Anda di halaman 1dari 20

TUGAS 1

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
MODUL 3

DISUSUN OLEH :

Nama : Nova Novianti


NIM : 856763932
Kelas : PGSD BI 1D

UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Parittiga, 28 Oktober 2021

Nova Novianti

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................I
KATA PENGANTAR.........................................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
LANGKAH-LANGKAH Model Pembelajaran Portofolio.................................................6
Landasan Psikologis............................................................................................................6
Keunggulan dan Kelemahan Asesmen Alternatif................................................................7
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................8

BAB I PENDAHULUAN
MODUL 3 PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF
Kegiatan Belajar 3 Asesmen Portofolio

A. Pengertian dan Tujuan Portofolio

Portofolio adalah kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan
upaya, proses, hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu.
Secara lebih rinci karakteristik portofolio adalah :
Asesmen portofolio adalah asesmen yang menuntut adanya kerja sama antara murid dengan guru.
Asesmen portofolio tidak hanya sekedar kumpulan hasil karya siswa tetapi yang terpenting adalah
adanya proses seleksi yang dilakukan berdasar criteria
tertentu untuk dimasukkan ke dalam kumpulan hasil karya siswa.
Hasil karya siswa dikumpulkan dari waktu ke waktu. Kritertia penilaian yang digunakan harus jelas
baik bagi guru ataupun bagi siswa dan ditetapkan secara konsisten.
Menurut Jon Mueller tujuan penggunaan portofolio adalah :
Portofolio yang bertujuan untuk menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa. Menunjukkan
kemampuan siswa secara langsung Menilai secara keseluruhan pencapaian belajar siswa.
Portofolio tidak dimaksudkan untuk membandingkan hasil kerja siswa tetapi portofolio
dimaksudkan untuk member gambaran terhadap hasil kerja keras yang telah dilakukan siswa untuk
mencapai standar penilaian yang telah disepakati bersama antara siswa dengan guru.
Ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan portofolio
sebagai asesmen :
Portofolio hendaknya memiliki criteria penilaian yang jelas, spesifik dan berorientasi pada research
based criteria.
Untuk menilai kemampuan dan keterampilan siswa dapat digunakan berbagai
sumber informasi yang mengenal dengan baik kemampuan dan keterampilan siswa.
Untuk mendesain portofolio perlu diperhatikan berbagai cara yang digunakan untuk mengumpulkan
bukti-bukti yang dikontribusi terhadap portofolio. Portofolio dapat terdiri dari berbagai bentuk
informasi. Kualitas portofolio harus ditingkatkan dari waktu ke waktu.Setiap mata pelajaran
mungkin mempunyai bentuk portofolio yang berbeda.
Portofolio harus dapat diakses secara langsung.
B. Perencanaan Portofolio

Shakle et.al (1977) memberikan delapan pedoman yang harus diperhatikan pada saat merencanakan
portofolio :
 Menentukan criteria dan atau standar yang akan digunakan sebagai dasar
asesmen portofolio.
 Menerjemahkan standar atau kriteria tersebut ke dalam rumusan-rumusan
hasil belajar yang dapat diamati.
 Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam
kurikulum untuk menentukan perkiraan waktu yang diperlukan.
 Menentukan orang-orang yang berkepentingan secara langsung dengan
portofolio siswa.
 Menentikan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan.
 Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasar
bukti yang dikumpulkan.
 Menentukan system yang akan digunakan untuk membahas hasi portofolio.
 Mengatur bukti-bukti portofolio berdasarkan umur, kelas atau isi agar kita dapat
membandingkan.

C. Pelaksanaan Portofolio

Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dan disepakati dengan siswa maka tugas guru adalah
melaksanakan asesmen portofolio sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Tugas guru adalah :
 Mendorong dan memotivasi siswa,
 Memonitor pelaksanaan tugas,
 Memberikan umpan balik,
 Memamerkan hasil portofoio siswa.

