Anda di halaman 1dari 22

HAKIKAT KEPEMIMPINAN

Dosen Pengampu :

Ambo Tang, Lc., M.Pd.

Disusun oleh :

Muhammad Hadi Irawan ( 148623021043 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji hanya milik Allah subhanahu wata’ala tuhan


semesta alam yang telah memberikan nikmat hidayah, nikmat kesehatan, nikmat
waktu sehingga pada kesempatan kali ini bisa menyelesaikan makalah kami dengan
judul “Hakikat Kepemimpinan”.

Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dengan mata kuliah
“Kepemimpinan Pendidikan”, selain itu dapat bertujuan untuk menambah wawasan
bagi kami yang berstatus mahasiswa dan juga bagi para pembaca.

Terimakasih kepada ustadz Ambo Tang, Lc., M.Pd., selaku dosen pengampu.
Serta tak lupa kepada seluruh kerabat dan juga rekan - rekan yang telah memotivasi
pemakalah hingga sampai pada saat ini dan kami ucapkan terimakasih.

Terakhir, kami menyadari bahwa di dalam makalah kami ini jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta kritik yang dapat
membangun kemampuan bagi pemakalah yang mana kedepan nya bisa menjadi bahan
evaluasi dalam menulis makalah yang lebih baik lagi. Semoga dengan ada nya
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan harapan nya bisa menjadi bahan
referensi bagi setiap para pendidik sesuai dengan apa yang ada di isi makalah ini.

Sorong,24 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3
C. Tujuan ......................................................................................................................... 3
D. Manfaat ....................................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................................... 4
A. HAKIKAT KEPEMIMPINAN.................................................................................. 4
B. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN .......................................................................... 5
C. KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN dan PEMIMPIN ............................................. 7
D. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP THEORY) ........................... 8
1. Teori Orang Hebat (Great Man Theory) .................................................................. 8
2. Teori Sifat Kepribadian (Trait Theory) .................................................................... 9
3. Teori Perilaku (Behavioural Theory) ........................................................................ 9
4. Teori Kontingensi (Contingency Theory) ............................................................... 10
E. TUGAS, PERAN, TUJUAN DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN .......................... 10
F. GAYA KEPEMIMPINAN ....................................................................................... 12
G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS
KEPEMIMPINAN ........................................................................................................... 16
BAB III .................................................................................................................................. 17
A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 17
B. SARAN ...................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai


berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih
dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya
literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang
atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari bak saja, akan
tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih
calon-calon pemimpin.

Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala,


kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan
peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial
masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk
mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi
alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama
antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk
sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat
dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama
misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat,
berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai
sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan,
karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu


social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan
manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi
kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa
kesamaa

1
Setiap manusia dikarunia sifat dan sekaligus tugas sebagiai seorang
pemimpin . pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu
sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin
besar jumlahnya serta kelompok persoalannya.

Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses


pembeljaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari
ilmu. Dengan demikian, upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan
tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manjemen
atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan
manajemn pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki
kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

2
B. Rumusan Masalah

Dari ada nya penjabaran latar belakang di atas maka kami menemukan
beberapa permasalahan sehingga kami membuat makalah ini, yaitu diantara
nya :

1. Apa itu konsep dasar kepemimpinan dan pemimpin?


2. Teori kepemimpinan?
3. Tugas, peran, dan fungsi kepemimpinan

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah “Kepemimpinan Pendidikan”. Adapun tujuan dalam segi
pencapaian dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan makna dari hakikat kepemimpinan
2. Menjelaskan konsep dasar kepemimpinan
3. Menjelaskan teori dan tugas kepemimpinan

D. Manfaat

Adanya manfaat dalam pembuatan makalah ini yaitu :


1. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan serta tips bermanfaat
yang bisa di terapkan ketika terjun di dalam ranah kepemimpinan
2. Bagi penulis, menambah wawasan serta menambah rasa motivasi
dalam diri.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT KEPEMIMPINAN

Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai


kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya
dengan menggunakan kekuasaan.
Dalam hal ini bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk
mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas
yang harus dilaksanakan. Pada saat pembelian tugas, pemimpin harus
memberikan arahan dan bimbingan yang jelas agar bawahan dapat
melaksanakan tugasnya dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang
tidak sama diantara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan anggotan dan juga dapat memberikan
pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah
bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat memengaruhi bagaimana
bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin hubungan sosial antara
pimpinan dengan bawahan yang saling berinteraksi dan menciptakan
hubungan timbal balik.
Oleh sebab itu, pemimpin diharapkan memiliki kemampuan dalam
menjalankan kepemimpinannya, karena bila tidak memiliki kemampuan untuk
memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan tercapai secara
maksimal.

