Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

WORKSHOP DAN DESAIN PEMBELAJARAN BIOLOGI

"Pengembangan penilaian/evaluasi pembelajaran, pembelajaran berbasis portofolio"

Dosen Mata Kuliah:

Disusun Oleh:

Mariana Meheda (19507099)

Pricillia Kumolontang

Teninko Wenda

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang "Pengembangan penilaian/evaluasi
pembelajaran, pembelajaran berbasis portofolio". Makalah ini disusun sebagai tugas individu mata
kuliah Kajian Isi Kurikulum.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, khususnya dari dosen mata kuliah Kajian Isi Kurikulum agar menjadi acuan dalam
bekal pengalaman saya untuk lebih baik di masa yang akan datang. Semoga makalah ini memberikan
informasi yang bermanfaat bagi orang lain yang membacanya dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan serta peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Manado, 22 Oktober 2021

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kelas yang ideal, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil atau bekerja mandiri, dalam
rangka mempelajari teori dan contoh, mengerjakan tugas-tugas, menggunakan alat-alat bantu, alat
komputasi seperti kalkulator atau komputer, mencari atau memilih pustaka dan mempelajarinya. Dalam
bekerja itu. diharapkan kadang-kadang siswa bertukar pikiran dengan sesama siswa atau bertukar
pikiran dengan guru, dan mencatat hal-hal penting yang diperbuat atau diperolehnya, yang berkaitan
dengan mata pelajaran atau tema yang sedang dipelajarinya. Diharapkan, guru kadang-kadang mengajak
siswa secara keseluruhan untuk melakukan diskusi kelas, atau memberikan pengarahan umum kepada
seluruh kelas, tetapi terutama bertugas sebagai fasilitator, untuk memberikan bantuan secara klasikal
atau individual kepada siswa yang membutuhkan.

Evaluasi hasil pembelajaran lazimnya dilakukan oleh pihak dalam (guru). Akan tetapi, mungkin pula
evaluasi dilakukan oleh pihak luar (misalnya pemerintah), Pihak luar perlu menilai untuk keperluan
penentuan mutu dan untuk kriteria penyaringan. Di samping itu, guru memerlukan dukungan dari pihak
luar untuk menentukan ukuran atau standar kompetensi, dalam rangka menyesuaikan pembelajarannya
dengan kebutuhan masyarakat luas. Pihak dalam perlu mengadakan penilaian untuk membuat
keputusan tentang pembelajaran; misalnya: dalam hal apa pembelajaran perlu diperbaiki, siswa mana
yang memerlukan tambahan bantuan, seberapa jauh hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan dalam kurikulum, dirumuskan dalam rencana pembelajaran, dan sebagainya. Dengan
kata lain, penilaian oleh pihak guru harus menghasilkan tindakan untuk meningkatkan pembelajaran
atau hasil belajar.

B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pengertian

b. Apa manfaat dari portofolio?

c. Apa saja komponen utama portofolio?

d. Bagaimana tipe-tipe dari portofolio? e. Bagaimana cara mempersiapkan dan menilai portofolio?

C. Tujuan

a. Memahami pengertian dari portofolio

b. Mengetahui manfaat dari portofolio

c. Mengetahui komponen utama portofolio d. Menjelaskan tipe-tipe portofolio

e. Menjelaskan cara mempersiapkan dan menilai portofolio


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Portofolio:

Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang
ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar,
atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Dalam dunia pendidikan dapat digunakan
untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu kewaktu berdasarkan kumpulan hasil karya
sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran. Portofolio sebenarnya diartikan sebagai suatu wujud
benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud
benda fisik itu adalah bundle, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang
disimpan pada suatu bundle. Sebagai suatu proses social pedagogis, portofolio adalah collection of
learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan
(kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Adapun sebagai adjective, pada
umumnya disandingkan dengan konsep pembelajaran yang dikenal dengan istilah pembelajaran
berbasis portofolio (portofolio based learning) dan dapat disandingkan dengan konsep penilaian yang
dikenal dengan istilah penilaian berbasis potrofolio (portofolio based assessment).

