Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran


Dosen Pengampu : M.Iqbal Arrosyad, M.Pd

Disusun Oleh :
Anggie Juwita(20141777)
Anggun Ramadhania(20141778)
Anisa Firdiyani(200141779)
Anisa Maharani(200141780)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. atas Rahmat dan Hidayah- Nya. Shalawat dan
salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. beserta para sahabat yang telah memperjuangkan
Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya iman.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Materi dan Pembelajarn
Matematika program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kami menyadari bahwa
penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Fadilah Sobri, M.Eng, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka
Belitung.
2. Bapak Romadon, S.T., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.
3. Bapak M.Iqbal Arrosyad, M.Pd., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Perencanaan
Pembelajaran
4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu proses penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya
di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung. Akhir kata, saran dan kritik yang membangun
penulis harapkan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.

Pangkalanbaru, 20 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................................................4
A.Latar Belakang......................................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah................................................................................................................................5
C.Tujuan Masalah....................................................................................................................................5
D.Manfaat Masalah.................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
A.Komponen Kurikulum 2013..................................................................................................................6
B. Pengembangan kurikulum 2013..........................................................................................................9
C.Perlunya pengembangan Kurikulum 2013..........................................................................................11
D.Prinsip Kurikulum 2013......................................................................................................................11
BAB III........................................................................................................................................................13
A.Kesimpulan.........................................................................................................................................13
B.Saran..................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dan karakter yang
menitikberatkan penggunaan pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya. Kurikulum
2013 diharapkan mampu mencetak generasi yang kritis, kreatif, dan inovatif, serta mampu
memajukan pengetahuan prestasi bangsa. Kurikulum ini mulai diberlakukan sejak semester
pertama tahun ajaran 2014/2015.
Berlakunya Kurikulum 2013 merupakan sebuah pembaharuan dalam sistem pendidikan.
Pembaharuan dalam sistem pendidikan disesuaikan dengan tuntutan terhadap aspek kehidupan.
Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20
tahun 2003 yang menyebutkan bahwa tuntutan terhadap segala aspek kehidupan memunculkan
tuntutan terhadap pembaharuan sistem pendidikan. Pembaharuan sistem pendidikan diantaranya
adalah adanya pembaharuan kurikulum. Pembaharuan kurikulum yang memperhatikan

4
keberagaman peserta didik dan potensi daerah, penyusunan Standar Kompetensi Lulusan yang
berlaku nasional dan daerah dengan memperhatikan kondisi setempat.
Kurikulum 2013 baru dilaksanakan di semua satuan pendidikan sejak tahun ajaran 2014/2015.
Pada awalnya memunculkan banyak kritik dan protes karena dianggap menimbulkan masalah.
Kurikulum 2013 dinilai terlalu terburu- buru dan kurang memperhatikan kesiapan guru.
Implementasi Kurikulum 2013 masih menghadapi satu kendala besar yang harus ditangani yaitu
persoalan kesiapan guru sebagai kunci keberhasilan implementasi (Alawiyah, 2014). Namun,
munculnya berbagai permasalahan dalam implementasi Kurikulum 2013 tersebut tidak
menyurutkan semangat sekolah untuk tetap melaksanakannya.
Perubahan yang menonjol dalam Kurikulum 2013 adalah Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Orientasi Kurikulum 2013 adalah
terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill)
dan pengetahuan (knowledge). Metode pendidikan yang diterapkan tidak lagi berupa pengajaran
demi kelulusan ujian, namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial,
watak, budi pekerti, kecintaan budaya bangsa dan sebagainya.Oleh karena itu dari latar belakang
yang telah ada maka kami akan membahas lebih lanjut mengenai kurikulum 2013

B.Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen kurikulum 2013?
2. Bagaimana pengembangan kurikulum 2013?
3. Mengapa perlunya pengembangan kurikulum 2013?
4. Apa saja prinsip kurikulum 2013?
C.Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui komponen kurikulum 2013
2.Untuk mengetahui pengembangan kurikulum 2013
3.Untuk mengetahui mengapa perlunya pengembangan kurikulum 2013
4.Untuk mengetahui prinsip kurikulum 2013

D.Manfaat Masalah
Dari tujuan di atas maka kita dapat memperoleh manfaat seperti, pengertian komponen 2013,
mengetahui pengembangan dan perlunya pengembangan kurikulum 2013,dan mengetahui
prinsip kurikulum 2013

