Anda di halaman 1dari 21

Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa

Inggris
Kusnul Ika Sandra, S.Pd.,M.Psi
Widyaiswara BDK Surabaya

Abstract

The assesment activities are an integral part of the learning activities as a whole.the
assesment can be a quality control and feedback for the teacher. Specially in curriculum
2013, authenthic assesment must be applied by teacher at the class and portofolio is one
of authenthic assesment. In english class, many activities can be assessed by teacher.At
this time ,a writer tells about what portofolio assesment is and how it applied in english
lesson. I hope it will be helpful to the readers to apply portofolio assesment at the class.

Key words: portofolio, authenthic, assesment.

A. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mulai kurikulum tahun 2004, istilah asesmen (assessment) mulai diperkenalkan dalam
konteks pembelajaran disekolah, dimana sebelumnya untuk konteks ini digunakan istilah
evaluasi (evaluation), penilaian (judgement), atau pengukuran (measurement). Rasional
perubahan itu dikarenakan konotasi penilaian guru yang berkenaan dengan siswa adalah
tes yang cenderung hanya berkaitan dengan kognitif siswa, padahal aspek afektif dan
psikomotorik yang semestinya juga menjadi perhatian dan bahan penilaian. Dalam hal ini
penilaian adalah kegiatan guru sesudah pelaksanaan pembelajaran,jadi orientasinya
adalah hasil (product) belajar.
Dengan sempitnya konteks penilaian tersebut,padahal bukan itu yang dimaksud dalam
penilaian pembelajaran karena belum objektif, dikenalkanlah istilah asesmen
(assessment) dengan maksud agar guru dalam menilai bisa seobjektif mungkin. Guru bisa
menilai siswa tidak hanya berkenaan dengan hasil hasil belajar siswa, tetapi meliputi
proses pembelajaran. Dengan demikian penilaian yang dilakukan oleh guru tidak hanya
melalui tes akan tetapi dengan berbagai cara dan aspek penilaian,sehingga hasil
penilaiannya dapat mencerminkan usaha dan kemampuan siswa sebenarnyadan dengan
cara yang paling objektif dan otentik (authentic).
Dari uraian diatas, asesmen dapat diartikan sebagai penilaian yang meliputi proses,
dan hasil belajar siswa,sehingga dengan sistem penilaian ini berbagai cara penilaian bisa
dilaksanakan dan berbagai aspek dari siswa dapat pula dinilai.Dengan cara ini hasil
penilaian menjadi lebih lengkap karena segala usaha dan kemampuan yang dimiliki siswa
(termasuk kognitif, afektif dan psikomotorik) dapat terungkap dan bisa dihargai berupa
nilai. Hasil penilaian menjadi sangat objektif sehingga mencerminkan kondisi siswa
secara individu maupun kelompok. Penilaian yang dilaksanakan dengan berbagai macam
cara dan berbagai aspek yang dinilai,menyangkut penilaian proses dan produk
pembelajaran, disebut dengan asesmen otentik. Kata otentik bisa bermakna seobjektif
objektifnya, senyata nyatanya atau sebenar benarnya sehingga hasil penilaiannya menjadi
sangat akurat. Cara penilaian dengan asesmen otentik ini bisa menggunakan tes, angket,
wawancara, observasi, rubrik, jurnal, catatn lapangan atau portofolio.
Penilaian portofolio merupakan pendekatan baru yang akhir akhir ini sering
diperkenalkan para ahli pendidikan untuk dilaksanakan disekolah. Di beberapa negara
maju portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian
dikelas,daerah maupun untuk penilaian secara nasional (Depdiknas, 2004)

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu :
1. Bagaimana pengertian penilaian portofolio dankarakteristik penilaian jenis ini?
2. Bagaimana jenis dan tahap tahap penilaian portofolio?
3. Bagaimana penilaian portofolio dalam mata pelajaran Bahasa Inggris ?

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Penilaian portofolio

Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian


nyang dipakai oleh seseorang,kelompok,lembaga,organisasi atau perusahaan yang bertujuan
untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan. Artinya portofolio bukan hanya
berupa benda nyata, melainkan mencakup “segala pengalaman batiniah” yang terjadi pada
peserta didik. Portofolio juga dapat digunakan oleh peserta didik untuk mengumpulkan
semua dokumen dari ilmu pengetahuan yang telah dipelajari, baik dikelas,dihalaman sekolah,
atau diluar sekolah. Dalam bidang bahasa portofolio dapat merupakan suatu adjective yang
sering disandingkan dengan konsep lain, seperti pembelajarandan penilaian, karena itu timbul
istilah Portofolio-based instruction dan portofolio-based assessment.

Menurut para ahli portofolio memiliki beberapa pengertian. Ada yang memendang
sebagai benda/alat, dan ada pula yang memandang sebagain metode/teknik/cara. Portofolio
sebagai suatu wujud benda fisik atau kumpulan suatu hasil (bukti) dari suatu kegiatan,atau
bundelan yakni kumpulan dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan
dalam suatu bundel. Misalnya, bundelan hasil kerja peserta didik mulai dari tes awal, tugas
tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur,
sampai pada tes terakhir. Portofolio ini merupakan kumpulan karya terpilih dari peserta didik,
baik perseorangan maupun kelompok. Karya yang diambil adalah karya yang terbaik, karya
yang paling terpenting dari pekerjaan peserta didik, yang bermakna bagi peserta didik, sesuai
dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah ditetapkan.

Penilaian portofolio berbeda dengan jenis penilaian yang lain. Penilaian portofolio
adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam membangun dan merefleksisuatu pekerjaan/tugas atau karya melalui
pengumpulan (collection) bahan bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang
dibangun oleh peserta didik,sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari
oleh guru dalam periode tertentu. Jadi penilaian portofolio merupakan suatu pendektan dalam
penilaian kinerja peserta didik atau yang digunakan untuk menilai kinerja.

Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah memberikan kesempatan kepada


peserta didik untuk lebih banyak terlibat, dan peserta didik sendiri dapatdengan mudah
mengontrol sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya. Jadi, peserta
didik akan mampu melakukan penilaian diri (self-assessement). Ketrampilan menemukan
kelebihan dan kekurangannya sendiri,serta kemampuan untuk menggunakan kelebihan
tersebut dalam mengatasi kelemahannya merupakan modal dasar penting dalam proses
pembelajaran.

Popham (1994) menjelaskan, “penilaian portofolio merupakan penilaian secara


berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik atas
hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu.” Dalam sistem penilaian portofolio,
guru membuat file untuk tiap tiap peserta didik, berisi kumpulan sistematis atas hasil prestasi
belajar mereka selama mengikuti proses pembelajaran. Dalam file portofolio, guru
mengumpulkan bukti fisik dan catatan prestasi peserta didik, seperti hasil ulangan , hasil
tugas mandiri serta hasil pratikum. Selain prestasi akademik, isi file juga dapat dielaborasi
dengan lembar catatan prestasi non akademik, yakni rekaman profile peserta didik yang
meliputi aspek kerajinan, kerapian, ketertiban, kejujuran, kemampuan kerja sama, sikap,
solidaritas, toleransi, kedisiplinan dan lain lain.

Data yang terkumpul dari waktu ke waktu ini kemudian digunakan oleh guru untuk
menilai dan melihat perkembangan kemampuan serta prestasi akademik peserta didik dalam
periode tersebut. File portofolio sekaligus akan memberikan umpan balik (feed back), baik
kepada guru maupun kepada peserta didik. Bagi guru, file yang berisi prestasi siswa ini akan
memberikan masukan (input) untuk penilaian proses, terutama dalam memperbaiki strategi,
metode dan manajemen pembelajaran di kelas. Melalui analisis file portofolio, guru dapat
mengetahui potensi, karakter, kelebihan dan kekurangan peserta didik, file ini dapat menjadi
dasar pijakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kelemahan atau kekurangannya dalam
proses pembelajaran maupun penguasaannya tentang suatu pokok bahasan atau materi
pelajaran tertentu. Proses terjadinya umpan balik sangat dimungkinkan, karena dalam system
penilaian portofolio, data yang terekam dalam file tidak hanya dikumpulkan saja kemudian
selesai, tetapi akan dianalisis secara kolaboratif dengan melibatkan guru, peserta didik dan
orang tua. Penilaian data melalui pembicaraan secara periodik dengan orang tua peserta didik
merupakan progress report yang akurat tentang kemajuan prestasi belajar peserta didik serta
perkembangan kepribadiannya.

Selain dapat digunakan untuk memantau perkembangan peserta didik dan


mendiaknosis kesulitan belajar mereka, penilaian portofolio juga sangat bermanfaat bagi guru
untuk menilai kebutuhan (need), minat (interest), kemampuan akademik (abalities) dan
karakteristik peserta didik secara perseorangan. Hal tersebut penting, karena seharusnya
dalam suatu system penilaian, eksistensi peserta didik secara perseorangan tidak boleh
dieliminasikan bagaimana yang sering terjadi dalam tes standar seperti SNM-PTN dan UAN.
2. Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif maupun sumatif. Portofolio
sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan
mendorong peserta didik dalam merefleksikan pembelajaran mereka sendiri. Portofolio
seperti ini difokuskan pada proses perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tujuan
formatif dan diagnosis. Penilaian portofolio ditujukan juga untuk penilaian sumatif pada akhir
semester atau akhir tahun pelajaran. Hasil Penilaian portofolio sebagai alat sumatif ini dapat
digunakan untuk mengisi angka raport peserta didik, yang menunjukkan prestasi peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu.
1. Tujuan Penilaian Portofolio

Pada hakekatnya tujuan penilaian portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada
orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan
dokumen yang akurat. Raport merupakan bentuk laporan prestasi peserta didik dalam belajar
kurun waktu tertentu. Portofolio merupakan lampiran dari raport dengan demikian raport
tetap harus dibuat.
Menghargai Perkembangan Peserta Didik

Mendokumentasikan Proses Pembelajaran

Memberi Perhatian pada Prestasi Kerja

Merefleksikan Kesanggupan mengambil


resiko dan melakukan eksperimen

Tujuan
Meningkatkan Efektivitas Proses
Penilaian
Pembelajaran
Portofolio

Bertukar informasi antara Orang Tua Peserta


didik dengan guru lain

Mempercepat pertumbuhan konsep diri


positif peserta didik

Meningkatkan kemampuan refleksi diri

Membantu peserta didik merumuskan tujuan


Tujuan portofolio ditentukan oleh apa yag harus dikerjakan dan siapa yang akan
menggunakan penilaian tersebut. Dalam portofolio banyak yang digunakan tes tertulis
(paper and pencil test), project,product,dan catatan kemampuan (record of performance)
(S. Supranata dan M. Hatta:2004) mengemukakan penilaian portofolio dapat digunakan
untuk mencapai beberapa tujuan yaitu menghargai perkembangan yang dialami peserta
didik, mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung, memberi perhatian
pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik, eksperimentasi, meningkatkan
efektivitasproses pengajaran, bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan
guru lain membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik,
meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, membantu peserta didik dalam
merumuskan tujuan.

