Dosen Pengampu:
Sartika Rati Asmara Nasution, M.Pd
Puji dan syukur selalu tercurah limpah kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan
tugas dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi akhir zaman yaitu Nabi
Muhammad saw. Kepada keluarganya, para sahabatnya dan sampai kepada kita selaku umatya
yang senantiasa mengikuti ajarannya serta taat dan patuh kepadanya.
Hasil Tugas Makalah ini dimaksud untuk memenuhi tugas mata “”. Dalam penulisan kali ini,
kami tidak luput dari berbagai kesulitan. Namun, berkat pertolongan dan rahmat Allah swt. Serta
bimbingan dari semua pihak yang pada akhirnya kami dapat menyelesaikan Tugas ini dengan
tepat waktu.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kelas yang ideal, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil atau bekerja
mandiri, dalam rangka mempelajari teori dan contoh, mengerjakan tugas-tugas, menggunakan
alat-alat bantu, alat komputasi seperti kalkulator atau komputer, mencari atau memilih pustaka
dan mempelajarinya. Dalam bekerja itu, diharapkan kadang-kadang siswa bertukar pikiran
dengan sesama siswa atau bertukar pikiran dengan guru, dan mencatat hal-hal penting yang
diperbuat atau diperolehnya, yang berkaitan dengan mata pelajaran atau tema yang sedang
dipelajarinya. Diharapkan, guru kadang-kadang mengajak siswa secara keseluruhan untuk
melakukan diskusi kelas, atau memberikan pengarahan umum kepada seluruh kelas, tetapi
terutama bertugas sebagai fasilitator, untuk memberikan bantuan secara klasikal atau individual
kepada siswa yang membutuhkan.
Evaluasi hasil pembelajaran lazimnya dilakukan oleh pihak dalam (guru). Akan tetapi,
mungkin pula evaluasi dilakukan oleh pihak luar (misalnya pemerintah), Pihak luar perlu
menilai untuk keperluan penentuan mutu dan untuk kriteria penyaringan. Di samping itu, guru
memerlukan dukungan dari pihak luar untuk menentukan ukuran atau standar kompetensi, dalam
rangka menyesuaikan pembelajarannya dengan kebutuhan masyarakat luas. Pihak dalam perlu
mengadakan penilaian untuk membuat keputusan tentang pembelajaran; misalnya: dalam hal apa
pembelajaran perlu diperbaiki, siswa mana yang memerlukan tambahan bantuan, seberapa jauh
hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dalam kurikulum, dirumuskan
dalam rencana pembelajaran, dan sebagainya. Dengan kata lain, penilaian oleh pihak guru harus
menghasilkan tindakan untuk meningkatkan pembelajaran atau hasil belajar.
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pengertian portofolio ?
b. Apa manfaat dari portofolio ?
c. Apa saja komponen utama portofolio ?
d. Bagaimana tipe-tipe dari portofolio ?
e. Bagaimana cara mempersiapkan dan menilai portofolio ?
C. Tujuan
a. Memahami pengertian dari portofolio
b. Mengetahui manfaat dari portofolio
c. Mengetahui komponen utama portofolio
d. Menjelaskan tipe-tipe portofolio
e. Menjelaskan cara mempersiapkan dan menilai portofolio
iii
iv
Contents
BAB I...........................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................iii
BAB II...........................................................................................................................................................v
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................v
BAB III........................................................................................................................................................xxi
PENUTUP...................................................................................................................................................xxi
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................xxii
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas
kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha
mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Dalam
dunia pendidikan dapat digunakan untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu
kewaktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran.
Portofolio sebenarnya diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial
pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik itu adalah bundle, yakni
kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundle.
Sebagai suatu proses social pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang
terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan
(skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Adapun sebagai adjective, pada umumnya disandingkan
dengan konsep pembelajaran yang dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio
(portofolio based learning) dan dapat disandingkan dengan konsep penilaian yang dikenal
dengan istilah penilaian berbasis potrofolio (portofolio based assessment).
Dalam konteks penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau
dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama
proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk menilai dan memantau
perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
Kumpulan keterangan atau karya peserta didik hendaknya melibatkan partisipasi peserta didik
dalam memilih bahan-bahan, criteria seleksi dan kriteria penilaian.
Menurut Soewandi, (2005) arti asli portofolio adalah a hinged cover or flexible case for
carrying loose papers, pictures, or phamplets (semacam map, kotak, atau tas yang fleksibel untuk
dipakai membawa surat-surat [dokumen-dokumen] lepas, gambar-gambar, atau pamflepamfet
lepas). Jadi, portofolio berupa suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa kumpulan
dokumen secara lepas. Dengan melihat koleksi itu, seseorang dapat menelusuri riwayat
perkembangan prestasi atau apa pun yang telah dicapainya.
vi
Portofolio merupakan kumpulan (koleksi) pekerjaan siswa terbaik atau karya siswa yang
paling berarti sebagai hasil kegiatan belajarnya pada suatu bidang (mata pelajaran) tertentu.
Koleksi pekerjaan siswa tersebut didokumentasikan secara baik dan teratur sehingga dapat
mewakili suatu sejarah belajar dan demonstrasi pencapaian sesuatu secara terorganisasi.
A. Manfaat Portofolio
Adapun fungsi penilaian portofolio adalah sebagai berikut :
1. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab
dalam belajar, perluasan dimensi belajar, dan pembaharuan proses pembelajaran.
2. Portofolio sebagai alat pengajaran merupakan komponen kurikulum, karena
potofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil
kerja mereka.
3. Portofolio sebagai alat penilaian otentik (authentic assessment). Artinya penilaian
portofolio memberikan gambaran nyata tentang kemampuan siswa yang
sesungguhnya.
4. Portofolio sebagai sumber informasi bagi siswa untuk melakukan self-assessment
5. portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab setiap respon siswa
dalam proses pembelajaran diberikan reinforcement, dengan demikian siswa akan
segera mengetahui kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang
dilakukannya.
B. Komponen Utama Portofolio
Asesmen portofolio mengandung tiga elemen penting yaitu: (1) sampel karya siswa,
(2) evaluasi diri, dan (3) kriteria penilaian yang jelas dan terbuka.
1. Sampel Karya Siswa
vii
maupun eksperimen. Isi dari sampel tersebut disusun secara sistematis tergantung
pada tujuan pembelajaran, preferensi guru, maupun preferensi siswa. Asesmen
portoflolio menilai proses maupun hasil. Oleh karena itu proses dan hasil sama
pentingnya. Meskipun asesmen ini bersifat berkelanjutan, yang berarti proses
mendapatkan porsi penilaian yang besar (bandingkan dengan asesmen konvensisonal yang
hanyha menilai hasil belajar) tetapi kualitas hasil sangat penting. Dan memang,
penilaian proses yang dilakukan tersebut sesungguhnya memberi kesempatan.
Portofolio bersifat individual, dalam arti, dapat memenuhi tujuan kelas maupun tujuan
siswa. Oleh karena itu tidak mungkin ada dua portofolio yang sama persis. Meski
demikian perlu ditentukan cara menyusun sampel tersebut sehingga memudahkan proses
asesmen dan pelaporannya (sharing) kepada orangtua maupun pihak-pihak yang
berkepentingan. Wyaatt III dan Loope) mengatakan ada tiga jenis portofolio
berdasarkan teknik penyusunannya yaitu portofolio karya terbaik, portofolio
perkembangan, dan portofolio berdasarkan topik. Portofolio karya terbaik adalah
portofolio mengenai karya-karya terbaik yang dihasilkan oleh siswa. Mengingat
portofolio bersifat kolaboratif sekaligus individual, pemilihan karya terbaik dilakukan
siswa bersama dengan temannya (peer evaluation) maupun guru (dalam student-teacher
conferences). Dalam konferensi dengan siswa, guru biasanya menanyakan kenapa dia
memilih karya tersebut sebagi karya terbaiknya. Refleksi ini dapat pula dilakukan secara
tertulis. Isi folder adalah berbagai produk yang dihasilkan oleh siswa, baik yang berupa
bahan/draf maupun karya (terbaik), dan disebut entri (entry). Sumber informasi dapat
diperoleh dari tes maupun non-tes (dengan tes objektif diupayakan minimal). Bahan
non-tes antara lain karya (artefak), rekaman, draf, kinerja, dan lain-lain yang
dapat menunjukkan perkembangan siswa sebagai pebelajar. Catatan dan bahan
evaluasi-diri juga merupakan bagian dalam folder.
Evaluasi diri merupakan analisis terhadap sikap dan proses belajar siswa, dimana
informasi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan perkembangan dan proses
belajar yang berkelanjutan. Dalam asesmen portofolio, evaluasi diri merupakan
komponen yang sangat penting. O‟Malley dan Valdez Pierce) bahkan mengatakan
viii
bahwa „self-assessment is the key to portfolio‟. Hal ini disebabkan karena melalui
evaluasi diri siswa dapat membangun pengetahuannya serta merencanakan dan
memantau perkembangannya apakah rute yang ditempuhnya telah sesuai. Melalui
evaluasi diri siswa dapat melihat kelebihan maupun kekurangannya, untuk
selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan (improvement goal). Dengan
demikian siswa lebih bertanggung jawab terhadap proses belajarnya dan pencapaian
tujuan belajarnya.
Refleksi dan evaluasi diri merupakan cara untuk menumbuhkan rasa kepemilikan
(ownership) siswa terhadap proses dan hasil belajarnya. Siswa akan mengerti bahwa
apa yang dilakukannya dan dihasilkannya melalui proses belajar tersebut memang
merupakan hal yang berguna bagi diri dan kehidupannya.
Evaluasi diri adalah suatu unsur metakognisi yang sangat berperan dalam proses
belajar. Oleh karena itu, agar evaluasi dapat berjalan dengan efektif, Rolheiser dan Ross
menyarankan agar siswa dilatih untuk melakukannya. Kedua peneliti mengajukan empat
langkah dalam berlatih melakukan evaluasi diri, yaitu: (1) libatkan semua siswa dalam
menentukan kriteria penilaian, (2) pastikan semua siswa tahu bagaimana caranya
menggunakan kriteria tersebut untuk menilai kinerjanya sendiri, (3) berikan umpan
balik pada mereka berdasarkan hasil evaluasi dirinya, dan (4) arahkan mereka
untuk mengembangkan sendiri tujuan dan rencana kerjanya.
Bila pada jenis-jenis asesmen konvensional kriteria penilaian menjadi „rahasia‟ guru
atau pun tester, dalam asesmen portofolio justru harus disosialisasikan kepada siswa secara
jelas. Kriteria tersebut dalam hal ini mencakup prosedur dan standar penilaian. Para
ahli menganjurkan bahwa sistem dan standar asesmen tersebut ditetapkan bersama-sama
dengan siswa, atau paling tidak diumumkan secara jelas. Adanya kriteria penilaian terkait
dengan tujuan pembelajaran. Dalam asesmen portofolio, yang mungkin ada adalah
tujuan kelas dan individual. Karena itu, Salvia dan Ysseldyke mengatakan bahwa harus
jelas tujuan dan ranah belajar yang hendak dicapai. McLaughin dan Voght (dalam
mengatakan dengan asesmen portofolio dimungkinkan menetapkan lebih dari satu ranah
secara bersama-sama dan multidimensi. yaitu asesmen pada proses maupun konstruk.
ix
Proses melibatkan siswa dan guru yang bekerja secara kolaboratif dalam membangun
portofolio. Konstruk adalah folder, binder , atau pun kotak dimana bahan-bahan
asesmen dikumpulkan.
Komponen portofolio untuk sertifikasi guru terbagi ke dalam tiga aspek (unsur), yaitu
kualifikasi dan tugas pokok, pengembangan profesi, dan pendukung profesi. Secara rinci
adalah
1) Unsur kualifikasi dan tugas pokok (tiap sub unsur tidak nol)
2) Unsur pengembangan profesi
3) Unsur pendukung profesi
C. Tipe-tipe Portofolio
1. Showcase – siswa meletakkan semua contoh terbaik atau produk terbaik yang
dihasilkannya dari setiap objektif.
2. Kumulatif – Siswa meletakkan semua pekerjaan yang relevan untuk setiap objektif
dalam portofolionya.
3. Proses – Siswa meletakkan pre/post sample dari pekerjaan untuk setiap objektif
dalam portofolionya.
Dalam setiap tipe portofolio harus terdapat komponen dasar sebagai mana tercantum
diatas. Beberapa ahli membagi portofolio menjadi dua yaitu Portofolio Proses dan Portofolio
Produk. (Irfan, Hilmi : 2008) Portofolio proses berisi dokumentasi dari tahapan-tahapan
x
pembelajaran dan catatan kemajuan siswa. Sedangkan Portofolio Produk hanya berisi kumpulan
hasil kerja terbaik siswa. Untuk mengetahui proses dan membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran, biasanya guru menggunakan portofolio proses, sedangkan untuk mengetahui
penguasaan akhir digunakan portofolio produk.
1. Portofolio Proses
Portofolio proses, yaitu portofolio yang menunjukkan tahapan belajar dan menyajikan
catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio ini lebih menekankan pada
bagaimana peserta didik belajar, berkreasi, termasuk mulai draft awal, bagaimana proses awal itu
terjadi, dan tentunya sepanjang peserta didik dinilai.
Dalam portofolio proses, berbagai macam tugas yang setara atau yang berbeda disajikan
kepada peserta didik. Peserta didik boleh memilih tugas – tugas yang dianggapnya cocok untuk
mereka, atau guru memutuskan apa yang harus dikerjakan peserta didik, atau boleh juga peserta
didik diajak untuk beerja sama dengan peserta didik lain dalam mengerjakan tugas tertentu.Salah
satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja yaitu bentuk yang digunakan untuk
memantau kemajuan dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri.
Dalam dunia pendidikan, hasil pekerjaan peserta didik yang paling baik menjadi petunjuk apakah
peserta didik telah menguasai kompetensi dasar yang teelah ditentukan dan dapat dijadikan
seebagai bahan masukan bagi guru, baik untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar
maupun indikatir sebagai alat penilaian formatif.
2. Portofolio Produk
Portofolio produk yaitu enis penilaian portofolio yang hanya menekankan pada
penguasaan dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
sekumpulan indikator pencapaian hasil belajar, serta hanya menunjukkan dokumen yang paling
baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan dokumen tersebut diperoleh. Contoh portofolio
produk adalah portofolio tampilan dan portofolio dokumentasi.
1) Portofolio Tampilan
xi
Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau dokumen terseleksi
yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Misalnya mempertanggungjawabkan suatu
proyek, menyelenggarakan pameran, atau mempertahankan suatu konsep. Bentuk ini biasanya
digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban.
2) Portofolio Dokumentasi
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan oleh
peserta didik. Model portofolio ini bermanfaat bagi peserta didik dan orang tua untuk
mengetahui kemajuan hasil belajar, kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar secara
perseorangan.
Agar terarah, pengunaan portofolio harus dilakukan dengan perencanaan yang sistematis, melalui
(6) enam langkah di bawah ini:
xii
menentukan evidence yang dikumpulkan: apakah hanya karya terbaik, atau
pertumbuhan atau perkembangannya, atau keduanya
menentukan apakah portofolio akan dipakai untuk penilaian formatif, atau sumatif,
atau keduanya.
menetapkan siapa yang menentukan isi portofolio: apakah guru saja, guru dan siswa,
atau pihak lain (misalnya orang tua).
2. Menentukan aspek isi yang dinilai
menentukan hanya karya terbaik siswa, atau karya yang berisi perkembangan
belajarnya
menentukan pengetahuan, keterampilan, atau sikap apa yang menjadi aspek utama
untuk dinilai
menentukan banyaknya evidence yang akan digunakan sebagai bahan penilaian
3. Menentukan bentuk, susunan, atau organisasi portofolio.
menentukan penggunaannya: apakah untuk siswa saja, atau orang tua saja, atau
kepala sekolah, guru lain, dan siswa lain
menentukan pembobotan nilai portofolio terhadap komponen penilaian lain dalam
rangka penentuan nilai akhir/rapor
xiii
Apakah guru akan mendiskusikan isi portofolio itu dengan siswa yang bersangkutan?
Apakah portofolio itu akan ditunjukkan pula kepada orang tua siswa, kepala sekolah,
guru lain, atau siswa lain?
5. Menentukan cara menilai portofolio
Perlu diperhatikan bahwa isi portofolio dapat sangat bervariasi. Oleh karena itu, guru
harus mengarahkan siswa agar portofolio yang dibuat oleh siswa sesuai dengan tujuaan
pembelajaran. Guru sebaiknya menentukan apa yang harus ada di dalam portofolio dan apa
yang boleh ada di dalam portofolio; meskipun produk yang istimewa di luar yang ditentukan
itu tentu diizinkan untuk dimasukkan ke dalam portofolio. Penggunaan portofolio juga
memberikan kesempatan kepada guru untuk memperluas wawasan, dan memahami
siswanya. Dalam rangka itu, sebaiknya portofolio dibahas dengan sesama guru, kepala
sekolah, dan dengan orang tua siswa.
Dalam langkah ini ditentukan apakah nilai portofolio akan dinyatakan sebagai satu
skor saja dalam keseluruhan penilaian, atau tidak.
xiv
Untuk menugasi siswa membuat portofolio, guru membuat persiapan sebagai berikut.
• menentukan indikasi: guru menentukan butir-butir apa yang harus terdapat dalam
portofolio
Khusus penentuan rubrik penilaian dapat dipilih kriteria verbal, misalnya, kurang baik
– baik – baik sekali; atau jelek sekali – jelek – sedang – baik – baik sekali; atau dengan
angka. Level nilai yang ditetapkan bergantung pada terpenuhi atau tidaknya, atau lengkap-
tidaknya persyaratan yang dipenuhi: makin lengkap, makin tinggi level nilainya. Berikut
diberikan contoh penilaian dengan angka yang diambil juga dari Sumarna Surapranata dan
Muhammad Hatta (2004: 144).
xv
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
< > < < < > < < < <
• Menjelaskan pengertian
kebutuhan manusia.
• Mediskripsikan faktor- > > > > > > > > > >
faktor yang dapat
mempengaruhi kebutuhan
manusia.
• seluruh kelas
• kelompok kecil
• sendiri
Komentar orangtua:
Menilai Portofolio
Penilaian portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan siswa dalam
memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan kepada proses berpikir
xvi
siswa yang terdapat atau tersirat dalam isi portofolio. Untuk menilai portofolio harus lebih dulu
tersedia rubrik (pedoman terperinci) penilaian. Salah satu cara pembuatan rubrik, adalah cara
dengan menggunakan kriteria berikut.
a. Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap
satuan itu?
b. Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?
c. Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan
memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
d. Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau
penyelidikannya?
a. Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio
meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep aatau kaidah tertentu?
c. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang
bersangkutan?
3. Keragaman pendekatan
a. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan
dalam memecahkan masalah?
b. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan
atau penyelidikan?
xvii
Contoh Pedoman Penskoran untuk Portofolio
Ada bermacam-macam bentuk pedoman penskoran untuk menilai portofolio. Berikut ini
disajikan beberapa contoh.
Contoh 1
a. Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap
satuan itu?
b. Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?
c. Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan
memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
d. Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau
penyelidikannya?
(Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 1,
2, 3, 4)
a. Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio
meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep atau kaidah tertentu?
c. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang
bersangkutan?
(Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 1,
2, 3, 4)
xviii
3. Keragaman pendekatan
a. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan
dalam memecahkan masalah?
b. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan
atau penyelidikan?
(Besarnya skor sama dengan dua kali banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang
mungkin: 0, 2, 4)
Contoh 2
Tugas
A: Tugas wajib
Tugas wajib ada 4, yaitu: perbandingan laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan docotyl,
rekayasa lingkungan perairan, penalaran, dan perbandingan matematis.
B: Tugas pilihan
Tugas pilihan meliputi dua hal, yaitu: biomassa folium (daun) dan luas permukaan folium
species (jenis) tanaman yang berbeda pada umur yang sama.
Setelah melaksanakan tugas tersebut, hasil seorang siswa merupakan sebuah portofolio dengan
isi sebagai berikut.
1. Halaman sampul
4. Halaman isi
xix
5. Lembar penilaian (diisi oleh guru)
Penjelasan
1. Halaman sampul
Halaman sampul, berisi: Nama, nomor induk, kelas, dan nama sekolah.
Kata Pengantar
Tugas Wajib:
c. Penalaran
e. Perbandingan
Tugas Pilihan:
1. biomassa folium (daun) species (jenis) tanaman yang berbeda pada umur yang sama
2. luas permukaan folium (daun) species (jenis) tanaman yang berbeda pada umur yang sama
Kata Pengantar berisi: sikap siswa (penulis) terhadap pelajaran biologi, sikap siswa (penulis)
terhadap tugas-tugas untuk pelajaran biologi, manfaat yang dirasakan oleh siswa (penulis) dari
pelaksanaan tugas-tugas itu, alasan pemilihan karya tulis pilihan sebagai pelaksanaan Tugas
Pilihan.
4. Isi
xx
1) Nomor tugas (yaitu 1)
2) Judul uraian, yaitu “Perbandingan laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan docotyl”
3) Nama siswa :
4) Tangga :
Halaman selanjutnya berisi judul, tugas dari guru, dan hasil kerja siswa.
Tugas: “Buatlah matriks yang menunjukkan laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan
docotyl”
Hasil kerja siswa adalah tulisan yang terdiri atas 2 bagian, yaitu data dan uraian sebagai berikut.
a) Data numerik dalam matriks, yaitu laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan docotyl dalam
hal pajang batang dan jumlah daun selama 15 hari terhitung dari hari tanam.
b) Uraian tentang hasil perhitungannya, sedikit komentar atas hasil itu, dan dugaannya
(ramalannya) tentang panjang batang dan jumlah daun pada kedua jenis tanaman itu setelah
berumur 30 hari.
xxi
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau dokumen peserta didik
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran,
digunakan oleh guru dan peserta didik untuk menilai dan memantau perkembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Kumpulan keterangan atau
karya peserta didik hendaknya melibatkan partisipasi peserta didik dalam memilih bahan-bahan,
criteria seleksi dan kriteria penilaian.
Portofolio dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, oleh sebab setiap respon siswa dalam
proses pembelajaran diberikanreinforcement, dengan demikian siswa akan segera mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya.
Jadi, portofolio berupa suatu koleksi hasil kerja seseorang yang berupa kumpulan dokumen
secara lepas. Dengan melihat koleksi itu, seseorang dapat menelusuri riwayat perkembangan
prestasi atau apa pun yang telah dicapainya.
xxii
DAFTAR PUSTAKA
https://rahmatulhayati.wordpress.com/2012/01/16/penilaian-portofolio/
https://belajarpedagogi.wordpress.com/2015/12/31/penilaian-portofolio/
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/
196105011986011ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/
Penilaian_Portofolio__Makalah_.pdf
https://ramlannarie.wordpress.com/2010/05/13/penilaian-portofolio/
https://sudirgayasa.files.wordpress.com/2013/11/ases-portofolio.pdf
xxiii