Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

NAMA : FITRIANA AFNI SHOHIHAH

NIM : 857678417

SEMESTER 6A

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHSUSUS

1. Sebutkan berapa istilah yang digunakan untuk penyebutan anak tunagrahita di


Indonesia, dan mengapa terjadi macam-macam peristilahan tersebut?
2. Jelaskan  dan berikan contoh apa yang dimaksud Chronological age dan mental
age yang berkaitan dengan penyandang tunagrahita.
3. Perkembangan mental anak tunadaksa yang belajar di sekolah biasa sering
terganggu. Apa yang dapat Anda usahakan dalam mengatasi perkembangan
mental anak tunadaksa tersebut?

Jawab :

1. Istilah yang digunakan untuk penyebutan anak tunagrahita diindonesia yaitu :


a. Mental retardation ( sebagai latar belakang metal )
b. Feebleminded ( lemah pikiran )
c. Mental subnormality ( latar belakang metal )
d. Mental deficiency ( kecerdasan yang menurun akibat penyakit yang menyerang
organ tubuh )
e. Mentally handicapped ( cacat mental )
f. Intellectually disabled
g. Intellectually handicapped
h. Developemenet disabled ( hambatan perekembangan mental yang lebih menitik
beratkan pada kepemilikan potensi belajar dan pengembangan kehidupan
dimasyarakat )
i. Mampu latih
j. Mampu didik
k. Lemah pikiran

Bisa terjadi macam-macam peristilahan tersebut karena arena bisa membedakan anak
Keterbelakangan mental  berdasarkan perbedaan fisik maupun batin terhadap anak itu. Dan
istilah tersebut tertuju pada pengertian yang sama, yaitu ,menggambarkan kondisi
terlambat dan terbatasanya perkembangan kecerdasan seseorang sedemikian rupa jika
dibandingkan dengan rata-rata anak pada umumnya disertai dengan keterbatasan dalam
perilaku penyesuaian.
2. Chronological age adalah umur kelahiran, yaitu usia yang dihitung sejak anak lahir hingga
sekarang. Sedangkan mental age adalah perkembangan kecerdasan dalam hal rata-rata
penampilan anak pada usia tertentu. contoh Seorang anak berusia Chronological age 8
tahun. Jika mental age 5 tahun artinya perkembangan kecerdasannya kurang lebih sama
dengan anak rata-rata(normal) yang berusia 5 tahun.

3. usahakan dalam mengatasi perkembangan mental anak tunadaksa yaitu


a. Latih anak untuk percaya diri
Biasakan anak sejak kecil untuk mengajak berbaur dengan orang lain bisa di tengah keluarga
maupun di tempat umum. Kita tahu bahwa masyarakat di era sekarang ini sudah cukup
pemikirannya dan terbuka pada anak berkebutuhan khusus tanpa menjudge kearah hal yang
buruk. Dengan begitu anak akan merasa aman dan biasa saja hidup di tengah masyarakat.
b. Biasakan gaya hidup sehat
Supaya anak tumbuh dengan baik, orang tua harus menjamin gizi anak melalui makanan
yang dimakan.
c. Salurkan emosi buruk anak pada hal tertentu
Hal ini penting supaya anak bisa menyalurkan emosi negatifnya. Orang tua bisa
menyediakan peralatan melukis, menggambar, atau alat produktifitas lainnya. Biarkan anak
tunadaksa berekspresi sesuai keinginannya, atau lebih bagus diarahkan supaya menjadi
suatu hal yang produktif.
d. Berikan kepercayaan anak
Latih anak untuk mengambil keputusan mengenai hidupnya dan dukung keputusan yang
dilakukan anak.
e. Dengarkan dengan baik pendapat anak
Jika kita mendengarkan pendapat anak dengan baik dapat membuat anak merasa dihargai.
f. Ajarkan pada anak untuk tidak menghakimi orang lain
jarkana anak untuk menghakimi orang lain. Ketika menghakimi orang lain bisa membuat
orang lain tidak nyaman yang mana pasti juga tidak diinginkan oleh anak.

Anda mungkin juga menyukai