Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KURIKULUM 2013

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Dosen Pengampu : Widodo Winarso, M.Pd.I

Mata Kuliah : Analisis Pengembangan Kurikulum

Disusun oleh:

Laili Octadianti : (1414153126)

Muhamad Yasin : (1414153132)

Tini Hartini : (1414153155)

Matematika D / V

FAKULTAS TARBIYAH

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon - Jawa Barat 45132


Telp : (0231) 481264 Faxs : (0231) 489926

2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah


SWT. Tuhan semesta alam yang telah menghendaki terselesaikannya tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat berbingkai salam tidak lupa juga kami
lantunkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni Islam
Rahmatan Lil ‘alamin.
Makalah mata kuliah dengan topik pembahasan “KURIKULUM 2013” ini
di susun  dengan ringkas, dengan harapan agar pembaca dapat memahami dan
mengamalkan  ilmunya.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk  menyempurnakan isi dari pembahasan topik ini. Semoga makalah
ini dapat memberi  manfaat bagi kita semua.

Cirebon, September 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Rasional Kurikulum 2013..........................................................................3

B. Landasan Kurikulum 2013........................................................................5

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013...................................................6

D. Elemen Perubahan Kurikulum 2013.........................................................6

E. Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar.........9

F. Strategi Implementasi Kurikulum 2013....................................................13

G. Pengembangan Kurikulum 2013...............................................................16

BAB III PENUTUP...............................................................................................23

A. Simpulan....................................................................................................23

B. Saran .........................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara
berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang
dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang
mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan kurikulum yang mampu
diterima oleh semua peserta didik.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut. Salah satu konsep terpenting untuk maju adalah “melakukan
perubahan”.
Dalam perkembangannya sekarang diberlakukan kurikulum 2013
yang merupakan hasil dari evaluasi kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum
2013 diorientasikan untuk peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi
sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).
Kurikulum ini diharapkan mampu menyongsong peserta didik agar bisa
memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk rasional kurikulum 2013?
2. Apa saja landasan dan elemen perubahan pada kurikulum 2013?
3. Bagaimana standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi
dasar pada kurikulum 2013?

1
4. Bagaimana implementasi kurikulum 2013?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui rasional kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui landasan dan elemen apa saja dalam perubahan pada
kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan
kompetensi dasar pada kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Rasional Kurikulum 2013


Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencap ai tujuan pendidikan
tertentu [ CITATION kem13 \l 3081 ].
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dan KTSP 2006. Pengembangan kurikulum 2013
diorientasikan untuk peningkatan dan keseimbangan yang mencakup
kompetensi sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampilan
secara terpadu (skill). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun
2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35: kompetensi lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yang telah disepakati.
Rasional pengembangan Kurikulum 2013 perlu dilakukan karena
adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun
tantangan eksternal, sebagai berikut[ CITATION kem13 \l 3081 ]:
1. Tantangan Internal
a. Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya,
Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan
Standar Kompetensi Lulusan.
b. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan
penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif.
2. Tantangan Eksternal

3
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di
masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
pendagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi (WTO, ASEAN
Community, APEC, CAFTA), Masalah lingkungan hidup,
Kemajuan teknologi informasi, Konvergensi ilmu dan teknologi,
Ekonomi berbasis pengetahuan, Kebangkitan industri kreatif dan
budaya, Pergeseran kekuatan ekonomi dunia,Pengaruh dan imbas
teknosains, Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan, Materi TIMSS dan PISA.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan
menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal,
memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk
bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya dan
memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada
aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan
karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pendadogi antara lain neurologi,
psikologi, observation based (discovery) learning dan
collaborative learning.
e. Fenomena negatif yang mengemuka antara lain perkelahian
pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam
ujian.
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya
akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola

4
pikir dalam proses pembelajaran, seperti sebagai berikut[ CITATION
kem13 \l 3081 ]:
a. dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa,
b. dari satu arah menuju ineraktif,
c. dari isolasi menuju lingkungan jejaring,
d. dari pasif menuju kreatif menyelidiki,
e. dari abstrak menuju konteks dunia nyata,
f. dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis IT atau
kelompok,
g. dari luas menuju prilaku khas memberdayakan kaidah keterkaitan,
h. dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala arah,
i. dari alat tunggal menuju alat media,
j. dari hubungan satu arah menuju kooperatif,
k. dari produksi massa meuju kebutuhan pelanggan,
l. dari usaha sadar tunggal menuju jamak,
m. dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak,
n. dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan,
o. dari pemikiran faktual menuju kritis,
p. dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan

B. Landasan Kurikulum 2013


1. Landasan Filosofis
a. Filosifis pancasila yang memberikan berbagai pronsip dasar dalam
pembangunan pendidikan.
b. Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai
akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.
2. Landasan Yuridis
 RPJMM 2010-1014 sektor pendidikan tentang perubahan
tentang metodologi pembelajarn dan penatan kurikulum.
 PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
 INPRES Nomor 1 tahun 2010, tentang Percepatan
Pelaksanaan Prioritas Pengembangan Nasional,

5
penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya
saing dan karakter bangsa.
3. Landasan Konseptual
 Relevansi pendidikan (link and match)
 Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
 Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)
 Pembelajaran aktif (student active learning)
 Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh[ CITATION
EMu13 \l 3081 ].

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013


Seperti yang dikemukakan di berbagai media massa, bahwa melalui
pengembangan kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum
difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa
paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan
peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya
secara kontekstual[ CITATION EMu13 \l 3081 ].

D. Elemen Perubahan Kurikulum 2013


Perubahan kurikulum yang menjadi ciri kurikulum 2013 adalah
menyangkut empat standar pendidikan, yakni Standar Kompetensi Lulusan
[ CITATION EMu13 \l 3081 ](SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar
Penilaian. Keempat ini dirumuskan dalam tujuh elemen, sebagai
berikut[ CITATION Sho13 \l 3081 ]:
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Kompetensi Lulusan - Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Kedudukan Mata - Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran

6
Pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari
kompetensi.
(ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
Tematik Mata pelajaran Mata pelajaran Mata pelajaran
Pendekatan (ISI) integratif dalam wajib dan wajib, pilihan,
semua mata pilihan. dan vokasi.
pelajaran
Struktur Kurikulum - Holistik dan - TIK menjadi - Perubahan - Penyesuaian
(mata pelajaran dan integratif media semua sistem: ada jenis keahlian
alokasi waktu) berbasis sains mata matapelajara berdasarkan
(alam, sosial, pelajaran n wajib dan spektrum
(ISI)
dan budaya) - Pengembang ada mata kebutuhan saat
- Jumlah mata an diri pelajaran ini
pelajaran dari terintegrasi pilihan - Penyeragaman
10 menjadi 6 pada setiap - Terjadi mata pelajaran
- Jumlah jam matapelajara pengurangan dasar umum
bertambah 4 n dan mata - Produktif
JP/minggu ekstrakurikul pelajaran disesuaikan
akibat er yang harus dengan trend
perubahan - Jumlah diikuti siswa perkembangan
pendekatan matapelajara - Jumlah jam di Industri
pembelajaran n dari 12 bertambah 2 - Pengelompokk
menjadi 10 JP/minggu an mata
- Jumlah jam akibat pelajaran
bertambah 6 perubahan produktif
JP/minggu pendekatan sehingga tidak
akibat pembelajaran terlalu rinci
perubahan pembagiannya
pendekatan
pembelajaran
Proses Pembelajaran - semula standar prosesnya terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah,

7
menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta
- belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat
- guru bukan satu-satunya sumber belajar
- sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh dan
teladan.
Tematik dan IPA dan IPS Adanya mata Kompetensi
terpadu masing-masing pelajaran wajib keterampilan
diajarkan dan pilihan yang sesuai
secara terpadu sesuai dengan dengan standar
bakat dan industri
minatnya
Penilaian - pergesaran dari penilaian melalui tes menjadi penilaian otentik
- memperkuat Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu pencapaian hasil
belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap
skor ideal
- penilaian tidak hanya level KD tetapi juga kompetensi inti dan SKL
- mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai
instrumen utama penilaian.
Kegiatan - Pramuka - Pramuka - Pramuka - Pramuka
Ekstrakurikuler (wajib) (wajib) (wajib) (wajib)
- UKS - OSIS - OSIS - OSIS
- PMR - UKS - UKS - UKS
- Bahasa - PMR - PMR - PMR
Inggris - Dll - Dll - Dll

E. Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Inti


1. Fungsi dan tujuan nasional
Pendidikan nasional diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Fungsi
pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk

8
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warna negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
2. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan memiliki pengertian yang tertuang
dalam Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang SKL yaitu kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam kurikulum ini diharapkan kepada siswa didik nanti memiliki
standar kelulusan yang tidak hanya menguasai dalam pengetahuannya saja
tetapi juga memiliki sikap dan akhlak yang baik.
Diterangkan lebih lanjut dalam Permendikbud nomor 54 tahun 2013
tentang SKL tujuan dari Standar Kompetensi Lulusan yaitu digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

KOMPETENSI LULUSAN SD/MI/SDLB/Paket A

SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman,

9
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan
konseptual berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian di lingkungan
rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang produktif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan yang ditugaskan
kepadanya[ CITATION kem13 \l 3081 ].
KOMPETENSI LULUSAN SMP/MTs/SMPLB/ Paket B

SMP/MTs/SMPLB/ Paket B
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual,

10
konseptual, dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian yang
tampak mata.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain sejenis.[ CITATION Men13 \l
3081 ]

KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMALB/ Paket C

SMA/MA/SMALB/ Paket C
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena dan

11
kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri[ CITATION
Men13 \l 3081 ].

3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran[ CITATION Abd14 \l 3081 ].
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran.
4. Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi standar kompetensi
lulusa dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang
telah mayelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang
menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokan ke dalam aspek
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetens inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbanga antara pencapaian hard
skill dan soft skill.

12
Kompetensi inti berfungsi sebagai untur pengorganisasian (organizing
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasian, kompetensi
inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi
horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah
keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang
pendidikan ke kelas/ jenjang diatasnya swhingga memenuhi prinsip belajar
yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang
dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara
konten . kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan isi kompetensi dasar
dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan
kelas yang sama sehinggan terjadi proses saling memperkuat [ CITATION
EMu13 \l 3081 ].

F. Strategi Implementasi Kurikulum 2013


Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah
dengan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

1. Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala


sekolah untuk melaksanakan kurikulum, seperti mengadakan pelatihan
khusus atau seminar-seminar.
2. Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara nasional.
3. Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di provinsi terkait.
4. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam memberikan
bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam
melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait[ CITATION Tan15 \l
3081 ].

Strategi implementasi pengembangan kurikulum 2013 sendiri mengacu


pada pengertian pengembangan kurikulum sebagai “… the process of
planning, implementing, and evaluating learning opportunities intended to
produce desired changes in learners[ CITATION Mur13 \l 3081 ]”, strategi

13
memiliki tiga tahap, yaitu merancang, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi yang diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang
diinginkan pada diri pelajar.

Adapun faktor-faktor yang menentukan dan mendukung keberhasilan


implementasi kurikulum dalam meningkatkan pembelajaran untuk
menghasilkan peserta didik sebagai lulusan yang kompeten sebagai berikut :

1. kesesuaian kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)


dengan kurikulum dan buku teks,
2. ketersediaan buku sebagai sumber belajar yang mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum,
3. penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan, serta
4. penguatan manajemen dan budaya sekolah[ CITATION Sho13 \l 3081 ].

Strategi implementasi kurikulum terdiri atas:

1. pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan,


2. pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan,
3. pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru,
4. pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru),
5. pendampingan dalam bentuk monitoring dan evaluasi untuk menemukan
kesulitan dan masalah implementasi dan upaya
penanggulangan[ CITATION Tan15 \l 3081 ].
1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan
Pengembangan kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip :
a. bahwa sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan, dan
kurikulum adalah kurikulum satuan pendidikan, bukan daftar mata
pelajaran,
b. guru di satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik,
mengembangkan kurikulum secara bersama-sama,
c. pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan dipimpin
langsung oleh kepala sekolah,

14
d. pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi
oleh kepala sekolah[ CITATION Abd14 \l 3081 ].
2. Strategi Implementasi Kurikulum
Strategi implementasi kurikulum terdiri atas :
a. pelaksanaan kurikulum di sekolah dan jenjang pendidikan, yaitu :
1) Juli 2013: kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan
seluruh VII (SMP/MTs), dan X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini
adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh
wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap
kabupaten/kota di setiap provinsi
2) Juli 2014: kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI: tahun 2014
adalah tahun kedua implementasi. Seperti tahun pertama maka SD
akan dipilih sebanyak 30% sehingga secara keseluruhan
impelentasi kurikulum pada tahun kedua sudah mencakup 60% SD
di seluruh wilayah NKRI. Pada tahun kedua implementasi ini
hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK yang
belum melaksanakan kurikulum 2013
3) Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya kurikulum
2013.
b. pelatihan guru, kepala sekolah dan pengawas, dari tahun 2013-2016.
Kepala sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013 dan pelatihan ini
dilakukan sebelum kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini
menjadi konsep utama implementasi, dimana guru, kepala sekolah,
dan pengawas yang sudah dilatihlah yang akan mengimplementasikan
kurikulum di wilayah sekolah terkait
c. pengembangan buku babon (Buku babon merupakan buku pegangan).
Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru.
Isi buku babon guru sama dengan buku babon peserta didik dengan
tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar), dari tahun
2013-2016. Sejalan dengan strategi implementasi, penulisan dan
percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada

15
awal tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada
prinsipnya, ketika implementasi kurikulum 2013 memasuki tahun
2015-2016 seluruh buku babon sudah tersedia di setiap sekolah
d. pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) dimulai dari
Januari-Desember 2013. Implementasi kurikulum 2013 mensyaratkan
penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja
guru yang baru
e. pendampingan dalam bentuk evaluasi untuk menemukan kesulitan dan
masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013-
2016[ CITATION Abd14 \l 3081 ].

G. Pengembangan Kurikulum 2013


1. Perlunya Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013
Perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa kelemahan yang
ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut (diadaptasi dari materi
sosialisai Kurikulum 2013:
1. Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, karena banyaknya
mata pelajaran, materi dan kesukaran nya melampaui usia anak.
2. Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai
dengan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional.
3. Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek
pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
4. Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan
masyarakat, seperti pendidikan karekter, kesadaran lingkungan,
pendekatan dan metode pembelajatan konstruktif , keseimbangan soft
skill dan hard skill, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di
dalam kurikulum.
5. Kurikulum belum peka terhadap berbagai perubahan sosial yang terjadi
pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

16
6. Standar proses pembelaran belum menggambarkan urutan pembelajaran
yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam
dan berujung pada pembelejaran yang berpusat pada guru.
7. Penilaian belum menggunakan penilaian berbasis kompetensi, serta
belum tegas memberikan layanan remidiasi dan penilaian secara
berkala[ CITATION EMu13 \l 3081 ].

Perubahan dan pengembangan kurikulum juga diperlukan karena adanya


kesenjangan yang sedang berlaku saat itu (KTSP), yakni sebagai berikut [ CITATION
EMu13 \l 3081 ]:

KONDISI SAAT INI KONSEP IDEAL


KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI LULUSAN
1 Belum sepenuhnya menanamkan 1 Berkarakter mulia
pendidikan karekter
2 Belum menghasilkan keterampilan 2 Keterampilan yang relevan
yang dibutuhkan
3 Pengetahuan-pengetahuan lepas 3 Pengetahuan-pengetahuan terkait
MATERI MATERI
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
1 Belum relevan dengan kompetensi 1 Relevan dengan materi yang
yang dibutuhkan dibutuhkan
2 Beban belajar terlalu berat 2 Materi esensial
3 Terlalu luas, kurang mendalam 3 Sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
PROSES PEMBELAJARAN PROSES PEMBELAJARAN
1 Berpusat pada guru 1 Berpusat pada peserta didik
2 Proses pembelajaran berorientasi 2 Sifat pembelajaran yang
pada buku teks kontekstual
3 Buku teks hanya memuat materi 3 Buku teks memuat materi dan
bahasan proses pembelajaran, sistem
penilaian serta kompetensi yang

17
diharapkan
PENILAIAN PENILAIAN
1 Menekankan aspek kognitif 1 Menekankan sifat kognitif afektif,
psikomotor serta prorporsional
2 Tes menjadi cara yang dominan 2 Penilaian tes pada portofolio
saling melengkapi
PENDIDIK DAN TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN
1 Memenuhi kompetensi profesi 1 Memenuhi kompetensi profesi,
saja pedagogi, sosial, dan personal
2 Fokus pada ukuran kinerja PTK 2 Motivasi mengajar
PENGELOLAAN KURIKULUM PENGELOLAAN KURIKULUM
1 Satuam pendidikan mempunya 1 Pemerintah pusat dan daerah
pembebasan dalam mengelola mempunyai kendali kualitas
kurikulum dalam pelaksanaan kurikulum
ditingkat satuan pendidikan
2 Masih terdapat kecenderungan 2 Satuan pendidikan mampu
satuan pendidikan menyusun menyusun kurikulum dengan
kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi
mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebiutuhan
satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
peserta didik, dan potensi daerah
3 Pemerintah hanya menyiapkan 3 Pemerintah manyiapkan semua
sampai standar isi mata pelajaran komponen kurikulum sampai
buku teks dan pedoman

Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan beberapa penyempurnaan pola pikir


sebagai berikut:

Penyempurnaan pola pokir perumusan kurikulum[ CITATION EMu13 \l 3081 ]:

No KBK 2004 KTSP 2006 KURIKULUM 2013

18
.
1 Standar kompetensi lulusan Standar kompetensi lulusan diturunkan
diturunkan dari standar isi dari kebutuhan
Standar isi dirumuskan Standar isi diturunkan dari standar
berdasarkan tujuan mata pelajaran kompetensi lulusan melalui
(SKL) yang dirinci menjadi kompetensi inti yang bebas mata
standar kompetensi dan pelajaran
kompetensi dasar mata pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran Semua mata pelajaran harus
pembentuk sikap , pembentukan berkontribusi terhadap pembentukan
keterampilan, dan pembentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan
pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari mata Mata pelajaran diturunkan dari
pelajaran kompetensi yang ingin dicapai
Mata pelajaran lepas satu dengan Semua mata pelajaran diikat oleh
yang lain, seperti sekumpulan kompetensi inti (tiap kelas)
mata pelajaran terpisah

2. Perbandingan kurikulum 2013 dengan KTSP 2006[ CITATION EMu13 \l 3081


]

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

Elemen Ukuran Tata KTSP 2006 Kurikulum


Kelola 2013
Guru Kewenangan Hampir Terbatas
mutlak
Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya
tinggi. Bagi
yang rendah
masih terbantu
dengan adanya

19
buku.
Bebasan Berat Ringan
Efektiftas waktu Rendah Tinggi
untuk kegiatan (banyak
pembelajaran waktu untuk
persiapan)
Peran Penerbit Besar Kecil
Variasi materi Tinggi Rendah
Buku dan proses
Variasi harga/ Tinggi Rendah
bebas siswa
Hasil Tergantung Tidak
pembelajaran sepenuhnya sepenuhnya
pada guru tergantung
Siswa guru, tetapi
juga buku yang
disediakan
pemerintah.
Titik Banyak Sedikit
penyimpangan
Besar Tinggi Rendah
Pemantauan penyimpangan
Pengawasan Sulit, hampir Mudah
tidak
mungkin

Perbandingan tata kelola pelaksanaan kurikulum[ CITATION EMu13 \l


3081 ]

Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013


Penyusunan Guru Hampir mutlak Pengembangan
(dibatasi hanya dari yang sudah

20
oleh SK-KD) disiapkan
Pemerintah Hanya sampai Mutlak
silabus SK-KD
Pemerintah Supervisi Supervisi
daerah penyusunan pelaksanaan
Penerbit Kuat Lemah
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk
buku pengayaan
Penyediaan
Pemerintah Kecil untuk Mutlak untuk
buku
kelayakan buku teks, kecil
disekolah untuk buku
pengayaan
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk
pengembangan
dari yang ada
Penyusunan
pada pada buku
rencana
teks
pelaksanaan
Pemerintah Supervisi Supervisi
pembelajaran
daerah penyusunan pelaksanaan dan
dan pemantauan
pemantauan
Guru Mutlak Hampir mutlak
Pemerintah Pemantauan Pemantauan
Pelaksanaan
daerah kesesuan kesesuaian
pembelajaran
dengan rencana dengan buku teks
(variatif) (terkendali)
Pemerintah Sulit, karena Mudah, karena
Penjaminan variasi terlalu mengarah pada
mutu besar pedoman yang
sama

21
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

 Rasional pengembangan Kurikulum 2013 perlu dilakukan karena


adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal
maupun tantangan eksternal, sebagai berikut:
1. Tantangan Internal

Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar


Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar
Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan
Standar Kompetensi Lulusan.

2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara
lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang
diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pendagogi, serta berbagai fenomena negatif yang
mengemuka.

22
 Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Seperti yang dikemukakan di berbagai media massa, bahwa
melalui pengembangan kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan
indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan
sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi.

 Strategi implementasi kurikulum terdiri atas :


1

1. Pelaksanaan kurikulum di sekolah dan jenjang pendidikan


2. Pelatihan guru, kepala sekolah dan pengawas, dari tahun 2013-
2016.
3. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013-2016.
4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi,
dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) dimulai dari
Januari-Desember 2013.
5. Pendampingan dalam bentuk evaluasi untuk menemukan kesulitan
dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013-
2016.

B. Saran

Perubahan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk mengatasi


masalah atau meningkatkan kualitas kehidupan. Demikian halnya dengan
pendidikan, setiap usaha perubahan seharusnya diarahkan untuk mengatasi
masalah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Perubahan pendidikan
sehrusnya berkesinambungan. Namun, tidak demikian dalam pelaksanaannya,
sering kali perubahan itu dilakukan hanya untuk memenuhi ambisi pribadi
penguasa, termasuk perubahan dalam bidang pendidikan di indonesia,
sehingga banyak anggapan umum yang beredar di masyarakat tentang ganti
mentri ganti kebijakan, dan sebagainya.

23
Kurikulum 2013 seharusnya bisa dijadikan sebagai tonggak perbaikan
berkesinambungan dalam pendidikan, perbaikan-perbaikan selanjutnay dapat
dilakukan oleh guru dan kepala sekolah, sehingga tidak harus ganti orang
ganti kurikulum. Bahkan kalalu memungkinkan selama bangsa indonesia
masih mendasarkan kehidupannya pada pancasila dan UUD 45, tidak usah ada
lagi perubahan kurikulum secara makro, cukup perubahan atau penyesuaian
ditingkat sekolah dan satuan pendidikan. Dengan demikian perubahan
kurkulum itu menjadi tugas guru, dan kepala sekolah, serta bekerja sama
dengan masyarakat melalui komite sekolah dibawah pengawasan dinas
pendidikan.

Daftar Pustaka
Hidayat, M. P. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Hidayat, S. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

kebudayaan, k. p. (2013). Rasional kurikulum. jakarta: kementrian pendidikan dan


kebudayaan.

Kebudayaan, M. P. (2013). Salinan Lampiran Peraturan Menteri PendidikanStandar


Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah . jakarta: kementrian
agama.

Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis. Bandung:
Interes Media.

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Tania. (2015). Dokumen Kurikulum 2013. Dokumen Kurikulum 2013, 20.

24
25

Anda mungkin juga menyukai