Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN
“ Penilaian Portofolio, Proyek Dan Produk”

“Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah


Evaluasi Pembelajaran”

Dosen Pengampu
Rahma Hidayanthi M.Pd

DISUSUN OLEH :
Kelompok 8
1. Estasia Sinaga (22140165)
2. Lestia Ningsi Sitompul (22140173)
3. Martina Sari (22140176)
4. Rispa Roida (22140186)
5. Tiar Maya Intan Tanjung (22140196)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kelompok yang berjudul “konsep administrasi pendidikan”
sebagaimana yang diharapkan. Shalawat dan salam kepada junjungan alam
yakni nabi Muhammad SAW.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Rahma Hidayanthi M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi pendidikan. Kami
menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang. Serta kami mohon maaf kepada dosen
pengampu atas segala kekurangan dan kesalahan. Semoga makalah
“Konsep administrasi pendidikan” ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Padangsidimpuan, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II............................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................3
A. Pengertian Portofolio...........................................................................3
B. Manfaat Portofolio...............................................................................4
C. Komponen Utama Portofolio...............................................................5
D. Tipe-tipe Portofolio.............................................................................8
E. Mempersiapkan dan Menilai Portofolio............................................10
BAB III........................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................17
A. Kesimpulan........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Dalam kelas yang ideal, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil atau bekerja mandiri, dalam rangka mempelajari teori dan contoh,
mengerjakan tugas-tugas, menggunakan alat-alat bantu, alat komputasi
seperti kalkulator atau komputer, mencari atau memilih pustaka dan
mempelajarinya. Dalam bekerja itu, diharapkan kadang-kadang siswa
bertukar pikiran dengan sesama siswa atau bertukar pikiran dengan guru,
dan mencatat hal-hal penting yang diperbuat atau diperolehnya, yang
berkaitan dengan mata pelajaran atau tema yang sedang dipelajarinya.
Diharapkan, guru kadang-kadang mengajak siswa secara keseluruhan untuk
melakukan diskusi kelas, atau memberikan pengarahan umum kepada
seluruh kelas, tetapi terutama bertugas sebagai fasilitator, untuk memberikan
bantuan secara klasikal atau individual kepada siswa yang membutuhkan.
Evaluasi hasil pembelajaran lazimnya dilakukan oleh pihak dalam
(guru). Akan tetapi, mungkin pula evaluasi dilakukan oleh pihak luar
(misalnya pemerintah), Pihak luar perlu menilai untuk keperluan penentuan
mutu dan untuk kriteria penyaringan. Di samping itu, guru memerlukan
dukungan dari pihak luar untuk menentukan ukuran atau standar
kompetensi, dalam rangka menyesuaikan pembelajarannya dengan
kebutuhan masyarakat luas. Pihak dalam perlu mengadakan penilaian untuk
membuat keputusan tentang pembelajaran; misalnya: dalam hal apa
pembelajaran perlu diperbaiki, siswa mana yang memerlukan tambahan
bantuan, seberapa jauh hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan dalam kurikulum, dirumuskan dalam rencana pembelajaran, dan
sebagainya. Dengan kata lain, penilaian oleh pihak guru harus
menghasilkan tindakan untuk meningkatkan pembelajaran atau hasil belajar.

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pengertian portofolio ?
b. Apa manfaat dari portofolio ?
c. Apa saja komponen utama portofolio ?
d. Bagaimana tipe-tipe dari portofolio ?
e. Bagaimana cara mempersiapkan dan menilai portofolio ?

