Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“ PORTOFOLIO PROSES DAN PRODUK“

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah

“Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini”

Dosen Pengampu : ARI SUPADI, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :


1. NUR HIDAYATI (1927101020131)
2. NENENG HERLINA (1927101020129)
3. RAHMAWATI (1927101020058)
4. SRI SUMIARTI (1927101020112)
5. SITI NURKHOLISAH (1927101020133)
6. NUR FATIMAH (1927101020132)
7. MARTININGSIH (1927101020001)

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEMESTER VII

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUS AGAMA ISLAM (IAI) AN-NUR LAMPUNG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kami berupa makalah yang
berjudul “Portofolio Proses Dan Produk”. Shalawat dan salam semoga selalu
terlimpah pada Rasulullah Muhammad SAW.

Makalah ini kami susun sebagai tugas yang diberikan dari mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini pada tahun ajaran 2022/2023.

Dalam penyusunan makalah ini kami yakin masih banyak kekurangannya.


Oleh karena itu, kami mengharap kepada para pendidik khususnya dan para
pembaca umumnya untuk memberikan saran dan kritik, dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya.

Hanya kepada Allah SWT kami memohon semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Aamin.

Jati Agung, 08 Agustus 2022

i
DAFTAR ISI

Cover .....................................................................................................

Kata Pengantar . .................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................

A. Pengertian Portofolio .................................................................... 3

B. Manfaat Portofolio ......................................................................... 4

C. Komponen Utama Portofolio ........................................................ 5

D. Tipe-Tipe Portofolio ...................................................................... 8

E. Mempersiapkan Dan Menilai Portofolio ...................................... 10

BAB III PENUTUP .............................................................................


Kesimpulan ...................................................................................... 16
Daftar Pustaka ................................................................................. 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kelas yang ideal, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil


atau bekerja mandiri, dalam rangka mempelajari teori dan contoh, mengerjakan
tugas-tugas, menggunakan alat-alat bantu, alat komputasi seperti kalkulator atau
komputer, mencari atau memilih pustaka dan mempelajarinya. Dalam bekerja itu,
diharapkan kadang-kadang siswa bertukar pikiran dengan sesama siswa atau
bertukar pikiran dengan guru, dan mencatat hal-hal penting yang diperbuat atau
diperolehnya, yang berkaitan dengan mata pelajaran atau tema yang sedang
dipelajarinya.Diharapkan,guru kadang-kadang mengajak siswa secara keseluruhan
untuk melakukan diskusi kelas, atau memberikan pengarahan umum kepada
seluruh kelas, tetapi terutama bertugas sebagai fasilitator, untuk memberikan
bantuan secara klasikal atau individual kepada siswa yang membutuhkan.

Evaluasi hasil pembelajaran lazimnya dilakukan oleh pihak dalam (guru).


Akan tetapi, mungkin pula evaluasi dilakukan oleh pihak luar (misalnya
pemerintah), Pihak luar perlu menilai untuk keperluan penentuan mutu dan untuk
kriteria penyaringan. Di samping itu, guru memerlukan dukungan dari pihak luar
untuk menentukan ukuran atau standar kompetensi, dalam rangka menyesuaikan
pembelajarannya dengan kebutuhan masyarakat luas. Pihak dalam perlu
mengadakan penilaian untuk membuat keputusan tentang pembelajaran; misalnya:
dalam hal apa pembelajaran perlu diperbaiki, siswa mana yang memerlukan
tambahan bantuan, seberapa jauh hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan dalam kurikulum, dirumuskan dalam rencana pembelajaran, dan
sebagainya. Dengan kata lain, penilaian oleh pihak guru harus menghasilkan
tindakan untuk meningkatkan pembelajaran atau hasil belajar.

1
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pengertian portofolio ?
b. Apa manfaat dari portofolio ?
c. Apa saja komponen utama portofolio ?
d. Bagaimana tipe-tipe dari portofolio ?
e. Bagaimana cara mempersiapkan dan menilai portofolio ?
C. Tujuan
a. Memahami pengertian dari portofolio
b. Mengetahui manfaat dari portofolio
c. Mengetahui komponen utama portofolio
d. Menjelaskan tipe-tipe portofolio
e. Menjelaskan cara mempersiapkan dan menilai portofolio

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Portofolio

Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil


pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru,
sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang
ditentukan dalam kurikulum. Dalam dunia pendidikan dapat digunakan untuk
melihat perkembangan peserta didik dari waktu kewaktu berdasarkan kumpulan
hasil karya sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran. Portofolio sebenarnya
diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis,
maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik itu adalah bundle, yakni
kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu
bundle. Sebagai suatu proses social pedagogis, portofolio adalah collection of
learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang
berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap
(afektif). Adapun sebagai adjective, pada umumnya disandingkan dengan konsep
pembelajaran yang dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio
(portofolio based learning) dan dapat disandingkan dengan konsep penilaian yang
dikenal dengan istilah penilaian berbasis potrofolio (portofolio based assessment).

