Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen PAUD

Dosen Pengampu : Muhammad Syaifullah, M.Pd

Disusun oleh :

1. Suprapti ( 18 )
2. Afif Zakiyati ( 19 )
3. Siti Nur Jannah ( 20 )

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN ( FTIK )


PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI ( PIAUD )
IAI PANGERAN DIPONEGORO NGANJUK
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah
Nya kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam juga tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan
para keluarga dan sahabatnya.

Adapun tujuan dari pembuatan maklah ini adalah untuk dapat dijadikan saran dalam
memahami secara umum tentang Manajemen Tenaga Kependidikan PAUD

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah. Terutama kepada Bapak Muhammad Syaifullah, M.Pd. selaku Dosen Mata
Kuliah Manajemen PAUD pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Tak
lupa terima kasih kami sampaikan juga kepada teman – teman semua yang telah memberi kami
kesempatan untuk menyusun dan membahas makalah ini.

Kami sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna, terutama mengenai masalah dalam penyampaian Bahasa dan
struktur isi makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul …...…………………………………………….……………………………..…...i

Kata Pengantar ……………………………………………..…………….…..,….........................ii

Daftar Isi ….……………...……………………………………………………………………...iii

BAB I
PENDAHULUAN….……………………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang …..……………………………………………………………………….1


B. Rumusan Masalah .…………………………………………….........................................1
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….…………………....3

A. Manajemen Staf …………....……………………………………………………………..3


B. Manajemen Job Description Staf ……………...………………………………………….6
C. Kelembagaan PAUD ………………………...……………………………………………9

BAB III PENUTUP ..………………………………………………………………………..…..10

Kesimpulan ………………………………………………………………………………..…….10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………...11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Agar lembaga PAUD dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam kegitan belajar
mengajar dan mencapai tujuan pendidikan, lembaga PAUD harus memiliki dan
mengembangkan kurikulum PAUD sesuai perkembangan jaman, tenaga kerja kependidikan
yang profesional, pengelolaan peserta didik, sarana prasarana yang memadai sebagi penunjang
kegiatan dan selalu siap pakai, pengelolaan keuangan yang baik dan transparan. Semua itu perlu
manajemen PAUD yang baik.
Salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan PAUD adalah adanya tenaga
kependidikan. Tenaga kependidikan terutama pendidik PAUD sebagai sumber belajar
merupakan salah satu komponen pening dalam menentukan keberhasilan program PAUD
karena pendidik terlibat langsung dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses
pembelajaran. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 ayat (6) disebutkan
bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

Dedi Supriadi menyatakan bahwa tenaga pendidik semestinya disiapkan secara


profesional, dimana seorang profesional paling tidak mempunyai 3 unsur utama yaitu: 1).
pendidikan yang memadai, disiapkan secara khusus melalui lembaga pendidikan dengan
kualifikasi tertentu. 2) keahlian dalam bidangnya. 3) komitmen dalam tugasnya.

Sejalan dengan itu Suyadi menyatakan, manajemen tenaga kependidikan (kepala PAUD,
guru, staf administrasi, dan tenaga kependidikan lainnya) termasuk anak-anak merupakan unsur
sentral bagi input manajemen penyelenggaraan lembaga PAUD. Kualitas dan profesionalitas
penyelenggaraan lembaga PAUD akan sangat tergantung pada latar belakang pendidikan dan
pengalaman kepala PAUD, bidang keilmuan guru, dan tenaga profesional lainnya. Manajemen
lembaga PAUD harus memperhatikan kedua unsur (profesional dan kualitas) sehingga mampu
menjamin terlaksananya kurikulum dengan baik.

Maka lembaga PAUD harus melakukan manajemen tenaga kependidikan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan secara sungguh-sungguh untuk membina,
melatih, mentraining staf-staf di lembaga PAUD. Semakian berkualitas tenaga kependidikan,
semakin berkualitas lembaga PAUD yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen staf?