5
BAB II

PEMBAHASAN
A.Komponen Kurikulum 2013
Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) materi; (3) strategi,
pembelajaran; (4) organisasi kurikulum dan (5) evaluasi. Kelima komponen tersebut memiliki
keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.19 Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan
diuraikan tentang masing-masing komponen tersebut.Untuk bisa memahami lebih jelas, berikut
ini peneliti uraikan masing-masing komponen kurikulum.
a. Tujuan
Tujuan pendidikan direkomendasikan sebagai pengembangan pertumbuhan yang seimbang
dari potensi dan kepribadian total manusia, melalui latihan spiritual, intelektual, perasaan dan
kepekaan fisik, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

6
ketakwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Para pakar pendidikan Islam telah sepakat bahwa tujuan dari pendidikan bukanlah untuk mengisi
otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum pernah mereka ketahui, akan tetapi:
a. Mendidik akhlak dan jiwa mereka
b. Menanamkam rasa keutamaan (fadhilah)
c. Membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi
d. Mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya dengan penuh keikhlasan
dan kejujuran.
Merujuk dari tujuan pendidikan di atas maka tujuan pendidikan Islam ialah mendidik budi
pekerti dan pembentukan jiwa atau secara singkat tujuan pokok dan utama pendidikan Islam
adalah fadhilah (keutamaan).Tujuan pendidikan nasional yang merupakan pendidikan pada
tataran makroskopik, selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan institusional yaitu tujuan
pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan
tertentu. Dalam Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan pada
Kurikulum 2013 yaitu : Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
b. MateriPembelajaran
Dalam menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak lepas dari filsafat dan teori
pendidikan dikembangkan. Dalam hal ini, materi pembelajaran disusun secara logis dan
sistematis dalam bentuk :
1) Teori; seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling berhubungan,
yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan –
hubungan antara variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
2) Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-kekhususan,
merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
3) Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis,
pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
4) Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan
antara beberapa konsep.
5) Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus
dilakukan peserta didik.
6) Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari
terminologi, orang dan tempat serta kejadian.
7
7) Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi.
8) Contoh/ilustrasi,yaituhalatautindakanatauprosesyangbertujuan untuk memperjelas suatu uraian
atau pendapat.
9) Definisi: yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/kata dalam garis
besarnya.
10) Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya
mencapai tujuan kurikulum.
Isi kurikulum berisi pencapaian target yang jelas, materi standar, standar hasil pendidikannya
terdiri dari program inti, lokal, ekstra kurikuler dan kepribadian.
Keberhasilan pemmbelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru
merancang materi pembelajaran.Materi pembelajaran pada hakikatnya merupakan bagian tak
terpisahkan dari silabus, yakni perencana‟an, prediksi, dan proyeksi tentang apa yang akan
dilakukan pada saat kegiatan pembelajarn.
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembeljaran (Intructional materials) adalah
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasaipeserta didik dalam rangka memenui
standar kompetensi yang diterapkan.
c. Strategi Pembelajaran
Strategi pelaksanaan suatu kurikulum tergambar dari cara yang ditempuh di dalam melaksanakan
pengajaran, cara di dalam mengadakan penilaian, cara dalam melaksanakan bimbingan dan
penyuluhan dan cara mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan. Cara dalam melaksanakan
pengajaran mencakup cara yang berlaku dalam menyajikan tiap bidang studi, termasuk cara /
metode mengajar dan alat pelajaran yang digunakan. Dalam hal ini guru dapat menerapkan
banyak kemungkinan untuk menentukan strategi pembelajaran dan setiap strategi pembelajaran
memiliki kelemahan dan keunggulannya tersendiri.
Dalam pembelajaran K13 ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan bersama oleh para guru
dalam melakssanakn pembeljaran, di antaranya: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik; (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang; (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestika; (5) menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran
yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efesien, dan bernakna.25
d. Organisasi Kurikulum
Beragamnya pandangan yang mendasari pengembangan kurikulum memunculkan terjadinya
keragaman dalam mengorgansiasikan kurikulum. Menurut peneliti, paling tidak terdapat enam
ragam pengorganisasian kurikulum. Menurut peneliti, paling tidak terdapat enam ragam
pengorganisasian kurikulum, yaitu:
1) Mata pelajaran terpisah (isolated subject); kurikulum terdiri dari