4
B. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Definisi kepemimpinan menurut beberapa ahli, sebagai berikut :

 Menurut S. P. Siagian, Kepemimpinan adalah kemampuan dan


keterampilan seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu
organisasi untuk mempengaruhi perilaku orang lain, khususnya
bawahannya agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan
organisasi.
 Menurut Wexley dan Yuki (1977), Kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang lain untuk lebih berupaya dalam mengarahkan
tenaga dalam tugasnya, atau mengubah perilaku mereka.
 Menurut George R. Terry (1972:458), Kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang lain untuk diarahkan mewujudkan tujuan
organisasi.
 Menurut Gareth Jones and Jennifer George (2003:440), Kepemimpinan
adalah proses dimana seorang individu mempunyai pengaruh terhadap
orang lain dan mengilhami, memberi semangat, memotivasi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka guna membantu tercapai
tujuan kelompok atau organisasi.
 Menurut Stephen P. Robbins (2003:40), Kepemimpinan adalah
Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya
tujuan.
 Menurut Richard L. Daft (2003:50), Kepemimpinan adalah
Kemampuan mempengaruhi orang yang mengarah kepada pencapaian
tujuan.

Dalam istilah umum khususnya di manajemen, kepemimpinan itu


sering disebut dengan istilah Leadership. Ada beberapa definisi dari
kepemimpinan antara lain:

1. Getting things done yaitu mencapai hasil melalui orang lain


2. Menggerakkan orang lain untuk mencapai hasil kerja yang
diinginkan

5
3. Kepemimpinan itu adalah pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang
4. Kepemimpinan adalah satu kata yaitu Influence artinya
mempengaruhi, memotivasi, mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi

Dari begitu banyak definisi mengenai kepemimpinan, dapat


disimpulkan bahwa Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta
memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur
orang lain. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi pemikiran dan
tindakan orang lain untuk mencapai tujuan organinasi. Sedangkan kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan
apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan.

Pemimpin merupakan entitas terpenting dan menentukan dalam


sebuah organisasi maupun institusi sekecil apapun. Keberadaannya
merupakan sebuah keniscayaan di tengah komunitas yang beragam,
mengingat sosok pemimpin adalah orang yang dapat diterima oleh semua
anggota kelompok atau setidaknya oleh mayoritas anggota kelompok. sosok
pemimpin dapat dikatakan berada dalam sebuah puncak piramida dalam
organisasi atau sebuah lembaga.

Terminologi kepemimpinan memiliki ruang lingkup dan sudut


pandang yang cukup luas, sehingga muncul beragam definisi dari para ahli.
Menurut Stogdill, terdapat hampir sama banyaknya definisi tentang
kepemimpinan dengan jumlah orang yang telah mencoba mendefinisakan
konsep tersebut. (RM. Stogdill, 1990: 58).

Meski demikian bukan berarti tidak ada acuan umum dalam


menguraikan pengertian kepemimpinan. Memimpin berarti mempengaruhi
para bawahan agar mereka mau bekerja dengan baik sesuai dengan prosedur
dan metode kerja yang telah ditetapkan. Ordway Tead mengemukakan
bahwa kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang untuk
bekerjasama yang mana mereka mewujudkan kerjasamanya itu untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Hemhill & Coons (1957).

6
Mendefinisikan kepemimpinan sebagai perilaku dari seorang individu
yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang
ingin dicapai bersama (shared goal). Sementara menurut Herold Koontz,
Kepemimpinan adalah seni/kemampuan untuk mengkoordinasikan dan
menggerakkan seseorang individu atau kelompok ke arah pencapaian tujuan
yang diharapkan. (C.A. Hunt, J.G. & Hosking, 1988: 92).