C. Tujuan
a. Memahami pengertian dari portofolio
b. Mengetahui manfaat dari portofolio
c. Mengetahui komponen utama portofolio
d. Menjelaskan tipe-tipe portofolio
e. Menjelaskan cara mempersiapkan dan menilai portofolio

2
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Pengertian Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil
pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa
bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau
mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Dalam dunia
pendidikan dapat digunakan untuk melihat perkembangan peserta didik dari
waktu kewaktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu
kegiatan pembelajaran. Portofolio sebenarnya diartikan sebagai suatu wujud
benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai
adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik itu adalah bundle, yakni
kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan
pada suatu bundle. Sebagai suatu proses social pedagogis, portofolio adalah
collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta
didik baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill),
maupun nilai dan sikap (afektif). Adapun sebagai adjective, pada umumnya
disandingkan dengan konsep pembelajaran yang dikenal dengan istilah
pembelajaran berbasis portofolio (portofolio based learning) dan dapat
disandingkan dengan konsep penilaian yang dikenal dengan istilah penilaian
berbasis potrofolio (portofolio based assessment).
Dalam konteks penilaian portofolio dapat diartikan sebagai
kumpulan karya atau dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis
dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh
guru dan peserta didik untuk menilai dan memantau perkembangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu. Kumpulan keterangan atau karya peserta didik hendaknya
melibatkan partisipasi peserta didik dalam memilih bahan-bahan, criteria
seleksi dan kriteria penilaian.

3
Menurut Soewandi, (2005) arti asli portofolio adalah a hinged cover
or flexible case for carrying loose papers, pictures, or phamplets (semacam
map, kotak, atau tas yang fleksibel untuk dipakai membawa surat-surat
[dokumen-dokumen] lepas, gambar-gambar, atau pamflepamfet lepas). Jadi,
portofolio berupa suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa kumpulan
dokumen secara lepas. Dengan melihat koleksi itu, seseorang dapat
menelusuri riwayat perkembangan prestasi atau apa pun yang telah
dicapainya.
Portofolio merupakan kumpulan (koleksi) pekerjaan siswa terbaik
atau karya siswa yang paling berarti sebagai hasil kegiatan belajarnya pada
suatu bidang (mata pelajaran) tertentu. Koleksi pekerjaan siswa tersebut
didokumentasikan secara baik dan teratur sehingga dapat mewakili suatu
sejarah belajar dan demonstrasi pencapaian sesuatu secara terorganisasi.
Menurut Mardapi penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap
kumpulan hasil karya siswa yang sengaja digunakan sebagai bukti prestasi
siswa, perkembangan siswa itu dalam kompetensi berfikir, pemahaman
siswa itu terhadap materi pelajaran, kompetensi siswa itu dalam
mengungkapkan gagasan dan mengungkapkan sikap siswa terhadap mata
pelajaran tertentu.

B. Manfaat Portofolio
Adapun fungsi penilaian portofolio adalah sebagai berikut :
1. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang
tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam belajar,
perluasan dimensi belajar, dan pembaharuan proses
pembelajaran.
2. Portofolio sebagai alat pengajaran merupakan komponen
kurikulum, karena potofolio mengharuskan peserta didik
untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.

4
3. Portofolio sebagai alat penilaian otentik (authentic assessment).
Artinya penilaian portofolio memberikan gambaran nyata
tentang kemampuan siswa yang sesungguhnya.
4. Portofolio sebagai sumber informasi bagi siswa untuk melakukan
self-assessment
5. portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh
sebab setiap respon siswa dalam proses pembelajaran diberikan
reinforcement, dengan demikian siswa akan segera mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang
dilakukannya.

C. Komponen Utama Portofolio


Asesmen portofolio mengandung tiga elemen penting yaitu: (1)
sampel karya siswa, (2) evaluasi diri, dan (3) kriteria penilaian yang
jelas dan terbuka.
1. Sampel Karya Siswa
Sampel karya siswa menunjukkan perkembangan belajarnya
dari waktu ke waktu. Sampel tersebut dapat berupa
tulisan/karangan, audio atau video, laporan, maupun eksperimen. Isi
dari sampel tersebut disusun secara sistematis tergantung pada
tujuan pembelajaran, preferensi guru, maupun preferensi siswa.
Asesmen portoflolio menilai proses maupun hasil. Oleh karena itu
proses dan hasil sama pentingnya. Meskipun asesmen ini bersifat
berkelanjutan, yang berarti proses mendapatkan porsi penilaian yang
besar (bandingkan dengan asesmen konvensisonal yang hanyha
menilai hasil belajar) tetapi kualitas hasil sangat penting. Dan
memang, penilaian proses yang dilakukan tersebut sesungguhnya
memberi kesempatan.
Portofolio bersifat individual, dalam arti, dapat memenuhi tujuan
kelas maupun tujuan siswa. Oleh karena itu tidak mungkin ada dua
portofolio yang sama persis. Meski demikian perlu ditentukan cara

5
menyusun sampel tersebut sehingga memudahkan proses asesmen
dan pelaporannya (sharing) kepada orangtua maupun pihak-pihak
yang berkepentingan. Wyaatt III dan Loope) mengatakan ada tiga
jenis portofolio berdasarkan teknik penyusunannya yaitu
portofolio karya terbaik, portofolio perkembangan, dan
portofolio berdasarkan topik. Portofolio karya terbaik adalah
portofolio mengenai karya-karya terbaik yang dihasilkan oleh
siswa. Mengingat portofolio bersifat kolaboratif sekaligus
individual, pemilihan karya terbaik dilakukan siswa bersama dengan
temannya (peer evaluation) maupun guru (dalam student-teacher
conferences). Dalam konferensi dengan siswa, guru biasanya
menanyakan kenapa dia memilih karya tersebut sebagi karya
terbaiknya. Refleksi ini dapat pula dilakukan secara tertulis. Isi folder
adalah berbagai produk yang dihasilkan oleh siswa, baik yang
berupa bahan/draf maupun karya (terbaik), dan disebut entri (entry).
Sumber informasi dapat diperoleh dari tes maupun non-tes (dengan
tes objektif diupayakan minimal). Bahan non-tes antara lain karya
(artefak), rekaman, draf, kinerja, dan lain-lain yang dapat
menunjukkan perkembangan siswa sebagai pebelajar. Catatan dan
bahan evaluasi-diri juga merupakan bagian dalam folder.

2. Evaluasi Diri dalam Asesmen Portofolio


Evaluasi diri merupakan analisis terhadap sikap dan proses
belajar siswa, dimana informasi tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan perkembangan dan proses belajar yang berkelanjutan.
Dalam asesmen portofolio, evaluasi diri merupakan komponen
yang sangat penting. O‟Malley dan Valdez Pierce) bahkan
mengatakan bahwa „self-assessment is the key to portfolio‟. Hal
ini disebabkan karena melalui evaluasi diri siswa dapat
membangun pengetahuannya serta merencanakan dan memantau
perkembangannya apakah rute yang ditempuhnya telah sesuai.

6
Melalui evaluasi diri siswa dapat melihat kelebihan maupun
kekurangannya, untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan
perbaikan (improvement goal). Dengan demikian siswa lebih
bertanggung jawab terhadap proses belajarnya dan pencapaian tujuan
belajarnya.
Refleksi dan evaluasi diri merupakan cara untuk menumbuhkan
rasa kepemilikan (ownership) siswa terhadap proses dan hasil
belajarnya. Siswa akan mengerti bahwa apa yang dilakukannya dan
dihasilkannya melalui proses belajar tersebut memang merupakan hal
yang berguna bagi diri dan kehidupannya.
Evaluasi diri adalah suatu unsur metakognisi yang sangat
berperan dalam proses belajar. Oleh karena itu, agar evaluasi dapat
berjalan dengan efektif, Rolheiser dan Ross menyarankan agar
siswa dilatih untuk melakukannya. Kedua peneliti mengajukan empat
langkah dalam berlatih melakukan evaluasi diri, yaitu: (1) libatkan
semua siswa dalam menentukan kriteria penilaian, (2) pastikan semua
siswa tahu bagaimana caranya menggunakan kriteria tersebut untuk
menilai kinerjanya sendiri, (3) berikan umpan balik pada
mereka berdasarkan hasil evaluasi dirinya, dan (4) arahkan
mereka untuk mengembangkan sendiri tujuan dan rencana kerjanya
.
3. Kriteria Penilaian yang Jelas dan Terbuka
Bila pada jenis-jenis asesmen konvensional kriteria penilaian
menjadi „rahasia‟ guru atau pun tester, dalam asesmen portofolio justru
harus disosialisasikan kepada siswa secara jelas. Kriteria tersebut
dalam hal ini mencakup prosedur dan standar penilaian. Para ahli
menganjurkan bahwa sistem dan standar asesmen tersebut ditetapkan
bersama-sama dengan siswa, atau paling tidak diumumkan secara jelas.
Adanya kriteria penilaian terkait dengan tujuan pembelajaran. Dalam
asesmen portofolio, yang mungkin ada adalah tujuan kelas dan
individual. Karena itu, Salvia dan Ysseldyke mengatakan bahwa

7
harus jelas tujuan dan ranah belajar yang hendak dicapai.
McLaughin dan Voght (dalam mengatakan dengan asesmen portofolio
dimungkinkan menetapkan lebih dari satu ranah secara bersama-
sama dan multidimensi. yaitu asesmen pada proses maupun
konstruk. Proses melibatkan siswa dan guru yang bekerja secara
kolaboratif dalam membangun portofolio. Konstruk adalah folder,
binder , atau pun kotak dimana bahan-bahan asesmen dikumpulkan.
Seperti telah dikemukakan di atas, asesmen portofolio
bersifat komprehensif dimana berbagai karya siswa yang
mencerminkan kinerja belajarnya dapat ditelusuri disana. Berbagai
strategi asesmen dapat masuk kedalam porofolio siswa, seperti
asesmen kinerja, esai, projek, maupun hasil tes objektif (bila masih
dilakukan). Dengan kata lain, asesmen portofolio dapat merupakan
kumpulan (koleksi) kinerja siswa dari berbagai cara pengumpulan
data tentang prestasi belajar siswa. Namun, cara-cara asesmen
tersebut dapat pula dilakukan secara sendiri-sendiri sesuai dengan
kebutuhan.
Komponen portofolio untuk sertifikasi guru terbagi ke dalam tiga
aspek (unsur), yaitu kualifikasi dan tugas pokok, pengembangan profesi,
dan pendukung profesi. Secara rinci adalah
1) Unsur kualifikasi dan tugas pokok (tiap sub unsur tidak nol)
2) Unsur pengembangan profesi
3) Unsur pendukung profesi

D. Tipe-tipe Portofolio
Pada dasarnya ada beberapa tipe portofolio, seperti :
1. Showcase – siswa meletakkan semua contoh terbaik atau produk
terbaik yang dihasilkannya dari setiap objektif.
2. Kumulatif – Siswa meletakkan semua pekerjaan yang relevan
untuk setiap objektif dalam portofolionya.

8
3. Proses – Siswa meletakkan pre/post sample dari pekerjaan untuk
setiap objektif dalam portofolionya.
Dalam setiap tipe portofolio harus terdapat komponen dasar sebagai
mana tercantum diatas. Beberapa ahli membagi portofolio menjadi dua yaitu
Portofolio Proses dan Portofolio Produk. (Irfan, Hilmi : 2008) Portofolio
proses berisi dokumentasi dari tahapan-tahapan pembelajaran dan catatan
kemajuan siswa. Sedangkan Portofolio Produk hanya berisi kumpulan hasil
kerja terbaik siswa. Untuk mengetahui proses dan membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran, biasanya guru menggunakan portofolio
proses, sedangkan untuk mengetahui penguasaan akhir digunakan portofolio
produk.
1. Portofolio Proses
Portofolio proses, yaitu portofolio yang menunjukkan tahapan
belajar dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke
waktu. Portofolio ini lebih menekankan pada bagaimana peserta didik
belajar, berkreasi, termasuk mulai draft awal, bagaimana proses awal itu
terjadi, dan tentunya sepanjang peserta didik dinilai.
Dalam portofolio proses, berbagai macam tugas yang setara atau
yang berbeda disajikan kepada peserta didik. Peserta didik boleh memilih
tugas – tugas yang dianggapnya cocok untuk mereka, atau guru
memutuskan apa yang harus dikerjakan peserta didik, atau boleh juga
peserta didik diajak untuk beerja sama dengan peserta didik lain dalam
mengerjakan tugas tertentu.Salah satu bentuk portofolio proses adalah
portofolio kerja yaitu bentuk yang digunakan untuk memantau kemajuan
dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri.
Dalam dunia pendidikan, hasil pekerjaan peserta didik yang paling baik
menjadi petunjuk apakah peserta didik telah menguasai kompetensi dasar
yang teelah ditentukan dan dapat dijadikan seebagai bahan masukan bagi
guru, baik untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar maupun indikatir
sebagai alat penilaian formatif.

9
2. Portofolio Produk
Portofolio produk yaitu enis penilaian portofolio yang hanya
menekankan pada penguasaan dari tugas yang dituntut dalam standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator pencapaian hasil
belajar, serta hanya menunjukkan dokumen yang paling baik, tanpa
memperhatikan bagaimana dan kapan dokumen tersebut diperoleh. Contoh
portofolio produk adalah portofolio tampilan dan portofolio dokumentasi.
1) Portofolio Tampilan
Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau
dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum.
Misalnya mempertanggungjawabkan suatu proyek, menyelenggarakan
pameran, atau mempertahankan suatu konsep. Bentuk ini biasanya
digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban.
2) Portofolio Dokumentasi
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk
yang dihasilkan oleh peserta didik. Model portofolio ini bermanfaat bagi
peserta didik dan orang tua untuk mengetahui kemajuan hasil belajar,
kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar secara perseorangan.

E. Mempersiapkan dan Menilai Portofolio


Agar terarah, pengunaan portofolio harus dilakukan dengan perencanaan
yang sistematis, melalui (6) enam langkah di bawah ini:
1. Menentukan maksud atau fokus
portofolio Di dalam langkah ini guru melakukan kegiatan
 menentukan tujuan penilaian dengan protofolio: apakah untuk
memantau proses pembelajaran (process oriented), atau
mengevaluasi hasil belajar (product oriented), atau keduanya
 menentukan untuk apa penilaian dengan portofolio digunakan:
apakah untuk menunjukkan proses pembelajaran kepada orang
tua, atau penilaian pada akhir pembelajaran, atau pada akhir
jenjang pendidikan

1
 menentukan relevansi (kaitan) antara evidence dan tujuan
(kompetensi) yang akan dinilai: perlu ditentukan apakah ada
penilaian diri, audio, esai; apakah boleh dikerjakan bersama
(kelompok)
 menentukan seberapa banyak evidence yang ada di portofolio
akan digunakan sebagai bahan penilaian
 menentukan kompetensi (standar, dasar, dan indikator) apa yang
ketercapaiannya hendak dinilai dengan portofolio
 menentukan evidence yang dikumpulkan: apakah hanya karya
terbaik, atau pertumbuhan atau perkembangannya, atau
keduanya
 menentukan apakah portofolio akan dipakai untuk penilaian
formatif, atau sumatif, atau keduanya.
 menetapkan siapa yang menentukan isi portofolio: apakah guru
saja, guru dan siswa, atau pihak lain (misalnya orang tua).
2. Menentukan aspek isi yang
dinilai Di dalam lanagkah ini guru melakukan
kegiatan
 menentukan hanya karya terbaik siswa, atau karya yang berisi
perkembangan belajarnya
 menentukan pengetahuan, keterampilan, atau sikap apa yang
menjadi aspek utama untuk dinilai
 menentukan banyaknya evidence yang akan digunakan sebagai
bahan penilaian
3. Menentukan bentuk, susunan, atau organisasi
portofolio. Di dalam langkah ini guru melakukan kegiatan
 menentukan bentuk portofolio
 menentukan jenis isi dokumen, maksudnya, menentukan
kompetensi dasar dan indikator apa yang harus dicapai dalam
wujud evidence (yang mungkin berupa karya cipta atau catatan
laporan, atau yang lain)

1
 memberikan catatan/komentar/nilai terhadap setiap evidence
oleh guru/ orang tua
 menentukan apa yang harus ada dalam daftar isi portofolio
 menentukan definisi tiap-tiap kategori atau jenis satuan isi
dokumen.
4. Menentukan penggunaan portofolio
Dalam langkah ini guru melakukan kegiatan
 menentukan penggunaannya: apakah untuk siswa saja, atau
orang tua saja, atau kepala sekolah, guru lain, dan siswa lain
 menentukan pembobotan nilai portofolio terhadap komponen
penilaian lain dalam rangka penentuan nilai akhir/rapor
 Apakah guru akan mendiskusikan isi portofolio itu dengan siswa
yang bersangkutan?
 Apakah portofolio itu akan ditunjukkan pula kepada orang tua
siswa, kepala sekolah, guru lain, atau siswa lain?
5. Menentukan cara menilai
portofolio Dalam langkah ini guru melakukan
kegiatan
 menentukan pedoman (rubrik) penskoran untuk setiap isi
portofolio
 menentukan penilaiannya oleh guru sendiri atau guru dan siswa
 menentukan pembuatan rubrik (pedoman penilaian secara rinci)
lebih dahulu untuk menentukan penilaian atas portofolio;
(penilaian sebaiknya tidak hanya didasarkan pada keberhasilan,
tetapi juga atas prosesnya). Itulah sebabnya, kriteria yang
sebaiknya dipakai:
 bukti terjadinya proses
 mutu kegiatan: apakah menunjukkan peningkatan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan melibatkan beberapa
materi pokok, atau tidak, keragaman pendekatan yang
dipakai

1
6. Menentukan bentuk atau penggunaan rubric
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut. Apakah nilai portofolio akan dinyatakan sebagai satu skor saja?
Perlu diperhatikan bahwa isi portofolio dapat sangat bervariasi.
Oleh karena itu, guru harus mengarahkan siswa agar portofolio yang
dibuat oleh siswa sesuai dengan tujuaan pembelajaran. Guru sebaiknya
menentukan apa yang harus ada di dalam portofolio dan apa yang boleh
ada di dalam portofolio; meskipun produk yang istimewa di luar yang
ditentukan itu tentu diizinkan untuk dimasukkan ke dalam portofolio.
Penggunaan portofolio juga memberikan kesempatan kepada guru untuk
memperluas wawasan, dan memahami siswanya. Dalam rangka itu,
sebaiknya portofolio dibahas dengan sesama guru, kepala sekolah, dan
dengan orang tua siswa.
Dalam langkah ini ditentukan apakah nilai portofolio akan
dinyatakan sebagai satu skor saja dalam keseluruhan penilaian, atau
tidak.
Untuk menugasi siswa membuat portofolio, guru membuat
persiapan sebagai berikut.
• menentukan maksud portofolio: guru menetapkan apakah
untuk menilai karya terbaik, atau menilai kemajuan siswa
• menyesuaikan tugas dengan kurikulum, atau menyesuaikan
tugas dengan tujuan mata pelajaran (kompetensi dan indikatornya)
• menentukan indikasi: guru menentukan butir-butir apa yang
harus terdapat dalam portofolio
• menentukan format portofolio
• menentukan pembatasan kuantitas, maksudnya panjang
portofolio perlu dibatasi supaya tidak menjadi beban guru
• menentukan rubrik (pedoman penskoran)

Khusus penentuan rubrik penilaian dapat dipilih kriteria verbal,


misalnya, kurang baik – baik – baik sekali; atau jelek sekali – jelek –

1
sedang – baik – baik sekali; atau dengan angka. Level nilai yang
ditetapkan bergantung pada terpenuhi atau tidaknya, atau lengkap-
tidaknya persyaratan yang dipenuhi: makin lengkap, makin tinggi level
nilainya. Berikut diberikan contoh penilaian dengan angka yang diambil
juga dari Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004: 144).
Contoh Penilaian dengan Angka

Kompetensi Dasar Nama peserta didik: Agus Suparman


Memahami permasalahan Tanggal: 28 Februari 2011
ekonomi dalam kaitannya
dengan kebutuhan
manusia, kelangkaan dan
sistem ekonomi
Indikator PENILAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

< > < < < > < < < <
• Menjelaskan pengertian
kebutuhan manusia.

• Mediskripsikan faktor- > >


> > > > > > > >
faktor yang dapat
mempengaruhi kebutuhan
manusia.

Dicapai melalui: Komentar guru:


Agus Suparman sudah sangat baik dalam memahami
• pertolongan guru tentang pengertian kebutuhan manusia dan aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari.

1
• seluruh kelas

• kelompok kecil

• sendiri

Komentar orangtua:

Penilaian produk

• Penilaian terhadap keterampilan siswa dalam menggunakan alat serta


prosedur kerja dalam menghasilkan suatu produk (karya); dan aspek kualitas
teknis dan estetik produk (karya) tersebut.
Tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya
• Pengembangan produk meliputi 3 tahap :
1. Tahap persiapan/perencanaan: merencanakan,
menggali, mengembangkan gagasan, mendesain produk
2. Tahap pembuatan:menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta
menentukan teknik yang tepat
3. Tahap penilaian: kemampuan siswa membuat produk

Penilaian Proyek
1. Penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu.
2. Tugas berupa suatu investigasi sejak
pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian hingga penyajiaa
data

1
3. Penilaian proyek ini dilakukan sejak perencanaan, proses selama
pengerjaan tugas, sampai hasil akhir proyek. Penilaiannya dapat
dilakukan dengan menggunakan daftar cek atau skala rentang.

1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau


dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi
yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan peserta
didik untuk menilai dan memantau perkembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
Kumpulan keterangan atau karya peserta didik hendaknya melibatkan
partisipasi peserta didik dalam memilih bahan-bahan, criteria seleksi dan
kriteria penilaian.
Portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab setiap
respon siswa dalam proses pembelajaran diberikanreinforcement, dengan
demikian siswa akan segera mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
proses pembelajaran yang dilakukannya.
Jadi, portofolio berupa suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa
kumpulan dokumen secara lepas. Dengan melihat koleksi itu, seseorang
dapat menelusuri riwayat perkembangan prestasi atau apa pun yang telah
dicapainya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2018.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan :Edisi 2.


Jakarta : Bumi Aksara.
Haryati, 2020. Model dan Teknik Penguasaan pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press.)
Mansyur dkk. 2020. Asesmen Pembelajaran di Sekolah. Jogyakarta : Multi
Presindo.
Arifin, Zainal (2020) Evaluasi Instruksional : Prinsip-Teknik-Prosedur,
Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi (2017) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta :
PT.Bumi Aksara.
Budimansyah, D., (2015) Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio,
Bandung : PT.Genesindo.
Depdiknas (2011), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Puskur-
Balitbang.
Depdiknas (2011), Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Penyusunan dan
Penggunaan Alat Evaluasi Serta Pengembangan Sistem Penghargaan
Terhadap Siswa, Materi Pelatihan, Jakarta : Direktorat PLP-Ditjen
Dikdasmen
Gronlund, Norman, E. (2011), Constructing Achievement Tests, New Jersey
: Englewood Cliffs. Hopkins, D.Charles and Richard L.Antes,
(1990), Classroom Measurement andEvaluation, Indiana State
University.
Nitko, Anthony J., (2013), Educational Assessment of Students, Second
Edition, New Jersey : Englewood Cliffs.
Popham, W.J., (2014) Classroom Assessment (What Teachers Need To
Know), Needham Heights Mass.
Sudjatmiko dan Lili Nurlaili (2015), Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan – Ditjen Dikdasmen
Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai