Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN ANAK

RESUME MATERI PERTEMUAN 7

“Kecerdasan Otak Anak”

NAMA : Azzahra Firdausi Salma

NIM : 20003054

KELAS :B

DOSEN PENGAMPU : Ns. Setia Budi, M.Kep

A. Kecerdasan Otak Anak


Menurut Gardner, ada sembilan aspek kecerdasan dan indikatornya yang berpotensi
untuk dikembangkan oleh setiap anak yang lahir tanpa disertai oleh cacat fisik di
otaknya , yaitu :
1. Kecerdasan Gambar atau Spasial (Visual-Spatial Intelligence). Individu yang
memiliki tipe kecerdasan biasanya memiliki beberapa ciri berikut ini: mampu
memvisualisasikan fenomena dalam bentuk gambar, gemar menggambar,
menyenangi warna dan garis, menyusun balok, dan mampu memberikan arah di
mana suatu lokasi berada. Contoh orang- orang yang memiliki kecerdasan ini
antara lain adalah arsitek, pelukis, desainer interior, dan pilot.
2. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence). Indikatornya adalah:
mudah bergaul dengan orang lain, senang mencari teman, terlibat dalam kegiatan
kelompok, mampu membaca perasaan orang lain melalui nada bicara, gerak
tubuh, dan ekspresi wajah, mudah menyelesaikan konflik dengan orang lain.
Mereka adalah para psikolog, pemimpin, konselor, dan sebagainya.
3. Kecerdasan Kinestetik atau Fisik (Body-Kinesthetic). Cirinya antara lain : cepat
mempelajari dan menguasai kegiatan yang melibatkan fisik (motorik), mampu
menggunakan seluruh anggota tubuhnya dalam pekerjaan, pemecahan masalah,
4. keterampilan tangan, jari, atau lengan. Mereka cocok untuk berprofesi sebagai
atlet, artis film (drama), penari, dan sebagainya.
5. Kecerdasan Verbal-Bahasa (Verbal- linguistic), dengan ciri : mampu
mengekspresikan fikirannya secara verbal, mudah mengingat nama atau sesuatu,
mampu menulis dengan baik. Dan senang bertanya dan berdiskusi. Contoh orang
yang memiliki tipe kecerdasan ini adalah para pengajar, mubaligh, intelektual,
penulis, dan sebagainya.
6. Kecerdasan Intrapersonal-Mengenal Diri Sendiri (Intrapersonal Intelligence).
Cirinya adalah : mudah mengenali perasaan diri, dapat menghayati puisi dan
drama, senang bermeditasi, dan pandai bercerita. Contohnya para penyair,
pendongeng, sastrawan , dan sebagainya.
7. Kecerdasan Musik (Musical Intelligence), yaitu kemampuan sensitif terhadap
bunyi dan cepat mempelajari berbagai lagu, jenis music, dan alat musik. Mereka
adalah para komposer, penyanyi, dan para pemain music.
8. Kecerdasan Mempelajari Alam (Naturalist Intelligence), kapasitas untuk cepat
mempelajari fenomena alam, mengamati dan membaca kehidupan tumbuhan
dan binatang (biologi), dan gemar terhadap kegiatan pencinta alam. Mereka
adalah para petualang dan aktivis lingkungan hidup.
9. Kecerdasan Logika-Matematika (Mathematical- Logical Intelligence), yaitu
kemampuan yang ditandai dengan kecepatan dalam mempelajari angka, pandai
mengelompokkan, membuat hipotesis, dan berfikir logis. Mereka adalah para
ilmuwan, filosof, ahli matematika, dan programmer computer.
10. Kecerdasan Spiritual (Existensial Intelligence), yang ditandai oleh kemampua
berpikir secara mendalam tentang makna hidup, mempertanyakan mengapa saya
hidup ?, untuk apa ?, menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari keseluruhan
yang saling berkaitan, dan sebagainya. Di samping ketiga ciri kecerdasan
spiritual ini, Robert A. Emmons, sebagaimana dikutip oleh Rakhmat 6,
mengemukakan lima karakteristik orang yang cerdas secara spiritual, yaitu :
a. Memiliki kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan material (the
capacity to transcend the physical and material).
b. Memiliki kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang memuncak
(the ability to experience heightened states of consciousness).
c. Memiliki kemampuan untuk mensakralkan (menguduskan) pengalaman
sehari-hari (the ability to sanctify everyday experience).
d. Memiliki kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber spiritual buat
menyelesaikan masalah (the ability to utilize spiritual resources to solve
problems).
e. Mampu berbuat baik (the capacity to be virtous).

B. Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak melalui Nutrisi


Kebutuhan nutrisi otak anak tidak hanya perlu dipenuhi pada usia perkembangan
balita (bawah lima tahun). Nutrisi ini juga penting untuk dipenuhi selama masa
perkembangan anak 6-9 tahun demi menunjang tumbuh kembangnya. Menurut
sebuah artikel yang dimuat dalam Virtual Lab School, kemampuan berpikir anak
pada usia sekolah akan semakin meningkat. Ini karena karena anak banyak bertemu
dengan orang baru, pergi ke berbagai tempat baru, dan menemukan banyak hal-hal
menarik. Hal ini menunjukkan kebutuhan nutrisi untuk otak anak juga semakin
tinggi.
Beberapa nutrisi khusus yang dapat menunjang perkembangan otak anak secara
lebih optimal:

1. Omega-3 dan omega-6


Omega-3 dan omega-6 adalah dua jenis asam lemak yang sangat dibutuhkan oleh
otak anak. kedua nutrisi tersebut merupakan bentuk lain dari asam lemak omega-
3 dan omega-6. Kedua asam lemak ini dapat menunjang perkembangan otak
anak menjadi lebih optimal. DHA, yang merupakan bagian dari asam lemak
omega-3, dapat membangun 8% dari total berat otak. Hal ini jelas bermanfaat
untuk mengoptimalkan fungsi otak anak. Asam lemak omega-3 yang didapatkan
dari makanan akan diubah menjadi DHA dengan bantuan enzim delta-4-
desaturase. Sayangnya, anak usia 3 tahun tidak memiliki enzim ini dalam jumlah
yang banyak. Itu sebabnya, anak perlu diberikan susu yang tinggi omega 3, 6,
dan DHA supaya kecerdasannya semakin meningkat. Asupan nutrisi yang
dibutuhkan oleh otak anak ini dengan memberikan beragam jenis ikan
berminyak. Sebagai contoh, ikan berminyak yang termasuk makanan sumber
asam lemak omega-3 adalah salmon, makarel, dan sarden. Sementara itu, untuk
menambah asupan asam lemak omega-6 anak, bisa memberikannya kacang-
kacangan seperti kedelai, almond, dan mete sebagai camilannya. Saat ini juga
tersedia susu untuk anak yang sudah diperkaya dengan kedua nutrisi yang
dibutuhkan untuk perkembangan otak anak, yaitu omega-3 dan omega-6.
Dengan begitu, ini bisa jadi pilihan praktis untuk memenuhi kebutuhan gizi anak
sehari-hari. Di samping itu, asam lemak omega-3 juga dapat mencegah plak pada
pembuluh darah dan mengurangi terjadinya penumpukan lemak di bawah kulit
dan yang tersimpan di liver.

2. Zat besi
Selain asam lemak omega-3 dan 6, nutrisi lain yang dibutuhkan untuk
mendukung perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah zat besi. Dalam
masa tumbuh kembangnya, anak memerlukan nutrisi ini untuk meningkatkan
kecerdasannya. Sel darah merah membutuhkan asupan zat besi anak untuk
mengangkut oksigen ke setiap sel dalam tubuh, termasuk otak. Zat besi inilah
yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi otak anak.
Maka itu, penuhi kebutuhan nutrisi anak yang satu ini dengan memberikannya
makanan yang kaya zat besi, seperti sereal, nasi, biji-bijian,sumber protein
hewani (daging merah), dan kacang-kacangan. Sayuran berdaun hijau juga bisa
Anda berikan kepada anak karena termasuk sumber zat besi, menurut Kids
Health. Nutrisi yang baik untuk otak anak ini juga memiliki manfaat kesehatan
lain, misalnya penting untuk meningkatkan energi dan sistem imun anak.

