“Perubahan Standar Kopetensi, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
Dalam Pengembangan Kurikulum 2013 Revisi”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati dalam
menyelesaikan Makalah ini, adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Telaah
Kurikulum. Kami telah menyusun Makalah ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada
kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Saya selaku penulis menerima berbagai
kritik yang sifatnya membangun agar Makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, saya berharap semoga Makalah ini bisa memberikan manfaat serta menambah
wawasan bagi para pembaca. Semoga Makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang
berkenan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dari sekian banyak unsur unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu
unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan mewujudkan proses berkembangnya kualitas
potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan
berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi : (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah, dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan (3) warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang No.20
Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
tentang :
1. Apa itu kurikulum ?
2. Apa saja elemen-elemen pada perubahan kurikulum
3. Faktor perubahan kurikulum
4. Perbedaan kurikulum 2013 dengan KTSP 2006
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Elemen Perubahan Kurikulum
Untuk elemen SKL, semua jenjang pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMA/SMK
menuntut adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek
kompetensi sikap (afektif, attitude), ketrampilan (psikomotor), dan pengetahuan (kognitif).
Untuk elemen Standar Isi, kedudukan mata pelajaran kompetensi yang semula
diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Untuk pendekatan yang dilakukan adalah: jenjang SD tematik terpadu dalam semua mata
pelajaran, jenjang SMP kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran, jenjang SMA
kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran, sedangkan jenjang SMK kompetensi
dikembangkan melalui kejuruan (vokasional).
Untuk elemen Standar Proses, bahwa semua siswa (mulai SD s.d. SMA/SMK) harus
memiliki kemampuan untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan,
bahkan sampai mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas, tapi juga boleh di luar kelas
seperti perpustakaan, bengkel sekolah, industri/instansi terkait, dan bahkan masyarakat sekitar.
Guru bukan satu-satunya sumber belajar, tapi juga dapat diperoleh dari buku, koran, TV, radio,
4
internet. Dan sikap (attitude) tidak diajarkan secara verbal, tetapi siswa akan lebih banyak
melihat dari apa yang dicontohkan oleh guru dengan memberikan suri tauladan yang baik.
Untuk elemen Standar Penilaian, jika biasanya nilai diambil dari sebuah tes/ujian maka
diubah menjadi penilaian yang otentik (mengukur semua kompetensi mulai dari sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil kerja. Setiap siswa memiliki semua
rekaman kegiatan berupa portofolio yang dibuat oleh siswa sendiri sebagai instrumen utama
penilaian. Ekstrakurikuler Pramuka akan menjadi wajib pada semua jenjang pendidikan dasar
sampai menengah. Proses yang mendukung kreatifitas antara lain
Selanjutnya dalam Kurikulum 2013 terdapat elemen utama perbaikan kurikulum 2013
seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
5
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, pengetahuan,
dan keterampilan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar berikut
ini
Berdasarkan gambar 1.2 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam
kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan
mata pelajaran (isi) adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah
menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (isi) kompetensi yang
dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelajaran dengan pendekatan
saintifik, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK
vokasional.
Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah
ini.
6
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum
2013 adanya keseimbangan antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk membangun soft
skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang
diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih
banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian
diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding
terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge
lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attitude.
7
Berdasarkan gambar 1.4, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT
memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers,
dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana
saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif. Terdapat
beberapa perkembangan pemahaman tentang kreativitas. Pemahaman lama terhadap istilah kreatif
hanya berlaku untuk dunia seni, kini berkembang untuk bidang yang lain termasuk pendidikan.
Menurut Dyers, 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3
sisanya berasal dari genetik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kreativitas terbentuk bukan hanya
karena bakat namun dapat dipelajari.
Terdapat beberapa hukum dalam kreativitas, yakni (1) kreativitas itu menular (Einstein
Law), (2) kretivitas itu benda gas (Nathan Law), (3) kreativitas hanya dibatasi oleh ambisi dan
imajinasi, (4) berlaku hukum universal pengetahuan (Wiener). Pada kreativitas juga tidak berlaku
hukum kekekalan massa, tidak berlaku hukum kekekalan energi, tidak berlaku hukum beda
potensial. Hukum tersebut menjelaskan bahwa kreativitas merupakan sesuatu aktivitas yang bisa
dipelajari bersama. Kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif akan menularkan kreativitas dalam
kelompoknya. Pada pelaksanaan pembelajaran guru juga perlu menyediakan “ruang” pada
8
anak untuk mengembangkan kreativitasnya seluas mungkin karena kreativitas memiliki hukum
layaknya gas yang menempati ruangnya. Untuk itu aktivitas pembelajaran hendaknya dirancang
agar peserta didik bisa bebas mengeksplorasi ide-ide dan kemampuannya dalam mengerjakan
tugas. Tampunglah semua ide-ide tersebut, kemudian diskusikan bersama untuk menetapkan ide
mana yang bisa diwujudkan. Dengan demikian peserta didik akan terbiasa untuk menggali potensi
dan kreativitasnya dalam proses belajar.
Berdasarkan gambar 1.5 menjelaskan ruang lingkup keterpaduan dan prosesnya yang
mencakup:
a. keterpaduan dalam mapel (integrasi vertikal) bersifat intradisipliner,
b. keterpaduan antarmapel (integrasi horizontal) yang bersifat multidisipliner dan
interdisipliner
c. keterpaduan luar mapel yang bersifat berbasis konteks melalui observasi
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada
proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup:
a. menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa,
9
b. menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata
pelajaran,
c. menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan
d. menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan
berpikir logis, sistematis, dan kreatif.
Kurikulum 2013 tidak mengubah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara
keseluruhan. Kurikulum 2013 merupakan pembaruan kurikulum KTSP yang telah berlaku.
Adapun perbedaan esensial antara Kurikulum 2013 dengan KTSP 2006 yaitu :
10
Tabel Perbedaan Esensial Kurikulum 2013
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hal mendasar dari kurikulum 2013 adalah masalah pendekatan pembelajarannya. Selama
ini, pendekatan yang digunakan adalah materi. Jadi materi di berikan pada anak didik sebanyak-
banyaknya sehingga mereka menguasai materi itu secara maksimal. Bahkan demi penguasaan
materi itu, drilling sudah diberikan sejak awal, jauh sebelum siswa menghadapi ujian nasional.
Dalam pembelajaran seperti ini, tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang dicapai lebih
kepada aspek kgnitif dengan menafikan aspek psikomotrik dan afektif.
Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sabagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum,
dan lain-lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
13