1
2. Bagaimana manajemen job description staf?
3. Bagaimana kelembagaan PAUD ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen staf
2. Untuk mengetahui manajemen job description staf ?
3. Untuk mengetahui kelembagaan PAUD ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Staf

Apakah sebenarnya manajemen itu? Kata manajemen berasal dari bahasa Apabila kita
membuat suatu pembatasan atau definisi tentang manajemen dapatlah dikemukakan sebagai
tersebut. “bekerja dengan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunann
personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan
(controlling)”.
Suyadi mengemukakan manajemen berasal dari kata to manage yang berati mengelola,
memimpin, atau mengarahkan. Kata manajemen memang lebih akrab di dunia ekonomi bisnis
jika dibandingkan dengan manajemen pendidikan. Bahkan beberapa pihak mensinyalir bahwa
manajemen pendidikan sebenarnya mengadopsi manajemen dari dunia ekonomi-
bisnis.Sedangkan tenaga kependidikan PAUD menurut Suyadi terdiri kepala PAUD, guru,
asisten guru, staf administrasi, dan staf pendukung seperti dokter anak, psikolog, pelayan
makanan.
Manajemen tenaga kependidikan PAUD adalah kegiatan mengelola, memimpin dan
mengarahkan para tenaga kependidikan PAUD agar tujuan PAUD dapat berhasil secara
efektif dan efisien

Suyadi mengemukakan agar manajemen PAUD dapat berfungsi dengan baik maka seorang
manajer harus mematuhi prinsip-prinsip manajemen PAUD dengan baik. Tanpa adanya
kepatuhan seorang manajer PAUD terhadap prinsip-prinsip manajemen tersebut, tujuan
kelembagaan PAUD akan sulit dicapai secara efektif dan efisien. Diantara prinsip dasar
manajemen PAUD secara umum adalah (1). Komitmen dan ketegasan; komitmen adalah
kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu dengan penuh tanggung jawab. Dalam
konteks manajemen lembaga PAUD, maka komitmen lebih ditujukan kepada kesanggupan
manajer dan pemimpin PAUD dalam memajukan lembaganya, guru dalam mendidik anak-
anak, orang tua dalam membantu mendidiknya, serta lingkungan masyarkat yang turut
mendukung. (2). Profesionalitas; profesionalitas adalah kesesuaian landasan konseptual
dengan praktik penyelenggaraan. Dalam konteks manajemen PAUD maka profesionalitas
dapat diartikan sebagai kesesuaian antara landasan konseptual penyelenggaraan PAUD
dengan praktik Penyelenggaraan PAUD. (3). Komunikasi dan Koordinasi; prinsip koordinasi
harus ditegakkan dalam proses manajemen PAUD. Tanpa adanya komunikasi dan koordinasi,
manajemen sebaik apapun tidak akan berhasil menjalankan roda kelembagaan PAUD. Sebab
tiadanya komunikasi dan koordinsai akan memunculknan sifat saling lempar tanggung jawab,

3
menghindari beban pekerjaan, dan saling menyalahkan. (4). Kompetisi; seorang manajer
PAUD dalam menjalankan roda kepemimpinanya harus menciptakan kompetisi yang sehat,
khususnya dikalangan guru. Guru harus diberi kebebasan dalam mendidik anak-anak tanpa
intervensi yang mengganggunya dalam menjalankan tugas-tugas profesionalismenya.[5]

Maka pengelola PAUD harus memiliki Standar kompetensi pengelola PAUD yang
merujuk pada Peraturan Pemerintah No.137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
PAUD. Rumusan standar kompetensi pengelola PAUD yang disusun ini sebagai masukan
lembaga yang berwenang untuk menetapkan dan menguji kompetensi pengelola PAUD. Oleh
karena itu kompetensi pengelola PAUD diantaranya sebagai berikut:

1. Kompetensi Manajerial : a) Mengelola dan mengembangkan lembaga dalam pelayanan


pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. b) Mengoordinasi pendidik dan tenaga
kependidikan lain dalam lembaga. c) Mengelola sarana dan prasarana sebagai aset
lembaga.

2. Kompetensi Kepribadian : Memiliki minat dalam bentuk pengabdian untuk


mengembangkan lembaga.