2. Fungsi Penilaian Portofolio


Portofolio dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah
dilakukan peserta didik sehingga guru dan orang tua mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik. Fungsi penilaian portofolio dapat kita lihat
dari berbagai segi, yaitu :
a. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peerta didik, tanggung jawab dalam
belajar,perluasan dimensi belajar dan inovasi pembelajaran
b. Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakan komponen kurikulum, karena
portofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil
kerja mereka.
c. Portofolio sebagai alat penilaian autentik (authentic assessment)
d. Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self
assessment. Maksudnya, peserta didik mempunyai kesempatan yang banyak untuk
menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.

Sumber informasi bagi guru

Fungsi
penilaian
Portofolio Sebagai alat pembelajaran

Sebagai alat penilaian authentik

Sebagai self assessment bagi peserta didik


Selanjutnya Direktorat PLP- Ditjen Dikdasmen-Dediknas (2003) mengemukakan bahwa
penilaian portofolio dapat digunakan untuk :

a. Memperlihatkan perkembangan pemikiran atau pemahaman siswa pada periode waktu


tertentu
b. Menunjukkan suatu pemahaman dari beberapa konsep, topik dan isu yang diberikan
c. Mendemonstrasikan perbedaan bakat
d. Mendemonstrasikan kemampuan untuk memproduksi atau mengkreasi suatu
pekerjaan baru secara orisinil
e. Mendokumentasikan kegiatan selama periode waktu tertentu
f. Mendemonstrasikan kemampuan menampilkan suatu karya seni
g. Mendemonstrasikan kemampuan mengintregasikan teori dan praktek dan
h. Merefleksikan nilai nilai individual atau pandangan dunia secara lebih luas.

3. Prinsip Prinsip penilaian portofolio


Proses penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi multiarah, yaitu dari guru ke
peserta didik, dan peserta didik ke guru, dan antar peserta didik. Direktorat PLP Ditjen
Dikdasmen Depdiknas (2003) mengemukakan pelaksanaan penilaian portofolio
hendaknya memperhatikan peinsip prinsip “mutual trust, convidentiality, joint ownership,
satisfaction and relevance.”
1. Mutual trust (saling mempercayai), artinya jangan ada saling mencurigai antara guru
dengan pesera didik maupun antar peserta didik.Mereka harus saling percaya, saling
membutuhkan saling membantu, terbuka, jujur dan adil sehingga dapat membangun
suasana penilaian yang lebih kondusif. Guru juga hendaknya dapat menciptakan
suasana penilaian yang kondusif, wajar dan alami sehingga hasil penilaian yang dapat
diperoleh betul betul menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
2. Confidentiality (kerahasiaan bersama), artinya guru harus menjaga kerahasiaan semua
hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada, baik perseorangan maupun
kelompoki,tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada siapapun sebelum
diadakan pameran. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik yang mempunyai
kelemahan tidak merasa dipermalukan. Menjaga kerahasiaan bersama ini juga
mempunyai arti lain, yaitu memotivasi peserta didik untuk memperbaiki hasil
pekerjaannya dan meningkatkan kepercayaan peserta didik kepada guru.
3. Joint ownership (milik bersama), artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan
dokumen yang ada harus menjadi milik bersama peserta didik dan dokumen yang ada
harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik kerena itu harus dijaga
bersama, baik penyimpanannya maupun penempatannya. Berikan kemudahan kepada
peserta didik untuk melihat, menyimpan, dan mengambil kembali portofolio mereka.
Hal ini dimaksudkan juga untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik.
4. Satisfaction (kepuasan) artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar
kompetensi , kompetensi dasar/kompetensi inti dan indikator harus dapat memuaskan
semua pihak, baik guru, orang tua maupun peserta didik, karena dokumen tersebut
merupakan bukti karya terbaik peserta didik sebagai hasil pembinaan guru.
5. Relevance (kesesuaian) artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang diharapkan. Kesesuaian ini gilirannya
dengan prinsip kepuasaan.

Disamping prinsip prinsip tersebut diatas, S. Supranata dan M. Hatta (2004)


menambahkan tiga prinsip yaitu : penciptaan budaya mengajar, merefleksi bersama, serta
proses dan hasil” Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika pembelajarannya pun
menggunakan pendekatan portofolio. Artinya jika guru dalam pembelajaran hanya
menuntut peserta didik untuk menhapal pengetahuan atau fakta pada tingkat rendah, maka
efektif jika pembelajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang
nyata dan menggambarkan pengembangan aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan
nilai pada taraf yang lebih tinggi.
Prinsip penilaian portofolio yang lain adalah memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk melakukan refleksi bersama sama. Peserta didik dapat merefleksikan tentang
proses berfikir mereka sendiri, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Tidak
hanya itu, penilaian portofolio juga harus diarahkan untuk menilai proses belajar peserta
didik, seperti catatan perilaku harian, sikap dan motivasi belajar, antusias tidaknya dalam
mngikuti pelajaran, baik dalam kegiatan belajar kelompok maupun individual. Bukan
hanya proses belajar, tetapi juga harus menilai hasil akhir suatu tugasyang diberikan oleh
guru.

