Disusun oleh :
1. Suprapti ( 18 )
2. Afif Zakiyati ( 19 )
3. Siti Nur Jannah ( 20 )
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah
Nya kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam juga tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan
para keluarga dan sahabatnya.
Adapun tujuan dari pembuatan maklah ini adalah untuk dapat dijadikan saran dalam
memahami secara umum tentang Manajemen Tenaga Kependidikan PAUD
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah. Terutama kepada Bapak Muhammad Syaifullah, M.Pd. selaku Dosen Mata
Kuliah Manajemen PAUD pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Tak
lupa terima kasih kami sampaikan juga kepada teman – teman semua yang telah memberi kami
kesempatan untuk menyusun dan membahas makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna, terutama mengenai masalah dalam penyampaian Bahasa dan
struktur isi makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN….……………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….…………………....3
Kesimpulan ………………………………………………………………………………..…….10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejalan dengan itu Suyadi menyatakan, manajemen tenaga kependidikan (kepala PAUD,
guru, staf administrasi, dan tenaga kependidikan lainnya) termasuk anak-anak merupakan unsur
sentral bagi input manajemen penyelenggaraan lembaga PAUD. Kualitas dan profesionalitas
penyelenggaraan lembaga PAUD akan sangat tergantung pada latar belakang pendidikan dan
pengalaman kepala PAUD, bidang keilmuan guru, dan tenaga profesional lainnya. Manajemen
lembaga PAUD harus memperhatikan kedua unsur (profesional dan kualitas) sehingga mampu
menjamin terlaksananya kurikulum dengan baik.
Maka lembaga PAUD harus melakukan manajemen tenaga kependidikan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan secara sungguh-sungguh untuk membina,
melatih, mentraining staf-staf di lembaga PAUD. Semakian berkualitas tenaga kependidikan,
semakin berkualitas lembaga PAUD yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen staf?
1
2. Bagaimana manajemen job description staf?
3. Bagaimana kelembagaan PAUD ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen staf
2. Untuk mengetahui manajemen job description staf ?
3. Untuk mengetahui kelembagaan PAUD ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Apakah sebenarnya manajemen itu? Kata manajemen berasal dari bahasa Apabila kita
membuat suatu pembatasan atau definisi tentang manajemen dapatlah dikemukakan sebagai
tersebut. “bekerja dengan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunann
personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan
(controlling)”.
Suyadi mengemukakan manajemen berasal dari kata to manage yang berati mengelola,
memimpin, atau mengarahkan. Kata manajemen memang lebih akrab di dunia ekonomi bisnis
jika dibandingkan dengan manajemen pendidikan. Bahkan beberapa pihak mensinyalir bahwa
manajemen pendidikan sebenarnya mengadopsi manajemen dari dunia ekonomi-
bisnis.Sedangkan tenaga kependidikan PAUD menurut Suyadi terdiri kepala PAUD, guru,
asisten guru, staf administrasi, dan staf pendukung seperti dokter anak, psikolog, pelayan
makanan.