3. Kolin
Nutrisi lain yang juga baik untuk membantu meningkatkan fungsi otak anak
adalah kolin. Kolin adalah senyawa kimia larut air yang fungsinya mirip dengan
vitamin. Kolin ini masih satu keluarga dengan folat dan vitamin B kompleks.
Oleh karena masih berhubungan erat dengan folat dan vitamin B, kolin dikenal
sebagai mikronutrien yang penting untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh.
Tak terkecuali, nutrisi ini juga baik untuk fungsi kognitif dan kekuatan otak
anak. Kolin dapat membantu memproduksi DNA sekaligus meningkatkan sinyal
saraf di otak anak. Jika aliran sinyal otak anak berkembang secara optimal,
perkembangan otak anak pun juga akan lebih maksimal dalam berpikir. Selain
itu, kolin juga dapat mengaktifkan asetilkolin yaitu senyawa kimia yang dapat
membantu komunikasi antarsaraf dan otot. Hal ini dapat membuat anak lebih
mampu untuk berkonsentrasi dan meningkatkan daya ingatnya. Tidak hanya
sebagai nutrisi otak anak, kolin juga bermanfaat untuk membentuk suatu zat
yang dapat memindahkan kolesterol pada liver di dalam tubuh. Jika kekurangan
nutrisi ini, mungkin saja terjadi penumpukan kolesterol di dalam liver. Sumber
kolin yang paling baik terdapat di telur. Namun, jika ada alergi pada anak
terhadap telur, kita bisa memberikan makanan sumber kolin lainnya seperti hati
ayam, daging, salmon, dan susu.

4. 4. Vitamin B12
kekurangan vitamin B12 Vitamin B adalah jenis vitamin yang dibutuhkan oleh
tubuh, terutama bagi anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Dari
delapan jenis vitamin yang termasuk kategori vitamin B, semuanya sama-sama
termasuk ke dalam nutrisi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Salah
satunya adalah vitamin B12 atau kobalamin yang termasuk ke dalam nutrisi
paling berperan untuk perkembangan otak agar anak cerdas. Sebuah penelitian
yang diterbitkan pada Food and Nutrition Bulletin mengungkapkan bahwa anak
yang kekurangan vitamin B12 lebih rentan mengalami peradangan dan
menghambat kecepatan impuls saraf di otak. Vitamin B12 juga dapat membantu
produksi materi genetik tubuh yaitu DNA dan RNA yang berperan penting untuk
perkembangan otak anak. Semakin optimal perkembangan DNA dan RNA
dalam otak anak, semakin baik pula kemampuan otak anak di masa
pertumbuhannya.
5. Folat
Folat adalah bentuk alami dari vitamin B9 yang tidak dapat diproduksi oleh
tubuh. Oleh karena itu, nutrisi yang baik untuk perkembangan otak agar anak
cerdas ini hanya bisa didapatkan dari makanan. Folat diperlukan untuk
membentuk DNA dan menguatkan sistem saraf pada otak anak selama masa
pertumbuhannya. Melansir dari Mott Children’s Hospital, asam folat juga
membantu mencegah anak mengalami anemia. kebutuhan nutrisi untuk
meningkatkan kecerdasan anak juga dapat dengan makanan sumber folat lainnya
seperti hati sapi, daging ayam, tempe, dan biji-bijian. Otak anak perlu didukung
oleh nutrisi yang tepat untuk memastikan perkembangannya, terutama di usia
sekolah. Pastikan asupan anak Anda sehari-hari kaya akan kalsium, zat besi,
asam folat, vitamin B1, B6, dan B12, dan yang terpenting adalah tinggi omega
3 dan 6. Alhasil, fungsi otak anak Anda akan semakin optimal dan meningkatkan
kecerdasannya.

