Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Manajemen PAUD

Konsep Manajemen PAUD

DOSEN PENGAMPU :

Adisti Asmodilasti M.Pd

DISUSUN OLEH
Kelompok 1:

Intan Azzahra Widiano C2086207004

Samrotul Fuadah C2086207021

Yeyen Layinatul Musyaropah C2086207022

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PG PAUD
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
beserta salam terlimpahkan kepada baginda kita yakni Nabi Muhammad SAW
atas segala jasa dan kesungguhannya di muka bumi ini dan semoga beliau
memberikan syafaatnya kepada kita di Hari Kiamat.

Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung serta


membantu menyelesaikan makalah ini . Kami juga berharap agar isi makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen PAUD.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Tasikmalaya, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Tujuan Makalah........................................................................... 4

D. Manfaat Makalah ....................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 5

A. Pengertian Manajemen PAUD................................................... 5

B. Tujuan Manajemen PAUD......................................................... 8

C. Fungsi Manajemen PAUD......................................................... 9

D. Prinsip Manajemen PAUD......................................................... 11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 13

A. Kesimpulan ................................................................................ 13

B. Saran ........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk


menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini
dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Sejak dipublikasikannya
hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi maka fenomena
pentingnya PAUD merupakan keniscayaan.

PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-


dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya
masa ini sehingga usia dini sering disebut the golden age (usia emas).

Dengan diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka system pendidikan


di Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang
sistemik. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK),
Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

PAUD pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain


(KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada
jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan. Dalam upaya pembinaan terhadap satuan-satuan
PAUD tersebut, diperlukan adanya sebuah kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi anak usia dini yang berlaku secara nasional.

Kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi adalah rambu-rambu


yang dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum dan silabus (rencana
pembelajaran) pada tingkat satuan pendidikan.

1
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan. Oleh karena itu Pengelolaan pendidikan yang baik akan dapat
menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehingga pada
gilirannya mereka mampu mempertahankan eksistensi bangsa dan negaranya di
dalam percaturan dunia internaional. Menyikapi perkembangan anak usia dini,
perlu adanya suatu program pendidikan yang didisain sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.

Kita perlu kembalikan ruang kelas menjadi arena bermain, bernyanyi,


bergerak bebas, kita jadikan ruang kelas sebagai ajang kreaktif bagi anak dan
menjadikan mereka kerasan dan secara psikologis nyaman. Mencermati
perkembangan anak dan perlunya pembelajaran pada anak usia dini, tampaklah
bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan pada pendidikan anak usia dini, yakni:
1) materi pendidikan, dan 2) metode pendidikan yang dipakai.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa materi maupun metodologi


pendidikan yang dipakai dalam rangka pendidikan anak usia dini harus
benarbenar memperhatikan tingkat perkembangan mereka. Memperhatikan
tingkat perkembangan berarti pula mempertimbangkan tugas perkembangan
mereka, karena setiap periode perkembangan juga mengemban tugas
perkembangan tertentu, hal semacam inilah yang harus dikembangkan melalui
manajemen pendidikan.

Program PAUD belum masuk dalam program wajib belajar pendidikan


dasar, juga tidak jadi prasyarat untuk masuk sekolah dasar (SD) sehingga masih
banyak masyarakat yang belum memasukkan anaknya dalam kelompok belajar
anak usia dini. Kondisi ini selain dirasakan oleh sebagian masyarakat, bahwa
biaya pendidikan cukup mahal, juga ada anggapan bahwa hal tersebut dapat
dilakukan oleh orang tua di rumah.

Hal ini tentu cukup menyulitkan guru sekolah dasar, karena mereka harus
menerima input yang cukup beragam, ada yang sudah memiliki pondasi dari
kelompok bermainnya (PAUD), dan ada yang kosong (blank) sama sekali.

2
Di Singapura, masyarakat diminta untuk berperan mendirikan kelompok-
kelompok belajar, dan semua anak bersekolah. Mereka telah merasakan berbagai
manfaat digalakkannya PAUD sehingga dalam kurun waktu yang relative singkat,
kurang dari tiga puluh tahun telah banyak kemajuan dan perkembangan
masyarakat dan negarannya, dan ini berkat didikan serta penggalakan kelompok
belajar usia dini.