Dalam konteks penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau dokumen peserta didik
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan
oleh guru dan peserta didik untuk menilai dan memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan
dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Kumpulan keterangan atau karya peserta didik
hendaknya melibatkan partisipasi peserta didik dalam memilih bahan-bahan, criteria seleksi dan kriteria
penilaian.

Menurut Soewandi, (2005) arti asli portofolio adalah a hinged cover or flexible case for carrying loose
papers, pictures, or phamplets (semacam map, kotak, atau tas yang fleksibel untuk dipakai membawa
surat-surat [dokumen-dokumen] lepas, gambar-gambar, atau pamflepamfet lepas). Jadi, portofolio
berupa suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa kumpulan dokumen secara lepas. Dengan
melihat koleksi itu, seseorang dapat menelusuri riwayat perkembangan prestasi atau apa pun yang telah
dicapainya.

Portofolio merupakan kumpulan (koleksi) pekerjaan siswa terbaik atau karya siswa yang paling berarti
sebagai hasil kegiatan belajarnya pada suatu bidang (mata pelajaran) tertentu. Koleksi pekerjaan siswa
tersebut didokumentasikan secara baik dan teratur sehingga dapat mewakili suatu sejarah belajar dan
demonstrasi pencapaian sesuatu secara terorganisasi.

Menurut Mardapi penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap kumpulan hasil karya siswa yang
sengaja digunakan sebagai bukti prestasi siswa, perkembangan siswa itu dalam kompetensi berfikir,
pemahaman siswa itu terhadap materi pelajaran, kompetensi siswa itu dalam mengungkapkan gagasan
dan mengungkapkan sikap siswa terhadap mata pelajaran tertentu.

Koleksi pekerjaan siswa tersebut didokumentasikan secara baik dan teratur sehingga dapat mewakili
suatu sejarah belajar dan demonstrasi pencapaian sesuatu secara terorganisasi.

Menurut Mardapi penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap kumpulan hasil karya siswa yang
sengaja digunakan sebagai bukti prestasi siswa, perkembangan siswa itu dalam kompetensi berfikir,
pemahaman siswa itu terhadap materi pelajaran, kompetensi siswa itu dalam mengungkapkan gagasan
dan mengungkapkan sikap siswa terhadap mata pelajaran tertentu.

B. Manfaat Portofolio

Adapun fungsi penilaian portofolio adalah sebagai berikut:

1. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan kemampuan peserta didik. tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar,
dan pembaharuan proses pembelajaran.

2. Portofolio sebagai alat pengajaran merupakan komponen kurikulum, karena potofolio mengharuskan
peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.

3. Portofolio sebagai alat penilaian otentik (authentic assessment). Artinya penilaian portofolio
memberikan gambaran nyata tentang kemampuan siswa yang sesungguhnya.

4. Portofolio sebagai sumber informasi bagi siswa untuk melakukan self-assessment


5. portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab setiap respon siswa dalam proses
pembelajaran diberikan reinforcement, dengan demikian siswa akan segera mengetahui kekurangan
dan kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya.

C. Komponen Utama Portofolio

Asesmen portofolio mengandung tiga elemen penting yaitu: (1) sampel karya siswa, (2) evaluasi diri, dan
(3) kriteria penilaian yang jelas dan terbuka.

1. Sampel Karya Siswa

Sampel karya siswa menunjukkan perkembangan belajarnya dari waktu ke waktu. Sampel tersebut
dapat berupa tulisan/karangan, audio atau video. laporan, maupun eksperimen. Isi dari sampel tersebut
disusun secara sistematis tergantung pada tujuan pembelajaran, preferensi guru, maupun preferensi
siswa. Asesmen. portoflolio menilai proses maupun hasil. Oleh karena itu proses dan hasil sama
pentingnya. Meskipun asesmen ini bersifat berkelanjutan, yang berarti proses mendapatkan porsi
penilaian yang besar (bandingkan dengan asesmen konvensional yang hanyha menilai hasil belajar)
tetapi kualitas hasil sangat penting. Dan memang. penilaian proses yang dilakukan tersebut
sesungguhnya memberi kesempatan.