8
sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang diajarkan sendiri-sendiri tanpa ada hubungan
dengan mata pelajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu dan tidak
mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan peserta
didik, semua materi diberikan sama.
2) Matapelajaranberkorelasi;korelasidiadakansebagaiupayauntuk
mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata pelajaran. Prosedur yang
ditempuh adalah menyampaikan pokok- pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan
peserta didik memahami pelajaran tertentu.
3) Bidangstudi(broadfield);yaituorganisasikurikulumyangberupa pengumpulan beberapa mata
pelajaran yang sejenis serta memiliki ciri-ciri yang sama dan dikorelasikan (difungsikan) dalam
satu bidang pengajaran.
4) Programyangberpusatpadaanak(childcentered),yaituprogram kurikulum yang menitikberatkan
pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata pelajaran.
5) Inti Masalah (core program), yaitu suatu program yang berupa unit-unit masalah, dimana
masalah-masalah diambil dari suatu mata pelajaran tertentu, dan mata pelajaran lainnya
diberikan melalui kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya memecahkan masalahnya. Mata
pelajaran-mata pelajaran yang menjadi pisau analisisnya diberikan secara terintegrasi.
6) EcleticProgram,yaitusuatuprogramyangmencarikeseimbangan antara organisasi kurikulum
yang terpusat pada mata pelajaran dan peserta didik.26
e. Evaluasi Kurikulum
Dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum
dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai
kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga
relevansi, efisiensi, kelaikan (feasibility) program. Luas atau tidaknya suatu program evaluasi
kurikulum sebenarnya ditentukan oleh tujuan diadakannya evaluasi kurikulum. Apakah evaluasi
tersebut ditujukan untuk mengevaluasi keseluruhan sistem kurikulum atau komponen- komponen
tertentu saja dalam sistem kurikulum tersebut. Salah satu komponen kurikulum penting yang
perlu dievaluasi adalah berkenaan dengan proses dan hasil belajar siswa.
B. Pengembangan kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai
komponen yang saling terkait. Oleh karena itu dalam proses pengembangan kurikulum 2013
tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembang terhadap pengembangan
berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai komponen yang
mempengaruhinya.
1. Perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum 2013

9
Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta selalu harus dilakukan
perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman.
Meskipun demikian, perubahan dan pengembangan harus dilakukan secara sistematis dan
terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki
visi dan arah yang jelas, mau dibawa ke mana sistem pendidikan nasional dengan kurikulum
tersebut. Sehubungan dengan itu, sejak wacana perubahan dan pengembangan kurikulum 2013
digulirkan, telah muncul berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, baik yang pro maupun
kontra.
Menghadapi berbagai tanggapan tersebut, terutama “nada miring” dari yang kontra terhadap
perubahan dan pengembangan kurikulum 2013. Mendikbud mengungkapkan bahwa perubahan
dan pengembangan kurikulum harus senantiasa disesuaikan dengan tuntutan zaman[1]. Berikut
ada beberapa alasan perlunya pengembangan ke arah kurikulum 2013[2]:
a. Faktor internal
1) Tuntutan tercapainya 8 standar nasional pendidikan (standar isi, standar proses, SKL,
standar pendidik & tenaga kependidikan, standar sarpras, standar pengelolaan, standar biaya,
dan standar penilaian.
2) Pertumbuhan jumlah penduduk usia produktif (usia 15 – 65 ) lebih banyak dibanding usia
tidak produktif (0 – 14 dan 65 ke atas). Usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun
2020-2035. Oleh karena itu perlu dipersiapkan agar memiliki kompetensi dan tidak menjadi
beban hidup.

b. Faktror Eksternal
1) Gencarnya arus Globalisasi
2) Isu lingkungan hidup
3) Pesatnya perkembangan IT
4) Konvergensi ilmu dan teknologi
5) Ekonomi berbasis pengetahuan
6) Kebangkitan industri kreatif dan budaya
7) Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
8) Pengaruh dan imbas teknosains
9) Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan
10) Peran serta anak indonesia dalam TIMSS (Trends in International Mathematics and
Science Study) dan PISA (Program for International Students Assessment).
C.Penguatan tata kelola kurikulum