Dengan demikian, ketika mereka telah dewasa dapat tumbuh menjadi


manusia bermutu, dengan semangat inovatif, produktif, inisiatif, dan kreatif
mewarnai setiap pribadi masyarakatnya, sehingga tiada hari tanpa inovasi, dan
mereka memiliki nilai tambah (added value), nilai jual, serta daya saing, dan siap
menghadapi persaingan global. Kondisi ini telah mendorong Singapura menjadi
Negara Internasional, yang diperhitungkan oleh Negara-negara lain, baik oleh
Negara berkembang maupun Negara maju lainya. (Mulyasa, 2012 : 11).

Mencermati uraian diatas, jika kita ingin memajukan masyarakat dan


bangsa ini secara efektif, maka prioritas utama pembangunan nasional jangan
hanya menekankan bidang ekonomi, energy dan hukum, tetapi juga pada bidang
pendidikan sebagai bagian dari layanan dasar dalam bidang pendidikan, yaitu
peningkatan layanan pendidikan anak usia dini (PAUD). Peningkatan layanan ini
terutama berkaitan dengan manajemen PAUD, baik formal, nonformal, maupun
informal, tanpa mengesampingkan layanan bidang pendidikan lainya.

Manajemen PAUD menjadi sangat penting diperhatikan, ketika melihat


kenyataan bahwa daya imajinasi, kreativitas, inovatif dan proaktif lulusannya,
berbeda secara signifikan dengan yang tidak melaluinya. Oleh sebab itu, sudah
saatnya pendidikan anak usia dini dikembangkan secara efektif sampai ke pelosok
pedesaan. Hal ini penting karena era global yang penuh dengan persaingan dan
kesemrawutan (chaos) ini, diperlukan SDM berkualitas dengan daya saing tinggi,
agar kita tidak terus menerus tertinggal oleh Negara lain. Untuk itu, perlu
dipersiapkan SDM berkualitas melalui pendidikan berkualitas sejak anak usia
dini, serta membenahi dan meningkatkan manajemen PAUD.

3
PAUD akan menjadi cikal bakal pembentukan karakter bangsa (nation
character building), sebagai titik awal dari pembentukan SDM berkualitas, yang
memiliki wawasan, intelektual, kepribadian, tanggung jawab, inovaitf, kreatif,
proaktif, dan partisipatif serta semangat mandiri.

Manajemen PAUD diperlukan, terutama dalam rangka meningkatkan


layanan pendidikan anak usia dini sehingga bisa mengembangkan potensinya
secara optimal. Berdasarkan fenomena tersebut diatas seputar permasalah
manajemen PAUD maka menjadi sangat penting melakukan kajian manajemen
PAUD dalam rangka meningkatkan taraf pengelolaan manajemen yang akan
berpengaruh pada tingkat profesionalitas guru PAUD dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen PAUD ?
2. Apa tujuan dari manajemen PAUD ?
3. Apa Fungsi dari manajemen PAUD ?
4. Apa saja yang termasuk prinsip mnajemen PAUD ?

C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan Pengertian Manajemen Paud
2. Menjelaskan Tujuan Manjemen Paud
3. Menjelaskan Fungsi Manajemen Paud
4. Menjelaskan Prinsip Manajemen Paud

D. Manfaat Makalah
1.Untuk Mengetahui Pengertian Manjemen Paud
2.Untuk Mengetahui Tujuan Manajemen Paud
3.Untuk Mengetahui Fungsi Manajemen Paud
4.Untuk Mengetahui Prinsip Manajemen Paud

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen PAUD

PAUD adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia dari
lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan non
fisik. Perkembangan lembaga-lembaga PAUD di Indonesia mengalami
peningkatan yang sangat pesat. Keberadaan lembaga tersebut tidak saja muncul di
daerah pusat perkotaan tetapi juga sudah merambah sampai ketingkat pedesaan.
Masyarakat juga menyambut baik, hal ini diindikasikan dengan adanya kesadaran
orangtua akan pentingnya memberikan rangsangan lebih awal untuk membantu
tumbuh kembangnya brbagai potensi anak.

Sejalan dengan hal ini perlunya manajemen penyelenggaraan yang


dilaksanakan secara profesional, yang ditunjang juga dengan perhatian dari
pemerintah. Sehingga tercapailah tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa. Manajemen penyelenggaraan berkaitan dengan tata laksana
dan kelola lembaga, berkaitan dengan pengadministrasian, pengaturan, atau
penataan kegiatan di lembaga.

Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola,


memimpin atau mengarahkan. Manajemen sangat berperan penting dalam sebuah
PAUD karena keberhasilan sebuah PAUD tidak lepas dari manajemen yang baik.
Menurut Hapidin dkk (2012) Manajemen memiliki makna sebagai usaha
mengelola, mengendalikan, dan mengarahkan berbagai sumber yang ada untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.

Manajemen merupakan suatu proses mengkoordinasikan dan


mengintegrasikan sumber daya melalui kegiatan-kegiatan agar diselesaikan secara
efisien dan efektif dengan melibatkan orang lain. Sedangkan pendidikan
merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidikan dan
/atau lingkungan yang disadari, teratur, terencana dan sistematis untuk
mengembangkan potensi anak secara optimal.

5
Manajemen adalah suatu hal penting yang menyentuh, mempengaruhi dan
bahkan merasuki hampir seluruh aspek kehidupan manusia layaknya darah dan
raga. Dengan manajemen, manusia mampu mengenali kemampuannya, kelebihan
serta kekurangannya sendiri. Manajemen menunjukan cara-cara yang lebih efektif
dan efisien dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Manajemen telah memungkinkan
kita untuk mengurangi hambatan-hambatan dalam rangka pencapaiansuatu tujuan,
memberikan prediksi dan imajinasi agar kita dapat mengantisipasi perubahan
lingkungan yang serba cepat

Jadi manajemen memiliki arti pengelolaan, pengarahan, pengaturan yang


ada di dalam sebuah lembaga. Dengan demikian pengertian manajemen paud
adalah suatu upaya mengelola, mengatur, dan atau mengarahkan proses interaksi
edukatif antara peserta didik, guru, dan lingkungan secara teratur, terencana, dan
tersistem untuk mencapai tujuan pendidikan anak usia dini.

Manajemen diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya


dalam suatu organisasi, dalam mencapai tujuan yaitu memberikan kepada
organisasi satuan kerja yang efektif. Didalam lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
(selanjutnya disebut PAUD) pun dibutuhkan manajemen atau manajemen yang
efektif dan efisien. Tujuannnya agar ketika penggelolaan lembaga PAUD dapat
berlangsung dengan baik maka sumber daya manusia didalam kelembagaan akan
dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pendidikan anak usia dini.

Fenomena yang kurang baik banyak terjadi pada lembaga PAUD di


Indonesia, seperti buruknya manajemen keuangan, terlihat dari manajemen dana
bantuan dari pemerintah sering tidak tepat para siswa, ruang bermain, ruang
administrasi, perlengkapan administrasi, maupun fasilitas-fasilitas non akademik
lain, 3) strategi penetapan kurikulum, yang meliputi muatan-muatan dasar
kurikulum, pesan-pesan moral kelembagaan, mekanisme penetapan kurikulum,
model evaluasi dan monitoring, dan penentuan pihak-pihak yang terlibat dalam
penyusunan dan pengawasan pelaksanaan kurikulum tersebut; dan 4) kebijakan
administratif, yang meliputi administrasi pelaksanaan pembelajaran, penentuan
buku kemajuan, dan aspek-aspek legalitas formal penyelenggaraan pendidikan
(Caruso, 2006: 15).

6
Permasalahan yang sering muncul pada manajemen di lembaga PAUD
adalah hal-hal seperti kesabaran tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan
dalam mengawal pembelajaran anak-anak PAUD. Kesabaran maupun perilaku
para pendidik dan tenaga kependidikan adalah pokok pembicaraan yang utama
bagi setiap pengelola sebuah lembaga PAUD. Manajemen yang dimiliki juga akan
memotivasi para staff untuk lebih bersemangat, berinovasi, dan mengembangkan
motivasi kerja.

Ketika prinsip moral itu rendah, mereka melakukan pekerjaan dengan


gaya rutinitas seolah itu adalah yang terbaik. Seringkali mereka menarik diri,
mengeluh, menjadi sinis atau pergi (berhenti dari pekerjaan mereka). Hampir
semua orang yang bekerja dengan anak usia dini yang kadang-kadang suka
memukul, menyerang, memberikan perasaan bahwa pekerjaan mereka
membutuhkan beberapa keahlian yang sebetulnya keahlian ini sesuatu yang
dilakukan wanita secara alami.