Portofolio bersifat individual, dalam arti, dapat memenuhi tujuan kelas maupun tujuan siswa. Oleh
karena itu tidak mungkin ada dua portofolio yang sama persis. Meski demikian perlu ditentukan cara
menyusun sampel tersebut sehingga memudahkan proses asesmen dan dan pelaporannya (sharing)
kepada orangtua maupun pihak-pihak yang berkepentingan. Wyaatt III dan Loope) mengatakan ada tiga
jenis portofolio berdasarkan teknik penyusunannya yaitu portofolio karya terbaik, perkembangan, dan
portofolio portofolio berdasarkan topik. Portofolio karya terbaik adalah portofolio mengenai karya-karya
terbaik yang dihasilkan oleh siswa. Mengingat portofolio bersifat kolaboratif sekaligus individual,
pemilihan karya terbaik dilakukan siswa bersama dengan temannya (peer evaluation) maupun guru
(dalam student-teacher conferences). Dalam konferensi dengan siswa, guru biasanya menanyakan
kenapa dia memilih karya tersebut sebagi karya terbaiknya. Refleksi ini dapat pula dilakukan secara
tertulis. Isi folder adalah berbagai produk yang dihasilkan oleh siswa, baik yang berupa bahan/draf
maupun karya (terbaik), dan disebut entri (entry). Sumber informasi dapat diperoleh dari tes maupun
non-tes (dengan tes objektif diupayakan minimal). Bahan non-tes antara lain karya (artefak), rekaman,
draf, kinerja, dan dapat lain-lain menunjukkan perkembangan siswa sebagai pebelajar. Catatan evaluasi-
diri juga merupakan bagian dalam folder.

2. Evaluasi Diri dalam Asesmen Portofolio


Evaluasi diri merupakan analisis terhadap sikap dan proses belajar siswa, dimana informasi tersebut
dapat digunakan untuk meningkatkan perkembangan dan proses belajar yang berkelanjutan. Dalam
asesmen portofolio, evaluasi diri merupakan komponen yang sangat penting. O'Malley dan Valdez
Pierce) bahkan mengatakan -

bahwa self-assessment is the key to portfolio". Hal ini disebabkan karena melalui evaluasi diri siswa
dapat membangun pengetahuannya serta merencanakan dan memantau perkembangannya apakah
rute yang ditempuhnya telah sesuai. Melalui evaluasi diri siswa dapat melihat kelebihan maupun
kekurangannya, untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan (improvement goal).
Dengan demikian siswa lebih bertanggung jawab terhadap proses belajarnya dan pencapaian tujuan
belajarnya.

Refleksi dan evaluasi diri merupakan cara untuk menumbuhkan rasa kepemilikan (ownership) siswa
terhadap proses dan hasil belajarnya. Siswa akan mengerti bahwa apa yang dilakukannya dan
dihasilkannya melalui proses belajar tersebut memang merupakan hal yang berguna bagi diri dan
kehidupannya.

Evaluasi diri adalah suatu unsur metakognisi yang sangat berperan dalam proses belajar. Oleh karena
itu, agar evaluasi dapat berjalan dengan efektif, Rolheiser dan Ross menyarankan agar siswa dilatih
untuk melakukannya. Kedua peneliti mengajukan empat langkah dalam berlatih melakukan evaluasi diri,
yaitu: (1) libatkan semua siswa dalam menentukan kriteria penilaian, (2) pastikan semua siswa tahu
bagaimana caranya menggunakan kriteria tersebut untuk menilai kinerjanya sendiri, (3) berikan umpan
balik pada mereka berdasarkan hasil evaluasi dirinya, dan (4) arahkan mereka untuk mengembangkan
sendiri tujuan dan rencana kerjanya.

3. Kriteria Penilaian yang Jelas dan Terbuka

Bila pada jenis-jenis usesmen konvensional kriteria penilaian menjadi rahasia" guru atau pun tester,
dalam asesmen portofolio justru harus disosialisasikan kepada siswa secara jelas. Kriteria tersebut dalam
hal ini mencakup prosedur dan standar penilaian. Para ahli menganjurkan bahwa sistem dan standar
asesmen tersebut ditetapkan bersama-sama dengan siswa, atau paling tidak diumumkan secara jelas.
Adanya kriteria penilaian terkait dengan tujuan pembelajaran. Dalam asesmen portofolio, yang mungkin
ada adalah tujuan kelas dan individual. Karena itu, Salvia dan Ysseldyke mengatakan bahwa harus jelas
tujuan dan ranah belajar yang hendak dicapai. McLaughin dan Voght (dalam mengatakan dengan
asesmen portofolio dimungkinkan menetapkan lebih dari satu ranah secara bersama-sama dan
multidimensi. yaitu asesmen pada proses maupun konstruk. Proses melibatkan siswa dan guru yang
bekerja secara kolaboratif dalam membangun portofolio. Konstruk adalah folder, binder, atau pun kotak
dimana bahan-bahan asesmen dikumpulkan.