10
1) Tata kerja guru yang selama ini masih bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif.
2) Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah
sebagai pemimpin kependidikan (educational leader)
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
D.Penguatan materi pembelajaran
C.Perlunya pengembangan Kurikulum 2013
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi
peserta didik Melalui pngembangan kurikulum 2013 kiita akan menghasilkan insan yang :
produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap , keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi. Dlam hal ini, pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan
kopetensi dan karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman dalam konsep yang
dipelajarinya.
Mengacu pada UU No.20 Tahun 2003, bagian umum dikatakan bahwa: “strategi pembangunan
pendidikan nasional dalam undang-undang ini meliputi: .........,2. Pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,.......” dan pada penjelasan Pasal 35, bahwa
“kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.” Maka dari
itu menurut Prof. Dr. H. E. Mulyasa, Mpd, “Pengembangan implementasi kurikulum 2013”,
Bandung:PT.Remaja Rosdarkarya,2013 hal 59-66 perlu diadakan perubahan kurikulum dengan
tujuan untuk “melanjutkan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis
pada tahun 2004 dengan mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.

D.Prinsip Kurikulum 2013


Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya
merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam
pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam
kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu,
dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan
prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya,
sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu
pengembangan kurikulum.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip-prinsip umum :

11
relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip
berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media
dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.Terkait dengan
pengembangan kurikulum 2013, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu:
Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata
pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk
konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah menyelesaikan
pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah
totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk
menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku
peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat.
Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun
maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12
tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang
pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.
Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap,
pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam
berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam
satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap
mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan
prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga
memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.
Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis
kompetensi.Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan
kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap,
keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam program dan pengalaman belajar
disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik.
Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada
pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran

12
bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memisahkan
peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip
relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya
sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam
kehidupan di masyarakat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan
untuk mengembangkan budaya belajar.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan
Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun
manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada
masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman
dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau
sekelompok peserta didik.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Pengertian pengembangan menunjukkan kepada suatu kegiatan yang menghasilkan suatu cara
yang “baru”, di mana selama kegiatan tersebut, penilaian dan penyempurnaan terhadap cara
tersebut terus dilakukan. Pengertian pengembangan ini berlaku juga bagi kurikulum pendidikan.
Karena pengembangan kurikulum juga terkait penyusunan kurikulum itu sendiri dan
pelaksanaannya pada satuan pendidikan disertai dengan evaluasi dengan intensif.Maksudnya

13
bahwa pengembangan kurikulum adalah, sebagai proses perencanaan, membangun, menerapkan,
dan mengevaluasi peluang pembelajarn diharapkan menghasilkan perubahan dalam belajar.
Dengan berfokus pada tiga aspek: pertama, bagi sekolah yang bersangkutan, kurikulum
berfungsi sebagai alat untuk mencapai seperangkat tujuan pendidikan yang diinginkan dan
sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pembelajaran sehari-hari. Kedua, bagi tataran
sekolah, yaitu sebagai pemelihara proses pendidikan dan penyiapan tenaga kerja. Ketiga, bagi
konsumen, kurikulum berfungsi sebagai keikutsertaan dalam memperlancar pelaksanaan
program pendidikan dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan program serasi.

B.Saran
Dengan berbagai uraian di atas, tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan baik dari segi
isi materi, teknik penulisan dan sebagainya, untuk itu sangat diharapkan saran maupun kritikan
yang membangun dalam perbaikan makalah selanjutnya. Baik dari dosen pembimbing maupun
rekan-rekan mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

_Prof. Dr. H. E. Mulyasa, Mpd., 2013, (“Pengembangan implementasi kurikulum 2013”,


Bandung:PT.Remaja) Rosdarkarya.
Hj. Safarina HD. Mpd,Msi, 2014, “Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik”, (Jakarta:PT
Rajagrafindo Persada).
https://educhannel.id/blog/artikel/prinsip-pengembangan-kurikulum-2013.html
Allen, K. N., & Friedman, B. D. (2010). Affective learning: A taxonomy for teaching social
work values. Journal of Social Work Values and Ethics, 7(2).

14
Allen, M. J., & Yen, W. M. (1979). Introduction to measurement theory. Monterey, CA:
Brooks/Cole Publishing Company.

15

Anda mungkin juga menyukai