Namun, staff pada lembaga PAUD terutama mereka yang bekerja di dalam
kelas (guru pendamping) seringkali dikarakteristikan hanya sebagai baby sitter,
dan terkadang banyak guru yang memandang mereka sebagai pengelola/pengasuh
anak-anak yang sedang bermain. Saat manajemen membantu staff untuk melihat
diri mereka sebagai professional akan lebih sulit ketika pengetahuan dan keahlian
yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka tidak dikenal/diakui oleh publik atau
bahkan oleh lembaga PAUD.

Bagi staff yang bekerja dengan anak usia dini, padahal mereka tidak
memiliki rasa suka terhadap anak yang membuat mereka tidak bisa menikmati
bekerja dengan anak maka akan membuat manajemen sulit untuk mengelola
mereka karena walaupun keahlian untuk membimbing anak itu bisa dilatih,
namun ketika ada anak yang merespon negatif, agresif, tetap akan membuat staff
ini lelah dan bahkan mungkin juga akan marah atau bahkan takut.

Begitu pula dengan orang tua yang tidak bisa bekerjasama ketika anak
mereka bermasalah. Berinteraksi dengan anak adalah suatu hal yang serius yang
harus bisa dilakukan oleh setiap staff yang bekerja dilembaga PAUD. Oleh karena

7
itu dokumentasi ilmiah mengenai manajemen dilembaga PAUD sangat
dibutuhkan oleh setiap lembaga PAUD yang ada agar proses pelayanan terhadap
masyarakat dalam bidang PAUD terlayani dengan baik.

Khususnya bagi orang yang memimpin pada sebuah lembaga PAUD


diharapkan dapat memahami ilmu manajemen dilembaga PAUD terutama dalam
mengelola SDM nya, penyediaan fasilitas, strategi penentuan dan pengawasan
kurikulum, serta pelaksanaan administrasi kelembagaannya. Berdasarkan
fenomena tersebut diatas seputar permasalah manajemen PAUD maka menjadi
sangat penting melakukan kajian manajemen PAUD dalam rangka meningkatkan
taraf pengelolaan manajemen yang akan berpengaruh pada tingkat profesionalitas
guru PAUD dalam pembelajaran.

B. Tujuan Manjemen PAUD

Manajemen paud bertujuan untuk merealisasikan tujuan yang telah


ditetapkan secara efektif dan efisien. Kunci keberhasilan manajemen sekolah paud
dilihat dari dua hal tersebut.
1. Efektif

Efektif dalam manajemen paud dapat diartikan sebagai indikasi terlaksananya


semua program paud secara tepat serta melibatkan seluruh komponen lembaga
paud tersebut.

2. Efisien

Sedangkan efisien berkaitan dengan efisiensi atau penghematan yaitu program


paud terlaksana dengan sumber daya seminimal mungkin. Dalam prakteknya
secara nyata di sekolah, manajemen paud yang efektif dan efisien tidak mudah
diimplementasikan secara operasional, sebab pengertian efektif dan efisien ini
terlalu akademis dan agak sulit dijabarkan ke dalam kongkret.

Inti efektif dan efisien dalam manajemen paud sering dikaitkan dengan
pengambilan cara atau keputusan yang tepat dan pemberdayaan seluruh
komponen paud yang ada untuk mencapai tujuan semaksimal mungkin. Untuk
memahami konsep efektif dan efisien contohnya sebagai berikut: Dalam rangka

8
menyediakan alat permainan edukatif, sekolah tidak perlu membeli APE yang
beredar di pasaran baik yang murah atau mahal karena manajemen sekolah dapat
melibatkan guru dan peserta didik -termasuk orang tua anak- untuk bisa dilibatkan
membuat alat permainan sendiri dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar
lingkungan misalnya kardus bekas, tangkai buah, kertas, daun kering, dll yang
tentunya ape buatan sendiri lebih murah jika dibanding ape dari hasil membeli.

Nah, nilai efektif dan efisien sudah ada pada contoh di atas karena kita
tahu manfaat ape adalah untuk menstimulasi perkembangan anak. Dari segi
manfaat yang dikatakan sama dan dengan pengeluaran biaya untuk
mendapatkannya lebih murah dari pada ape buatan pabrik, maka bisa dikatakan
membuat ape paud yang melibatkan guru dan anak didik dalam membantu
menstimulasi anak dikatakan efektif dan efisien (manfaatnya dapat, hematnya
dapat).

