Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


PADA KURIKULUM 2013
Disusun dan Diajukan sebagai Salah satu syarat melengkapi tugas Mata Kuliah
Madyulat fi Ta’lim Al-Lughah Al-‘Arabiyah

Disusun Oleh
Kelompok 5 PBA 3 A
Fatimah Azzahra
2221013
Latif Nurdiansyah
2221059

Dosen Pengampu
Fajriyani Arsya, MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmatnya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah model pembelajaran bahasa arab pada kurikulum 2013.
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah Madyulat fi Ta’lim al-Lughah al’Arabiyah “Fajriyani Arsya, MA”.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibuk Fajriyani
Arsya, MA selaku dosen pengampu mata kuliah dan teman-teman yang
membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Besar harapan kami semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat pada proses pembelajaran dan bagi para
pembaca pada umumnya.
wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bukittinggi, 10 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Bahasa Arab ......................................... 3
2.2 Konsep Kurikulum 2013 .......................................................................... 4
2.3 Model-Model Pembelajaran Bahasa Arab Pada Kurikulum 2013 ........... 4
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu permasalahan dalam pembelajaran bahasa arab di setiap jenjang
pendidikan adalah masih diterapkannya model pembelajaran yang lama, monoton
atau kurang bervariasi yang mengakibatkan timbulnya kebosanan pada siswa dan
semangat belajar siswa menjadi turun. Pembelajaran bahasa arab merupakan
pembelajaran bahasa asing yang sudah memiliki karakteristik dan kesulitan yang
tinggi. Penggunaan model pembelajaran yang mumpuni diharapkan agar peserta
didik dapat belajar dan menerima pelajaran lebih efektif dan efisien. Hal penting
dalam pemilihan model pembelajaran adalah model pembelajaran yang variatif
dan inovatif untuk mencapai empat kemahiran dalam bahasa arab yaitu:
mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.
Kurikulum mempunyai peran penting dalam pendidikan yaitu berperan dan
bersifat antisipatif dan adaptif terhadap perubahan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua aspek
penting dalam kegiatan pendidikan, yang mana keduanya membahas tentang apa
dan bagaimana seharusnya pendidikan itu dilaksanakan. Seiring perubahan dan
perkembangan kurikulum membuat seorang pendidik harus memahami dan
mengimplementasikan dengan baik. Perubahan kurikulum di Indonesia yaitu
kurikulum 2013 maka muncullah model pembelajaran baru yang di harapkan
dapat merubah pola pembelajaran yang nantinya akan menghasilkan pembelajaran
yang lebih produkti, kreatif, dan inovatif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kami rumuskan permasalahan yang
akan dibahas sebagai berikut:

1. Apa pengertian model pembelajaran bahasa arab?


2. Bagaimana konsep kurikulum 2013?
3. Apa saja model pembelajaran bahasa arab pada kurikulum 2013?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian modelpembelajaran bahasa arab.


2. Mengetahui konsep kurikulum 2013.
3. Mengetahui model-model pembelajaran bahasa arab pada kurikulum 2013

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Bahasa Arab
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, strategi, dan teknik pembelajaran.1 Model pembelajaran berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktifitas belajar mengajar, sehingga dapat memberikan arah bagi pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran.
Model pembelajaran menurut Trianto merupakan suatu perencanaan atau
pola yang di gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas.2
Dari pengertian diatas, dapat kita pahami bahwa model pembelajaran bahasa
arab adalah suatu perencanaan berupa kerangka atau bingkai pembelajaran bahasa
arab yang tergambar dari awal sampai akhir yang berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pembelajaran dalam merencanakan aktifikas belajar mengajar.
Pemilihan model pembelajaran bahasa arab dipengaruhi oleh sifat materi yang
akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai serta tingkat kemampuan peserta didik
untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir
dan mengekspresikan ide diri sendiri.

1
Helmiati, Model pembelajaran (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hlm. 19.
2
Muhammad Afandi, Evi Chamalah, Oktarina Puspita Wardani, Model dan Metode Pembelajaran
Di Sekolah (Semarang: Unissula Press, 2013), hlm. 15.