D. Pengumpulan bukti portofolio


Kumpulan karya siswa dapat dikatakan sebagai portofolio jika kumpuan karya tersebut
merupakan representasi dari kumpulan karya terpilih yang menunjukkan pencapaian dan
perkembangan belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
E. Tahap Penilaian

Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian, Kriteria penilaian yang telah disepakati
diterapkan secara konsisten, Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan
pembelajaran berikutnya .Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus
menerus atau berkesinambungan

Kegiatan Belajar 4 Penilaian Ranah Afektif

A.    Konsep dasar


Kemampuan efektif meruapakan bagian dari hasil belajar siswa yang sangat penting.
Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi
afektif siswa. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa
senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga mereka akan dapat mencapai hasil
pembelajaran yang optimal. Walaupun para guru sadar akan hal ini tetapi belum banyak tindakan
yang dilakukan guru untuk meningkatakan minat dan mengembangkan sikap positif terhadap mata
pelajaran. Fakta yang ada sampai saat ini pembelajaran masih di dominasi pada pengembangan
ranah kognitif. Menurut Krathwohl (dalam Groundlund and Linn, 1990), ranah fektif terdiri atas 5
level yaitu:
1.      Receiving merupakan keinginan siswa untuk memperhatikan suatu gejala atau stimulus misalnya
aktifvitas dalam kelas, buku atau musik.
2.      Responding merupakan partisipasi aktif siswa untuk merespon gejala yang dipelajari. Hasil
pembelajaran pada level ini menekankan pada perolahan respon, leinginan memberi respon, atau
kepuasan dalam memberi respon.
3.      Valuing merupakan kemampuan siswauntuk memberikan nilai, keyakinan atau sikap dan
menunjukkan suatu derajat internalisasi dan komitmen.
4.      Organization merupakankemampuan anaka untuk mengorganisasi nilai yang satu dengan yang lain
dan konflik antar nilai internal dan konsisten.
5.      Characterization merupakan level tertinggi dalam ranah afektif. Pada level ini siswa sudah
memiliki sistem sudah memiliki sistem nilai yang mampu mengendalikan perilaku sampai pada
waktu tertentu hingga menjadi pola hidupnya.

Karakteristik yang penting dalam ranah afektif adalah sikap, minat, konsep diri, dan nilai.
1)      Sikap
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila pihak sekolah mampu mengubah sikap siswa dari
sikap negatif menjadi sikap positif.

2)      Minat
Menurut Getzel, minat adalahsuatu disposisi yang terorganisir melaluipegalaman yang mendorong
sesorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan
memperoleh sesuatu.
3)      Konsep diri
Dengan mengetahui informasi konsep diri setiap siswa, sekolah diharapkan mampu menyediakan
lingkungan belajar yang kondusif serta memotivasi siswa dengan tepat.
4)      Nilai
Sekolah perlu membantu siswa untuk menentukan dan menguatkan nilai yang bermakna bagi siswa
agar siswa mampu mencapai kebahagiaan diri dan mampu memberikan hal yang positif bagi
masyarakat.

B.     Beberapa Cara Penilaian Ranah Afektif


Menurut Ericson, penilaian afektif dapat dilakukan dengan cara:
1.      Pengamatan langasung
Yaitu dengan memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku siswa terhadap sesuatu, benda,
orang, gambar atau kejadian.
2.      Wawancara
Dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka atau tertutup.
3.      Angket atau kuisioner
Merupakan suatu perangkat pertanyaan atau isian yang sudah disediakan pilihan jawaban baik
berupa pilihan petanyaan atau pilihan bentuk angka
4.      Teknik proyektil
Merupakan tugas atau pekerjaan yang belum pernah dikenal siswa. Para siswa diminta untuk
mendiskusikan hal tersebut menurut penafsirannnya.
5.      Pengukuran terselubung.
Merupakan pengamatan tentag sikap dan tingkah laku sesorang dimana yang diamati tidak tahu
bahwa ia sedang diamati.
C.    Langkah – Langkah Pengembangan Instrumen Afektif
Sama seperti dengan cara pengembangan alat ukur pada umumnya, pengembangan alat ukur
afektif dimulai dengan:
1.         Merumuskan tujuan pengukuran afektif
Pengembangan alat ukur afektif bertujuan untuk mengungkap nilai dan keyakinan siswa. Hasil
pengukuran nilai berupa nilai dan keyakinan siswa yang positif dan negatif. Sekolah berkewajiban
mengembangkan nilai dan keyakinan siswa yang positif dan menghilangkan nilai dan keyakinan
yang negatif.
2.         Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur
Pencarian definisi konseptual dapat anda lakukan dengan mencari buku teks yang relevan.
3.         Menentukan definisi operasioan dari setiap afektif yang akan diukur
Penentuan definisi oprasional dimaksudkan untukl menentukan cara pengukuran definisi konseptual
4.         Menjabarkan definisi operasioan variabel sesuai dengan jumlah indikator
Ketepatan pengukuran ranah afektif sangat ditentukan oleh kemamouan penyusun instrumen (guru
atau peneliti) dalam membuat atau merumuskan indikator

