Anda di halaman 1dari 4

A.

Dasar pemikiran

Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model baru yang diterpkan di Indonesia sejak
kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan
kulitas pendidikan di Indonesia. Portofolio sebagai salah satu bentuk penilaian berbasis kelas
mempunyai fu ngsi dan peran yang sangat strategis untuk menutupi kelemahan penilaian yang
telah dilakukan selama ini. Oleh sebab itu, penilaian portofolio harus dilakukan secara akurat
dan objektif serta mendasar pada bukti-bukti autentikyang dimiliki oleh peserta didik.

B. Pengertian penilaian portofolio

Istilah portofolio (portfolio) pertama kali di gunakan oleh kalangan potografer dan artis.
Melalui portofolio, para portogrsfer dapat memperhatikan prospektif pekerjaan mereka kepada
pelanggan dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang dimilikinnya. Secara umum, portofolio
merupakan, kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang,
kelompok, lembaga, organisasi, atau perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan
dan menilai perkembangan suatu proses. Dalam dunia usaha, portofolio banyak di gunakan
untuk menilai keefektifan suatu proses produksi dari jenis produk tertentu. Dalam dunia
kesehatan, portofolio dapat dilihat dari kartu menuju sehat (KMS) yang digunakan untuk
memantau perkembangan pertumbuhan bayi dari 0 tahun sampai usia tertentu.

Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peerta
didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai collection of learning
experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik, baik yang berwujud pengetahuan
(cognitive), ketrampilan(psychomotor) maupun sikap dan nilai(affective). Artinya, portofolio
bukan hanya berupa benda nyata, melainkan mencangkup “ segala pengalaman batiniah” yang
terjadi pada diri peserta didik. Portifoliio juga dapat juga di gunakan oleh peserta didik unyuk
mengumpulkan semua dokumen dari ilmu pengetahuan yang telah di pelajari, baik di kelas, di
halaman sekolah atau di luar sekolah. Dalam bidang bahasa, portofolio dapat merupakan suatu
adjective yang sering disandingkan dengan konsep lain, seperti penbelajaran dan penilaian,
karena itu timbul istilah portofolio-based instruction dan portofolio-based assessment.

Menurut para ahli,portofolio memiliki beberapa pengertian. Ada yang memandang sebagai
benda/alat, dan ada pula yang memandang sebagai metode /tehnik/cara. Portofolio sebagai
suatu wujud benda fisik, ataukumpulan suatu hasil (bukti) dari suatu kegiatan, atau bundelan,
yakni kumpulan dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta didik yang di simpan dalam
bindel.misalnya, bundelan hasil kerja peserta didik yang di simpan dalam mulai dari tes awal,
tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas
terstruktur, sampai pada tes akhir. Portofoli ini merupakan kumpulan karya terpilih dari
perserta didik , baikperseorangan maupun kelompok. Istilah karya terpilih menunjukan bahwa
tidak semua karya peserta didik dapat di masukan ke dalam portofolio tersebut. Karya yang di
ambil adalah, karya terbaik, karya yang paling penting dari pekerjaan peserta didik, yang
bermakna bagi peserta didik, sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah di
tetapkan.

Penelaian portofolio berbeda dengan jenis penilaian yang lain. Penilaian pertofolio adalah suatu
pendekatan atau model penilaian yag bertujuan untuk mengukur kemampuan pesrta didik
dalam membangun dan merefleksi suatu pekerjaan/tugas atau karya melalui pengumpulan
(collection) bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang di bangun oleh
peserta didk, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat di nilai dan dikomentari oleh guru dalam
periode tertentu. Jadi, penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam penilaian
kinerja peserta didik atau di gunakan untuk menilai kinerja.

Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk lebih banyak terlibat, dan peserta didik sendiei dapat dengan mudah mengontrol
sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah di perolehnya. Jadi, pesrta didik akan
mampu melakukan penilaian diri . ketrampilan menemukan kelebihan dan kekurangansendiri,
serta kemampuan untuk menggunakan kelebihan tersebut dalam mengatasi kelemahanya
merupakan modal dasar penting dalam proses pembelajaran

Bahan-bahan Penilaian Portofolio

Pada Prinsipnya, setiap tindakan belajar peserta didik harus diberikan penghargaan. Tujuanya
adalah untuk emberikan penguatan dan semangat beljar. Penghargaan tersebut dapat dijadikan
bahan penilalian portofolio. Bahan penilaian portofolio bisa juga diambil dari hasil pekerjaan
peserta didik, seperti lembar kerja siswa, hasil rangkuman, gambar, klipling, hasil kerja
kelompok, hasil tes, buku catatan, dan hal-hal yang mennyangkut pribadi peserta didik. Di
samping itu, bahan penialaian portofolio dapat di peroleh dari alat-alat audio-visual, video atau
disket. Secara keseluruhan, bahan-bahan penilaian portofolio dapat dikelompokan menjadi
beberapa bagian, yaitu:
1. Penghargaan yang di peroleh peserta didik, baik tertulis, maupun lisan, seperti setifikay hasil
omba atau catatan guru tentang penghargaan lisan yang pernah diberikan kepada pesera didik
dalam kurun waktu tertantu.

2. Hasil pekerjaan peserta didik, seperti lembar kerja siswa, klipping, gambar, hasil kerja
kelompok , dan hasil ulangan

3. Catatan/lapaoran dari orang tua peserta didik atau teman sekelas

4. Catatan pribadi peserta diidik

5. Bahan-bahan lain yang relevan

6. Alat-alat audio-visual, video atau disket

Setelah semua bahan penilaian portofolio dikumpulkan, kemudian disusun dan disimpan dalam
sebuah dokumen. Dalam rangka penataan sebuah dpkumen, guru hendaknya memperrhatikan
hal-hal sebagai berikut:

Pertama, seriap dokumen harus dibuat identitas peserta didik, seperti nama, nomor induk,
kelas, dan nama sekolah.

Kedua, untuk mempermudah pengecekan isi dokumen, maka setiap dokumen harus dibuat
daftar isi dokumen.

Ketiga, isi dokumen harus dimasukkan ke dalam satu map atau folder fan di susun secara
sistematis sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.

Keempat, isi dokumen hendaknya dikelmpokkan sesuai dengan mata pelajaran dan setia mata
pelajaran diberikan warna yang berrbeda.

Kelima, setiap isi dokumen harus ada catatan atau komentar dari guru dan orang tua.
Keenam, isi dokumen hendaknya sepihak oleh guru, tetapi harus melibatkan peserta didik
melalui proses diskusi.

Anda mungkin juga menyukai