NIM : 838534845
KODE MATA KULIAH : PDGK 4301
NAMA MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
PROGRAM STUDI : PGSD
TUGAS TUTORIAL I
B. Bagi kamu yang belum pernah membuat portofolio sebelumnya, simak di bawah ini ya
langkah-langkahnya!
Meskipun portofolio adalah hasil dokumentasi prestasi kamu, tetapi tak ada salahnya tetap
memasukkan data diri atau CV singkat sebagai gambaran singkat tentang siapa diri kamu.
Berikan data diri berupa informasi kontak seperti e-mail, nomor telepon, sejarah akademik,
dan pengalaman kerja atau institusi secara singkat.
Hal selanjutnya dari sebuah portofolio ialah menjelaskan tentang tujuan dan pencapaian yang
hendak kamu capai. Jelaskan visi dan misi kamu dalam jangka waktu pendek dan jangka
waktu panjang. Dengan begini, pembaca bisa menilai bahwa kamu adalah orang yang
visioner dan punya tujuan ketika mengambil keputusan.
Pada bagian ini, uraikan dengan lengkap dan detail perihal keterampilan dan pengalaman
kamu. Kamu juga bisa menambahkan apa saja kelebihan kamu supaya bisa lebih
meyakinkan. Misalnya, tambahkan kemampuan dalam bidang desain, menulis, atau fotografi.
Berikan penjelasan tentang karya-karya kamu selama ini, mulai dari latar belakangnya,
kapan, di mana, dan tujuannya.
Tanpa adanya bukti hasil karya atau penghargaan yang kamu miliki, portofolio tentulah tidak
lengkap. Justru bukti-bukti inilah yang membuat portofolio semakin meyakinkan. Dengan
bukti-bukti ini, pembaca pun bisa menilai sendiri apakah hasil karya kamu memang patut
dijadikan acuan atau tidak. Lampiran ini bisa berupa foto, sertifikat, tulisan, atau video.
Supaya makin meyakinkan, kamu juga bisa lho, menyertakan testimoni dari klien kamu yang
sebelumnya. Dengan menambahkan testimoni ini, menunjukkan kalau kamu memang
dipercaya banyak orang untuk melakukan sesuatu. Sertakan dengan jelas nama lengkap
pemberi testimoni, jabatan, dan institusinya
Sebagai instrumen penilaian, portofotio; difokuskan pada (dokumen tentang kerja siswa yang
produktif, yaitu ‘bukti’ tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak
dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa. Bagi guru, portofolio menyajikan
wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam belajarnya: cara berpikirnya,
pemahamannya atas pelajaran yang bersangkutan, kemampuannya mengungkapkan
gagasan-gagasannya, sikapnya terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, dan sebagainya.
Penilaian Portofolio bukan sekedar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan kumpulan hasil
siswa dari kerja yang sengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi,
pemahaman, dan capaian siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio juga merupakan
kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran, atau peningkatan,belajar siswa.
Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara tertulis atau dengan
penjelasan tertulis. T
Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan tugas untuk mata
pelajaran yang bersangkutan
Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan
Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, pada mata pelajaran yang bersangkutan
Laporan hasil penyelidikan tentang. hubungan antara konsep-konsep dalam mata pelajaran
atau antar mata pelajaran
Penyelesaian soal-soal terbuka
Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan cara
yang diajarkan di sekolah atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan ternan-teman
sekelasnya.
Laporan kerja kelompok
Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video, alat rekam audio,
dan komputer.
Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa yang
bersangkutan. .
Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugaskan oleh guru (atas
pilihan siswa sendiri tetapi relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan)
Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran yang
bersangkutan
Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha
peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
Teknik Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Ranah afektif sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Beberapa komponen penting
ranah afektif misalnya minat dan sikap terhadap suatu mata pelajaran atau materi pelajaran.
Siswa bisa memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran atau materi pelajaran tertentu, bisa
juga negatif, atau netral. Harapan semua guru tentunya, siswa mereka memiliki sikap dan
minat positif terhadap semua mata pelajaran atau materi pelajaran. Melalui sikap yang positif
ini kemudian dapat diharapkan, siswa juga akan memiliki minat yang positif. Siswa yang
mempunyai sikap positif dan minat positif terhadap suatu mata pelajaran atau materi
pelajaran akan mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk berhasil dalam kegiatan
pembelajaran.
Langkah-Langkah Menyusun Instrumen Penilaian Afektif
Dalam kaitan untuk mengetahui sejauh mana sikap dan minat siswa terhadap suatu mata
pelajaran atau materi pelajaran, yang kedua termasuk bagian penting dari ranah afektif, maka
guru perlu menyusun instrumen penilaian afektif. Untuk menyusun instrumen penilaian
afektif, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pemilihan ranah afektif yang ingin dinilai oleh guru, misalnya sikap dan minat
terhadap suatu materi pelajaran.