Dari penjelasan di atas, maka kepemimpinan merupakan sebagai


suatu proses kegiatan seseorang untuk mempengaruhi, menggerakkan dan
mengkoordinasikan individu atau kelompok agar terwujud hubungan
kerjasama dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

C. KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN dan PEMIMPIN

Seringkali kepemimpinan disamakan dengan pemimpin, padahal


keduanya memiliki perbedaan makna. Pemimpin merupakan seseorang yang
memiliki tugas memimpin, sementara kepemimpinan merupakan bakat atau
sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kepemimpinan
diterjemahkan ke dalam sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain,
pola interaksi, hubungan kerjasama antar personalia, dan kedudukan antar
jabatan.

Seorang pemimpin harus memiliki bakat kepemimpinan, dalam arti


kapasitas kepemimpinan tersebut diperlukan oleh tiap pemimpin agar
berhasil dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kepemimpinan
memiliki dua komponen pemahaman.

 pertama, kepemimpinan menyangkut fenomena kelompok yang


melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih.
 Kedua, kepemimpinan melibatkan proses mempengaruhi, yakni
Hakikat Kepemimpinan dan Tipe-Tipe Kepemimpinan Pendidikan.
Pengaruh yang sengaja digunakan oleh pemimpin kepada
bawahannya.

7
Keefektifan kepemimpinan menitikberatkan pada kemampuan
seorang pemimpin dalam mempengaruhi dan menggerakkan para anggota
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan yang ditentukan
oleh seorang manajer dalam organisasi dapat menciptakan integrasi yang
serasi dan mendorong gairah dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai
sasaran maksimal. Menurut Hasibuan (2011:197).

Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi


perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk
mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan
untuk mempengaruhi dan memotivasi suatu kelompok atau orang-orang
kearah tercapainya tujuan. (Kismono, 2010:217).

Sedangkan menurut Sutarto (2008:12) Kepemimpinan adalah


hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi
orang-orang lain untuk bekerja sama secara dalam hubungna tugas untuk
mencapai yang diinginkan pemimpin.

D. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP THEORY)

Selain definisi-definisi mengenai Kepemimpinan yang dikemukakan


oleh para ahli, terdapat juga beberapa teori kepemimpinan (leadership) yang
menjadi dasar dari kepemimpinan itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa
teori kepemimpinan yang dimaksud, yaitu :

1. Teori Orang Hebat (Great Man Theory)

Great Man Theory atau Teori Orang Hebat ini berasumsi bahwa sifat
kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan ini dibawa dari sejak orang
tersebut dilahirkan. Great Man Theory ini berkembang sejak abad ke-19.
Great Man Theory ini menyatakan bahwa pemimpin hebat itu ditakdirkan
lahir untuk menjadi pemimpin. Teori tersebut juga menganggap seorang
pemimpin hebat akan muncul saat dalam menghadapi situasi tertentu. Teori

8
tersebut dipopulerkan oleh Thomas Carlyle dalam bukunya yang berjudul
“On Heroes, Hero-Worship, and the Heroic in History”.

2. Teori Sifat Kepribadian (Trait Theory)

Teori Sifat Kepribadian atau Trait Theory ini mempercayai bahwa


orang yang dilahirkan atau dilatih dengan kepribadian tertentu akan
menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan. Artinya, kualitas
kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan, kecakapan,
daya tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin dan
nila-nilainya lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik.

Keberhasilan seseorang dalam kepemimpinan sangat tergantung pada


sifat kepribadiannya dan bukan saja bersumber dari bakat namun juga berasal
dari pengalaman dan hasil belajarnya.
Menurut penelitian dari McCall dan Lombardo (1983), terdapat
empat sifat kepribadian utama yang menjadi penentu keberhasilan atau
kegagalan seorang pemimpin.

1) Stabilitas dan ketenangan emosional : Tenang, percaya diri


dan dapat diprediksi terutama pada saat mengalami tekanan.
2) Mengakui Kesalahan : Tidak menutupi kesalahan yang telah
dibuat tetapi mengakui kesalahan tersebut.
3) Keterampilan Interpersonal yang baik : mampu
berkomunikasi dan menyakinkan orang lain tanpa
menggunakan taktik yang negatif dan paksaan.
4) Pengetahuan yang luas (Intelektual) : Mampu memahami
berbagai bidang daripada hanya memahami bidang-bidang
tertentu ataupun pengetahuan tertentu saja.

