PEMBAHASAN
1
Havighurst Hurlock, psikologi Perkembang Sepanjang Rentang Kehidupan Imam Ahmad al-
Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Din, Juz VII, (Beirut: Dar al-Fikr, 1980), hlm. 130.
3
Pada masa ini perkembangan fisik dan motorik anak sangat pesat. Demikian
juga kemampuan berbicaranya. Anak mulai tertarik pada diri sendiri (egosentris).
Emosi yang umum pada masa anak awal adalah marah, takut, cemburu, ingin tahu,
gembira, sedih, dan kasih sayang. Sosialisasi pada masa anak awal terjadi melalui
interaksi dengan orang-orang di sekitar anak, yaitu anggota keluarga dan teman
bermain. Anak juga mulai belajar perilaku moral (baik – buruk) melalui respon.
1. Perkembangan fisik
Selama masa anak anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung secara lambat,
dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik
yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda tanda pubertas, yakni
kira-kira 2 tahun menjelang anak-anak matang secara seksual dan pertumbuhan
fisik kembali berkembang pesat. Meskipun selama anak-anak pertumbuhan
fisik mengalami perlambatan, namun ketrampilan motorik kasar dan motorik halus
justru berkembang pesat.
Tinggi dan berat badan
Selama masa kanak-kanak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan
berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun, tinggi
anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg. Pada usia 5 tahun, tinggi anak
mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 kg (Mussen, Conger dan
Kangan,1969). Ketika anak usia pra sekolah bertumbuh semakin besar, persentase
pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap tahun. Selama masa ini baik
laki-laki maupun perempuan terlihat makin langsing, sementara batang tubuh
mereka makin panjang.
Perkembangan otak
Salah satu yang terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak pada
masa ini adalah pertumbuhan otak dan system syaraf. Otak dan kepala merupakan
bagian yagn tumbuh paling cepat. Meningkatnya ukuran otak disebabkan oleh
peningkatan jumlah dan ukuran syaraf-syaraf dalam, dan diantaranya bagian-bagian
4
otak. Peningkatan ukuran otak disebabkan oleh peningkatan mielinisasi yaitu
proses dimana sel-sel syaraf dilapisi dan diisolasi oleh sebuah lapisan sel-sel lemak,
efeknya dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan penyaluran informasi melalui
system syaraf. Mielinisasi penting bagi pendewasaan anak, peningkatan
kematangan otak dikombinasikan untuk memperoleh pengalaman dan pemunculan
kemampuan kognitif.
Pertumbuhan otak pada masa kanak-kanak tidak sepesat pertumbuhan otak pada
masa bayi. Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari
otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya mencapai sekitar 90%
otak orang dewasa (Yeterian & Pandya, 19882
2
Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 176.
5
Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta
mengembangkan kata hati
Bahaya Fisik
Tangan-kidal. Orang yang kidal akan kelihatan berbeda dan itu ditafsirkan sebagai
rasa rendah diri.
Bahaya Psikologis
Bahaya emosional. Bahaya emosional masa anak-anak awal yang besar kelihatan
pada dominasi emosi yang kurang baik, terutama amarah.
6
Bahaya sosial. Ada sejumlah bahaya terhadap perkembangan penyesuaian sosial
yang baik pada masa anak-anak awal, misalnya kurang mempunyai kesempatan
untuk belajar berperilaku sesuai harapan teman.
Bahaya kepribadian. Perkembangan konsep diri yang kurang baik yang dapat
disebabkan perlakuan anggota keluarga dan teman, sebab adanya harapan yang
tidak realistis sehingga anak merasa gagal karena tidak dapat mencapai tujuan.
Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau masa anak sekolah ini
berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjuya Kohnstam
menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa
intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah
dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan
masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak
pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang
lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang
menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
1. Menyulitkan
Menurut Hurlock, masa ini merupakan masa anak tidak mau lagi menuruti
perintah. Pada masa ini, anak sudah mendapatkan banyak teman sehingga ia lebih
dipengaruhi oleh perkataan teman-temannya dibandingkan orangtua dan keluarga.
7
2. Tidak rapi
Para ibu sering kali pusing melihat betapa kamar anak yang semula disiapkan
dengan rapi bisa berubah begitu cepat menjadi “kapal pecah”, dengan barang
berserakan di sana-sini. Demikian juga dengan penampilan si anak yang justru
malah kepingin tampil berantakan dan ceroboh.
3. Bertengkar
Bila terdapat lebih dari satu anak di dalam keluarga dan salah satunya ada dalam
masa kanak-kanak akhir ini maka pertengkaran di antara mereka akan makin sering
terjadi, terutama pertengkaran verbal. Mereka akan mudah saling mengejek,
berkata kasar atau bahkan sampai perkelahian fisik
4. Kritis
Dalam masa ini, penting bagi pendidik untuk meletakkan dasar pengetahuan yang
benar. Sebab menurut penelitian bila si anak pada masa ini memutuskan untuk
tekun dan mempunyai dorongan untuk belajar maka itu akan terbawa sampai masa
dewasa dan menentukan kesuksesannya dalam pekerjaan dan kehidupan3
Dijabarkan oleh Hartinah (2006) tugas perkembangan pada anak akhir yaitu:
1. Belajar keterampilan fisik yang dapat dilakukan dalam permainan. Anak pada
masa ini sangat senang sekali bermain. Maka dari itu, anak perlu di ajarkan
keterampilan fisik seperti melempar bola, menendang, menangkap, berenang, dan
mengendarai sepeda.
3
Brammer, L. M. & Shostrom, E. L. (1968). Therapeutic psychology: fundamentals of counseling
and psychotherapy. Englewood Cliffs, N. J.: Prentice-Hal 133-135
8
dirinya, senang berolaraga, dan berrekreasi untuk menjaga kesehatan dirinya,dan
juga memiliki sikap yang tepat tehadap lawan jenis.
3. Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini, anak dituntut untuk dapat
bergaul, berkerjasama, dan membina hubungan baik dengan teman sebayanya,dan
saling tolong menolong.
4. Belajar untuk dapat melakukan peranan sosial sebagai layaknya seorang laki-
laki atau wanita. Anak dituntut melakukan peranan-peranan sosial yang diharapkan
masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya. Seperti, anak lakilaki bermain dengan
anak laki-laki dan juga sebaliknya.
7. Pengembangan moral, nilai, dan hati nurani. Pada masa ini, anak ditintut untuk
dapat menghargai perbuatanperbuatan yang sesuia dengan moral. Dan diharapkan
pada masa ini akan mulai tumbuh pemikiran akan sekala nilai dan pertimbangan-
pertimbangan yang didasarkan atas kata hati.
4
Elizabeth B. Hurlock, Op cit , hlm. 170