3
2.2 Konsep Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan
dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills berupa sikap,
keterampilan, dan pengetahuan3. Kurikulum 2013 lebih fokus pada penanaman
nilai-nilai pada sikap yang sejalan dengan keterampilan yang diperoleh peserta
didik melalui pengetahuan. Dengan kata lain, soft skills dan hard skills dapat
tertanam secara seimbang, berdampingan dan mampu diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpatipasi aktif, serta memberikan ruang pada prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.4 Adanya kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan peserta
didik yang: produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pembelajaran pada Kurikulum
2013 mengedepankan pada pengalaman langsung. Peserta didik merasakan sistem
pembelajaran yang berbeda dan menyenangkan sehingga pembelajaran lebih
bermakna dan menumbuhkan semangat dalam proses pembelajaran. Tujuan
kurikulum 2013 dapat diwujudkan dalam bentuk prilaku sebagai wujud
pemahaman dari konsep yang telah dipelajari. Oleh karena itu peserta didik perlu
mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan karakter agar dapat
mempersiapkan dirinya dalam penilaian hasil belajar.
2.3 Model-Model Pembelajaran Bahasa Arab Pada Kurikulum 2013
1. Model Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Web(E-Learning)
E-Learning atau kuliah daring atau system pembelajaran jarak jauh
(PJJ). Model pembelajaran berbasis web ini adalah model pembelajaran
yang peserta didiknya terpisak dari pendidik dan pembelajarannya

3
M. Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 16.
4
Ibadullah Malawi, Dewi Tryanasari, Edi Rianto, Pembelajaran Tematik Integrative Di Sekolah
Dasar (Magelan: Cv. Ae Media Grafika, 2016), hlm. 3.

4
menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi dan
komunikasi serta media lain.5
Model pembelajaran berbasis Web, sistem pendidikannya
berkembang dari pengajaran ke pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (learner centered) yang sebelumnya berpusat pada pendidik (teacher
centered). Adanya e-learning diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dan kemandirian peserta didik, dan interaksi antara pendidik
dan peserta didik.
Pemamfaatan teknologi e-learning pada dunia pendidikan akan
mengubah pandangan dari proses kegiatan belajar mengajar berorientasi
pada kegiatan peserta didik di dalam virtual class. Pembelajaran yang
berorientasi pada pada peserta didik ditekankan proses belajar mandiri.
Pengajar menjadi salah satu pendukung utama sistem pembelajaran
tersebut. Peserta didik dapat secara aktif belajar menggunakan berbagai
macam fasilitas yang ada di dalamnya sumber informasi. Pengajar
bertugas menyampaikan, mengarahkan, dan memantau perkembangan dan
aktifitas peserta didik. Secara tidak langsung peserta didik akan lebih aktif
dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Sebagai bagian dari virtual classroom, web(e-learning) merupakan
salah satu teknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan paling
umum dipakai dalam pelaksaan pendidikan dan latihan jarak jauh. Secara
umum aplikasi di internet terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
1) Synchronous System
Aplikasi yang berjalan secara real time, dimana seluruh pemakainya
bisa berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting dan
video conference
2) Asynchronous System
Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai
bisa mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka
sesuai dengan waktunya masing-masing, contohnya: e-mail.

5
M. Isnin Faried, Lucian Sri Istiyowati Dan Dwi Atmodjo W.P,”Model Pembeljaran E-Learning
Untuk Menunjang Pembelajaran Dengan Kurikulum Yang Berbasis Kbk”. Jurnal Ticom, Vol. 4
No. 3, 2016. hlm. 72

5
Pada Pembelajaran bahasa arab, adanya e-learning diharapkan
peserta didik mampu dan memiliki kemampuan bahasa arab yang meliputi
mendengar, berbicara, menulis, dan membaca yang lebih baik. Sebab
Pembelajaran menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks,
animasi, suara, video dan lain sebagainya.
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model pembelajaran problem based learning adalah suatu
perencanaan atau pola pembelajaran jangka panjang yang melibatkan
sasaran didik untuk berusaha memecahkan masalah dengan beberapa
tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah sekaligus diharapkan
memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah.6
Model pembelajaran Problem based learning adalah model
pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran dengan model problem based
learning menantang peserta didik untuk belajar secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan
digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahunya. Peserta
didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah
yang harus dipecahkan.7 Permasalahan tersebut mendorong siswa untuk
belajar dan bekerja koperatif untuk mendapatkan solusi, berpikir kritis dan
analitis, mampu menetapkan serta menggunakan sumber daya
pembelajaran yang sesuai.
Pembelajaran keterampilan menulis bahasa dapat menerapkan model
problem based lerning, penerapan model ini guru diharapkan menciptakan
kelas yang afektif, kondusif, dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran
menulis. dengan model ini peserta didik berpikir kritis terhadap
permasalahan yang nyata dan keterampilan memecahkan masalah serta
memperoleh pengetahuan.