3. Teori Perilaku (Behavioural Theory)

Sebagai reaksi dari Teori Sifat Kepribadian, Teori Perilaku atau


Behavioural Theories ini memberikan perspektif baru tentang

9
kepemimpinan. Teori ini berfokus pada perilaku para pemimpin daripada
karakteristik mental, fisik dan sosial mereka. Keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan dan perilaku tersebut dapat dipelajari atau dilatih. Teori
Perilaku ini bertolak belakang dengan Teori Great Man (Teori Orang Hebat)
yang mengatakan seorang pemimpin adalah dibawa dari lahir dan tidak dapat
dipelajari. Teori Perilaku ini menganggap bahwa kepemimpinan yang sukses
adalah didasarkan pada perilaku yang dapat dipelajari dan bukan hanya dari
bawaan sejak lahir.

4. Teori Kontingensi (Contingency Theory)

Teori Kontingensi atau Contingency Theory beranggapan bahwa


tidak ada cara yang paling baik untuk memimpin dan menyatakan bahwa
setiap gaya kepemimpinan harus didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu.
Berdasarkan Teori Kontingensi ini, seseorang mungkin berhasil
tampil dan memimpin sangat efektif di kondisi, situasi dan tempat tertentu,
namun kinerja kepemimpinannya akan menurun apabila dipindahkan ke
situasi dan kondisi lain atau ketika faktor di sekitarnya telah berubah. Teori
Kontingensi atau Contingency Theory ini juga sering disebut dengan Teori
Situasional.

E. TUGAS, PERAN, TUJUAN DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN

Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai. Setelah memahami


pengertian kepemimpinan, tentunya kita juga perlu mengetahui apa tujuan
kepemimpinan tersebut. Beberapa tujuan kepimpinan, yakni :
1. Sarana untuk Mencapai Tujuan

Kepemimpinan diimplementasikan sebagai sarana penting untuk


mencapai tujuan. Dengan memperhatikan apakah tujuan tercapai atau tidak
dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, maka kita bisa mengetahui
jiwa kepemimpinan dari seseorang.
2. Memotivasi Orang Lain

10
Tujuan kepemimpinan yang lain adalah untuk membantu orang lain
menjadi termotivasi, mempertahankan serta meningkatkan motivasi di dalam
diri mereka. Dengan kata lain, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
bisa memotivasi bawahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Beberapa fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi adalah:

1. Fungsi Instruktif

Pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa (isi


perintah), bagaimana (cara melakukan), bilamana (waktu pelaksanaan),
dan di mana (tempat mengerjakan) agar keputusan dapat diwujudkan
secara efektif. Dengan kata lain, fungsi orang yang dipimpin hanyalah
untuk melaksanakan perintah pemimpin.

2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi
dua arah dalam upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan
pertimbangan dan konsultasi dari orang yang dipimpinnya.

3. Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan
keptusan maupun dalam melaksanakannya.

4. Fungsi Delegasi

Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya


membuat dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk
kepercayaan seorang pemimpin kepada seseorang yang diberikan
pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.

5. Fungsi Pengendalian

Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan


pengawasan, terhadapa kegiatan para anggotanya.

11
F. GAYA KEPEMIMPINAN

Dalam ruang lingkup kajian kepemimpinan, paling tidak ada tiga


tipe dan gaya kepemimpinan yang paling mendasar, antara lain:
kepemimpinan otoriter (authoritarian leadership), kepemimpinan
demokratis (democratic leadership), dan kepemimpinan bebas (laissez faire
leadership). Di samping itu juga masih ada beberapa tipe dan gaya
kepemimpinan, seperti: kepemimpinan kharismatik, kepemimpinan
paternalistik, kepemimpinan ahli (expert), dan sebagainya.

