Anda di halaman 1dari 16

ELEMEN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3


NAMA KELOMPOK : 1. GITA MELINDA (2213111045)
2. SRI WAHYUNI SIHOMBING (2213111039)
3. ROMAYANA SINURAT (2213111059)
4. YESSI ELFRIDA SIMANJUNTAK (2213111061)
DOSEN PENGAMPU : DRS. INAYAH HANUM, M.PD.
MATA KULIAH : KURIKULUM DAN BUKU TEKS
KELAS : REGULER-C PBSI 2021

PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan kasih sayang-Nya
sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Elemen Elemen
Perubahan Kurikulum 2013” untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum dan Buku
Teks tepat pada waktunya.
Kemudian, tim penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Syamsul Arif, M.Pd., sebagai ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
2. Ibu Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., sebagai sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
3. Ibu Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Sebagai ketua pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia.
4. Ibu Drs. Inayah Hanum, M.Pd Sebagai dosen pengampu mata kuliah Kurikulum dan
Buku Teks
5. Bapak/Ibu Dosen Jurusan bahasa dan sastra Indonesia.
6. Teman-teman yang membantu dan mendukung selama proses pembuatan makalah
baik langsung maupun tidak langsung.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan dana untuk menyelesaikan makalah ini.
Tim penulis menyadari masih banyak kesalahan yang dilakukan dalam penulisan
makalah ini, untuk itu tim penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberikan manfaat kepada
kita semua.

Medan, 18 Maret 2022

Penulis
Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kurikulum 2013 ................................................................................... 3
2.2 Elemen- Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ....................................................... 4
2.3 Tujuan Perubahan Kurikulum 2013 ........................................................................ 9
2.4 Kekurangan Dan Kelebihan Kurikulum 2013 ....................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 12
3.1Simpulan .................................................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak Indonesia merdeka, pendidikan telah mengalami berbagai perubahan dan
perbaikan kebijakan kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan adanya perbedaan dalam
satu atau lebih komponen kurikulum antara periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya
usaha yang disengaja. Mengubah semua yang terlibat di dalamnya, yaitu: Guru, Siswa,
Kepala Sekolah, Pemilik Sekolah serta Orang Tua dan Masyarakat umumnya yang
berkepentingan dalam pendidikan.

Dalam sejarah kurikulum di Indonesia paling tidak telah mengalami sebelas kali
dinamika perubahan. Berbagai kebijakan perubahan kurikulum tersebut didasarkan pada hasil
analisis, evaluasi, prediksi dan berbagai tantangan yang dihadapi baik internal maupun
eksternal yang terus berubah. Dalam konteks ini kurikulum sebagai produk kebijakan bersifat
dinamis, kontekstual, dan relatif. Dinamis sebab terus berkembang dan disesuaikan dengan
perkembangan zaman serta terbuka terhadap kritik. Kontekstual karena sangat dibutuhkan
dan didasarkan pada konteks zamannya, dan relatif sebab kebijakan kurikulum yang
dihasilkan dipandang bagus atau sempurna pada zamannya, dan akan menjadi tidak relevan
pada zaman-zaman berikutnya.

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi


yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006. Kurikulum 2013 diyakini sebagai
kebijakan strategis dalam menyiapkan dan menghadapi tantangan dan tuntutan masyarakat
Indonesia masa depan. Kebijakan kurikulum 2013 akan mampu memerankan fungsi
penyesuaian (the adjusted or adaptive function),yaitu kurikulum yang mampu mengarahkan
peserta didiknya mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial yang terus berubah. Kurikulum 2013 mengintegrasikan tiga ranah
kompetensi yaitu sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dalam implementasinya

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kurikulum 2013 ?
2. Apa saja elemen elemen perubahan kurikulum 2013?
3. Apa tujuan perubahan kurikulum 2013?
4. Apa kekurangan dan kelebihan kurikulum 2013 ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui elemen elemen perubahan kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui tujuan dari elemen kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan kurikulum 2013.

1.4 Manfaat
1. Menambah informasi serta pengetahuan pembaca atau penulis mengenai elemen
elemen perubahan kurikulum 2013
2. Untuk penyelesaian salah satu tugas mata kuliah yang bersangkutan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat
dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan
beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada
peserta didik.Dikatakan bermakna karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta
didik akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu secara utuh dan
realistis. Dikatakan luas karena yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu
ruang lingkup disiplin saja melainkan semualintas disiplin karena di pandang berkaitan
satu sama lain.
(E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan
karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya.
Melalui pengembangan kurikulum 2013yang berbasis karakter dan kompetensi, kita
berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki
nilai tambah (addedvalue), dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain di
dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersandingdan bahkan bertanding dengan bangsa-
bangsa lain dalam pencaturan global. Hal ini di mungkinkan, kalau implementasi
kurikulum 2013 betul-betul dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif,
dan berkarakter.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu
proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada budi pekerti dan akhlak mulia peserta
didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetesi lulusan
pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis
kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual
diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan
pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai
karater dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat di integrasikan
dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang teradapat dalam kurikulum.
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang
studi perlu dikembangkan, di eksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan
pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada
pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku,
tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbul-simbul yang dipraktikkan oleh semua
warga sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah
merupkan ciri khas, karakter/watak, dan citra sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat
luas.
Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan karakter bangsa Indonesia pada
akhir-akhir ini. Korupsi, penyalahgunaan obat terlarang, pembunuhan, kekerasan,
premanisme, dan lain-lain adalah kejadian yang menunjukkan kualitas pendidikan dan
3
sumber daya manusia yang rendah serta rapuhnya fondasi moral dan spiritual
kehidupan bangsa (Mulyasa, 2013:14). Tujuan dari pengembangan kurikulum 2013
menurut Kemendikbud adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

2.2 Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Di dalam kurikulum 2013 ada 4 elemen perubahan yang mendasar yaitu Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi,dan Standar Penilaian. Untuk
elemen SKL, semua jenjang pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMA/SMK menuntut
adanya peningkatan dan keseimbangan softskill dan hard skill yang meliputi aspek
kompetensi sikap (afektif, attitude),ketrampilan (psikomotor), dan pengetahuan
(kognitif). Upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Dalam penjelasan Pasal35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan
bahwa Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harusdipenuhinya
atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikandasar dan
menengah. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

1. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 pada Standar Kompetensi Lulusan


Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan
digunakan sebagai acuan utama pengembangan Standar Isi ,Standar Proses,Standar Penilaian
Pendidikan,Standar Pendidik,dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan
Prasarana,Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan. Secara garis besar ketentuan
tentang Standar Kompetensi lulusan dideskripsikan sebagai berikut :
a.Standar Kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
b.Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau
mata kuliah.
c.Standar kompetensi lulusan mencakup sikap,pengetahuan,dan keterampilan.

Peraturan Pemerintah (PP) no. 32 tahun 2013 tentang perubahan Peraturan


Pemerintah (PP) no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
menuntut adanya perubahan peraturan-peraturan tentang standard kompetensi lulusan
(SKL), standard isi (SI), standard proses, dan standard penilaian. Peraturan yang pertama
adalah peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no 54 tahun 2013 tentang standard
kompetensi lulusan (SKL) Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(permendikbud) no 54 tahun 2013, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
4
(permendiknas) Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim
Pendidikan Nasional (sisdiknas) Pasal 35 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai
acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan.Adapun Pengertian Standar Kompetensi
Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Untuk
mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan
lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada
satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi
digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di
masa yang akan datang.
Pada Dimensi Sikap, Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang ada
beberapa kata yang perlu diperhatikan sebagai pembeda. Di SKL SD/MI, ruang lingkup
interaksinya denganalam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. SKL
SMP/MTs menyebutkan ruang lingkup interaksi dengan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.Sedangkan SKL SMA/SMK/MA/MAK lebih luas lagi
yaitu berinteraksi dengan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.Pada dimensi Pengetahuan, Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) terlihat pada bentuk pengetahuan yang harus dimiliki oleh tiap jenjang
pendidikan. Peserta didik SD/MI cukup dengan pengetahuan faktual dan
konseptual.Peserta didikSMP/MTs ditambah dengan Pengetahuan prosedural.
Sedangkan peserta didik SMA/SMK/MA/MAK dikembangkan kepada pengatahuan
metakognitif dan batasan pengetahuan nya disesuaikan dengan tuntutan setiap jenjang. SKL
SD/MI dibatasi pada fenomena yang terjadi di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain. SKL SMP/MTs dikembangkan pada fenemona yang tampak mata. Sedangkan SKL
SMA/SMK/MA/MAK dikembangkan pada penyebab dan dampak fenomena dan kejadian.
Pada dimensi keterampilan, SKL SD/MI pada produktif sesuai dengan
yang ditugaskan kepadanya. Pada SKL SMP/MTs, produktif diganti menjadi efektif sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis. Sedangkan SKL
SMA/SMK/MA/MAK sama dengan SKL SMP/MTs yaitu efektif dengan pengembangan
pada kedudukannya sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.2.2Elemen Perubahan Kurikulum 2013 pada Standar IsiStandar isi adalah kriteria
mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi

5
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Penataan standarisi terutama berkaitan
dengan penguatan materi melalui evaluasi ulang ruang lingkup materi :
(1) mengeliminasi materi yang tidak esensial atau tidak relevanbagi siswa,
(2) mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa,dan
(3) menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional;
evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional
,serta menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan.

2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 pada Standar Isi (SI)


Standar dapat diartikan sebagai patokan atau bisa juga dikatakan sebagai
kriteria minimal. Sebuah standar seringkali mengacu pada pencapaian minimal.begitu
juga dengan standar isi, standar isi menurut UUSP no.20tahun 2003 merupakan kriteria
minimal, batas, patokan, syarat yang harus dicapai dalam peningkatan mutu. Standar isi
harus ditetapkan sebagai kriteria minimal saat menyusun perencanaan.Standar isi pada
standar nasional pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompeteni lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum , beban
belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.Kurikulum
untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian


Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi


Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB
dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif
dan mandiri.

d. Kelompok mata pelajaran estetika


Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas,
kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan
harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu

6
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.


Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan basis kompetensi
sehingga dapat memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan. Selain itu, standar isi dalam
kurikulum 2013 diharapkan mampu mengakomodasi ragam konten lokal, nasional, maupun
internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.

Perlu diketahui, TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study)


merupakan penilaian siswa yang distandarkan untuk mengukur ketercapaian prestasi siswa
siswi SMP pada bidang matematika dan sains. Penilaian pada TIMSS tercakup pada kategori
rendah, menengah, tinggi dan lanjutan. TIMSS sendiri dinaungi oleh International
Association for the Evaluation of Education Achievement (IEA) yaitu asosiasi internasional
yang bertujuan dalam penilaian ketercapaian prestasi di bidang pendidikan.

PISA diukur dalam periode empat tahun sekali. Untuk PISA (Programme for
International Student Assessment) merupakan program yang mengevaluasi ragam sistem
pendidikan beberapa negara yang ada di dunia. PISA sendiri cakupan penilaiannya terdapat
pada bidang kemampuan kognisi, keahlian dalam membaca, matematika maupun sains.

PISA sendiri diselenggarakan oleh OECD (Organisation for Economic Cooperation


and Development) sekaligus bersama dengan konsorsium internasional yang memayungi
permasalahan Sampling, Instrumen, Data, Pelaporan, dan kesekretariatan. Indonesia sendiri
mulai tergabung sejak tahun 2001. Keunggulan dalam PISA sendiri bagi Indonesia yakni
akan memberikan banyak informasi tentang benchmark Internasional sekaligus informasi
mengenai kelemahan serta kekuatan siswa beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Selain PISA dan TIMSS, Indonesia juga sedang berproses dalam mengintegrasikan
PIRLS dalam proses kegiatan belajar dan mengajar. PIRLS (Progress in International
Reading Literacy Study) sendiri adalah studi internasional yang berkaitan pada kemampuan
literasi membaca pada siswa Sekolah Dasar (SD). PIRLS sendiri dinaungi oleh badan
Asosiasi Internasional untuk Evaluasi Prestasi Pendidikan (IEA). Untuk periode studi PIRLS
sendiri, dilakukan sekali dalam kurun waktu lima tahun.

3. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 pada Standar Proses


Perubahan pada proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 terdiri dari beberapa
cakupan khusus. Pertama, kurikulum 2013 beriorientasi pada karakteristik kompetensi yang
mencakup beberapa aspek sikap dimana menurut Krathwohl berisikan tentang sikap
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Sedangkan pada aspek
keterampilan menurut Dyers yakni mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
dan mencipta. Untuk aspek pengetahuan sendiri, menurut Bloom dan Anderson yakni

7
mencakup sikap mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.

Sedangkan yang kedua, kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang


diambil sesuai jenjang. Tematik terpadu digunakan untuk SD, sedangkan untuk SMP
menggunakan tematik terpadu pada IPA dan IPS serta mapel. Sedangkan untuk jenjang SMA,
menggunakan tematik. Ketiga, kurikulum 2013 mengutamakan penggunaan Discovery
Learning dan Project Based Learning.
Discovery Learning mengacu dan berorientasi pada model kegiatan belajar mengajar
berdasarkan teori konstruktivisme. Penekanan pada model ini yakni kejelasan pemahaman
struktural yang merupakan ide- ide penting pada suatu disiplin ilmu. Model pembelajaran ini
juga akan melibatkan siswa agar ktif dalam proses KBM.

Hosnan juga menyebutkan bahwa model pembelajaran ini dilaksanakan dengan


mengembangkan siswa agar punya cara belajar yang aktif melalui penemuan dan
penyelidikannya sendiri. Sehingga, hasil yang akan diperoleh akan bertahan lama dalam
ingatannya dan tidak mudah dilupakan siswa tersebut. Belajar menemukan juga akan
menstimulus siswa berpikir analisis dalam memecahkan problem yang sedang dihadapi.
Sehingga, kebiasaan ini akan terpatri dalam diri para siswa sampai dewasa nanti.

Project Based Learning merupakan Project Based Learning yang berhubungan dengan
pembelajaran yang ada di tingkat SD dan SMP. Tahapan proses pembelajaran ini dimulai dari
sebuah pertanyaan yang bermakna untuk membimbing siswa tersebut. Orientasinya sendiri
yakni menghasilkan produk akhir atau “artifact” yang dapat berupa tulisan, lisan, visual dan
multimedia) serta beberapa kegiatan produksi yang memerlukan pengetahuan atau
keterampilan yang harus dipecahkan siswa sendiri. Proyek yang menjadi output dalam
pembelajaran ini sangat variatif dalam lingkup dan kerangka waktu.

4. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 pada Standar Penilaian


Untuk mempercepat perkembangan para peserta didik, sistem penilaian pada
kurikulum 21 juga dikembangkan. Ini sesuai dengan harapan pada sistem penilaian
kurikulum 2013 yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 di mana terdapat
kewajiban antara guru dan satuan pendidikan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa secara
menyeluruh, komprehensif, komplek, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk standar penilaian sendiri, perubahan pada penilaian terdiri dari sistem penilaian
berbasis tes dan non- tes (portofolio), kemudian ditambah dengan menilai proses dan output
melalui penggunaan authentic assesment. Penilaian autentik merupakan penilaian yang
melibatkan siswa dalam tugas-tugas autentik yang bermanfaat. Secara sederhana, penilaian
autentik adalah penilaian objektif sesuai dengan apa yang harus dinilai dari kegiatan peserta
didik baik dari segi proses maupun hasil melalui berbagai instrumen penilaian yang ada.

8
2.3 Tujuan perubahan kurikulum 2013
1. Perubahan kurikulum dilakukan untuk menyeimbangkan zaman yang terus berubah
agar peserta didik mampu bersaing di masa depan.
2. Kurikulum sebelumnya dianggap memberatkan peserta didik Karena terlalu banyak
materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga malah
membuatnya terbebani.
3. Memberi keringanan kepada siswa terutama tingkat bawah (SD) karena di SD
dulunya ada 10 mata pelajaran dikurangi menjadi 6 mata pelajaran yaitu empat mata
pelajaran utama (PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, dan Matematika).
4. Kurikulum baru membuat durasi belajar peserta didik di sekolah bertambah, karena
Kemendikbud ingin menangkal efek negatif dunia luar sekolah. Waktu luang yang
lebih banyak di luar sekolah dianggap memicu peserta didik melakukan atau
bersentuhan dengan tindakan negatif.
3. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun
2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji
publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari
masyarakat. Menambah Jam Pelajaran
4. Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan
capaian pendidikan melalui pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; efektivitas
pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas
guru; serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.

2.4 Kekurangan dan kelebihan kurikulum 2013

a. Kelebihan Kurikulum 2013

Adapun kelebihan kurikulum 2013 yaitu sebagai berikut.


1) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah
yang mereka hadapi di sekolah.
2) Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari
nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.
3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke
dalam semua program studi.
4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
5) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan,
dan pengetahuan.
6) Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan karakter,
metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.
9
7) Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap
fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
lokal, nasional, maupun global.
8) Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap,
keterampilan dan pengetahuan secara proporsional.
9) Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
10) Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
11) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi,
sosial dan personal.
12) Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (buku
induk).
13) Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat.
14) Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku
sudah disiapkan dari pusat.
15) Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang
lebih bervariasi.
16) Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi.
17) Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam
kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.

b. Kekurangan Kurikulum 2013


Adapun kelemahan kurikulum 2013 yaitu sebagai berikut.
1) Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu
menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap
ada penjelasan dari guru.
2) Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini,
karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru
yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala
berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar merubah
paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat memotivasi siswa agar
kreatif.
3) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific.
4) Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP.
5) Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik.
6) Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan
oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus ini.
7) Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013,
karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.

10
8) Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa
tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata
pelajaran yang dia ampu.
9) Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perubahan kurikulum sudah merupakan sebuah ketetapan, akan tetapi perlu adanya
pra kondisi yang harus dan bahkan wajib dipenuhi, terutama terkait dengan kesiapan para
guru selaku garda terdepan dalam proses implementasinya. Sebagai ujung tombak
keberhasilan reformasi kurikulum, guru perlu memiliki kesiapan yang memadai, mulai dari
kesiapan dari segi kualifikasi, kompetensi serta juga siap dalam hal kesamaan pemahaman
dan/mindset (pola pikir) terhadap kurikulum baru tersebut. Tulisan ini telah berupaya
menjelaskan sekilas tentang kurikulum tahun 2013 dan perubahan-perubahannya serta
pentingnya perubahan mindset guru. Bagaimana pula pentingnya perubahan mindset yang
harus terjadi dalam proses pembelajaran dan evaluasinya
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, maka
kami membutuhkan saran agar makalah ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca maupun
bagi kami sebagai tim penyusun.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan.2016. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Mulyasa.2017. Pengembangan Implementasi dan Kurikulum 2013. Bandung. PT.Remaja
Rosdakarya
Masykur,Ruhban.2019.Teori dan telaah perkembangan kurikulum.Bandar Lampung: Aura
Publisher.
http://repository.iainkudus.ac.id/3112/5/5.%20BAB%202%20TESIS%20VALID_to.pdf

https://www.selasar.com/kurikulum-2013/

http://homesciencehealer.blogspot.com/2016/04/inilah-alasan-kurikulum-ktsp-diganti.html

http://meseptiandrianiiskandar.blogspot.com/2018/05/makalah-perubahan-kurikulum-
2013.html?m=0

13

Anda mungkin juga menyukai