3. Kompetensi Sosial : a) Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk kepentingan lembaga.
b) Mengambil peluang untuk mengelola lembaga secara berkesinambungan. c).
Memiliki motivasi untuk meningkatkan mutu lembaga.

4. Kompetensi Profesional : a) Mengatasi berbagai masalah teknis operasional. b)


Membuat rencana anggaran pendapatan dan belanja lembaga.

Contoh beberapa atau teknik yang dapat dilakukan seorang Kepala PAUD untuk
melakukan pembinaan terhadap staf-staf di bawahnya adalah:

1. Observasi pembelajaran yang dilakukan dengan cara studi banding dengan cara
membandingkan diri staf dengan staf yang lain dimana hasilnya dapat menjadi refleksi
ke masing-masing staf

2. Diskusi yang dilakukan antara staf satu dengan yang lain dan kepada pembina. Diskusi
bermaksud untuk mengembangkan wawasan tentang cara melaksanakan tugas dengan
baik

3. Pengamatan tumbuh kembang anak agar dapat dibicarakan bersama dengan staf lain
sehingga dapat memberikan stimulus yang optimal pada anak

4. Konferensi individual adalah kegiatan dalam menyampaikan sesuatu yang menjadi


pemahaman seseorang terhadap kegiatan profesionalismenya. Dalam konferensi itu
akan mendapat masukan, saran dan umpan balik yang lain.

4
5. Workshop merupakan unjuk kerja profesi yang diberikan oleh nara sumber yang
berkompeten sehingga seorang staf dapat mempelajari berbagai praktik dalam
pelaksanaan tugas profesinya.

6. Konsultasi merupakan kegiatan memberikan alternatif bantuan dalam memecahkan


masalah yang berkaitan dengan tugas profesional kelembagaan PAUD.

Secara umum kompetensi tenaga kependidikan untuk guru (termasuk guru


PAUD) menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dirumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam
penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagai berikut:

1. Kompetensi Paedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik


yang meliputi: a) pemahaman wawasan atau landasaran kependidikan; b) pemahaman
terhadap peserta didik; c) pengembngn kurikulum/silabus; d) perancangan pembelajaran; e)
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; f) evaluasi hasil belajar; g)
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang; a) mantap; b)


stabil; c) dewasa; d) arif dan bijaksana; e) berwibawa; f) berakhlak mulia; g) menjadi teladan
bagi peserta didik dan masyarakat; h) mengewaluasi kinerja sendiri; i) mengembangkan diri
secara berkelanjutan.

3. Kompetensi Sosial yaitu merupakan kompetensi pendidik sebagai bagian dari


masyarakat untuk; a) berkomunikaasi lisan dan tulisan; b) menggunakan teknologi
komunikasi dan informasi secara fungsional; c) bergaul secara efektif dengan peserta didik;
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik; dan d) bergaul secara
santun dengan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi Profesional yaitu kemmpuan penguasaan materi pembelajaran secara luas


dan mendalam meliputi; a) konsep, struktur, dan medote keilmuan/teknologi/seni yang
menaungi/koheren dengan materi ajar; b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; c)
hubungan konsep antar mata ajar yang terkait; d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari; dan e) kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan
teap melestarikan nilai dan budaya nasional

Empat kompetensi guru memang harus dimiliki seorang guru merngingat guru telah
memperoleh pengakuan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
5
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkat martabat dan peran
guru sebagai agen pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Adapun tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen) didasarkan pada Undang-
Undang No. 14 tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta pengabdi
kepada masyarakat. Dalam pasal 6 disebutkan bahwa: kedudukan guru dan dosen
sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

B. Manajemen Job Description Staf


Mengenai tugas dan kewajiban (job description) staf kelembagaan PAUD adalah sebagai
berikut:

1. Kepala PAUD

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137
tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia dini, pada bab vii mengenai
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan., menyatakan:

a. Kualifikasi Akademik Kepala TK/RA/BA dan sejenis lainnya:


1) memiliki kualifikasi akademik sebagaimana yang dipersyaratkan pada kualifikasi
Guru;
2) memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diangkat menjadi
kepala PAUD;
3) memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru PAUD;
4) memiliki pangkat/golongan minimum Penata Muda Tingkat I, (III/b) bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) pada satuan atau program PAUD dan bagi non-PNS disetarakan dengan
golongan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang;
5) memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala PAUD dari lembaga pemerintah yang
berwenang.

b. Kualifikasi Akademik Kepala KB/TPA/SPS:


1) memiliki kualifikasi akademik sebagaimana dipersyaratkan pada kualifikasi Guru
Pendamping;
2) memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diangkat sebagai
kepala PAUD;
3) memiliki pengalaman mengajar minimum 3 (tiga) tahun sebagai Guru Pendamping;

6
4) memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala KB/TPA/SPS dari lembaga pemerintah
yang kompeten;
5) memiliki sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Kepala Satuan PAUD dari lembaga
pemerintah yang berwenang.
6) Kompetensi Kepala lembaga PAUD mencakup kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi supervisi

Tugas dan kewajiban (job description) kepala PAUD menurut Suyadi adalah:

1) Menyusun rencana strategis dan rencana program PAUD


2) Memberikan pengarahan tentang tumbuh kembang anak
3) Memberikan pembinaan kurikulum
4) Melakukan pembinaan didaktik, metodik, baik umum maupun khusus
5) Mengarahkan guru membuat perencanaan pembelajaran
6) Memberikan contoh pengelolaan proses belajar mengajar
7) Membina penggunaan prosedur dan pelaporan perkembangan anak
8) Memberikan pemahaman kepada guru dalam mengatasi berbagai persoalan anak-
anak PAUD
9) Membina kegiatan administrasi kelembagaan
10) Membuat perencanaan anggaran sekolah
11) Melakukan kegiatan supervisi
12) Menjalin kerjasama dengan orang tua dan lembaga-lembaga lain yang terkait
13) Memberikan berbagai alternatif inovasi dan pengembangan pembelajaran PAUD
14) Membuat kegiatan promosi lembaga PAUD yang dipimpinnya

2. Guru PAUD

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137
tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia dini, pada bab vii mengenai
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, menyatakan:

a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD:


1) memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan
anak usia dini,dan kependidikan lain yang relevan dengan sistem pendidikan anak usia
dini, atau psikologi yang diperoleh dari program studi terakreditasi
2) memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAUD dari perguruan tinggi yang
terakreditasi.
3) Kompetensi Guru PAUD dikembangkan secara utuh mencakup kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional

7
b. Kualifikasi Akademik Guru Pendamping:
1) memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan
anak usia dini, dan kependidikan lain yang relevan dengan sistem pendidikan anak usia
dini, atau psikologi yang diperoleh dari program studi terakreditasi;
2) memiliki ijazah D-II PGTK dari Program Studi terakreditasi.
3) Kompetensi Guru Pendamping mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan profesional

Tugas dan kewajiban (job description) guru PAUD menurut Novan Ardy Wiyani adalah:

1) Mencanakan pembelajaran
2) Memilih dan menetapkan metoda pembelajaran yang akan di digunakan sesuai dengan
tujuan dan tema yang dipilih
3) Memilih dan menetapkan media dan sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan tema
4) Mendesain strategi pembelajaran berdasarkan berbagai metode, media, dan sumber
pembelajaran
5) Menentukan bentuk asesmen pembelajaran untuk mengetahui pencapaian pertumbuhan
dan perkemabangan anak usia dini

3. Tenaga Administrasi (Tata Usaha)

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137
tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia dini, pada bab vii mengenai
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan., menyatakan:

Kualifikasi akademik tenaga administrasi PAUD


1) memiliki ijazah minimum Sekolah Menegah Atas (SMA).
2) Kompetensi Tenaga Administrasi satuan atau program PAUD memenuhi kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi manajerial.