Tujuan utama manajemen Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk


memastikan anak usia dini bertumbuh dan berkembang dengan maksimal.
Pertumbuhan dan perkembangan yang dimaksud antara lain seperti :
Perkembangan komunikasi dan bahasa pada anak. Perkembangan kecerdasan
kognitif, misalnya seperti kemampuan berpikir. Perkembangan fisik, seperti
melatih koordinasi motorik halus dan kasar anak. Perkembangan sosio emosional,
baik emosi anak atau cara anak tersebut bersikap akan dipantau.

Manajemen pendidikan anak usia dini bertujuan untuk menjadikan sekolah


PAUD yang unggul dan mempunyai daya saing. Manajemen PAUD secara
khusus memiliki tujuan untuk mengelola, mengatur, dan mengarahkan proses
interaksi edukatif di sekolah. Manajemen yang dikelola yaitu peserta didik, guru,
dan lingkungan sehingga menjadi teratur, terencana, dan tersistem. Manajemen
yang baik menjadi pondasi untuk mencapai tujuan pendidikan anak usia dini.

C. Fungsi Manajemen PAUD

Fungsi manajemen secara umum seperti yang dikemukakan Henry Fayol


seorang industriyawan Prancis, dia mengatakan bahwa fungsi-fungsi manajemn
itu adalah merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengoordinasi, dan

9
mengendalikan. Dengan adanya manajemen paud, akan mempermudah bagi
pengelola atau kepala paud untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, dan pengawasan.

1. Perencanaan

Perencanaan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini sudah dituangkan


ke dalam visi misi lembaga, dan strategi untuk mencapai tujuannya. Usahakan
dalam membuat perencanaan dilengkapi dengan tabel penjadwalan (time
schedule) kapan program mulai dan selesai. Perencanaan ini akan membuat
program berjalan matang dan tepat waktu.

2. Pengorganisasian

Selain perencanaan yang matang, hal yang tidak kalah penting dalam keberhasilan
program paud adalah pengorganisasian. Bagilah tugas secara profesional sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing sumber daya individu yang ada.

Dengan adanya manajemen paud, pengorganisasian akan dapat dilakukan dengan


mudah karena komponen paud yang di dalamnya terdapat sumber daya dapat
bekerja bersama-sama membentuk sebuah sistem untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Kepemimpinan

Seorang pengelola paud tidak boleh disibukkan dengan perkerjaan intern lembaga
yang dipimpinyya. Ia harus melihat keluar mencari ide dan inspirasi baru agar
paud yang dipimpinnya bisa maju. Pengelola paud juga harus mengajar di kelas
dan tentu jam mengajarnya tidak sebanyak guru-guru lain karena ia juga harus
tahu kondisi lapangan dengan instansi yang dipimpinnya sehingga ia mengetahui
persis program yang bagaimana yang seharusnya dilaksanakan.

4. Pengawasan

Dengan adanya manajemen paud pengawasan akan menjadi lebih mudah karena
pengelola paud akan membagi pekerjaan terhadap individu-individu yang terlibat

10
guna mencapai tujuan. Sebuah rencana program harus diawasi / dikontrol / di
supervisi yang tujuannya bukan untuk menilai baik atau buruk akan tetapi seorang
kepala sekolah harus memberikan motivasi, arahan, dalam lebih mengoptimalkan
lagi hasil kerja yang dicapai para individu.

Manajemen pendidikan anak usia dini merupakan sistem dengan tujuan


yang jelas sebagai lembaga penting yang berperan dalam pembentukan karakter
dan kepribadian anak. Fungsi manajemen pun searah dengan tujuan utamanya,
yakni membangun kepribadian yang meliputi sikap, emosi, cara komunikasi,
hingga kecerdasan pada anak.

Manajemen dilakukan agar pendidikan yang diterapkan kepada anak-anak


lebih terarah dan terkontrol dengan baik sesuai fokus tujuan yang diharapkan.
Sistem tersebut kemudian diatur sedemikian rupa sehingga terbentuk capaian
unsur pendidikan yang tepat demi masa depan anak.