6
Syamsidah, Dan Hamidah Suryani, Buku Model Problem Based Learning (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), hlm. 9.
7
Lili Aulia, Yesi Budiarti,”Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah”, Journal Of Elementary School Education. Vol. 2 No. 1, 2022.
hlm. 2.

6
3. Model Pembelajaran Cooperative Learning
Model pembelajaran Cooperative learning menurut kelough
merupakan suatu strategi pembelajaran secara berkelompok, siswa belajar
bersama dan saling membantu menyelesaikan tugas dan saling support
antar anggota kelompok,8 keberhasilan belajar siswa tergantung pada
keberhasilan kelompoknya. Menerurt abdulhak model pembelajaran
cooperative learning dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta
didik, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama dan dapat
menjalin interaksi yang lebih luas yaitu antar siswa dan siswa dan guru.
Model pembelajaran cooperative learning adalah model
pembelajaran yang berorintasi pada subjek didik sebagai pelaku belajar.
Penggunaan model ini tidak bersifat kaku akan tetapi kondisi belajar lebih
dinamis dan berorientasi pada cheld centered.9 Kondisi belajar kelompok
sangat memungkinkan guru untuk menggali potensi subjek didik. Pada
saat pembelajaran berlangsung guru bisa langsung memantau dan
mengobservasi situasi pembelajaran dan melakukan intervensi jika terjadi
masalah dalam kerja sama antar kelompok belajar.
Model pembelajaran cooperative learning merupakan model yang
efektif dalam proses belajar, termasuk pada pembelajaran bahasa arab.
Siswa dapat melakukan kerja sama dengan siswa lain secara berkelompok
dalam menjalani proses belajar. Bahasa sebagai alat komunikasi dan
interaksi dengan sesama membutuhkan kerja kolektif dan partnership .
kerja kolektif dengan Saling memberikan support, semangat dalam
mengaplikasikan bahasa arab di berbagai keterampilan, saling membantu,
menjelaskan, dan mengaplikasikan bahasa secara bergantian. Selain itu
bisa saling memberikan penjelasan, dan mengajukan tanya jawab hingga
terbentuk cara belajar yang kreatif dan inovatif.

8
Nurdiansyah, Eni Fariyatul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran (Sidoarjo: Nizamia Learning
Center, 2016), hlm.19.
9
Sulaiman,”Model Pembelajaran Cooperative Learning”, Jurnal pendidikan, Vol. V No. 2, 2014.
hlm 34.

7
4. Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning
Menurut jhonson model pembelajaran contextual teaching learning
adalah sistem pembelajaran yang merangsang otak untuk menghasilkan
makna mengaitkan antara pembelajaran dan kehidupan siswa. Contextual
teaching learning adalah sebuah model yang beranggapan bahwa siswa
akan mengalami pembelajaran bermakna ketika lingkungan belajarnya
tercipta secara alamiah bukan sekedar menerima pengetahuan tetapi siswa
mengalami apa yang dipelajarinya.10
Dalam pembelajaran bahasa arab, keterlibatan peserta didik dalam
proses pembelajaran sangatlah penting, interaksi timbal balik harus
dilakukan. Dalam maharah istima’, untuk dapat terlibat langsung dalam
suatu komunikasi pengajar harus melatik dan membiasakan peserta didik
maharah istima’ supaya terbiasa dalam mendengar kalimat arab. Dalam
maharah kalam, sebelumnya peserta didik harus mahir membaca dan
menulis. Untuk itu pendidik harus mampu menguasai teknik dan metode
penyajian kemahiran berbicara. Dalam maharah qiraah, tugas pengajar
untuk meyakinkan pembelajaran membaca itu menyenangkan. Dengan
peserta didik bisa melakukan kegiatan membaca diluar kelas melalui
majalah, buku, surat kabar yang berbahasa arab. Dalam maharah kitabah
yang merupakan maharah tersulit, peserta didik di haruskan
mengemukakan gagasan nya dalam bentuk tulisan dan dengan bahasa yang
benar.
5. Model Pembelajaran Tematik Integrative
Model pembelajaran tematik integrative adalah pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah tema pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan antar bidang studi untuk memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Pelaksaan pembelajaran tematik lebih menekankan pada tema yang
dipilih/dikembangkan oleh guru sebagai pemersatu berbagai mata
pelajaran. Tujuan pembelajaran ini yaitu mengaktifkan peserta didik dan