Karakteristik Penilaian portofolio

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa penilaian portofolio dilakukan sesuai dengan


kegiatan pembelajaran yang berbasis portofolio(portofolio-basd instruction). Kalau guru
mnggunakan model pembelajaran tradisional , tentu guru akan kesulitan melakukan
penilaian portofolio, terutama dalam pengembangan instrumen penilaiannya. Dengan
demikian, kegiatan pembelajaran portofolio tidak hanya terjadi di dalam kelas tetapi juga
di luar kelas. Implikasinya adalah bahwa hasil pekerjaan peserta didik yang dinilai melalui
penilaian portofolio adalah hasil pekerjaan peserta didik yang dilakukan baik dikelas
maupun diluar kelas sesuai dengan tuntutan kompetensi dasarnya, tidak hanya dalam
dimensi proses, tetapi juga dimensi produk.
Disamping itu, melalui penilaian portofolio peserta didik dapat memantau
perkembangan kemampuannya secara mandiri, menunjukkan cara belajar yang berbeda
antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya. Menunjukkan kualitas hasil
pekerjaannya, manunjukkan kelebihan yang mereka miliki, mengembangkan kemampuan
bersosialisasi dan motivasi dirinya untuk lebih giat melakukan kegiatan belajar,
memberikan peluang yang besar bagi peserta didik untuk melakukan dialog dengan guru
dan orang tuanya secara intensif tentang kelebihan dan kekurangannya.
Menurut Barton dan Collons dalam S. Supranata dan M. Hatta (2004) terdapat
beberapa karakteristik esensial penilaian portofolio, yaitu sebagai berikut :

Authentik
Multi Sumber

Karakteristik
Beragam Tujuan Penilaian Portofolio Dinamis

Kepemilikan Integrasi Eksplisit

Multisumber dimaksudkan bahwa pelaksanaan penilaian portofolio harus dilakukan dari


berbagai sumber seperti Peserta didik, guru,orang tua, masyarakat, dan evidance lain seperti
gambar,lukisan, jurnal,audio dan video tape baik secara tertulis maupun tindakan. Evidance
yang dimaksud haruslah autentik dan berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan,
standar kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai. Misalnya jika guru ingin
mengetahui kemampuan peserta didik tentang ketrampilan berbicara, maka guru harus
menilai secara langsung setiap peserta didik ketika mereka berdialog dengan temannya.
Begitu juga ketika guru ingin mengatahui kemampuan peserta didik dalam memahami suatu
bacaan, tentu guru harus melihat secara langsung bagaimana peserta didik mampu memahami
bacaan dengan cara menyuruhnya membaca teks bacaan yang ada dan bertanya jawab tentang
bacaan tersebut.

Disamping itu, penilaian portofolio menuntut adanya pertumbuhan dan perkembangan


dari setiap peserta didik. Oleh karena itu, sebaiknya setiap evidance dari waktu ke waktu
harus dikumpulkan dan didokumentasikan. Seandainya evidance tersebut akan dipilih, maka
pilihlah secara selektif. Penilaian portofolio juga harus jelas, baik jenis, teknik, prosedur,
maupun kompetensi yang akan diukur. Kejelasan yang dimaksud bukan hanya untuk guru,
tetapi juga peserta didik. Dalam pelaksanaaanya, antara kegiatan peserta didik dikelas dengan
kehidupan nyata haruslah terintegrasi, artinya penilaian portofolio tidak terlepas
darimkehidupan sehari hari sehingga peserta didik tidak jauh dari apa yang mereka alami.
Peserta didik juga dapat dengan mudah mengaitkan antara kemampuan yang diperolehnya
dengan kenyataan sehari hari.

Hal yang sangat penting dalam penilaian portofolio adalah adanya rasa saling
memiliki bagi setiap peserta didik terhadap semua evidance yang dikumpulkan guru,
sehingga peserta didik dapat menjaga dengan baik semua evidance. Pelaksanaan penilaian
portofolio bukan hanya mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik,
tetapi juga tujuan tujuan lain yang bermanfaat bagi program pembelajaran, seperti keefektifan
program, perkembangan peserta didik, dan dapat dijadikan alat komunikasi peserta didik ke
berbagai pihak yang berkepentingan.

Kelebihan dan Kekurangan Penilaian portofolio

Setiap konsep atau model penilaian tentu ada kelebihan dan kekurangannya begitu
juga dengan model penilaian portofolio. Kelebihan model penilaian portofolio antara lain :

1. Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu
ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.
2. Membantu guru melakukan penilaian secara adil,objektif,transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik di kelas.
3. Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang mereka
kerjakan, baik dikelas maupun diluar kelas dalam rangka implementasi program
pembelajaran
4. Meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
penilaian
5. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka
6. Membantu guru mengklasifikasi dan mengidentifikasi program pembelajaran
7. Terlibatnya berbagai pihak seperti orang tua, guru, komite sekolah, dan masyarakat
lainnya dalam melihat pencapaian kemampuan peserta didik.
8. Memungkinkan peserta didik melakukan penilaian diri (self assessment), refleksi dan
mengembangkan kemampuan berfikir kritis (critical thinking)
9. Memu ngkinkan guru melakukan penilaian secara fleksibel, tetapi tetap mengacu pada
kompetensi dasar dan indikator hasil belajar yang ditentukan.
10. Guru dan peserts didik sama sama bertanggung jawab untuk merancang dan menilai
kemajuan belajar.
11. Dapat digunakan untuk menilai kelas yang heterogen antara peserta didik yang pandai
dan kurang pandai
12. Memungkinkan guru memberikan hadiah terhadap setiap usaha belajar peserta didik.

Adapun kekurangan penilaian portofolio antara lain sebagai berikut :

1. Membutuhkan waktu dan kerja keras


2. Penilain portofolio dianggap kurang reliabel dibandingkan dengan bentuk penilaian
yang lain.
3. Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses
penilaian kurang mendapat perhatian
4. Jika guru melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat teacher oriented,
kemungkinan besar inisiatif dan kreatifitas peserta didik akan terbelenggu sehingga
penilaian portofolio tidak dapat dilaksanakan dengan baik
5. Orang tua peserta didik sering berfikir skeptis karena laporan hasil belajar anaknya
tidak berbentuk angka
6. Penilaian portofolio masih relatif baru sehingga banyak guru, orang tua, dan peserta
didik yang belum mengetahui dan memahaminya
7. Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas
8. Analisis terhadap penilaian portofolio agak sulit dilakukan sebagai akibat
dikuranginya penggunaan angka
9. Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional
10. Dapat menjebak peserta didik jika terlalu sering menggunakan format yang lengkap
dan detail.

Bentuk bentuk penilaian portofolio

Adapun bentuk bentuk penilaian portofolio diantaranya sebagai berikut :

a. Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk
kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya yang mencatat berlangsungnya proses
pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan dan
lembar rekaman kejadiannya.
b. Ceklist atau daftar cek yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan
perkembangan yang hendak dicapai siswa
c. Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa
d. Respon respon siswa terhadap pertanyaan
e. Tes skrining yang beguna untuk mengidentifikasi ketrampilan siswa setelah
pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya tes
hasil belajar, PR,LKS, laporan kegiatan lapangan (Kintoko,2005)

Jenis Penilaian portofolio

Jenis penilaian portofolio akan memberikan pemahaman tentang perlunya


penggunaan penilaian portofolio secara bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan belajar yang
dilakukan peserta didik. Artinya hasil belajar peserta didik tidak dapat diukur dengan satu
jenis penilaian saja melainkan harus menggunakan berbagai jenis penilaian. Disamping itu,
setiap jenis portofolio mempunyai instrumen yang berbeda. Dengan demikian, guru harus
memiliki kecakapan khusus bagaimana mengembangkan berbagai instrumen dalam setiap
jenis penilaian portofolio. Tahapan penilaian portofolio akan memberikan pemahaman
kepada guru bahwa penilaian portofolio tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi
harus sistematis,bertahap, dan rasionalsesuai dengan tahap tahap yang telah ditetapkan.
Banyak guru yang salah melaksanakan penilaian portofolio karena tidak memahami prosedur
yang harus ditempuh. Akibatnya peserta didik dapat dirugikan.

Apabila dilihat dari jumlah peserta didik, maka penilaian portofolio dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu portofolio pereorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari
portofolio dapat dibagi dua jenis yaitu portofolio proses dan portofolio produk.
Individu

Peserta didik
Kelompok

Jenis penilaian
portofolio proses Kerja

Sistem
Tampilan
produk

Dokumen

1. Portofolio Proses

Jenis portofolio prosesmenunjukkan tahapan belajar dan menyajikan catatan


perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu.Portofolio proses menunjukkan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, Kompetensi inti dan indikator yang
telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan penggunaan portofolio proses adalah
untuk membantu peserta didik mengidentifikasi tujuan pembelajaran, perkembangan hasil
belajar dari waktu ke waktu, dan menunjukkan pencapaian hasil belajar. Pendekatan ini
lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar, berkreasi mulai dari draft awal,
bagaimana proses awal itu terjadi, dan tentunya sepanjang peserta didik dinilai.

Dalam portofolio proses, guru dapat menyajikan berbagai macam tugas yang setara atau
yang berbeda kepada peserta didik. Dengan kata lain peserta didik boleh memilih tugas
tugas yang dianggap cocok untuk mereka. Guru dapat memutuskan apa yang harus
dikerjakan pesertadidik atau peserta didik diajak bekerja sama dengan peserta didik lain
dalam mengerjakan tugas tertentu. Biasanya portofolio proses digunakan untuk melihat
proses pembuatan suatu karya atau suatu pekerjaan yang menuntutadanya proses diskusi
antara peserta didik dengan guru atau sesama peserta didik. Berdasarkan proses kegiatan
tersebut, guru dapat membantu peserta didik untuk mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangannya.

Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja (working


portofolio) yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih koleksi evidance peserta didik,
memantau kemajuan atau perkembangan dan menilai peserta didik dalam mengelola
kegiatan belajar mereka sendiri. Peserta didik mengumpulkan semua hasil kerja termasuk
coret coretan (sketsa), buram, catatan,kumpulan untuk rangsangan, buram setengah jadi,
dan pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat bagi peserta didik terutama
untuk memberikan informasi tentang bagaimana pengorganisasian dan mengelola kerja,
merefleksi dari pencapaiannya, memantau perkembangan dan menetapkan tujuan dan
arahan.

Informasi ini dapat digunakan untuk diskusi antar peserta didik dan guru.
Melalui portofolio kerja ini, guru dapat membantu peserta didik mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan masing masing.Untuk itu kerjasama yang efektif antara guru
dan peserta didik sangat diperlukan. Disamping itu, informasi ini dapat digunakan juga
oleh guru untuk memperbaiki cara belajar peserta didik. Namun keberhasilan portofolio
kerja sangat bergantung pada kemampuan peserta didik untuk merefleksikan dan
mendokumentasikan kemajuan proses pembelajaran.

Dalam portofolio kerja ini yang dinilai adalag cara kerja (pengorganisasian)
dan hasil kerja. Adapun kreterianya antara lain sebagai berikut :

a. Adakah pembagian kerja diantara anggota kelompok ?


b. Apakah masing masing anggota kelompok telah bekerja sesuai dengan tugasnya?
c. Berapa besar kontribusi kerja kelompok terhadap hasil yang dicapai kelompok?
d. Adakah bukti tanggung jawab bersama?
e. Apakah kelengkapan data yang diperoleh telah sesuai dengan tugas anggota kelompok
masing masing?
f. Apakah informasi yang diperoleh akurat ?
g. Apakah portofolio telah disusun dengan baik ?