C. Stimulasi Otak untuk Mengoptimalkan Kecerdasan Anak


Stimulasi yang diberikan sejak dini akan mempengaruhi perkembangan otak. Otak
akan semakin berkembang apabila stimulasi yang diberikan semakin banyak. Anak
perlu mendapat lingkungan yang merangsang pertumbuhan otak dan selalu
mendapatkan stimulasi psikososial. Stimulasi soaial secara mudah daapt diberikan
dengan cara sentuhan dan mengajak anak bermain. Apabila hal tersebut tidak
diperoleh anak, maka anak dapat mengalami berbagai penyimpangan perilaku.
Contoh penyimpangan perilaku adalah hilangnya citra diri, rendah diri, penakut,
tidak mandiri atau sebaliknya anak menjadi agres if dan tidak mempunyai rasa
malu.
Derajat kesehatan dan gizi yang buruk juga akan menghambat pertumbuhan otak.
Akibatnya hal ini akan menurunkan kemampuan otak dalam mencatat, menyerap,
menyimpan, memproduksi, dan merekons truksi informasi. Selain itu, masalah ini
juga dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan fisik.

Stimulasi tersebut dapat berupa kehangatan dan cinta tulus yang diberikan orang
tua. Selain itu, orang tua dapat memberikan pengalaman langsung dengan
menggunakan panca inderanya (penglihatan, pendengaran, perasa, peraba, dan
penciuman). Interaksi anak dan orang tua melalui sentuhan, pelukan, senyuman,
nyanyian, dan mendengarkan dengan penuh perhatian juga merupakan bentuk
stimulasi secara dini. Ketika anak yang belum dapat berbicara mengoceh, ocehan
itu perlu mendapatkan tanggapan sebagai bentuk stimulasi kemampuan bicara anak.
Sejak dini orang tua semestinya mengajak bercakap-cakap dengan suara lembut dan
memberikan rasa aman kepada anak.

Ketika dilahirkan, otak anak sudah mempunyai sel syaraf yang bermilyaran
jumlahnya, namun jumlah itu banyak yang hilang seteah dilahirkan. Ketika otak
mendapatkan suatu stimulus yang baru, maka otak akan mempelajari sesuatu yang
baru. Stimulus tersebut akan menyebabkan sel syaraf membentuk sebuah koneksi
baru untuk menyimpan informasi. Sel-sel yang terpakai untuk menyimpan
informasi akan mengembang, sedangkan yang jarang atau tidak terpakai akan
musnah. Di sinilah pentingnya suatu stimulasi yang rutin diberikan. Stimulasi yang
terus-menerus diberikan secara rutin akan memperkuat hubungan antarsyaraf yang
telah terbentuk sehingga secara otomatis fungsi otak akan menjadi semakin baik.

Stimulasi yang diberikan sejak dini juga akan mempengaruhi perkemban gan otak
anak. Stimulasi dini yang dimulai sejak usia kehamilan 6 bulan sampai anak usia 2-
3 tahun akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam ukuran serta fungsi
kimiawi otak. Berikut ini beberapa tips dari Dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi tentang
stimulasi dini pada balita:

a. Dalam memberikan stimulasi dini metode yang dapat dipakai meliputi dengar,
lihat, dan tiru/coba
b. Bagian yang distimulasi adalah otak kanan-kiri, sensorik, motorik, kognitif,
komunikasi- bahasa, sosio-emosional, kemandirian, dan kreativitas
c. Cara melakukan stimulasi adalah dengan memberikan rangsangan berupa suara,
musik, gerakan, perabaan, bicara, menyanyi, membaca, mencocokkan,
membandingkan, mengelompokkan, memecahkan masalah, mencoret,
menggambar, merangkai, dll.
d. Waktu melakukan stimulasi adalah setiap kali orang tua berinteraksi dengan
anak (menyusui, menidurkan, memandikan, ganti baju, bermain, nonton TV,
dsb).

REFERENSI

Haryati, D., 2017. Stimulasi Pengembangan Kecerdasan Verbal-Linguistik Anak


Usia Dini Melalui Metode Pembelajaran Paud. Elementary: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar, 3(2), pp.132-143.

Panzilion, P., Padila, P. and Andri, J., 2021. Pengetahuan Stimulasi Perkembangan
Anak Usia Dini oleh Guru. Journal of Telenursing (JOTING), 3(1), pp.85-
94.

Siswina, T., 2016. Pengaruh Stimulasi Pendidikan Terhadap Perkembangan


Kecerdasan Anak Usia 3-6 Tahun. Jurnal Ilmiah Bidan, 1(2), pp.27-33.

Anda mungkin juga menyukai