10
Depi Kurniati, Nopiyanti, Zakiyah Arifa,”Model Pembelajaran Contextual Teaching Lerning
Dalam Pembelajaran Bahasa Arab”, Jurnal Bahasa Arab Dan Pendidikan Bahasa Arab Vol. 2 No.
2, 2021. hlm.134.

8
memprioritaskan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dan
memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan
antar mata pelajaran satu dengan yang lainnya.11
Pada model pembelajaran tematik integrative, pembelajaran bahasa
arab disusun berbagai macam keterampilan berbahasa, yaitu mendengan
(istima’), membaca (qiraah), berbicara (kalam), dan menulis (kitabah)
dalam satu topik pembelajaran. Pengembangan pembelajaran tematik
dapat mengambil suatu topik dalam materi pembelajarannya, kemudian
dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan beberapa
keterampilan bahasa arab. Topik atau tema tersebut dapat dikembangkan
dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang yang bersifat
kontekstual.

11
Ibadullah Malawi, Dewi Tryanasari, Edi Rianto, Op.Cit., Hlm. 27-28.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum 2013 merupakan tindakan strategis dalam menyikapi
permasalahan pendidikan serta mengantisipasi tantangan dimasa depan. Kebijakan
yang terkait dengan, mata pelajaran, tujuan pembelajaran, dan strategi
pembelajara, termasuk model pembelajaran. Model pembelajaran bahasa arab
adalah suatu perencanaan berupa kerangka atau bingkai pembelajaran bahasa arab
yang tergambar dari awal sampai akhir yang berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pembelajaran dalam merencanakan aktifikas belajar mengajar. Dalam
kurikulum 2013 model pembelajaran bahasa arab yang digunakan adalah model
pembelajaran bahasa Arab berbasis web(e-learning), model pembelajaran problem
based learning, model pembelajaran cooperative learning, model pembelajaran
contextual teaching learning, dan model pembelajaran tematik integrative.

3.2 Saran
Penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, namun
dalam kenyataanya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
di karenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh Karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sebagai bahan evaluasi untuk ke
depannya, sehingga bisa menghasilkam makalah yang bermanfaat bagi banyak
orang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Helmiati;. (2012). Model pembelajaran. Yogyakarta: Aswajaya Pressindo.

Fadillah, M;. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 . Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nurdiansyah, dan Eni Fariyatul Fahyuni. (2016). Inovasi Model Pembelajaran. Sidorji:
Nizamia Learning Center.

Malawi, Ibadullah, dkk. (2016). Pembelajaran Tematik Integrative Di Sekolah Dasar.


Magelan: CV. AE Media Grafika.

Syamsidah,dan Hamidah Suryani d. h. (2018). buku model Problem Based learning.


Yogyakarta: Deepublish.

Afandi, Muhammad, dkk. (2013). Model dan Metode Pembelajaran Di Sekolah.


Semarang: Unissula Press.

Faried, M. Isnin, Lucian Sri Istiyowati dan Dwi Atmodjo W.P,. (2016). Model
Pembeljaran E-Learning Untuk Menunjang Pembelajaran Dengan Kurikulum
Yang Berbasis KBK. Jurnal Ticom, 72.

kurniati, Depi, Nopiyanti, dan Zakiyah Arifa. (2021). Model Pembelajaran Contextual
Teaching Lerning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Jurnal Bahasa Arab Dan
Pendidikan Bahasa Arab, 134.

Aulia, Lili Dan Yesi Budiarti. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Journal Of Elementary
School Education, 2.

Sulaiman, ”. (2014). Model Pembelajaran Cooperative Learning. Jurnal Pendidikan, 34.

iii

Anda mungkin juga menyukai