat, cair, atau gas, dan dapat berasal dari rumah tangga, industri,
maupun alam. Sampah organik adalah sisa buangan yang mudah terurai secara alami,
sedangkan sampah anorganik sulit terurai. Pengelolaan sampah yang baik diperlukan
untuk mencegah dampak buruknya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
B. PEMBAHASAN
Untuk mengelola sampah dengan baik dan benar, Anda dapat mengikuti
beberapa cara berikut ini:
5
4. Mendaur ulang sampah non-organik : Sampah non-organik dapat diubah menjadi
barang bernilai, misalnya botol bekas menjadi pot tanaman atau kaleng menjadi
tempat menyimpan bumbu.
5. Mengelola sampah yang berbahaya : Sampah yang berbahan kimia dan beracun
harus diolah dengan bijak, seperti sampah yang dibawa ke instansi yang mengelola
minyak.
6. Meminimalkan penggunaan sampah plastik : Mengurangi penggunaan sampah
plastik dapat membantu mengurangi dampak buruk pada lingkungan.
7. Membersihkan tempat sampah setiap hari : Sampaikan sampah setiap hari ke
penampungannya dan memastikan tempatnya bersih untuk menghindari
kontaminasi.
8. Menggantikan penggunaan barang yang mudah dibuang : Berlanjut dengan
mengganti penggunaan barang yang mudah dibuang, seperti baju yang ramah
lingkungan.
Beberapa manfaat dari mengelola sampah dengan baik dan benar antara lain:
Mengurangi polusi lingkungan : Daur ulang sampah dapat membantu
mengurangi polusi lingkungan.
Konservasi sumber daya alam : Daur ulang sampah dapat mengurangi
kebutuhan akan bahan mentah baru, sehingga melindungi habitat alam dan
melestarikan keanekaragaman hayati.
Pengurangan emisi gas rumah kaca : Daur ulang sampah dapat mengurangi
emisi gas rumah kaca.
Menghemat energi : Pengolahan menjadi sampah energi baru dapat menghemat
energi yang dibutuhkan manusia.
Menghemat uang : Mengelola sampah dengan baik dan benar dapat menghemat
biaya.
6
pemasangan sosialisasi, pelatihan, dan koordinasi antara pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha untuk menciptakan keterpadatan dalam
pengelolaan sampah.
c) Pengurangan sampah melalui 3R : Pemerintah daerah menerapkan pendekatan
3R (mengurangi, menggunakan kembali, dan daur ulang) untuk mengurangi
sampah plastik.
d) Kesadaran dan pendidikan : Pemerintah daerah mengedukasi masyarakat agar
lebih bijak menggunakan sampah plastik dan mengurangi kontaminasi sampah.
Dalam upaya ini, pemerintah daerah bekerja sama dengan masyarakat, dunia
usaha, dan pihak lain untuk menciptakan solusi pengelolaan sampah yang efektif dan
berkelanjutan.
C. PENUTUP
Dengan menerapkan cara-cara di atas, kita dapat mengurangi dampak sampah
dan berkontribusi dalam pengelolaan sampah di rumah. Dengan mengelola sampah
secara benar, kita dapat memberikan manfaat secara ekonomi, menjaga kesehatan
masyarakat, serta melindungi lingkungan. Selain itu peran pemerintah pun sangat terasa
kemanfaatannya di masyarakat sekitar, jika sampah terkendalikan dengan adanya
banyak program pemerintah yang terlaksana.
Bukan hanya pemerintah yang harus berjuang untuk sampah namun kesadaran
masyarakat setelah penggunakan sampah rumah tangga dan bisa mengalokasikan ke
tempat atau ke program pemerintah tadi.
Sumber : https://targethukum.com/polemik-sampah-berserakan-diarea-rthruang-terbuka-
hijau-rengasdengklokbukti-pemkab-karawang-tidak-respon-dan-peduli/