2. Portofolio Produk
Jenis penilaian portofolio ini hanya menekankan pada penguasaan materi dari tugas yang
dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi inti dan sekumpulan indikatorpencapaian
hasil belajar serta hanya menunjukkan evidance yang paling baik, tanpa memperhatikan
bagaimana dan kapan evidance tersebut diperoleh. Tujuan portofolio produk adalah untuk
mendokumentasikan dan merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai. Contoh
portofolio produk adalah portofolio tampilan (show portofolio) dan portofolio
dokumentasi (documentary portofolio).
a. Portofolio Tampilan
Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik ayau
dokumentasi terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Misalnya
mempertanggungjawabkansuatu proyek, menyelenggarakan pameran, atau
mempertahankan suatu konsep. Portofolio ini sangat bermanfaat jika guru ingin
mengetahui kemampuan peserta didik yang sesungguhnya dan hingga mana ketepatan
isi portofolio mengacu pada kompetensi yang telah ditetapkan. Bentuk ini biasanya
digunakan untuk tujuan pertanggung jawaban (accountability). Syarat pokok yang
harus dipenuhi oleh peserta didik dalam portofolio tampilan adalah keaslian evidance.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik.
Pertama peserta didik harus menandatangani lembar pernyataan keaslian. Kedua
peserta didik memberikan penghargaan kepada semua sumber yang telah membantu,
termasuk identitasnyaserta bentuk bantuan yang diberikan. Ketiga Guru harus melihat
perencanaan, draft pekerjaan peserta didik dan catatan selama proses berlangsung.
Keempat Guru betul betul mengamati bagaimana peserta didik menampilkan hasil
pekerjaan mereka.
Aspek yang dinilai dalam bentuk portofolio tampilan adalah sebagai berikut:
1. Signifikasi materi yaitu apakah materi yang dipilih benar benar merupakan materi
yang penting dan bermakna untuk diketahui dan dipecahkan? Atau seberapa besar
tingkat kebermaknaan informasi yang dipilih berkaitan dengan topik yang
dibahasnya? Apakah materi yang dicapai sesuai dengan standar kompetensi
kompetensi inti dan indikator pencapaian hasil belajar?
2. Pemahaman yaitu seberapa baik tingkat pemahaman peserta didik terhadap akibat
dan lingkup masalah , kebijakan atau langkah langkah yang dirumuskan
3. Argumentai yaitu apakah peserta didik dalam mempertahankan argumentasinya
sudah cukup memadai , sistematis, dan relevan
4. Responsifness (kemampuan memberikan respon) yaitu seberapa besar tingkat
kesesuaian antara respon yang diberikan dengan pernyataan? Dalam memberikan
respons, adakah bukti bukti fisik yang ditunjukkan ?
5. Kerjasama Kelompok yaitu apakah anggota kelompok turut berpartisipasi secara
aktif dalam penyajian? Adakah bukti yang menunjukkan tanggung jawab anggota
dalam kelompok ? Apakah para penyaji menghargai pendapat orang lain ? Adakah
kekompakan kerja diantara para anggota kelompok ?

Contoh

LEMBAR PENILAIAN PENAMPILAN

Judul Penampilan : ...........................................................................


Kelas / Kelompok : ..........................................................................
Petunjuk Penilaian :
1. Setiap kriteria diberi skor dalam skala 5 (1-5)
2. Skor 1 = rendah ; 2 = cukup ; 3 = rata rata ; 4 = baik ; 5 = istimewa
NO. Kriteria Penilaian Nilai Catatan
01. Signifikansi :
1. Seberapa besar tingkat
kesesuaian atau kebermaknaan
informasi yang diberikan
dengan topik yang dibahas ?
02. Pemahaman :
2. Seberapa baik tingkat
pemahaman peserta didik
terhadap hakikat dan ruang
lingkup masalah yang
disajikan ?

03 Argumentasi :
3. Seberapa baik alasan yang
diberikan peserta didik terkait
dengan permasalahan yang
dibicarakan ?
04 Responsifness :
4. Seberapa besar kesesuaian
jawaban yang diberikan
peserta didik dengan
pertanyaan yang muncul ?
05 Kerjasama Kelompok :
5. Seberapa besar anggota
kelompok berpartisipasi dalam
penyajian ?
6. Bagaimana setiap anggota
merasa bertanggung jawab atas
permasalahan kelompok ?
7. Bagaimana para penyaji
menghargai pendapat orang
lain

b. Portofolio Dokumen
Portofolio dokumen menyediakan informasi proses maupun produk yang dihasilkan
oleh peserta didik. Portofolio ini digunakan untuk memilih koleksi evidance peserta
didik yang sesuai dengan kompetensi dan akan dijadikan dasar penilaian.Evidance
peserta didik yang digunakan dalam portofolio dokumen dapat berasal dari catatan
guru atau kombinasi antara catatan guru dengan kegiatan peserta didik. Model
portofolio ini bermanfaat bagi peserta didik dan orang tua untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar, kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar secara
perseorangan. Berdasarkan dokume ini, baik peserta didik, orang tua, maupun guru
dapat melihat :
1) Proses apa yang telah diikuti?
2) Kerja apa yang telah dilakukan ?
3) Dokumen apa yang telah dihasilkan ?
4) Apakah hal-hal pokok telah terdokumentasikan?
5) Apakah dokumen disusun berdasarkan sumber-sumber data masing-masing?
6) Apakah dokumen berkaitan dengan apa yang akan disajikan?
7) Standar kompetensi mana yang telah dikuasai sampai pada pekerjaan terakhir?

Indikator untuk penilaian dokumen itu, antara lain : kelengkapan, kejelasan, akurasi
informasi yang didapat, dukungan data, kebermaknaan daya grafis, dan kualifikasi
dokumen. Untuk menilai suatu dokumen dapat dibuatkan model format penilaiannya.

Contoh:

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN

Judul Dokumen : ...........................................................................

Kelas/Kelompok : ..................................................................................................

Petunjuk Penilaian :
1. Setiap kriteria diberi skor dalam skala 5 (1-5)
2. Skor 1= rendah; 2=cukup; 3=rata-rata; 4=baik; 5=istimewa

No Kriteria Penilaian Nilai Catatan


1 Kelengkapan :
1. Apakah dokumen lengkap untuk
menjawab suatu permasalahan?
2 Kejelasan :
2. Tersusun dengan baik.
3. Tertulis dengan baik.
4. Mudah dipahami.
3 Informasi :
5. Akurat.
6. Memadai.
7. Penting.

2.4 Tahap- Tahap Penilaian Portofolio


Tahap Persiapan :
1. Guru menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai melalui portofolio
siswa dan menentukan tugas/pekerjaan apakah yang akan diberikan pada
siswa untuk mencapai tujuan tersebut/
2. Guru mengkomunikasikan kepada siswa tntang rencana portofolio,
mendiskusikannya dengan siswa dan menampung usul siswa Dalam hal ini
perlu dikomunikasikan tentang proses yang harus ditempuh siswa dalam
melaksanakan penilaian portofolio tersebut selain dari itu perlu
dikomunikasikan juga tentang kriteria penilaian, kinerja siswa yang akan
dinilai dan contoh-contoh hasil kerja yang dikumpulkan. Siswa dalam hal
dapat turut memberikan masukan tentang kriteria dan jeis pekerjaan yang akan
dikumpulkan.
3. Guru dibantu oleh siswa menyiapkan folder/map/atau kantung untuk
penyimpanan dokumen siswa. Tiap map/folder diberi identitas siswa.

Tahap Pelaksanaan :

1. Guru dan siswa secara rutin mendiskusikan proses pembelajaran yang


menuntun siswa menghasilkan karyanya.
2. Guru mengumpulkan pekerjaan/tugas siswa.
3. Tugas siswa diperiksa dan diberi komentar oleh guru. Siswa dapat
memperbaiki tugasnya bila masih memiliki banyak kekurangan.
4. Tugas/catatan tentang siswa diberi tanggal dan dimasukkan ke dalam
flder/map secara kronologis sesuai urutan waktu.
5. Guru membelikan umpan balik secara berkesinambungan terhadap siswa
sehingga dapat senantiasa memperbaiki kelemahannya.
6. Guru mere-view pekerjaan siswa menurut urutan waktu, melihat kemajuan
belajarnya, dan mengkaji taraf pencapaian kompetensi belajar siswa.
7. Guru selanjutnya memberi catatan-catatan tentang prestasi dan kemajuan
belajar siswa.
8. Hasil catatan guru dilampirkan pada portofolio siswa.
9. Kegiatan diskusi antara guru dengan siswa hendaknya diupayakan untuk
memberi masukan terhadap hasil karya siswa, tidak ditujukan untuk
memberikan penilaian tetapi digunakan untuk memunculkan kekuatan karya
siswa.
10. Seleksi terhadap hasil karya siswa dilakukan oleh siswa dengan bantuan guru.
11. Dalam hal ini siswa dapat memilih seluruhnya, sebagian, atau hanya karya
terbaik saja yang dimasukkan kedalam prtofolia=o tersebut.

Tahap Penilaian :

1. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada kriteria penilaian yang disusun oleh
guru dan partisipasi siswa.
2. Kriteria yang telah disepakati tersebut diterapkan dengan konsisten, baik oleh
guru maupun oleh siswa.
3. Refleksi dilakukan oleh siswa dalam bentuk penilaian diri (Self Assessment)
4. Penilaian diri dilakukan oleh siswa untuk menilai kekuatan dan kelemahan
belajarnya.
5. Siswa menilai kemampuan siswa belajar dan kelemahannya sendiri
berdasarkan data yang dihimpun pada portofolio, hasil penilaian diri siswa
dituliskan dan dimasukkan sebagai komponen portofolio
6. Hasil penilaian guru san siswa terhadap portofolio dijadikan bahan untuk
penyusunan tujuan baru bagi proses pembelajaran selanjutnya.
7. Portofolio siap untuk dijadikan sumber penilaian siswa dan dapat dijadikan
bahan pelaporan untuk orangtua.
2.5 Penilaian Portofolio dala Pembelajaran Bahasa Inggris

Khusus mata pelajaran Bahasa Inggris banyak dokumen yang dapat dijadikan
penilaian portofolio baik dalam pembelajaran reading, speaking, listening maupun
writting, yaitu :

1. Catatan observasi guru tentang kemampuan berbicara siswa


2. Hasil komunikasi tentang kemampuan berbicara siswa
3. Tanggapan siswa terhadap cerita/dongeng yang dibacakan guru
4. Daftar dan komentar singkat tentang buku yang telah dibaca
5. Retell terhadap bacaan yang telah dibaca
6. Surat-surat yang dibuat (invitation, email, private letters, etc.)
7. Naskah pidato
8. Karangan bebas (narrative, recount, descriptive, etc.)
9. Laporan kunjungan
10. Tulisan di majalah dinding.
11. Listening work sheet.
2.5.1 Contoh Penilaian Portofolio