Dalam konteks penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya


atau dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang
diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
menilai dan memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu. Kumpulan keterangan atau karya peserta didik
hendaknya melibatkan partisipasi peserta didik dalam memilih bahan-bahan,
kriteria seleksi dan kriteria penilaian.

Menurut Soewandi, (2005) arti asli portofolio adalah a hinged cover or


flexible case for carrying loose papers, pictures, or phamplets (semacam map,
kotak, atau tas yang fleksibel untuk dipakai membawa surat-surat [dokumen-

3
dokumen] lepas, gambar-gambar, atau pamflepamfet lepas). Jadi, portofolio berupa
suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa kumpulan dokumen secara lepas.
Dengan melihat koleksi itu, seseorang dapat menelusuri riwayat perkembangan
prestasi atau apa pun yang telah dicapainya.

Portofolio merupakan kumpulan (koleksi) pekerjaan siswa terbaik atau


karya siswa yang paling berarti sebagai hasil kegiatan belajarnya pada suatu bidang
(mata pelajaran) tertentu. Koleksi pekerjaan siswa tersebut didokumentasikan
secara baik dan teratur sehingga dapat mewakili suatu sejarah belajar dan
demonstrasi pencapaian sesuatu secara terorganisasi.

Menurut Mardapi penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap


kumpulan hasil karya siswa yang sengaja digunakan sebagai bukti prestasi siswa,
perkembangan siswa itu dalam kompetensi berfikir, pemahaman siswa itu terhadap
materi pelajaran, kompetensi siswa itu dalam mengungkapkan gagasan dan
mengungkapkan sikap siswa terhadap mata pelajaran tertentu.

B. Manfaat Portofolio
Adapun fungsi penilaian portofolio adalah sebagai berikut :
1. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta
didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar, dan
pembaharuan proses pembelajaran.
2. Portofolio sebagai alat pengajaran merupakan komponen kurikulum,
karena potofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan
menunjukkan hasil kerja mereka.
3. Portofolio sebagai alat penilaian otentik (authentic assessment). Artinya
penilaian portofolio memberikan gambaran nyata tentang kemampuan
siswa yang sesungguhnya.
4. Portofolio sebagai sumber informasi bagi siswa untuk melakukan self-
assessment

4
5. portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab
setiap respon siswa dalam proses pembelajaran diberikan reinforcement,
dengan demikian siswa akan segera mengetahui kekurangan dan
kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya.

C. Komponen Utama Portofolio


Asesmen portofolio mengandung tiga elemen penting yaitu: (1) sampel
karya siswa, (2) evaluasi diri, dan (3) kriteria penilaian yang jelas dan terbuka.
1. Sampel Karya Siswa

Sampel karya siswa menunjukkan perkembangan belajarnya dari


waktu ke waktu. Sampel tersebut dapat berupa tulisan/karangan, audio atau
video, laporan, maupun eksperimen. Isi dari sampel tersebut disusun
secara sistematis tergantung pada tujuan pembelajaran, preferensi guru,
maupun preferensi siswa. Asesmen portofolio menilai proses maupun hasil.
Oleh karena itu proses dan hasil sama pentingnya. Meskipun asesmen ini
bersifat berkelanjutan, yang berarti proses mendapatkan porsi penilaian yang
besar (bandingkan dengan asesmen konvensisonal yang hanya menilai hasil
belajar) tetapi kualitas hasil sangat penting. Dan memang, penilaian proses
yang dilakukan tersebut sesungguhnya memberi kesempatan.

Portofolio bersifat individual, dalam arti, dapat memenuhi tujuan kelas


maupun tujuan siswa. Oleh karena itu tidak mungkin ada dua portofolio
yang sama persis. Meski demikian perlu ditentukan cara menyusun sampel
tersebut sehingga memudahkan proses asesmen dan pelaporannya
(sharing) kepada orangtua maupun pihak-pihak yang berkepentingan.
Wyaatt III dan Loope) mengatakan ada tiga jenis portofolio berdasarkan
teknik penyusunannya yaitu portofolio karya terbaik, portofolio
perkembangan, dan portofolio berdasarkan topik. Portofolio karya terbaik
adalah portofolio mengenai karya-karya terbaik yang dihasilkan oleh
siswa. Mengingat portofolio bersifat kolaboratif sekaligus individual,
pemilihan karya terbaik dilakukan siswa bersama dengan temannya (peer

5
evaluation) maupun guru (dalam student-teacher conferences). Dalam
konferensi dengan siswa, guru biasanya menanyakan kenapa dia memilih
karya tersebut sebagi karya terbaiknya. Refleksi ini dapat pula dilakukan
secara tertulis. Isi folder adalah berbagai produk yang dihasilkan oleh siswa,
baik yang berupa bahan/draf maupun karya (terbaik), dan disebut entri (entry).
Sumber informasi dapat diperoleh dari tes maupun non-tes (dengan tes
objektif diupayakan minimal). Bahan non-tes antara lain karya (artefak),
rekaman, draf, kinerja, dan lain-lain yang dapat menunjukkan
perkembangan siswa sebagai pebelajar. Catatan dan bahan evaluasi-diri
juga merupakan bagian dalam folder.

2. Evaluasi Diri dalam Asesmen Portofolio

Evaluasi diri merupakan analisis terhadap sikap dan proses belajar


siswa, dimana informasi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan
perkembangan dan proses belajar yang berkelanjutan. Dalam asesmen
portofolio, evaluasi diri merupakan komponen yang sangat penting.
O‟Malley dan Valdez Pierce) bahkan mengatakan bahwa „self-assessment is
the key to portfolio‟. Hal ini disebabkan karena melalui evaluasi diri
siswa dapat membangun pengetahuannya serta merencanakan dan
memantau perkembangannya apakah rute yang ditempuhnya telah sesuai.
Melalui evaluasi diri siswa dapat melihat kelebihan maupun
kekurangannya, untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan
(improvement goal). Dengan demikian siswa lebih bertanggung jawab
terhadap proses belajarnya dan pencapaian tujuan belajarnya.

Refleksi dan evaluasi diri merupakan cara untuk menumbuhkan rasa


kepemilikan (ownership) siswa terhadap proses dan hasil belajarnya. Siswa
akan mengerti bahwa apa yang dilakukannya dan dihasilkannya melalui
proses belajar tersebut memang merupakan hal yang berguna bagi diri dan
kehidupannya.

6
Evaluasi diri adalah suatu unsur metakognisi yang sangat berperan
dalam proses belajar. Oleh karena itu, agar evaluasi dapat berjalan dengan
efektif, Rolheiser dan Ross menyarankan agar siswa dilatih untuk
melakukannya. Kedua peneliti mengajukan empat langkah dalam berlatih
melakukan evaluasi diri, yaitu: (1) libatkan semua siswa dalam menentukan
kriteria penilaian, (2) pastikan semua siswa tahu bagaimana caranya
menggunakan kriteria tersebut untuk menilai kinerjanya sendiri, (3) berikan
umpan balik pada mereka berdasarkan hasil evaluasi dirinya, dan (4)
arahkan mereka untuk mengembangkan sendiri tujuan dan rencana kerjanya.

3. Kriteria Penilaian yang Jelas dan Terbuka

Bila pada jenis-jenis asesmen konvensional kriteria penilaian menjadi


“rahasia‟ guru atau pun tester, dalam asesmen portofolio justru harus
disosialisasikan kepada siswa secara jelas. Kriteria tersebut dalam hal ini
mencakup prosedur dan standar penilaian. Para ahli menganjurkan bahwa
sistem dan standar asesmen tersebut ditetapkan bersama-sama dengan siswa,
atau paling tidak diumumkan secara jelas. Adanya kriteria penilaian terkait
dengan tujuan pembelajaran. Dalam asesmen portofolio, yang mungkin ada
adalah tujuan kelas dan individual. Karena itu, Salvia dan Ysseldyke
mengatakan bahwa harus jelas tujuan dan ranah belajar yang hendak
dicapai. McLaughin dan Voght (dalam mengatakan dengan asesmen
portofolio dimungkinkan menetapkan lebih dari satu ranah secara bersama-
sama dan multidimensi. yaitu asesmen pada proses maupun konstruk. Proses
melibatkan siswa dan guru yang bekerja secara kolaboratif dalam
membangun portofolio. Konstruk adalah folder, binder , atau pun kotak
dimana bahan-bahan asesmen dikumpulkan.