Ciri atau gaya kepemimpinan ini dapat ditemukan di berbagai studi


kasus atau contoh kepemimpinan di berbagai organisasi yang berbeda.
Perbedaan gaya kepemimpinan dalam organisasi sangat tergantung dari latar
belakang yang berbeda dari anggotanya. Apakah perbedaan negara,
pendidikan, umur, budaya dll.
Berikut beberapa gaya kepemimpinan yang dapat ditemukan di
berbagai organisasi :

1. Kepemimpinan Birokrasi

Gaya kepemimpinan birokrasi biasa diaplikasikan pada organisasi


perusahaan. Gaya kepemimpinan ini menuntut karyawan untuk menuruti
seluruh prosedur atau aturan perusahaan. Karyawan dituntut untuk
menyelesaikan tanggung jawab dan tugas rutin yang diberikan perusahaan.
Kelebihan gaya kepemimpinan ini di dalam organisasi adalah seluruh
anggota diharapkan dapat mengikuti alur yang sudah ditentukan organisasi.
Namun kelemahan terbesarnya adalah anggota atau karyawan tidak memiliki
ruang untuk melakukan/menciptakan keatifitas dalam pekerjaan mereka. Hal
tersebut dikarenakan segala aktivitas telah diatur dalam aturan perusahaan.

12
2. Kepemimpinan Transaksional

Model kepemimpinan ini dilandaskan dari kontrak kerja antara


pimpinan dan calon bawahan. Kontrak yang merupakan perjanjian atau
transaksi antara keduanya biasanya meliputi reward and punishment.
Apabila bawahan melakukan kinerja dengan baik sesuai dengan kontrak atau
kesepakatan kerja maka pimpinan akan mmberikan penghargaan yang sudah
ditentukan. Sebaliknya apabila bawahan melakukan pekerjaan dibawah
standard maka akan ada hukuman atas apa yang dikerjakan.

3. Kepemimpinan Otokratis

Gaya kepemimpinan ini biasa ditemukan di institusi militer dan


kepolisian. Model kepemimpinan ini memusatkan setiap kebijakan dan
pengambilan keputusan organisasi pada pimpinan. Pemimpin mengatur
segala peraturan dan aktivitas serta memberikan pengaruh tunggal. Gaya
kepemimpinan ini tidak terlalu memperhatikan keperluan dari anggotanya
dan komunikasi yang terjalin hanya satu arah yaitu TOP-DOWN.

4. Kepemimpinan Karismatik

Kepemimpinan karismatik memberikan influence yang besar terhadap


anggota/bawahannya. Hal ini dikarenakan para anggotanya kagum terhadap
pemimpinnya. Kekaguman tersebut dapat berasal dari kepercayaan diri
pemimpin, keahlian, ataupun karena kontribusi yang telah diberikan oleh
pemimpin. Secara naluriah para anggota akan menjadi pengikut dari
pemimpin tersebut tanpa ada paksaan. Lebih jauh anggota akan
melaksanakan apa yang diperintahkan pemimpin karena pesona yang
dipancarkan. Sebagai contoh adalah Bung Tomo ketika melakukan orasi
untuk melawan penjajah, para ulama yang mengguncang Jiwa para muslimin
untuk melakukan Jihad.

13
5. Kepemimpinan Melayani

Pemimpin organisasi dengan gaya kepemimpinan ini memberikan


pelayanan atau membantu para anggota untuk terus berkembang. Pemimpin
sangat memperhatikan keperluan, kepentingan, dan suara dari para anggota
atau bawahannya. Oleh karena itu pada kepemimpinan ini, pemimpin
memberikan kebebasan terhadap anggotanya untuk berkembang, menjaga
semangat dan berkomitmen.

6. Kepemimpinan Partisipatif

Pada gaya kepemimpinan partisipastif ini, segala bentuk gagasan


berasal dari bawah (anggota) yang disampaikan pada pimpinan. Hal ini
dikarenakan pimpinan ingin melibatkan seluruh komponen dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Lebih lanjut keputusan tersebut juga
akan berdampak pada seluruh komponen organisasi. Pemimpin memberikan
kebebasan bagi anggota untuk lebih mengutarakan aspirasi dan berkolaborasi
langsung bersama pemimpin tersebut.

7. Kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan situasional dalam organisasi menekankan pada


kondisi atau kesiapan para anggota. Sejauh apa perkembangan dan kesiapan
anggota dalam menjalankan setiap tanggung jawabnya. Gaya kepemimpinan
ini menggabungkan metode kepemimpinan dengan keadaan yang sebenarnya
terjadi pada organisasi.
Terdapat paling tidak empat gaya yang dapat diaplikasikan dari
kepemimpinan situasional, yaitu :
1) Telling Directing (Memberi arahan, memberi petunjuk, memimpin,
dan memutuskan)
2) Participating Supporting (melakukan penjualan, memberi penjelasan,
menjelaskan lebih spesifik, dan mengajak)
3) Selling Coaching (Mengajak berpartisipasi, memotivasi, dan
bekerjasama)

14
4) Delegating (mendelegasikan, mengamati, pengawasan,
menyelesaikan)

8. Kepemimpinan Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan ini biasa disebut delegasi. Dalam organsisasi,


anggota diberikan kebebasan dalam pelaksanaan aktvitas pencapaian tujuan.
Anggota dibiarkan untuk mengambil keputusan sendiri di dalam organisasi.
Hal tersebut dapat menyebabkan semangat kerja anggota menurun. Gaya
kepemipinan Laissez-Faire dapat merugikan apabila anggota belum
berpengalaman dalam menyelesaikan tugas dan tidak memiliki motivasi yang
besar. Begitu juga apabila anggota memiliki tujuan lain justru akan menjadi
boomerang bagi pimpinan atau organisasi.

9. Kepemimpinan Tenang

Berbeda dengan gaya kepemimpinan karismatik. Kepemimpinan


tenang biasanya menggunakan kata-kata untuk menggerakkan anggotanya
meski belum banyak melakukan tindakan.

10. Kepemimpinan Transformasional

Pimpinan dalam Gaya Transformasional ini menjabarkan visi misi


tujuannya kepada para anggotanya dengan cara yang menarik minat.
Pimpinan sangat memberikan motivasi besar terhadap anggota. Semangat
pemimpin sangat mempengaruhi semangat para anggota.Selain itu pimpinan
sangat peduli terhadap kesejahteraan dan perkembangan anggota.

Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.

15
G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS
KEPEMIMPINAN

Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpim dipengaruhi oleh


berbagai macam faktor. Faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H.
Jodeph Reltz (1961) yang dikutip oleh Nanang Fattah, sebagai berikut :

a. Kepribadian (Personality), pengalaman masa lalu dan harapan


pemimpin hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan
pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya
kepemimpinan.
b. Harapan dan Perilaku Atasan
c. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap
gaya kepimpinan
d. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya
pemimpin
e. Iklim dan kebijakan organisasi, mempengaruhi harapan dan perilaku
bawahan
f. Harapan dan perilaku rekan

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan


pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat
menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan.

Oleh sebab itu, suatu tujuan akan tercapai apabila terjadi keharmonisan
dalam hubungan dan interaksi yang baik antara pemimpin dengan anggota
atau bawahannya, disamping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan untuk dan
keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai


kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya
dengan menggunakan kekuasaan.

Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat,


sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi pemikiran dan tindakan orang
lain untuk mencapai tujuan organinasi. Sedangkan kekuasaan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang
diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Terdapatan
banyak teori yang mendefinisikan tentang kepemimpinan Karena untuk
menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi
juga berdasarkan banyak faktor.

Pemimpin yang berhasul hendaknya memiliki kriteria yang tegantung


pada sudut pandang yang digunakan, apakah itu keperibadiannya, bakat,
sifat- sifatnya atau wewenang yang dimilikinya dimana nantinya sangat
berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan.

B. SARAN

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi


manusia, jiwa kepemimpinan itu perlu dikembangkan paling tidak untuk
memimpin diri sendiri, Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti, jika pemimpin sudah tidak bisa
memimpin dengan baik , maka bisa saja pengikut / anggota sudah tidak mau

17
lagi mengikuti. Oleh karena itu, kualitas kita tergantung kualitas pemimpin.
Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/4719834/MAKALAH_kepemimpinan

https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-kepemimpinan.html

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jateng/baca-artikel/12708/Mengenal-
Kepemimpinan-dan-Model-Kepemimpinan.html

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kepemimpinan-teori-kepemimpinan-
definisi-leadership/

https://yunit4m4l1aa.wordpress.com/2012/04/17/makalah-kepemimpinan-2/

https://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/

https://jurnalmanajemen.com/kepemimpinan-dalam-organisasi/

eduprof// hakikat kepemimpinan dan tipe tipe kepemimpinan

KONSEPSI PENflMPIN DAN KEPEMIMPINAN Haryono Sudriamuna*ar*

19

Anda mungkin juga menyukai