Komponen portofolio untuk sertifikasi guru terbagi ke dalam tiga aspek (unsur), yaitu kualifikasi dan
tugas pokok, pengembangan profesi, dan pendukung profesi. Secara rinci adalah
1) Unsur kualifikasi dan tugas pokok (tiap sub unsur tidak nol)

2) Unsur pengembangan profesi

3) Unsur pendukung profesi

D. Tipe-tipe Portofolio

Pada dasarnya ada beberapa tipe portofolio, seperti:

1. Showcase - siswa meletakkan semua contoh terbaik atau produk terbaik yang. dihasilkannya dari
setiap objektif.

2. Kumulatif - Siswa meletakkan semua pekerjaan yang relevan untuk setiap objektif dalam
portofolionya.

3. Proses Siswa meletakkan pre/post sample dari pekerjaan untuk setiap objektif dalam portofolionya.

Dalam setiap tipe portofolio harus terdapat komponen dasar sebagai mana tercantum diatas. Beberapa
ahli membagi portofolio menjadi dua yaitu Portofolio Proses dan Portofolio Produk. (Irfan, Hilmi: 2008)
Portofolio proses berisi dokumentasi dari tahapan-tahapan pembelajaran dan catatan kemajuan siswa.
Sedangkan Portofolio Produk hanya berisi kumpulan hasil kerja terbaik siswa. Untuk mengetahui proses
dan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran, biasanya guru menggunakan portofolio proses,
sedangkan untuk mengetahui penguasaan akhir digunakan portofolio produk.

1. Portofolio Proses

Portofolio proses, yaitu portofolio yang menunjukkan tahapan belajar dan menyajikan catatan
perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio ini lebih menekankan pada bagaimana
peserta didik belajar, berkreasi, termasuk mulai draft awal, bagaimana proses awal itu terjadi, dan
tentunya sepanjang peserta didik dinilai.

Dalam portofolio proses, berbagai macam tugas yang setara atau yang berbeda disajikan kepada peserta
didik. Peserta didik boleh memilih tugas-tugas yang dianggapnya cocok untuk mereka, atau guru
memutuskan apa yang harus dikerjakan peserta didik, atau boleh juga peserta didik diajak untuk beerja
sama dengan peserta didik lain dalam mengerjakan tugas tertentu. Salah satu bentuk portofolio proses
adalah portofolio kerja yaitu bentuk yang digunakan untuk memantau kemajuan dan menilai peserta
didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri. Dalam dunia pendidikan, hasil pekerjaan peserta
didik yang paling baik menjadi petunjuk apakah peserta didik telah menguasai kompetensi dasar yang
teelah ditentukan dan dapat dijadikan seebagai bahan masukan bagi guru, baik untuk mengetahui
pencapaian kompetensi dasar maupun indikatir sebagai alat penilaian formatif

2. Portofolio Produk
Portofolio produk yaitu enis penilaian portofolic yang hanya menekankan pada penguasaan dari tugas
yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator pencapaian hasil
belajar, serta hanya menunjukkan dokumen yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan
kapan dokumen tersebut diperoleh.

Contoh portofolio produk adalah portofolio tampilan dan portofolio dokumentasi.

1) Portofolio Tampilan

Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau dokumen terseleksi yang
dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Misalnya mempertanggungjawabkan suatu proyek,
menyelenggarakan pameran, atau mempertahankan suatu konsep. Bentuk ini biasanya digunakan untuk
tujuan pertanggungjawaban.

2) Portofolio Dokumentasi

Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan oleh peserta
didik. Model portofolio ini bermanfaat bagi peserta didik dan orang tua untuk mengetahui kemajuan
hasil belajar, kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar secara perseorangan.