Seperti telah dikemukakan di atas, asesmen portofolio bersifat


komprehensif dimana berbagai karya siswa yang mencerminkan kinerja
belajarnya dapat ditelusuri disana. Berbagai strategi asesmen dapat masuk
kedalam porofolio siswa, seperti asesmen kinerja, esai, projek, maupun

7
hasil tes objektif (bila masih dilakukan). Dengan kata lain, asesmen
portofolio dapat merupakan kumpulan (koleksi) kinerja siswa dari
berbagai cara pengumpulan data tentang prestasi belajar siswa. Namun,
cara-cara asesmen tersebut dapat pula dilakukan secara sendiri-sendiri
sesuai dengan kebutuhan.

Komponen portofolio untuk sertifikasi guru terbagi ke dalam tiga aspek


(unsur), yaitu kualifikasi dan tugas pokok, pengembangan profesi, dan
pendukung profesi. Secara rinci adalah

1) Unsur kualifikasi dan tugas pokok (tiap sub unsur tidak nol)
2) Unsur pengembangan profesi
3) Unsur pendukung profesi

D. Tipe-tipe Portofolio

Pada dasarnya ada beberapa tipe portofolio, seperti :

1. Showcase – siswa meletakkan semua contoh terbaik atau produk terbaik


yang dihasilkannya dari setiap objektif.
2. Kumulatif – Siswa meletakkan semua pekerjaan yang relevan untuk
setiap objektif dalam portofolionya.
3. Proses – Siswa meletakkan pre/post sample dari pekerjaan untuk setiap
objektif dalam portofolionya.

Dalam setiap tipe portofolio harus terdapat komponen dasar sebagai


mana tercantum diatas. Beberapa ahli membagi portofolio menjadi dua yaitu
Portofolio Proses dan Portofolio Produk. (Irfan, Hilmi : 2008) Portofolio
proses berisi dokumentasi dari tahapan-tahapan pembelajaran dan catatan
kemajuan siswa. Sedangkan Portofolio Produk hanya berisi kumpulan hasil
kerja terbaik siswa. Untuk mengetahui proses dan membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran, biasanya guru menggunakan portofolio proses,
sedangkan untuk mengetahui penguasaan akhir digunakan portofolio produk.

8
1. Portofolio Proses

Portofolio proses, yaitu portofolio yang menunjukkan tahapan belajar dan


menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio ini
lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar, berkreasi, termasuk mulai
draft awal, bagaimana proses awal itu terjadi, dan tentunya sepanjang peserta didik
dinilai.

Dalam portofolio proses, berbagai macam tugas yang setara atau yang
berbeda disajikan kepada peserta didik. Peserta didik boleh memilih tugas – tugas
yang dianggapnya cocok untuk mereka, atau guru memutuskan apa yang harus
dikerjakan peserta didik, atau boleh juga peserta didik diajak untuk beerja sama
dengan peserta didik lain dalam mengerjakan tugas tertentu.Salah satu bentuk
portofolio proses adalah portofolio kerja yaitu bentuk yang digunakan untuk
memantau kemajuan dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar
mereka sendiri. Dalam dunia pendidikan, hasil pekerjaan peserta didik yang paling
baik menjadi petunjuk apakah peserta didik telah menguasai kompetensi dasar yang
teelah ditentukan dan dapat dijadikan seebagai bahan masukan bagi guru, baik
untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar maupun indikatir sebagai alat
penilaian formatif.

2. Portofolio Produk

Portofolio produk yaitu enis penilaian portofolio yang hanya menekankan


pada penguasaan dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan sekumpulan indikator pencapaian hasil belajar, serta hanya menunjukkan
dokumen yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan dokumen
tersebut diperoleh. Contoh portofolio produk adalah portofolio tampilan dan
portofolio dokumentasi.

1) Portofolio Tampilan

Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau
dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Misalnya

9
mempertanggungjawabkan suatu proyek, menyelenggarakan pameran, atau
mempertahankan suatu konsep. Bentuk ini biasanya digunakan untuk tujuan
pertanggungjawaban.