5.         Menggunakan indikator sebagai acuan menulis pertanyaan dalam instrumen


Penulisan instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan skla pengukuran. Skala pengukuran
yang paling banyak digunakan adalah skala pengukuran Liekert. Skala liekert merupakan salah satu
jenis skala pengukuran rafnah afektif yang terdiri dari sejimlah pertanyaan yang diikutu dengan
penilaian responden terhadap setiap pertanyaan dengan menggnakan lima skala mulai dari yang
paling sesuai sampai dengan yang paling tidak sesuai.
6.         Mengukir kembali setiap butir pertanyaan
Penelitian kembali instrumen yang selesai ditulis sebaiknya dilakukan oleh orang yang telah
memiliki banyak pengalaman dalam mengembangkan alat ukur afektif minimal 2 orang.
Berdassarkan masukan dari kedua ahli tersebut kita sempurnakan instrumen tersebut. Jika langkah
ini selesai dilakukan maka kita siap untk melakukan uji coba lapangan
7.         Melakukan uji coba
Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah perangkat alat ukur tersebut sudah dapat
memberikan hasil pengukuran seperti yang kita inginkan.
8.         Menyempurnakan Instrumen
Pada saat ini sudah banyak program analisis data yang beredar di pasaran yang dapat kita
manfaatkan untuk mengolah data. Berdasarkan data hasil uji coba kita akan dapat memperbaiki butir
0 butur pertanyaan yang dianggap lemah.
9.         Mengadministrasikan Instrumen
Artinya adalah pengambilan data di lapangan. Untuk mengambil data di lapangan perlu diperhatikan
beberapa hal, yaitu:
a.       Kesiapan perangkat instrumen
b.      Tenaga lapangan
c.       Kesiapan responden
Soal no 1

A. Buatlah rancangan perencanaan portofolio!

Delapan pedoman yang harus diperhatikan pada saat merencanakan portofolio Shaklee
et.al (1977):

1. Menentukan kriteria atau standar yang akan digunakan sebagai dasar asesmen portofolio

2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut kedalam rumusan-rumusan hasil belajar yang
dapat diamati

3. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum untuk
menentukan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti yang diperlukan

4. Menentukan orang-orang yang berkepentingan secara langsung dengan portofolio siswa

5. Menentukan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan

6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasar bukti yang
dikumpulkan
7. Menentukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio, pelaporan
informasi dan keputusan asesmen portofolio

8. Mengatur bukti-bukti portofolio berdasar umur, kelas, atau isi agar kita dapat
membandingkan

Proses Penyusunan Penilaian Portofolio

Secara rinci penilaian portofolio dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Guru merancang tugas portofolio yang akan diberikan siswa berdasarkan tema sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai siswa.

2. Guru mensosialisasikan rancangan tugas tersebut kepada siswa.

3. Guru kemudian menugaskan siswa mengerjakan tugas sesuai instruksi yang diberikan
guru sebagai isi portofolio 1.

4. Guru menerima tugas siswa secara individu kemudian memberikan penilaian terhadap tugas
tersebut berupa catatan dan komentar guru, dan penilaian guru berdasarkan rubrik, serta dialog
guru dan siswa yang bertujuan untuk memonitor penyelesaian portofolio, mengetahui
kemampuan siswa, dimana pelaksanaannya menggunakan lembar dialog dan menggunakan
teknik dialog. Kemudian dilakukan perbaikan terhadap tugas. Demikian seterusnya sampai pada
tugas berikutnya.