Manajemen tenaga kependidikan PAUD adalah kegiatan mengelola, memimpin dan
mengarahkan para tenaga kependidikan PAUD agar tujuan PAUD dapat berhasil secara
efektif dan efisien
Suyadi mengemukakan agar manajemen PAUD dapat berfungsi dengan baik maka seorang
manajer harus mematuhi prinsip-prinsip manajemen PAUD dengan baik. Tanpa adanya
kepatuhan seorang manajer PAUD terhadap prinsip-prinsip manajemen tersebut, tujuan
kelembagaan PAUD akan sulit dicapai secara efektif dan efisien. Diantara prinsip dasar
manajemen PAUD secara umum adalah (1). Komitmen dan ketegasan; komitmen adalah
kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu dengan penuh tanggung jawab. Dalam
konteks manajemen lembaga PAUD, maka komitmen lebih ditujukan kepada kesanggupan
manajer dan pemimpin PAUD dalam memajukan lembaganya, guru dalam mendidik anak-
anak, orang tua dalam membantu mendidiknya, serta lingkungan masyarkat yang turut
mendukung. (2). Profesionalitas; profesionalitas adalah kesesuaian landasan konseptual
dengan praktik penyelenggaraan. Dalam konteks manajemen PAUD maka profesionalitas
dapat diartikan sebagai kesesuaian antara landasan konseptual penyelenggaraan PAUD
dengan praktik Penyelenggaraan PAUD. (3). Komunikasi dan Koordinasi; prinsip koordinasi
harus ditegakkan dalam proses manajemen PAUD. Tanpa adanya komunikasi dan koordinasi,
manajemen sebaik apapun tidak akan berhasil menjalankan roda kelembagaan PAUD. Sebab
tiadanya komunikasi dan koordinsai akan memunculknan sifat saling lempar tanggung jawab,
3
menghindari beban pekerjaan, dan saling menyalahkan. (4). Kompetisi; seorang manajer
PAUD dalam menjalankan roda kepemimpinanya harus menciptakan kompetisi yang sehat,
khususnya dikalangan guru. Guru harus diberi kebebasan dalam mendidik anak-anak tanpa
intervensi yang mengganggunya dalam menjalankan tugas-tugas profesionalismenya.[5]
Maka pengelola PAUD harus memiliki Standar kompetensi pengelola PAUD yang
merujuk pada Peraturan Pemerintah No.137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
PAUD. Rumusan standar kompetensi pengelola PAUD yang disusun ini sebagai masukan
lembaga yang berwenang untuk menetapkan dan menguji kompetensi pengelola PAUD. Oleh
karena itu kompetensi pengelola PAUD diantaranya sebagai berikut:
3. Kompetensi Sosial : a) Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk kepentingan lembaga.
b) Mengambil peluang untuk mengelola lembaga secara berkesinambungan. c).
Memiliki motivasi untuk meningkatkan mutu lembaga.
Contoh beberapa atau teknik yang dapat dilakukan seorang Kepala PAUD untuk
melakukan pembinaan terhadap staf-staf di bawahnya adalah:
1. Observasi pembelajaran yang dilakukan dengan cara studi banding dengan cara
membandingkan diri staf dengan staf yang lain dimana hasilnya dapat menjadi refleksi
ke masing-masing staf
2. Diskusi yang dilakukan antara staf satu dengan yang lain dan kepada pembina. Diskusi
bermaksud untuk mengembangkan wawasan tentang cara melaksanakan tugas dengan
baik
3. Pengamatan tumbuh kembang anak agar dapat dibicarakan bersama dengan staf lain
sehingga dapat memberikan stimulus yang optimal pada anak
4
5. Workshop merupakan unjuk kerja profesi yang diberikan oleh nara sumber yang
berkompeten sehingga seorang staf dapat mempelajari berbagai praktik dalam
pelaksanaan tugas profesinya.
Empat kompetensi guru memang harus dimiliki seorang guru merngingat guru telah
memperoleh pengakuan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
5
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkat martabat dan peran
guru sebagai agen pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Adapun tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen) didasarkan pada Undang-
Undang No. 14 tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta pengabdi
kepada masyarakat. Dalam pasal 6 disebutkan bahwa: kedudukan guru dan dosen
sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1. Kepala PAUD
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137
tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia dini, pada bab vii mengenai
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan., menyatakan:
6
4) memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala KB/TPA/SPS dari lembaga pemerintah
yang kompeten;
5) memiliki sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Kepala Satuan PAUD dari lembaga
pemerintah yang berwenang.
6) Kompetensi Kepala lembaga PAUD mencakup kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi supervisi
Tugas dan kewajiban (job description) kepala PAUD menurut Suyadi adalah:
2. Guru PAUD
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137
tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia dini, pada bab vii mengenai
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, menyatakan:
7
b. Kualifikasi Akademik Guru Pendamping:
1) memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan
anak usia dini, dan kependidikan lain yang relevan dengan sistem pendidikan anak usia
dini, atau psikologi yang diperoleh dari program studi terakreditasi;
2) memiliki ijazah D-II PGTK dari Program Studi terakreditasi.
3) Kompetensi Guru Pendamping mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan profesional
Tugas dan kewajiban (job description) guru PAUD menurut Novan Ardy Wiyani adalah:
1) Mencanakan pembelajaran
2) Memilih dan menetapkan metoda pembelajaran yang akan di digunakan sesuai dengan
tujuan dan tema yang dipilih
3) Memilih dan menetapkan media dan sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan tema
4) Mendesain strategi pembelajaran berdasarkan berbagai metode, media, dan sumber
pembelajaran
5) Menentukan bentuk asesmen pembelajaran untuk mengetahui pencapaian pertumbuhan
dan perkemabangan anak usia dini
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137
tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia dini, pada bab vii mengenai
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan., menyatakan:
Tugas dan kewajiban (job description) tenaga administrasi PAUD menurut Suyadi
adalah:[10]
8
5) Menyiapkan berbagai sarana prasarana khususnya yang dibutuhkan untuk menunjang
proses pembelajaran
4. Staf Pendukung
Lembaga PAUD juga harus mempunyai staf pendukung seperti dokter anak (dokter klinik
tumbuh kembang anak) dan psikolog, khususya psikolog perkembangan. Syarat minimal
seorang psikolog adalah berijazah S1 Psikologi atau Konseling. Tugas dan kewajiban
dokter adalah memerikasa tumbuh kembang anak secara berkala, dan psikolog melayani
konsultasi tumbuh kembang anak.
C. Kelembagaan PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang diakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan
pada jalur formal, nonformal dan informal.15
PAUD sendiri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordiansi mototik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan
emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang diakui oleh anak
usia dini. Terdapat beberapa teori global mengenai pembelajaran di PAUD, seperti
dikemukakan oleh para ahli PAUD, Maria Montessori mengatakan bahwa PAUD
dilakukan sebagai penekanan pada penyiapan lingkungan untuk mendukung dan
meningkatkan pembelajaran anak. John Dewey berpendapat bahwa pendidikan PAUD
sepenuhnya berpusat pada anak dan penyusunan kurikulum juga berdasarkan pada minat
anak-anak. Sedangkan Jean Piaget menjelaskan pendekatan kontruktivis terhadap PAUD,
menyesuaikan pendidikan dengan tahap-tahap perkembangan kognisi anak, keterlibatan
aktif anak-anak ke aktifitas pembelajaran. Kemudian Howard Gardner mengemukakan
bahwa guru adalah sebagai pusat mengindividualisasi kurikulum dan pendekatan agar
sesuai dengan kecerdasan anak-anak. Teori-teori tersebut merupakan gambaran dari
konsep PAUD yang bisa dijadikan acuan dalam mendirikan PAUD yang ideal sesuai
dengan kondisi masyarakat, daya dukung dan kemampuan. PAUD merupakan bagian
integral dalam Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini mendapat perhatian yang cukup
besar dari pemerintah. Konsep PAUD merupakan adopsi dari konsep Early Child Care and
Education (ECCE) yang juga merupakan bagian dari Early Child Development (ECD).17
Konsep ini membahas upaya peningkatan kualitas SDM dari sektor hulu sejak anak usia 0
tahun bahkan sejak pra lahir hingga usia 6 tahun. Pemberian materi pengajaran yang baik
pada level ini akan banyak membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam mengahadapi pendidikan pada tingkat lanjut.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Lembaga PAUD harus melakukan manajemen tenaga kependidikan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengembangan secara sungguh-sungguh untuk membina, melatih, mentraining
staf-staf di lembaga PAUD. Semakian berkualitas tenaga kependidikan, semakin berkualitas
lembaga PAUD yang bersangkutan
2. Manajemen tenaga kependidikan PAUD adalah kegiatan mengelola, memimpin dan
mengarahkan para tenaga kependidikan PAUD agar tujuan PAUD dapat berhasil secara efektif
dan efisien.
3. Tenaga kependidikan PAUD memiliki kualifikasi dan job description sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
4. PAUD sendiri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan
pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordiansi mototik halus dan
kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan
tahaptahap perkembangan yang diakui oleh anak usia dini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ambar T. Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep, Teori dan
Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik , Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013
Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013
Dedi Supriyadi. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa,. 1999
Eko Budiyanto, Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013
Novan Ardy Wiyani, Manajemen PAUD Bermutu, Yogyakarta: Gava Media, 2015
Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Usia Dini
11
12