Oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
ILMU TARBIYAH DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H/2022 M
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................I
KATA PENGANTAR...................................................................................II
DAFTAR ISI..................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses yang dinamis, berkembang secara
terus-menerus sesuai dengan pengamalan peserta didik. Semakin banyak
pengalaman yang dilakukan peserta didik, maka akan semakin kaya, luas dan
sempurna pengetahuan mereka. Namun sebagian guru di kelas mengajar
dengan cara berceramah dalam menyampaikan materi pelajaran untuk
mengejar target kurikulum yang ada. Jarang ada guru yang menggunakan cara
pengajarannya dengan eksplorasi dan eksperimentasi untuk meningkatkan
kemampuan anak dengan alasan klise bahwa waktu yang diperlukan sangat
terbatas dan materi pelajaran yang perlu diberikan sangat banyak sehingga
memunculkan rasa jenuh pada anak didik.
Dengan adanya reformasi pendidikan menuntut adanya cara berpikir dan
bertindak yang berbeda dari apa yang telah ada, dengan mengadakan
diagnosis secara menyeluruh atau perubahan paradigma dengan pendekatan
yang sistematik. Pengalaman yang diperoleh peserta didik dari hasil
pemberitahuan orang lain seperti hasil dari penuturan guru, hanya akan
mampir sesaat untuk diingat dan setelah itu dilupakan. Oleh sebab itu, dalam
kontek KTSP, membelajarkan tidak cukup hanya dengan memberitahukan
akan tetapi mendorong peserta didik untuk melakukan suatu proses melalui
berbagai aktivitas yang dapat mendukung terhadap pencapaian kompetensi.
Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang dihasilkan peserta didik
dari suatu proses pembelajaran, perlu di monitor, diberi komentar, dikritik
dan diberi catatan perbaikan oleh setiap guru secara terus-menerus. Melalui
proses monitoring yang terus menerus itulah pengalaman belajar peserta didik
akan terus disempurnakan hingga pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu
yang lebih baik dan lebih sempurna. Inilah hakekat pembelajaran melalui
4
pengalaman. Untuk memunculkan kreatifitas peserta didik serta dapat melihat
hasil karya yang mereka lakukan di kelas ataupun di luar kelas, maka
digunakanlah satu bentuk model pembelajaran yakni Model Pembelajaran
Berbasis Portofolio. Dengan model ini diharapkan dapat menjawab hal-hal
yang diinginkan peserta didik dalam bentuk pengumpulan kreatifitas serta
memudahkan penilaian yang oleh guru atau tim juri secara transparan atas
berkas yang telah tersusun dalam bundel- bundel setiap anak didik.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pembelajaran berbasis portofolio
2. Tujuan pembelajaran portofolio
3. Aplikasi pembelajaran portofolio pada kegiatan pembelajaran PAI
4. Langkah-langkah pembelajaran portofolio
5. Desain pembelajaran portofolio pada mata pelajaran PAI (RPP)
6. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbasis portofolio
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
1. Memperoleh pengalaman yang lebih besar tentang masalah yang dikaji.
2. Belajar bagaimana cara yang lebih kooperatif dengan orang lain untuk
memecahkan masalah.
3. Meningkatkan keterampilan dalam meneliti.
4. Memperoleh pemahaman yang lebih baik.
5. Belajar bagaimana berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah.
6. Meningkatkan rasa percaya dirinya, karena merasa telah dapat
memecahkan masalah.
Dengan demikian, peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan
jati diri yang di kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang
dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Pada hakikatnya dengan pembelajaran berbasis portofolio, disamping
memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa juga
memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam
arti melibatkan siswa atau mempertemukan siswa dengan objek
pembelajaran. Pengalaman langsung dalam arti memperhatikan informasi
awal yang telah ada pada diri siswa, dan memberikan kebebasan kepada
siswa untuk menyusun (merekonstruksi) sendiri-sendiri informasi yang sudah
diperolehnya.
7
1. Metode inkuiri
Penggunaan metode ini didasarkan pada beberapa pemikiran para ahli
dan hasil-hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pendekatan ini
memiliki keunggulan terutama untuk mengembangkan kemampuan
berfikir maupun pengetahuan, sikap, dan nilai pada peserta didik di
banding dengan pendekatan klasikal atau tradisional.
Prosedur penggunaan model ini dapat dilakukan guru dengan
sederhana yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan
kepada siswa. Selanjutnya siswa ditugasi untuk menjawab pertanyaan atau
pernyataan dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Dalam
menjawab pertanyaan atau pernyataan tersebut siswa perlu mengadakan
suatu pencarian sebagai bukti bahwa jawaban yang mereka berikan adalah
benar. Bukti-bukti itlah yang akan dijadikan sebagai portofolio yang berisi
kumpulan dokumen berupa data yag diperoleh siswa dari berbagai sumber
belajar.
2. Metode E-Learning
E-Learning (electronic learning) yakni kegiatan pembelajaran melalui
perangkat elektronik komputer yang tersambungkan ke internet, di mana
peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya. Peserta didik daapat mencari dan menemukan informasi
yang diperlukan dari sedemikian banyak sumber informasi dengan cara
efektif dan efisien.
Penerapan metode ini antara lain dapat dilakukan dengan caa
memberikan tugas kepada siswa untuk mencari informasi yag berkaiytan
dengan kompetensi dasar/topik yang sedang dipelajari/dibahas dan
selanjutnya siswa mempresentasikan hasil pencarian tersebut di kelas.
Kumpulan hasilp pencarian informasi yang ditemukan siswa
itulahportofolio.
3. Metode VCT
8
VCT (Value Clarivication Technique) merupakan teknik atau cara
mengungkapkan nilai. Nilai-nilai dimaksud adalah nilai-nilai yang terdapat
dalam satu pokok bahasan, cerita, nyanyian/lagu, dan sebagainya.
Model ini dapat dilakukan dengan cara:
a. Siswa diberi tugas untuk mencari sesuatu yang dapat dianalisa ,
selanjutnya menganalisis nilai-nilai tersebut.haisl analisa tersebut di
kumpulkan sehingga menjadi portofolio.
b. Guru menyiapkan daftar baik-buruk, daftar tingkat turutan, dafar skala
prioritas, daftar gejala kontinum (yang terus-menerus), daftar
penilaian diri sendiri, dab daftar membaca perkiraan orang lain
terhdap kita. Siswa lalu diminta untuk menjawab dalam kertas-kertas
yang akhirnya dikumpulkan oleh guru sebagai portofolio siswa.
9
dan elektronik. Lalu informasi yang telah di dapat kemudian akan di
diskusikan di kelas.
10
c. Guru memberi petunjuk untuk mencari informasi
d. Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yang terdapat bagian
penayangan dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok.
11
E. Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Portofolio
Penggunaan portofolio didalam pembelajaran dan penilaian memiliki
kelebihan dan kelemahan, berikut akan di jelaskan kekuatan dan kelemahan
metode portofolio dalam pembelajaran.
1. Kelebihan
a. Dapat menutupi proses kekurangan proses pembelajaran. Seperti
keterampilan memecahkan masalah, mengemukakan pendapat,
berdebat, menggunakan berbagai sumber informasi, mengumpulkan
data, membuat laporan dan sebagainya.
b. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antra
siswa dan antara siswa dan guru.
c. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau
menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas
akademik.
d. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu
atau masalah kemasyarakatan atau lingkungan nya.
e. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman
belajarnya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari
yang sudah mereka lakukan.
f. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih
tahan lama karena sudah melakukan serangkaian proses belajar dari
mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan aktifitas dan belajar
bekerjasama dengan rekan-rekan dalam kebersamaan.
2. Kelemahan
a. Membutuhkan waktu yang relatif lama
b. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru
c. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa,
guru, sekolah.
12
F. Desain pembelajaran berbasis portofolio pada mata pelajaran PAI di
SMP (RPP)
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT
Materi Pembelajaran
Tanda-tanda kekuasaan Allah SWT
Metode Pembelajaran
Penugasan
CTL
13
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi
Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompo kecil (small group)
Kegiatan Inti
1). Eksplorasi
Guru memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan
pengamatan terhadap alam/lingkungan sekitar yang menunjukkan tanda-
tanda kekuasaan dan kebesaran kekuasaan Allah SWT.
2). Elaborasi
Siswa mencari dan menemukan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT
melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar secara langsung atau
melalui tayangan VCD.
Siswa mencari,menemukan dan mengklasifikasikan keajaiban alam yang
ditemukan dan dikaitkan dengan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
3) Konfirmasi
Siswa mendeskripsikan kesan-kesannya.
Siswa melaporkan hasil kegiatannya secara tertulis.
Kegiatan Penutup
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik;
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Sumber Belajar
Buku Ayo Belajar Agama Islam untuk SMP,
LKS MGMP PAI.
VCD keajaiban penciptaan Allah SWT.
Lingkungan/alam sek
14
Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen / Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menjelaskan Penugasan Tugas Jelaskan pengertian
pengertian iman rumah iman kepada Allah.
kepada Allah. Sebutkan tanda-
Menyebutkan tanda adanya Allah
tanda-tanda adanya melalui fenomena
Allah melalui alam semesta.
fenomena alam Sebutkan tanda-
semesta. tanda adanya Allah
Menyebutkan melalui ciptaan-
tanda-tanda adanya ciptaan-Nya.
Allah melalui Sebutkan tanda-
ciptaan-ciptaan- tanda adanya Allah
Nya. melalui dalil naqli.
Menyebutkan Lakukan
tanda-tanda adanya pengamatan
Allah melalui dalil terhadap alam /
naqli. lingkungan sekitar
atau dengan
menyaksikan VCD
tentang keajaiban
alam. Tulislah hal-hal
yang menarik
berkaitan dengan
kekuasaan dan
kebesaran Allah
SWT, kemudian
buatlah kesan yang
kamu rasakan!
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Portofolio adalah suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk
mengkaji lebih dalam tentang suatu materi pembelajaran sekaligus tenrjun
kelapangan guna mengamati fenomena yang ada di masyarakat dan kemudian
menarik suatu kesimpulan yang kemudian di dokumentasikan melalui tulisan.
Tulisan itulah portofolio. Model pembelajaran portofolio sendiri memiliki
tujuan agar peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri
yang di kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Abdul majid dan dian andayani. Pendidikan agama islam berbasis kompetensi.
Bandung: remaja rosdakarya 2006.
Ali imron. Supervisi pembelajaran tingkat satuan pendidikan. Jakarta: bumi
aksara 2012.
Barton,J., & collins, A. (ed) Portfolio assessment : A handbook for educators.
Menlo park, CA: Addison – wesley publishing (1977).
Fajar Arnie, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya 2005.
Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito 1990.
Surapranata dan mhammad hatta. Penilaian portofolio, implementasi kurikulum
004. Bandung: remaja rosdakarya 2004.
Tohirin. Psikologi pembelajaran pendidikan agama islam. Jakarta: rajagrafindo
persada 2011.
Wina sanjaya. kurikulum dan pembelajaran. jakarta: Kencana 2010.
Yastika, Metode Pembelajaran. Bandung: PT Remaha Rosdakarya. 2008.
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/model-pembelajaran-berbasis-
portofolio.html#ixzz2gFoSgNit.
17