5. Guru melakukan penilaian final yaitu penilaian secara keseluruhan terhadap isi
portofolio yang tujuannya untuk mengetahui hasil belajar siswa secara keseluruhan. Aspek
yang dinilai pada tahap ini berupa Kelengkapan isi, Kualitas isi, Usaha siswa menyusun
portofolionya, dan Kompetensi Dasar/kemampuan yang dicapai siswa.

6. Guru pada langkah selanjutnya yaitu meminta siswa untuk melakukan penilaian diri
siswa. Penilaian diri oleh siswa penting juga untuk dilakukan untuk melihat dan
mendeteksi dimana letak kesulitan siswa dalam menguasai materi dan menyelesaikan tugas yang
diberikan. Lembar penilaian diri ini dibuat oleh guru dengan pertanyaan yang sederhana dan diisi
oleh siswa terkait proses tugas yang diberikan
B. Susunlah sebuah portofolio

Tujuan: untuk menggunakan indikator dan kriteria penilaian portofolio akhir.

Aspek Kriteria

1. Kelengkapan Isi: Kurang (1) Cukup (2) Baik (3) Amat Baik (4)

Sangat sedikit tugas telah memenuhi

tujuan portofolio.
Beberapa tugas telah memenuhi tujuan

portofolio.
Sebagian besar tugas telah memenuhi

tujuan portofolio.
Semua tugas telah memenuhi tujuan

portofolio.
2. Kualitas isi portofolio: Kurang (1) Cukup (2) Baik (3) Amat Baik (4)

Struktur portofolio tidak terorganisir.

Membutuhkan banyak perbaikan.


Struktur portofolio adalah terorganisir,

tapi perlu beberapa perbaikan.


Struktur portofolio diatur cukup baik.

Struktur portofolio adalah sangat

terorganisasi dengan baik. Sangat baik!


3. Usaha siswa: Kurang (1) Cukup (2) Baik (3) Amat Baik (4)

Siswa kurang antusias dan termotivasi

menunjukkan hasil usahanya dalam


mengerjakan tugas dalam penilaian
portofolio
Siswa cukup antusias dan termotivasi

menunjukkan hasil usahanya dalam


mengerjakan tugas dalam penilaian
portofolio
Siswa antusias dan termotivasi

menunjukkan hasil usahanya dalam


mengerjakan tugas dalam penilaian
portofolio
Siswa sangat antusias dan termotivasi

menunjukkan hasil usahanya dalam


mengerjakan tugas dalam penilaian
portofolio
4. Kemampuan/kompetensi yang Kurang (1) Cukup (2) Baik (3) Amat Baik (4)

Dicapai
Tidak tercapainya

kemampuan/kompetensi dalam proses


pembuatan tugas dalam penilaian
portofolio
Kurang tercapainya

kemampuan/kompetensi dalam proses

pembuatan tugas dalam penilaian

portofolio
Sebagian besar tercapainya

kemampuan/kompetensi dalam proses


pembuatan tugas dalam penilaian
portofolio
Tercapainya seluruh

kemampuan/kompetensi dalam proses


pembuatan tugas dalam penilaian
portofolio
Skor akhir:

Kriteria Nilai:
No. Nilai Kriteria
1. 81-100 Amat Baik
2. 71-80 Baik
3. 64-70 Cukup
4. 50-63 Kurang
Nilai akhir:

Soal no 2

a. Buatlah rancangan perencanaan penilaian afektif!

b. Susunlah sebuah penilaian afektif!

c. Buatlah rubrik penilaian afektif!

a. Buatlah rancangan perencanaan penilaian afektif!