Tugas dan kewajiban (job description) tenaga administrasi PAUD menurut Suyadi
adalah:[10]

1) Membantu kepala PAUD dalam membuat perencanaan anggaran sekolah


2) Menyusun administrasi kepegawaian dan kesiswaan
3) Membuat dan menyiapkn segala hal yang berkaitan dengan surat menyurat dan
dokumen lain yang diperlukan
4) Membuat grafik kedaan siswa dan profil guru

8
5) Menyiapkan berbagai sarana prasarana khususnya yang dibutuhkan untuk menunjang
proses pembelajaran

4. Staf Pendukung

Lembaga PAUD juga harus mempunyai staf pendukung seperti dokter anak (dokter klinik
tumbuh kembang anak) dan psikolog, khususya psikolog perkembangan. Syarat minimal
seorang psikolog adalah berijazah S1 Psikologi atau Konseling. Tugas dan kewajiban
dokter adalah memerikasa tumbuh kembang anak secara berkala, dan psikolog melayani
konsultasi tumbuh kembang anak.

C. Kelembagaan PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang diakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan
pada jalur formal, nonformal dan informal.15
PAUD sendiri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordiansi mototik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan
emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang diakui oleh anak
usia dini. Terdapat beberapa teori global mengenai pembelajaran di PAUD, seperti
dikemukakan oleh para ahli PAUD, Maria Montessori mengatakan bahwa PAUD
dilakukan sebagai penekanan pada penyiapan lingkungan untuk mendukung dan
meningkatkan pembelajaran anak. John Dewey berpendapat bahwa pendidikan PAUD
sepenuhnya berpusat pada anak dan penyusunan kurikulum juga berdasarkan pada minat
anak-anak. Sedangkan Jean Piaget menjelaskan pendekatan kontruktivis terhadap PAUD,
menyesuaikan pendidikan dengan tahap-tahap perkembangan kognisi anak, keterlibatan
aktif anak-anak ke aktifitas pembelajaran. Kemudian Howard Gardner mengemukakan
bahwa guru adalah sebagai pusat mengindividualisasi kurikulum dan pendekatan agar
sesuai dengan kecerdasan anak-anak. Teori-teori tersebut merupakan gambaran dari
konsep PAUD yang bisa dijadikan acuan dalam mendirikan PAUD yang ideal sesuai
dengan kondisi masyarakat, daya dukung dan kemampuan. PAUD merupakan bagian
integral dalam Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini mendapat perhatian yang cukup
besar dari pemerintah. Konsep PAUD merupakan adopsi dari konsep Early Child Care and
Education (ECCE) yang juga merupakan bagian dari Early Child Development (ECD).17
Konsep ini membahas upaya peningkatan kualitas SDM dari sektor hulu sejak anak usia 0
tahun bahkan sejak pra lahir hingga usia 6 tahun. Pemberian materi pengajaran yang baik
pada level ini akan banyak membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam mengahadapi pendidikan pada tingkat lanjut.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Lembaga PAUD harus melakukan manajemen tenaga kependidikan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengembangan secara sungguh-sungguh untuk membina, melatih, mentraining
staf-staf di lembaga PAUD. Semakian berkualitas tenaga kependidikan, semakin berkualitas
lembaga PAUD yang bersangkutan
2. Manajemen tenaga kependidikan PAUD adalah kegiatan mengelola, memimpin dan
mengarahkan para tenaga kependidikan PAUD agar tujuan PAUD dapat berhasil secara efektif
dan efisien.
3. Tenaga kependidikan PAUD memiliki kualifikasi dan job description sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
4. PAUD sendiri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan
pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordiansi mototik halus dan
kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan
tahaptahap perkembangan yang diakui oleh anak usia dini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ambar T. Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep, Teori dan
Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik , Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013

Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013

Dedi Supriyadi. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa,. 1999

Eko Budiyanto, Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013

Novan Ardy Wiyani, Manajemen PAUD Bermutu, Yogyakarta: Gava Media, 2015

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Usia Dini

Suyadi, Manajemen PAUD TPA-KB-TK/RA,Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011

11
12

Anda mungkin juga menyukai