2. Penentuan indikator apa yang sekiranya dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana sikap dan minat siswa terhadap suatu materi pelajaran
3. Beberapa contoh indikator yang misalnya dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana sikap dan minat siswa terhadap suatu materi pelajaran, yaitu: (1)
persentase kehadiran atau ketidakhadiran di kelas; (2) aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, misalnya apakah suka bertanya, terlibat aktif dalam
diskusi, aktif memperhatikan penjelasan guru, dsb.; (3) penyelesaian tugas-tugas
belajar yang diberikan, seperti ketepatan waktu mengumpul PR atau tugas lainnya; (4)
kerapian buku catatan dan kelengkapan bahan belajar lainnya terkait materi pelajaran
tersebut.
4. Penentuan jenis skala yang digunakan, misalnya jika menggunakan skala Likert,
berarti ada 5 rentang skala, yaitu: (1) tidak berminat; (2) kurang berminat; (3) netral;
(4) berminat; dan (5) sangat berminat.
5. Penulisan draft instrumen penilaian afektif (misalnya dalam bentuk kuisioner)
berdasarkan indikator dan skala yang telah ditentukan.
6. Penelaahan dan meminta masukan teman sejawat (guru lain) mengenai draft
instrumen penilaian ranah afektif yang telah dibuat.
7. Revisi instrumen penilaian afektif berdasarkan hasil telaah dan masukan rekan
sejawat, bila memang diperlukan
8. Persiapan kuisioner untuk disebarkan kepada siswa beserta inventori laporan diri yang
diberikan siswa berdasarkan hasil kuisioner (angket) tersebut.
9. Pemberian skor inventori kepada siswa
10. Analisis hasil inventori minat siswa terhadap materi pelajaran
Bagaimana memberikan skor dalam penilaian afektif
Teknik penskoran untuk penilaian ranah afektif dapat dilakukan secara sederhana. Contoh,
pada instrumen penilaian minat siswa terhadap suatu materi pelajaran terdapat 10 item
(berarti ada 10 indikator), maka bila skala yang digunakan adalah skala Likert (1 sampai 5),
berarti skor terendah yang mungkin diperoleh seorang siswa adalah 10 (dari 10 item x 1) dan
skor paling tinggiyang mungkin diperoleh siswa adalah 50 (dari 10 item x 5). Maka kita
dapat menetukan median-nya, yaitu (10 + 50)/2 atau sama dengan 30. Bila kita membaginya
menjadi 4 kategori, maka skor 10 -20 termasuk tidak berminat; skor 21 – 30 termasuk kurang
berminat; skor 32 – 40 berminat, dan skor 41 – 50 termasuk kategori sangat berminat.
Contoh Instrumen Penilaian Afektif
Berikut ini diberikan contoh instrumen penilaian sikap siswa terhadap materi pelajaran
evolusi pada mata pelajaran IPA di kelas IX
TUGAS TUTORIAL I
JAWABAN
a. System thinking atau berfikir sistem kita dapat melihat bahwa perubahan atau
perubahan akan memiliki pengaruh yang besar dan menyeluruh. Tanpa berfikir
sistem kita sering membuat kesalahan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan kita
harus melihat masalah pendidikan sebagai suatu sistem. Melalui berfikir sistem
kita dapat melihat bagaimana masalah-masalah saling berhubungan dan kadang
kala menjadi penyebab bagi yang lainnya. Berfikir sistem merupakan teknologi
untuk melihat keseluruhan sistem dan mempertimbangkan semua faktor yang
berkaitan dengan hasil. Untuk melihat keseluruhan sistem, kita dapat melihat
faktor internal dan eksternalnya. Faktor internal, meliputi pembelajaran, penilaian,
iklim sekolah dan kurikulum. Faktor eksternal, meliputi ekonomi, pasar, pengaruh
regulasi dan birokrasi. Untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pendidikan harus dipertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal tersebut,
dengan demikian keseluruhan sisterm dapat terlihat.
b. System design atau merancang sistem merupakan satu set metode dan aktivitas
khusus untuk menghasilkan solusi baru terhadap masalah yang besar. System
design juga meliputi penggunaan model sebagai suatu cara untuk mendeskripsikan
sistem baru.
c. Quality science merupakan teknologi untuk membantu proses-proses dalam sistem
untuk meyakinkan bahwa proses-proses tersebut memproduksi hasil yang
diinginkan. Quality science menghendaki siswa, guru dan pegawai lain untuk
mengidentifikasi apa yang sedang bekerja dan apa yang tidak. Quality science
juga meliputi proses-prose untuk merencanakan tindakan perbaikan. Untuk
memperbaiki beberapa kesalahan dalam proses sehingga proses tersebut dapat
berlanjut tepat waktu. Quality science merupakan aplikasi dari system thinking
untuk mengelola dan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat memenuhi
kepuasan pelanggan.
d. Change management atau mengubah manajemen adalah teknologi yang
menghendaki pemimpin menjadi sukses dalam mensponsori, memberi inisiatif
dan merupakan perubahan dalam organisasi.
e. Instructionaltechnology atau teknologi instruksional adalah bagian dari revolusi
informasi dan komunikasi yang mengantarkan perubahan hampir pada setiap
sektor dalam masyarakat kita saat ini. Teknologi instruksional merupakan desain,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang efektif untuk siswa.
3) Atribut inovasi adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya
laju suatu inovasi untuk diadopsi oleh anggota sistem sosial. Atribut inovasi juga
dapat diartikan sesuatu yang dapat mempengaruhi suatu inovasi diterima atau
tidak oleh suatu anggota sistem sosial. Zaltman mengemukakan bahwa cepat atau
lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh atribut inovasi sendiri. Uraikan
beberapa atribut inovasi menurut Zaltman, minimal 3 atribut saja!
Jawab:
Menurut Zaltman bahwa cepat atau lambatnya suatu inovasi diterima oleh
masyarakat, akan dipengaruhi oleh atribut inovasi itu sendiri. Inovasi merupakan
kombinasi dari berbagai atribut. Atribut tersebut adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi
Inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaannya dapat menghemat waktu
dan juga terhindar dari berbagai macam hambatan.
2. Risiko dan ketidak pastian
Dalam menyebarkan inovasi perlu dipertimbangkan risiko yang akan terjadi.
Misalnya, penggunaan alat kontrasepsi akan semakin cepat diterima bila
masyarakat tahu resiko kesehatan atau efek sampingnya kecil.
3. Mudah dikomunikasikan
Suatu inovasi akan mudah diterima masyarakat jika mudah dikomunikasikan.
4. Kompatibilitas
Inovasi akan cepat diterima jika sesuai dengan kebutuhan, keyakinan, norma,
pengalaman, pendidikan dan tingkat ekonomi penerimanya.
4) Dunia pendidikan membutuhkan inovasi terutama inovasi pembelajaran, hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang seiring
dengan perkembangan zaman. Sebuah inovasi harus dapat dilaksanakan agar
terjadi perubahan.
Jawab:
Inovasi dalam proses pembelajaran terkait erat dengan inovasi dalam bahan belajar,
penerapan beberapa prinsip dan prosedur baru pembelajaran, pemecahan masalah
yang dialami oleh para pengajar. Contoh inovasi dalam proses pembelajaran, yaitu
tutorial terjadwal untuk program D-II PGSD Guru Kelas, tutorial tatap muka berkala
antara 2-3 kali per semester untuk program PGRBS,PSGBS, tutorial tatap muka
intensif sebanyak 1x dalam 1 semester yang dilaksanakan selama 2-5 hari berturut-
turut pada masa libur untuk program PGRBS, PSGBS dan masih banyak lagi program
tutorial yang lain.
Selain itu sekarang muncul inovasi dalam bidang pendidikan khususnya model
pembelajaran yang dinamakan Quantum Teaching. Quantum teaching adalah ilmu
pengetahuan dan metodologi yang diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan.
Quantum teaching menunjukkan cara-cara untuk menjadi guru yang lebih baik.
Kemudian menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar siswa
dengan cara bagaimana gru memadukan unsur-unsur seni dan strategi-strategi
pencapaian tujuan yang sistematis. Dengan adanya model pembelajaran Quantum
Teaching ini maka pembelajaran bukan lagi kegiatan yang membosankan bagi siswa
karena siswa ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
TUGAS TUTORIAL I
JAWABAN : 2
JAWABAN :3
karena mereka merupakan salah satu cikal bakal penerus bangsa yang ungguL yang
akan membawa bangsa ke puncak kejayaan, jadi mereka harus betul betul dijaga dan
diberikan pelayanan khusus. Dan anak berbakat perlu mendapat layanan pendidikan
khusus agar meningkatkan bakat yang dimiliki agar berguna di masa depan
Disini kita harus membedakan antara bakat sebagai potensi bawaan dan bakat yang
telah terwujud dalam prestasi yang tinggi. Semua anak berbakat mempunyai potensi
yang unggul, tetapi tidak semuanya telah berhasil mewujudkan potensi unggul
tersebut secara optimal. Anak yang memiliki bakat di bidang matematika misalnya,
apabila memperoleh kesempatan untuk mengembangkan secara optimal disertai
motivasi yang tinggi maka akan memiliki kemampuan khusus dan prestasi yang
menonjol dalam bidang matematika. Di sini kita harus membedakan antara bakat
sebagai potensi bawaan dan bakat yang telah terwujud dalam prestasi yang tinggi.
Semua anak berbakat mempunyai potensi yang unggul, tetapi tidak semuanya telah
berhasil mewujudkan potensi unggul tersebut secara optimal. Anak yang memiliki
bakat di bidang matematika misalnya, apabila memperoleh kesempatan untuk
mengembangkan secara optimal disertai motivasi yang tinggi maka akan memiliki
kemampuan khusus dan prestasi yang menonjol dalam bidang matematika.
Anak yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal
maka akan memunculkan kinerja atau kemampuan unggul dan mencapai prestasi yang
menonjol di kelasnya. Anak berbakat adalah mereka yang memiliki intelektual yang tinggi.
Dengan keunggulan ini diharapkan memiliki peluang besar untuk mencapai prestasi tinggi
dan menonjol didalam bidang bakatnya.
Mengapa anak berbakat memerlukan layanan khusus ?. jawabannya agar potensi tinggi yang
mereka miliki dapat tersalurkan dan memberi hasil yang baik untuk ke depannya. Bahkan
secara nasional,pemerintah telah mengisyaratkan penyelenggaraan pendidikan khusus
tersebut dalam sebuah undang-undang sistem pendidikan nasional.
JAWABAN ; 4
Sekolah inklusif adalah sekolah yang mengakomodasi semua anak tanpa
menghiraukan kondisi fisik, intelektual, social, emosional, linguistic, atau kondisi lain
mereka, termasuk anak kebutuhan pendidikan khusus.
Pembelajaran kolaboratif adalah prosses pembelajara yang dilakukan oleh guru
umum/reguler dan guru pembimbing khusus dalam menciptakan kegiatan bersama
yang terkoordinasi untuk bersama-sama melakukan pembelajaran terhadap kelompok
siswa yang heterogen.
Metode: jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan. Penelitian ini
dilakukan pelatihan, workshop dan pendampingan bagi guru reguler dan guru
pembimbing khusus sekolah inklusif anak berkebutuhan khusus dalam meningkatkan
kompetensi profesional penanganan anak berkebutuhan khusus melalui pembelajaran
kolaboratif.
Hasil dan pembahasan, hasil penelitian siklus 1, dalam perencanaan penelitian ini
telah dilakukan identifikasi masalah yaitu kurangnya kompetensi profesional guru
reguler dan guru pembimbing khusus sekolah inklusif terutama dalam pelaksanaan
pembelajaran kolaboratif untuk menangani anak berkebutuhan pendidikan khusus dan
penetapan alternatif pemecahan masalah, yaitu dengan latihan dan workshop
pembelajaran kolaboratif anak berkebutuhan pendidikan dalam setting sekolah
inklusif.
’’Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Inklusif Dalam Penanganan Anak
Berkebutuhan Khusus Melalui Pembelajaran Kolaboratif’’
Penguatan Pendidikan Inklusif membutuhkan peran dari semua pihak dalam institusi
pendidikan tak terkecuali bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling di
Sekolah Inklusif saat ini berorientasi kepada bimbingan dan konseling perkembangan dengan
target layanannya menjadi tidak sebatas siswa reguler dalam tatanan kelembagaan, melainkan
akan tertuju kepada semua siswa dalam berbagai tatanan kehidupan dan budaya termasuk
dengan kebutuhan khususnya. Pendidikan inklusif menjadi tanggung jawab bersama antara
konselor atau guru Bimbingan dan Konseling (BK), guru Mata Pelajaran (Mapel), guru
Pendamping Khusus (GPK), maupun Orang Tua. Guru tidak dapat melakukan semuanya
sendiri, karena itu perlu keterlibatan orang tua agar pelaksanaan kegiatan di sekolah
berkesinambungan dengan kegiatan siswa di rumah. Kolaborasi menjadi dasar antara pihak
sekolah dan orang tua, serta ahli lain untuk melakukan pendampingan secara sistematis,
terprogram, konsisten dan berkesinambungan. Dengan demikian, dibutuhkan peran
kolaboratif konselor, pengembangan ketrampilan konselor, dan penyelenggaraan program BK
secara profesional untuk mengoptimalisasi perkembangan siswa berkebutuhan khusus di
sekolah inklusif. Kolaborasi untuk keberhasilan siswa merupakan bagian integral dari
reformasi pendidikan di sekolah inklusif, sekolah inklusif, dan kolaboratif konselor.