1.Merumuskan tujuan pengukuran afektif

2.Mencari difensi konseptual dari afektif yang akan diukur


3.Menentukan definisi oprasional dari setiap afektif yang akan diukur
4.Menjabarkan definisi oprasional menjadi sejumlah indikator
5.Menggunakan indikator sebagai acuan menulis acuan-acuan dalam menulis instrument
6.Meneliti Kembali setiap butir pernyataan
7.Melakukan uji coba
8.Menyempurrnakan instrumen
9.Mengadministrasikan instrument

Untuk menyusun instrumen penilaian afektif, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai


berikut:
1. Pemilihan ranah afektif yang ingin dinilai oleh guru, misalnya sikap dan minat
terhadap suatu materi pelajaran.
2. Penentuan indikator apa yang sekiranya dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana sikap dan minat siswa terhadap suatu materi pelajaran
3. Beberapa contoh indikator yang misalnya dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana sikap dan minat siswa terhadap suatu materi pelajaran, yaitu: (1)
persentase kehadiran atau ketidakhadiran di kelas; (2) aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, misalnya apakah suka bertanya, terlibat aktif
dalam diskusi, aktif memperhatikan penjelasan guru, dsb.; (3) penyelesaian tugas-
tugas belajar yang diberikan, seperti ketepatan waktu mengumpul PR atau tugas
lainnya; (4) kerapian buku catatan dan kelengkapan bahan belajar lainnya terkait
materi pelajaran tersebut.
4. Penentuan jenis skala yang digunakan, misalnya jika menggunakan skala Likert,
berarti ada 5 rentang skala, yaitu: (1) tidak berminat; (2) kurang berminat; (3)
netral; (4) berminat; dan (5) sangat berminat.
5. Penulisan draft instrumen penilaian afektif (misalnya dalam bentuk kuisioner)
berdasarkan indikator dan skala yang telah ditentukan.
6. Penelaahan dan meminta masukan teman sejawat (guru lain) mengenai draft
instrumen penilaian ranah afektif yang telah dibuat.
7. Revisi instrumen penilaian afektif berdasarkan hasil telaah dan masukan rekan
sejawat, bila memang diperlukan
8. Persiapan kuisioner untuk disebarkan kepada siswa beserta inventori laporan diri
yang diberikan siswa berdasarkan hasil kuisioner (angket) tersebut.
9. Pemberian skor inventori kepada siswa

b. Susunlah sebuah penilaian afektif!

LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF

Nama Siswa : Tanggal :


Kelas / Semester : Waktu :
Sekolah : Mata Pelajaran :

Penilaia
No Aspek Yang Diamati
n

1 Kehadiran Dikelas

Mengerjakan PR Pada
2
Pertemuan Sebelumnya
3 Perhatian Dalam Belajar
4 Tanggung jawab
5 Kejujuran
6 Interaksi dengan guru
7 Teliti
8 Sistemati
9 Ketertiban
Komunikasi dengan
10
kelompok
11 Semangat
12 Percaya diri
Bekerja sama dalam
13
kelompok
Menghargai pendapat
14
orang lain
15 Kerapian
Membantu teman yang
16
belum jelas
17 Menghargai waktu
Menghargai sikap patuh
18
terhadap guru
Sopan santun dalam
19
berbicara
20 Sopan dalam bertindak
SKOR
SKOR TOTAL
Keterangan :
1. Skor Satu Bila
Kurang
2. Skor Satu Bila
Cukup
3. Skor Satu Bila
Baik
4. Skor Satu Bila
Amat Baik

Jujur a. Tidak menyontek saat ulangan 4 = Jika 4 point

b. Tidak menjadi plagiat atas karya dilakukan


orang lain
3 = Jika 3 point
c.
dilakukan
Menyampaikan hasil praktik atau
2 = Jika 2 point
d. diskusi apa adanya
dilakukan
Menyampaikan alasan sebenarnya
Peduli a. Tidak mengotori ruang kelas 4 = Jika 4 point
Lingkungan b. Tidak membuang sampah
dilakukan
sembarangan
c. Tidak membuang-buang makanan 3 = Jika 3 point

atau bahan makanan yang masih dilakukan

dapat dimanfaatkan 2 = Jika 2 point


dilakukan

Anda mungkin juga menyukai