Disusun oleh :
Yuliana Puji Lestari
NIM. 5404420026
Secara umum, portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang
dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi atau perusahaan yang bertujuan untuk
mendokumentasikan dan menilai perkembangan suatu proses, (Arifin, 2009: 197). Menurut
Suprapranata dan Hatta (2004: 28) portofolio secara sederhana dapat diartikan sebagai bukti-
bukti pengalaman belajar peserta didik yang dikumpulkan sepanjang waktu, misalnya selama
satu semester atau satu tahun.
Sedangkan dalam konteks penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya
atau dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil
selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk menilai dan
membantuk perekmbangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu, (Suprapranata dan Hatta, 2004: 28). Sedangkan menurut Uno dan Koni
(2013: 26) penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu
Menurut Arifin (2009: 197) bahwa penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau
model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
membangun dan merefleksi suatu pekerjaan/tugas atau karya melalui pengumpulan
(collection) bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh
peserta didik, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru
dalam periode tertentu. Jadi, penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam
penilaian kinerja peserta didik atau digunakan untuk menilai kinerja
Menurrut Dasim Budimansyah dalam Sukanti (2010) penilaian portofolio adalah suatu
usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan,
sikap dan keterampilan peserta didik yang bersumber dari catatan dan dokumentasi
pengalaman belajarnya. Portofolio juga merupakan kumpulan dokumen dan karya-karya
peserta didik dalam karya tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat,
perkembangan belajar dan prestasi siswa, BSPN (2007)
B. Tujuan dan fungsi portofolio
Tujuan Penilaian Portofolio
Menurut Arifin (2009: 199-200) tujuan penilaian portofolio adalah untuk memberikan
informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan
dukungan data dan dokumen yang akurat. Rapor merupakan bentuk laporan prestasi peserta
didik dalam belajar dalam kurun waktu tertentu. Portofolio merupakan lampiran dari rapor,
dengan demikian rapor tetap harus dibuat.
Sedangkan menurut Suprapranata dan Hatta (2004: 76) tujuan portofolio ditetapkan oleh
apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan meggunakan penilaian portofolio tersebut.
Fakta yang paling penting dalam portofolio adalah digunakannya penilaiain tertulis (paper
and pen assessment), project, product, dan catatan kemampuan (record of performance).
Portofolio dalam penilaiain dikelas dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujan, yaitu:
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik,
tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan peserta didik. Portofolio berfungsi untuk
mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran
tertentu, serta pertumbuhan kemampuan peserta didik. Portofolio dapat memberikan bahan
tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan peserta didik sehingga guru dan
peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Portofolio dapat pula
berfungsi sebagai alat untuk (1) melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam
belajar, (2) perluasan dimensi belajar, (3) pembaharuan kembali proses belajar-mengajar, (4)
penekanan pada pengembangan pandangan peserta didik dalam belajar, (Suprapranata dan
Hatta, 2004: 73),
Sedangkan menurut Arifin (2009: 201) fungsi penilaian portofolio dapat dilihat dari
berbagai segi, yaitu :
1) Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam
belajar, perluasan dimensi belajar, dan inovasi pembelajaran.
2) Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakan komponen kurikulum, karena
portofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil
kerja mereka.
3) Portofolio sebagai alat penilaian otentik (authentic assessment).
4) Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self-
assessment. Maksudnya, peserta didik mempunyai kesempatan yang banyak untuk
menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.
Menurut Suprapranata dan Hatta (2004: 77) ada beberapa prinsip yang perlu dperhatikan
dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain saling
percaya, kerahasiaan bersama, milik bersama, kepuasan, kesesuaian, proses, dan hasil. Hal
tersebut harus dilakukan agar pencapaian hasil belajar optimum.
a. Saling Percaya
Dalam penilaian portofolio guru dan peserta didik ataupun antara peserta didik
dengan peserta didik lainnya harus memiliki rasa saling mempercayai. Oleh karena itu,
guru dan peserta didik maupun pesera didik dengan peserta didik lainnya harus saling
terbuka dan jujur satu sama lainnya. Guru hendaknya seoptimal mungkin menciptakan
suasana pembelajaran dan penilaiain yang kondusif sehingga peserta didik dapat dengan
mudah mempelihatan kemampuannya secara optimal sesuai dengan harapan standar
kompetensii, kompetensi dasar, dan indicator yang dituntut dalam kurikulum.
b. Kerahasiaan Bersama
Kerahasiaan evidence peserta didik merupakan hal yang sangat penting dalam
portofolio. Hasil pekerjaan peserta didik secara individu ataupun kelompok sebaiknya
tidak diperlihatkan kepada peserta didik yang lain atau kelompok lain, sebelum diadakan
eksibisi (pameran). Hal ini dilakukan agar peserta didik yang memiliki kelemahan tidak
merasa dipermalukan. Penjagaan kerahasiaan ini akan memotivasi peseta didik untuk
memperbaiki evidence mereka. Sebaliknya, peserta didik yang berpenampilan baik tidak
besar kepala.
c. Milik Bersama
Semua pihak, guru maupun peserta didik harus menganggap bahwa semua evidence
mereka merupakan mmilik bersama yang harus dijaga secara bersama-sama pula. Guru
dan peserta didik perlu menyepakati bersama dimana evidence yang telah dihasilkan
peserta didi akan disimpan. Hal ini akan mempermudah peserta didik untuk menyimpan
dan mengambil kembali portofolio mereka. Selain itu, peserta didik akan merasa
memiliki terhadap hasil kerja mereka, dan akan tumbuh rasa tanggung jawab.
f. Refleksi Bersama
Prinsip penilaian portofolio yang lain adalah memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk melakukan refleksi bersama-sama. Peserta didik dapat merefleksikan tentang
proses berpikir mereka sendiri, kemampuan pemahaman mereka sendiri, pemecahan
masalah, dan pengambilan keputusan.
Penilaian portofolio juga harus diarahkan untuk menilai proses belajar peserta didik,
seperti: catatan perilaku harian, sikap dan motivasi belajar, antusias tidaknya dalam
mengikuti pelajaran, baik dalam kegiatan belajar kelompok maupun individual. Bukan
hanya proses belajar, tetapi juga harus menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh
guru.
Menurut Arifin (2009: 207-208) jenis portofolio proses menunjukan tahapan belajar
dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio
proses menunjukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan sekumpulan indicator yang telah ditetapkan dalam kurikulum,
serta menunjukan semua hasil dari awal sampai dengan akhir selama kurun waktu
tertentu. Tujuan menggunakan portofolio proses adalah untuk membantu peserta didik
mengidentifikasi tujuan pembelajaran, perkembangan hasil belajar dari waktu ke waktu,
dan menunjukan pencapaian hasil belajar. Pendekatan ini lebih menekankan pada
bagaimaan peserta didik belajar, berkreassi, termasuk mulai dari draft awal, bagaimana
proses awal itu terjadi, dan tentunya sepanjang peserta didik dinilai
Menurut Suprapranata & Hatta (2004: 60-61) penilaian portofolio kerja berguna bagi
peserta didik dalam hal:
Menurut Suprapranata & Hatta (2004: 61) portofolio ditinjau dari hasil adalah
portofolio yang menekankan pada tinjauan hasil terbaik yang telah dilakukan peserta
didik, tanpa memperhatikan bagaimana proses untuk mencapai evidence itu terjadi.
Portofolio semacam ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan merefleksikan kualitas
prestasi yang telah dicapai. Penilaian bentuk ini biasanya memerlukan peserta didik untuk
mengkoleksi semua pekerjaan mereka, dimana pada suatu saat mereka harus menunjukan
evidence yang terbaik.
1) Portofolio Dokumentasi
2) Portofolio Penampilan
b. Authentic
Evidence peserta didik haruslah autentik, artinya ditinjau dari konteks maupun
fakta harus saling berkaitan satu sama lain. Evidence peserta didik yang dinilai
haruslah berkaitan dengan program pengajaran, criteria, kegiatan, standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang hendak dicapai. Ketika
portofolio digunakan untuk menilai pengaruh suatu program pada peserta didik
atau anggota masyarakat, maka evidence peserta didik haruslah merefleksikan
program kegiatan ketimbang kemampuan yang diperoleh diluar kelas.
c. Dinamis
d. Ekspli
e. Integrasi
f. Kepemilikan
g. Beragam tujuan