E. Mempersiapkan dan Menilai Portofolio:

Agar terarah, pengunaan portofolio harus dilakukan dengan perencanaan yang sistematis, melalui (6)
enam langkah di bawah ini:

1. Menentukan maksud atau fokus portofolio

Di dalam langkah ini guru melakukan kegiatan

 menentukan tujuan penilaian dengan protofolio: apakah untuk memantau proses pembelajaran
(process oriented), atau mengevaluasi hasil belajar (product oriented), atau keduanya

 menentukan untuk apa penilaian dengan portofolio digunakan: apakah untuk menunjukkan
proses pembelajaran kepada orang tua, atau penilaian pada akhir pembelajaran, atau pada akhir
jenjang pendidikan

 menentukan relevansi (kaitan) antara evidence dan tujuan (kompetensi) yang akan dinilai: perlu
ditentukan apakah ada penilaian diri, audio, esai; apakah boleh dikerjakan bersama (kelompok).

 menentukan seberapa banyak evidence yang ada di portofolio akan digunakan sebagai bahan
penilaian
 menentukan kompetensi (standar, dasar, dan indikator) apa yang ketercapaiannya hendak
dinilai dengan portofolio

 menentukan evidence yang dikumpulkan apakah hanya karya terbaik, atau pertumbuhan atau
perkembangannya, atau keduanya

 menentukan apakah portofolio akan dipakai untuk penilaian formatif, atau sumatif, atau
keduanya.

 menetapkan siapa yang menentukan isi portofolio: apakah guru saja, guru dan siswa, atau pihak
lain (misalnya orang tua).

F. Menilai Portofolio

Penilaian portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan siswa dalam memperoleh
jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan kepada proses berpikir siswa yang terdapat
atau tersirat dalam isi portofolio. Untuk menilai portofolio harus lebih dulu tersedia rubrik (pedoman
terperinci) penilaian. Salah satu cara pembuatan rubrik. adalah cara dengan menggunakan kriteria
berikut.

1. Bukti terjadinya proses berpikir.

a. Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap satuan
itu?

b. Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?

c. Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan
masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya? d. Apakah siswa telah menggunakan alat bantu
lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?

2. Mutu kegiatan atau penyelidikan

a. Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio meningkatkan
pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep aatau kaidah tertentu?

b. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep,
cara, atau kaidah tertentu?

c. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang
bersangkutan?

d. Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?


3. Keragaman pendekatan

a. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan dalam
memecahkan masalah?

b. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan atau
penyelidikan?

(Dirjendikdasmen Dikmenum: 2004)

Contoh Pedoman Penskoran untuk Portofolio


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau dokumen peserta didik yang tersusun
secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan
peserta didik untuk menilai dan memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Kumpulan keterangan atau karya peserta didik hendaknya
melibatkan partisipasi peserta didik dalam memilih bahan-bahan, criteria seleksi dan kriteria penilaian.

Portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab setiap respon siswa dalam proses
pembelajaran diberikanreinforcement, dengan demikian siswa akan segera mengetahui. kekurangan
dan kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya.

Jadi, portofolio berupa suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa kumpulan dokumen secara lepas.
Dengan melihat koleksi itu, seseorang dapat menelusuri riwayat perkembangan prestasi atau apa pun
yang telah dicapainya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Penilaian Portofolio.

https://rahmatulhayati.wordpress.com/2012/01/10/penilaian-portofolio

Anonim. 2015. Penilaian Portofolio.

https://belajarpedagogi.wordpress.com/2015/12/31/penilaian-portofolio/ Arifin. A. 2010. Penilaian


Portofolio.

http://file.upi.edu/Direktori FIP/JUR KURIKULUM DAN TEK PENDIDIKAN/1961 05011980011ZAINAL


ARIFIN/Silabus Evaluasi Pembelajaran Penilaian Portofolio Makalah pdf

Ramlan. 2010. Penilaian Portofolio.

https://ramlannarie.wordpress.com/2010/05/13/penilaian-portofolio/

Sudirgayasa. 2013. Asesmen Potofolio.

https://sudirgayasa.files.wordpress.com/2013/11/ases-portofolio.pdf

Anda mungkin juga menyukai