D. Prinsip Manajemen PAUD

Manajemen paud biasanya dilakukan oleh kepala sekolah atau disebut


pengelola paud, ada 4 prinsip yang harus dijalankan agar manajemen yang
dimpimpinnya berjalan dan berfungsi dengan baik yaitu:

1. Komitmen dan Ketegasan

Komitmen ditujukan kepada kesanggupan kepala sekolah dalam memajukan


lembaganya. Guru, staf administrasi anak didik, orang tua, dan lingkungan
masyarakat harus turut mendukungnya. Mereka harus memiliki komitmen yang
kuat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai dengan tugas masing-
masing. Seorang kepala sekolah sebagai pemimpin paud juga harus memiliki
ketegasan terhadap semua komponen manajemen yang dikelolanya.

2. Profesionalisme

Profesionalitas berkaitan dengan kedisiplinan menjalankan lembaga sesuai dengan


standar prosedur yang berlaku. Lembaga paud yang dikelola dengan profesional

11
akan lebih unggul dan tampak lebih rapi, disiplin, teratur, dan jelas dalam
melaksanakan program.

3. Komunikasi dan Koordinasi

Dalam sebuah lembaga paud pasti melibatkan banyak komponen sumber daya
manusia, tugas pengelola paud (kepala sekolah) adalah mengkomunikasikan dan
mengkoordinasikan program yang sedang berjalan sehingga program terlaksana
sesuai harapan dengan hasil yang efektif dan efisien.

Tanpa komunikasi dan koordinasi, manajemen sebaik apapun tidak akan berhasil
menjalankan roda kelembagaan paud, karena akan memunculkan sikap lempar
tanggung jawab, menghindari beban pekerjaan antar personel.

4. Kompetisi

Seorang kepala sekolah yang baik harus membebaskan guru-guru dalam mendidik
anak-anak tanpa campur tangan yang dapat mengganggu seorang guru dalam
menjalankan tugasnya. Caranya adalah dengan memberikan reward (hadiah) dan
punishment (hukuman) guna menciptakan iklim kompetisi yang sehat.

Dengan adanya iklim kompetisi yang sehat dengan cara pemberian hadiah /
penghargaan bagi guru yang berprestasi dibidang tertentu, pernah menjuarai
lomba pembuatan ape tingka provinsi misalnya, maka guru tersebut harus
mendapatkan penghargaan dari sekolah. Hal ini akan menjadi penyemangat
motivasi guru lain untuk dapat memacu diri mereka agar lebih baik dan hasilnya
adalah paud yang dipimpin akan maju.

Prinsip manajemen dalam menjalankan sebuah lembaga pendidikan


TK/PAUD adalah Komitmen, Profesionalitas, Koordinasi (kesatuan kerja) dan
Kepemimpinan (leadership). Hendaknya seorang pemimpin atau kepala sekolah
memperhatikan prinsip-prinsip manajemen Pendidikan tersebut, hal ini
dimaksudkan supaya lembaga yang dikelolan dapat menjadi lembaga yang sukses
sampai kapanpun.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen PAUD meliputi : kompetensi pendidik, pola pembinaan,


pengembangan, dan pemberhentian tenaga pendidik dan kependidikan serta
manajemen personalia atau SDM.

Manajemen memiliki makna sebagai usaha mengelola, mengendalikan,


dan mengarahkan berbagai sumber yang ada untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

B. Saran

. Hendaknya semua komponen di PAUD bersinergi baik pengelola,


pendidik, anak didik, orangtua dan mitra terkait guna menghasilkan kualitas
pendidikan yang lebih baik.

Penyusunan perencanaan pembelajaran di awal tahun sebaiknya dilakukan


dengan lebih mendetail dan berkembang. Misalnya dengan mengembangkan
tema-tema yang disesuaikan dengan kegiatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adi, W. (2009).Implementasi Pembelajaran Terpadu pada Anak Usia Dini.


Majalah Ilmiah Pembelajaran No.I Volume 5. Mei 2009

Chabibah, Siti. (2009).Manajemen Pendidikan PAUD Full Day School Muadz bin
Jabal Yogyakarta, tidak diterbitkan

Darmayanti. Mursalina 2016. Manajemen Program Satuan Di PAUD SPS


Edelweis Kelurahan Tridadi Sleman Yogyakarta. UNY. Yogyakarta

Hapidin (2012) Manajemen Pendidikan TK/PAUD. Universitas Terbuka :


Tangerang Selatan.

Isjoni. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar


Peserta Didik. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).

Mulyasa, Manajemen Paud. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cetakan III,
2014)) h. 26

Simamora, H. (1993). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi I, Yogyakarta:


Bagian Penerbitan STIE YKPN

14

Anda mungkin juga menyukai