2) Portofolio Dokumentasi

Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk


yang dihasilkan oleh peserta didik. Model portofolio ini bermanfaat bagi peserta
didik dan orang tua untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, kelebihan dan
kekurangan peserta didik dalam belajar secara perseorangan.

E. Mempersiapkan dan Menilai Portofolio

Agar terarah, pengunaan portofolio harus dilakukan dengan perencanaan


yang sistematis, melalui (6) enam langkah di bawah ini:

1. Menentukan maksud atau fokus portofolio

Di dalam langkah ini guru melakukan kegiatan

 menentukan tujuan penilaian dengan protofolio: apakah untuk


memantau proses pembelajaran (process oriented), atau mengevaluasi
hasil belajar (product oriented), atau keduanya
 menentukan untuk apa penilaian dengan portofolio digunakan: apakah
untuk menunjukkan proses pembelajaran kepada orang tua, atau
penilaian pada akhir pembelajaran, atau pada akhir jenjang pendidikan
 menentukan relevansi (kaitan) antara evidence dan tujuan (kompetensi)
yang akan dinilai: perlu ditentukan apakah ada penilaian diri, audio,
esai; apakah boleh dikerjakan bersama (kelompok)
 menentukan seberapa banyak evidence yang ada di portofolio akan
digunakan sebagai bahan penilaian
 menentukan kompetensi (standar, dasar, dan indikator) apa yang
ketercapaiannya hendak dinilai dengan portofolio

10
 menentukan evidence yang dikumpulkan: apakah hanya karya terbaik,
atau pertumbuhan atau perkembangannya, atau keduanya
 menentukan apakah portofolio akan dipakai untuk penilaian formatif,
atau sumatif, atau keduanya.
 menetapkan siapa yang menentukan isi portofolio: apakah guru saja,
guru dan siswa, atau pihak lain (misalnya orang tua).
2. Menentukan aspek isi yang dinilai

Di dalam langkah ini guru melakukan kegiatan

 menentukan hanya karya terbaik siswa, atau karya yang berisi


perkembangan belajarnya
 menentukan pengetahuan, keterampilan, atau sikap apa yang menjadi
aspek utama untuk dinilai
 menentukan banyaknya evidence yang akan digunakan sebagai bahan
penilaian
3. Menentukan bentuk, susunan, atau organisasi portofolio.

Di dalam langkah ini guru melakukan kegiatan

 menentukan bentuk portofolio


 menentukan jenis isi dokumen, maksudnya, menentukan kompetensi
dasar dan indikator apa yang harus dicapai dalam wujud evidence (yang
mungkin berupa karya cipta atau catatan laporan, atau yang lain)
 memberikan catatan/komentar/nilai terhadap setiap evidence oleh guru/
orang tua
 menentukan apa yang harus ada dalam daftar isi portofolio
 menentukan definisi tiap-tiap kategori atau jenis satuan isi dokumen.
4. Menentukan penggunaan portofolio

Di Dalam langkah ini guru melakukan kegiatan

 menentukan penggunaannya: apakah untuk siswa saja, atau orang tua


saja, atau kepala sekolah, guru lain, dan siswa lain

11
 menentukan pembobotan nilai portofolio terhadap komponen penilaian
lain dalam rangka penentuan nilai akhir/rapor
 Apakah guru akan mendiskusikan isi portofolio itu dengan siswa yang
bersangkutan?
 Apakah portofolio itu akan ditunjukkan pula kepada orang tua siswa,
kepala sekolah, guru lain, atau siswa lain?
5. Menentukan cara menilai portofolio

Dalam langkah ini guru melakukan kegiatan

 menentukan pedoman (rubrik) penskoran untuk setiap isi portofolio


 menentukan penilaiannya oleh guru sendiri atau guru dan siswa
 menentukan pembuatan rubrik (pedoman penilaian secara rinci) lebih
dahulu untuk menentukan penilaian atas portofolio; (penilaian
sebaiknya tidak hanya didasarkan pada keberhasilan, tetapi juga atas
prosesnya). Itulah sebabnya, kriteria yang sebaiknya dipakai:
 bukti terjadinya proses
 mutu kegiatan: apakah menunjukkan peningkatan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan melibatkan beberapa materi pokok, atau
tidak, keragaman pendekatan yang dipakai
6. Menentukan bentuk atau penggunaan rubric

Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

Apakah nilai portofolio akan dinyatakan sebagai satu skor saja?

Perlu diperhatikan bahwa isi portofolio dapat sangat bervariasi. Oleh


karena itu, guru harus mengarahkan siswa agar portofolio yang dibuat oleh
siswa sesuai dengan tujuaan pembelajaran. Guru sebaiknya menentukan apa
yang harus ada di dalam portofolio dan apa yang boleh ada di dalam portofolio;
meskipun produk yang istimewa di luar yang ditentukan itu tentu diizinkan
untuk dimasukkan ke dalam portofolio. Penggunaan portofolio juga
memberikan kesempatan kepada guru untuk memperluas wawasan, dan

12
memahami siswanya. Dalam rangka itu, sebaiknya portofolio dibahas dengan
sesama guru, kepala sekolah, dan dengan orang tua siswa.

Dalam langkah ini ditentukan apakah nilai portofolio akan dinyatakan


sebagai satu skor saja dalam keseluruhan penilaian, atau tidak.

Untuk menugasi siswa membuat portofolio, guru membuat persiapan


sebagai berikut.

• menentukan maksud portofolio: guru menetapkan apakah untuk


menilai karya terbaik, atau menilai kemajuan siswa

• menyesuaikan tugas dengan kurikulum, atau menyesuaikan tugas


dengan tujuan mata pelajaran (kompetensi dan indikatornya)

• menentukan indikasi: guru menentukan butir-butir apa yang harus


terdapat dalam portofolio

• menentukan format portofolio

• menentukan pembatasan kuantitas, maksudnya panjang portofolio


perlu dibatasi supaya tidak menjadi beban guru

• menentukan rubrik (pedoman penskoran)

Khusus penentuan rubrik penilaian dapat dipilih kriteria verbal,


misalnya, kurang baik – baik – baik sekali; atau jelek sekali – jelek – sedang –
baik – baik sekali; atau dengan angka. Level nilai yang ditetapkan bergantung
pada terpenuhi atau tidaknya, atau lengkap-tidaknya persyaratan yang dipenuhi:
makin lengkap, makin tinggi level nilainya. Berikut diberikan contoh penilaian
dengan angka yang diambil juga dari Sumarna Surapranata dan Muhammad
Hatta (2004: 144).

13
- Menilai Portofolio

Penilaian portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan


siswa dalam memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih
ditekankan kepada proses berpikir siswa yang terdapat atau tersirat dalam isi
portofolio. Untuk menilai portofolio harus lebih dulu tersedia rubrik (pedoman
terperinci) penilaian. Salah satu cara pembuatan rubrik, adalah cara dengan
menggunakan kriteria berikut.

1. Bukti terjadinya proses berpikir.

a. Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan
data dalam setiap satuan itu?

b. Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis,


mencari pola, dsb?

c. Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk


menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil
penyelidikannya?

d. Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah
atau penyelidikannya?

2. Mutu kegiatan atau penyelidikan

a. Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam


portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep
aatau kaidah tertentu?

b. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa


dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?

c. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap


pelajaran yang bersangkutan?

14
d. Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa sub pokok
bahasan?

3. Keragaman pendekatan

a. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan
berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?

b. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai
macam kegiatan atau penyelidikan?

15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau dokumen


peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama
proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk menilai dan
memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu. Kumpulan keterangan atau karya peserta didik hendaknya
melibatkan partisipasi peserta didik dalam memilih bahan-bahan, kriteria seleksi
dan kriteria penilaian.

Portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab setiap respon
siswa dalam proses pembelajaran diberikan reinforcement, dengan demikian siswa
akan segera mengetahui kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang
dilakukannya.

Jadi, portofolio berupa suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa
kumpulan dokumen secara lepas. Dengan melihat koleksi itu, seseorang dapat
menelusuri riwayat perkembangan prestasi atau apa pun yang telah dicapainya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Penilaian Portofolio.

https://rahmatulhayati.wordpress.com/2012/01/16/penilaian-portofolio/

Anonim. 2015. Penilaian Portofolio.

https://belajarpedagogi.wordpress.com/2015/12/31/penilaian-portofolio/

Arifin. A. 2010. Penilaian Portofolio .

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PEND
IDIKAN/196105011986011ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembela
jaran/Penilaian_Portofolio__Makalah_.pdf

Ramlan. 2010. Penilaian Portofolio.

https://ramlannarie.wordpress.com/2010/05/13/penilaian-portofolio/

Sudirgayasa. 2013. Asesmen Potofolio.

https://sudirgayasa.files.wordpress.com/2013/11/ases-portofolio.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai