Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami model-
model pembelajaran kreatif.
Kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Dr. Nurhastuti,
S.Pd, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Bakat dan
Kreativitas yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
kami hanyalah manusia biasa yang memiliki wawasan terbatas dan tak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari Ibu dosen pengampu
mata kuliah Pengembangan Bakat dan Kreativitas yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................7
B. Saran ........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengevaluasi design pembelajaran?
2. Bagaimana model-model pembelajaran kreatif?
C. Tujuan
Untuk memahami evaluasi design dan model-model pembelajaran kreatif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
c. Memperoleh hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran.
d. Menentuka kenaikan tingkat atau status dan lulus tidaknya peserta didik.
e. Menempatkan peserta didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat, misalnya
dalam menentukan program studi atau jurusan dengan tingkat kemampuan dan
karakteristik peserta didik. Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa
evaluasi dilaksanakan mempunyai tujuan untuk menentukan dan melihat
hambatan-hambatan.
3
terhadap pelajaran yang sulit dipahami. Ada beberapa kelebihan dan keunggulan
model pembelajaran kreatif ini, yaitu:
a. Pengalaman dan kegiatan pembelajaran akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak,
b. Kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran selalu disesuaikan dengan minat dan
kebutuhan anak,
c. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak, sehingga hasil belajar akan
bertahan lebih lama,
d. Pembelajaran kreatif akan menumbuhkan keterampilan berfikir anak,
e. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui anak dalam lingkungan,
f. Menumbuh nkembangkan keterampilan sosial anak, seperti kerjasama, toleransi,
serta respek terhadap gagasan orang lain.
1. Role Play
Role Play adalah salah satu pembelajaran yang melibatkan kreativitas. Role play
berarti bermain peran dan memperlihatkan kebolehan berakting. Ketika belajar
dengan metode role play siswa akan mengeksplorasi berbagai karakter. Metode
ini akan meningkatkan imajinasi dan daya kreativitas. Untuk menggunakan
metode ini guru harus membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Bebaskan
siswa untuk memilih siapa partner mereka, namun setidaknya kelompok tersebut
berisi 3 sampai 5 orang. Berikan penjelasan mengenai materi apa yang saat ini
ingin dipelajari. Jika materi yang dipelajari cukup banyak, guru bisa melakukan
pengundian untuk menentukan kelompok mana yang akan memerankan materi
apa. Setelah materi telah ditentukan berikan waktu setidaknya paling sedikit 15
menit untuk para siswa merangkai skenario. Setelah role play siap dimulai, dan
sehabis role play guru dapat menyampaikan kesimpulan dan evaluasi.
2. Facilitator and Explaining
Debat dan brainstorming bisa dilakukan guru dengan mengelompokkan siswa.
Salah satu pihak akan berperan sebagai fasilitator dan menjelaskan materi, dan
4
yang lainnya akan bertugas untuk mendengarkan. Siswa jadi diberi kesempatan
untuk menjelaskan materi kepada siswa lainnya. Dengan ini, maka akan tercipta
diskusi di kelas dan muncul ide-ide kreatif. Pelajaran lebih mudah diterima dan
semua pihak akan sama-sama mengerti dan saling mendengarkan.
3. Talking Stick
Talking Stick adalah metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
kepercayaan diri siswa. Teknik talking Stick ini mendorong siswa untuk
berbicara dan mengutarakan pendapat dan pemikirannya. Untuk melakukan
metode ini mudah saja, guru harus mempersiapkan sebuah tongkat lalu
memberikannya kepada seorang siswa, nantinya siswa yang mendapatkan
tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Untuk
menambah keseruan metode talking stick ini juga bisa dilakukan dengan cara
sebagai berikut. Guru menyiapkan sebuah lagu, lalu guru memutarkan lagu
tersebut bersamaan dengan tongkat yang diputarkan. Nantinya saat lagu berhenti
yang menyimpan tongkat terakhir adalah yang wajib menjawab pertanyaan guru.
Dengan adanya lagu akan membuat suasana belajar sedikit lebih santai dan
menyenangkan.
4. Alat Peraga
Model pembelajaran dengan menggunakan alat peraga juga menjadi solusi yang
tepat untuk membuat suasana belajar semakin menyenangkan. Dengan
menggunakan alat peraga ini siswa akan jauh lebih mengerti tentang materi yang
sedang dipelajari. Tak hanya itu alat peraga juga pasti akan menarik perhatian
dan minat belajar siswa. Misalnya pelajaran yang sedang dipelajari yaitu
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. ada materi mengenai mengenal bagian tubuh
manusia. Oleh karena itu untuk membuat siswa lebih paham tentang materi
tersebut, guru bisa membawa alat peraga yang merupakan patung plastik
berbentuk tubuh manusia lengkap dengan organ-organ yang menyertainya.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Model pembelajaran kreatif dapat di kembangkan dari guru yang kreatif.
6
DAFTAR RUJUKAN
Disusun, M. M., Tugas, M., Kuliah, M., Kurikulum, P., Pengampu, D.,
Hasbulloh, A., Oleh,A., Dwi,K., Sani, M. R., Manajemen, J., & Islam, P.
(2017). 0 desain evaluasi pembelajaran.1617652006, 0–10.
Kalida, M. (2015). Model Pembelajaran Kreatif Dalam Meningkatkan Minat
Membaca AnakDi Luar Sekolah. Hisbah: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Islam, 12(1), 1-14.