PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendaliaan diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Informasi yang akurat tentang hasil belajar, minat dan kebutuhan siswa hanya dapat
diperoleh melalui asesmen dan evaluasi yang efektif. Penilaian yang biasa digunakan
dalam sistem pendidikan kita adalah melalui deskripsi kuantitatif, yaitu tes (tertulis).
Sedangkan asesmen yang sedang berkembang saat ini adalah penilaian protofolio yang
disinyalir memiliki banyak manfaat baik bagi guru maupun bagi siswa.
1
BAB I
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PORTOFOLIO
Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa atau catatan
mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio dapat
berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru,
catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru dengan siswa, laporan
2
kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa. Berkas-berkas tersebut
menunjukkan apa yang dapat dilakukan seseorang dalam lingkungan dan suasana kerja
yang alamiah dan yang sesungguhnya, bukan dalam lingkungan dan suasana yang dibuat-
buat dan dimanipulasi.
B. MODEL PORTOFOLIO
Berikut ini adalah model portofolio bahasa Indonesia yang berisi contoh-contoh
pekerjaan siswa.
Disamping itu, hal-hal lainnya yang dapat dicantumkan dalam portofolio bahasa
Indonesia adalah sebagai berikut.
C. MANFAAT PORTOFOLIO
3
3. Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar
4. Mendorong tanggungjawab siswa untuk belajar.
6. Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa
itu sendiri, orang tua, dan lainnya.
3. Catalan kemajuan siswa dalam jangka waktu lama mencerminkan pembelajaran yang
cukup lama (Stenmark, 1991:63)
4
D. PELAKSANAAN ASESMEN PORTOFOLIO
1. Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk
kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses
pembelajaran.
2. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan, dan lembar
rekaman kejadiaannya.
3. Ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan
perkembangan yang hendak dicapai siswa.
5
g. Daftar kehadiran siswa.
h. Hasil ujian atau tes
i. Catatan-catatan negatif (misalnya peringatan) tentang siswa.
E. EVALUASI PORTOFOLIO
Mengevaluasi portofolio bukanlah suatu tugas yang mudah, sebab tidak pernah ada
dua portopolio ada dua portofolio yang tepat sama. Hal ini disebabkan individu yang
menyiapkan portopolio tersebut akan mengikutsertakan item-item yang berbeda sesuai
dengan kelebihan yang dimilikinya Salah satu cara untuk mengevaluasi portopolio adalah
dengan penggunaan rublik. Cara ini menggunakan skala nilai untuk memberi skor pada
item yang mengharuskan murid menjawabnya dalam bentuk tulisan dengan jawaban yang
banyak (open-open item) pada soal yang diberikan. Murid bebas menjawab (free
response questions) atau terdapat serbagai cara untuk memperoleh jawaban (Heddens dan
Speer dalam Sabandar: 4).
Skor Kriteria
6
3 Kompetensi dasar
2 Jawaban parsial
1 Jawaban coba-coba
Selama proses penilaian, guru juga melibatkan orang tua. Penilaian dilakukan
dengan mengacu pada kriteria yang telah ditentukan, yang terlebih dahulu
dikomunikasikan kepada siswa, tetapi dengan tetap memperhatikan perbedaan-perbedaan
individual.
Guru perlu menyiapkan satu buku khusus untuk membuat berbagai catatan
portofolio dan mengadakan pertemuan secara teratur dengan para siswa.
7
Pada akhir tahun pelajaran diadakan pertemuan dengan orang tua atau wali siswa.
Pada kesempatan tersebut orang tua dapat mengetahui informasi yang tersedia dalam
berkas portofolio anak-anak mereka. Orang tua juga diminta memberikan tanggapan
terhadap informasi yang diperoleh dari berkas portofolio tersebut.
Untuk meminimalkan masalah di atas, guru dan orang tua hendaknya senantiasa
mendiskusikan kelemahan atau kekurangan yang dijumpai, sehingga pada masa yang
akan datang, kekeliruan tersebut tidak terjadi lagi.
8
BAB III
KESIMPULAN
Portofolio itu beragam jenisnya, guru dapat mengumpulkannya melalui banyak cara
sesuai dengan tujuan, cara yang akan dipakai, tingkatan siswa ataujenis kegiatan yang
dilakukan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hamm, Mary & Adams, Dennis. (1991). Portofolio - It's not just forarttists anymore. The
Science Teacher. Mei 1991.
Paulson, F Leon, PasrI R & Meyer, Carol A. (1991). What makes a Portofolio ? Eight
thoughtful guidelines will help educators encourage self-directed learning.
Educational Leadership. February 1991.
Stenmark, Jean Krr. (1991). Math Portofolio : A New Form of Assessment. Teaching K-8.
August/September 1991.
www.puskur.net
www.depdiknas.go.id
10
CONTOH PEMBELAJARAN
PORTOFOLIO
1. MEMBACA MODUL
Judul Modul :
Isi / Materi :
Tanggapan / komentar :
Surakarta,
Peserta didik
2. STUDI KEPUSTAKAAN
Judul Buku :
Pengarang :
Kota Penerbit / Penerbit :
Tahun Penerbitan :
Resensi :
Surakarta,
Peserta didik
11
3. DISKUSI KELOMPOK
Tema / Topik :
Tempat / tanggal :
Peserta :
Hasil Diskusi :
Masalah yang dibahas :
Hal-hal yang disepakati :
Hal-hal yang belum disepakati :
Kesimpulan / solusi :
Surakarta,
Peserta didik
4. MEMBUAT LAPORAN
Judul :
Isi rangkuman :
Surakarta,
Peserta didik
5. MELAKUKAN PERCOBAAN
Judul :
Laporan Percobaan / Pengamatan :
Topik :
Tempat :
Tanggal Percobaan / Pengamatan :
Hasil :
Surakarta,
Peserta didik
12