Mata Pelajaran : Bahasa Ingris

Alokasi Waktu : 1 Semester

Nama Siswa : _________________ Kelas/Smt : VII

No KD Skor Prestasi Keterangan


(1-10) T BT
1 4.1.Menyusun teks lisan Portofolio
sederhana untuk berbentuk
mengucapkan dan merespon dialog
sapaan, pamitan, ucapan
terima kasih, dan permintaan
maaf, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks
dan unsur kebahasaan yang
benar sesuai konteks.
2 4.2. Menyusun teks lisan dan
tulis sederhana untuk
menyatakan, menanyakan
dan merespon perkenalan diri
dengan sangat pendek dan
sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar
sesuai konteks.
3 4.5. Menyusun teks lisan dan
tulis untuk memaparkan dan
menanyakan jati diri, dengan
sangat pendek dan sederhana
dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks
dan unsur kebahasaan yang
benar sesuai konteks.
4 4.6. Menyusun teks lisan dan
tulis untuk menyatakan dan
menanyakan nama binatang,
benda, dan bangunan publik
yang dekat dengan kehidupan
siswa sehari hari dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar
sesuai konteks.
5 4.7. Menyusun teks tulis
label nama (label)dan daftar
barang (list), dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar
sesuai konteks.
6 4.8. Menyusun teks lisan dan
tulis untuk menyatakan dan
menanyakan sifat orang,
binatang, dan benda, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar
sesuai konteks.
7 4.9. Menyusun teks lisan dan
tulis untuk menyatakan dan
menanyakan tingkah laku/
tindakan/fungsi dari orang,
binatang dan benda, dengan
unsur kebahasaan yang benar
sesuai konteks.
8 4.11. Menyusun teks
instruksi (instruction), tanda
atau rambu (short notice),
tanda peringatan
(warning/caution), lisan dan
tulis sangat pendek dan
sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai
konteks.
9 4.13. Menyusun teks deskriptif
lisan dan tulis sangat pendek
dan sederhana tentang orang,
binatang, dan benda dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan secara benar dan
sesuai konteks.
Catatan :

Setiap Kompetensi Dasar yang masuk daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file
(tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Kemudian Guru
menjelaskan bobot dari setiap portofolio yang dibuat.
Contoh Komentar Guru dan Orang Tua

Contoh Komentar Guru dan Orang Tua terhadap Hasil Penilaian dengan Portofolio
Penilaian Portofolio Bahasa Inggris Kelas VII
Komepetensi Dasar : Nama Peserta Didik : Prisma Dwi Avrianto
Menyusun teks lisan Tanggal : 9 September 2013
sederhana untuk
mengucapkan dan
merespon sapaan,
pamitan, ucapan terima
kasih, dan permintaan
maaf, dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks dan
unsur kebahasaan yang
benar sesuai konteks.
Indikator Penilaian
Kurang Kurang Sedang Baik Baik
Sekali Sekali
1. Menulis teks lisan
sederhana untuk
mengucapkan dan
merespon sapaan,
pamitan sesuai
dengan struktur
teks dan unsur
kebahasaan yang
benar sesuai
konteks
2. Menulis teka lisan
sederhana ucapan
terima kasih dan
permintaan maaf
dengan
memperhatikan
fungsi sosial,
struktur teks dan
unsur kebahasaan
yang benar sesuai
konteks.

Dicapai Melalui : Komentar Guru :


• Pertolongan Guru Prisma mampu menyusun teks lisan sederhana untuk
mengucapkan dan merespon sapaan pamitan sesuai
dengan fungsi sosial, namun ada beberapa unsur
kebahasaan yang masih kurang tepat dalam dialog yang
dibuat
• Seluruh Kelas

• Kelompok Kecil

• Sendiri

Komentar Orang Tua :


Prisma masih perlu banyak latihan. Tapi hasil ini cukup memuaskan orang tua

PENUTUP

Kesimpulan

Bahwa penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan
merefleksi suatu pekerjaan/ tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan-
bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik,
sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam
periode tertentu. Jadi penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam
penilaian kinerja peserta didik atau yang digunakan untuk menilai kinerja. Salah satu
keunggulan penilaian portofolio adalah memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk lebih banyak terlibat, dna peserta didik sendiri dapat dengan mudah mengontrol
sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya. Jadi, peserta didik
akan mampu melakukan penilaian diri (Self-Assassement)

Dengan portofolio guru akan menilai dengan mengumpulkan seluruh berkas


aktifitas siswa selama dan sesudah pembelajaran,misalnya berkas hasil ulangan (tes),
tugas-tugas, presentasi, hasil karya, hasil observasi, hasil angket, atau jurnal. Agar
penilaian bisa dilakukan secara objektif, otentik, dan akurat yang melingkupi semua
usaha dan aktifitas siswa dalam pembelajaran, dalam merancang dan melaksanakan
penilaian kepada siswa, bapak-ibu guru hendaknya tidak hanya menggunakan
instrumen tes, tetapi dengan berbagai jenis dan aspek evaluasi, terutama asesmen
portofolio yang bisa melibatkan banyak instrumen evaluasi.

Rekomendasi

Pengertian dan metode tersebut hendaknya dipahami oleh para pendidik dan
diterapkan dalam dunia pendidikan dengan benar, sehingga tujuan pendidikan akan
benar-benar dapat dicapai. Dengan memahami berbagai teori penilaian portofolio,
pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya akan menghasilkan output yang
berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
REFERENSI

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Erman, S Ar. 2007. Asesmen Portofolio; Makalah Diklat. Bandung: LPMP Jawa
Barat.

Depdiknas, 2004. Pedoman Pengembangan Portofolio KBK SMA. Jakarta:


Depdiknas. [Serial Online] http:/ www. pedoman-pengembangan-portofolio-
KBK-SMA. Diakses 28April 2013/13.45 WIB

Depdiknas, 2013 Modul Pelatihan Kurikulum 2013. Jakarta.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remadja Rosdakarya.

Zainal, Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 2011),

Anda mungkin juga menyukai