KURIKULUM 2013
Disusun oleh:
Matematika D / V
FAKULTAS TARBIYAH
2016
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Simpulan....................................................................................................23
B. Saran .........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara
berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang
dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang
mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan kurikulum yang mampu
diterima oleh semua peserta didik.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut. Salah satu konsep terpenting untuk maju adalah “melakukan
perubahan”.
Dalam perkembangannya sekarang diberlakukan kurikulum 2013
yang merupakan hasil dari evaluasi kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum
2013 diorientasikan untuk peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi
sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).
Kurikulum ini diharapkan mampu menyongsong peserta didik agar bisa
memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk rasional kurikulum 2013?
2. Apa saja landasan dan elemen perubahan pada kurikulum 2013?
3. Bagaimana standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi
dasar pada kurikulum 2013?
1
4. Bagaimana implementasi kurikulum 2013?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui rasional kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui landasan dan elemen apa saja dalam perubahan pada
kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan
kompetensi dasar pada kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di
masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
pendagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi (WTO, ASEAN
Community, APEC, CAFTA), Masalah lingkungan hidup,
Kemajuan teknologi informasi, Konvergensi ilmu dan teknologi,
Ekonomi berbasis pengetahuan, Kebangkitan industri kreatif dan
budaya, Pergeseran kekuatan ekonomi dunia,Pengaruh dan imbas
teknosains, Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan, Materi TIMSS dan PISA.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan
menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal,
memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk
bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya dan
memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada
aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan
karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pendadogi antara lain neurologi,
psikologi, observation based (discovery) learning dan
collaborative learning.
e. Fenomena negatif yang mengemuka antara lain perkelahian
pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam
ujian.
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya
akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola
4
pikir dalam proses pembelajaran, seperti sebagai berikut[ CITATION
kem13 \l 3081 ]:
a. dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa,
b. dari satu arah menuju ineraktif,
c. dari isolasi menuju lingkungan jejaring,
d. dari pasif menuju kreatif menyelidiki,
e. dari abstrak menuju konteks dunia nyata,
f. dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis IT atau
kelompok,
g. dari luas menuju prilaku khas memberdayakan kaidah keterkaitan,
h. dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala arah,
i. dari alat tunggal menuju alat media,
j. dari hubungan satu arah menuju kooperatif,
k. dari produksi massa meuju kebutuhan pelanggan,
l. dari usaha sadar tunggal menuju jamak,
m. dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak,
n. dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan,
o. dari pemikiran faktual menuju kritis,
p. dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan
5
penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya
saing dan karakter bangsa.
3. Landasan Konseptual
Relevansi pendidikan (link and match)
Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)
Pembelajaran aktif (student active learning)
Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh[ CITATION
EMu13 \l 3081 ].
6
Pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari
kompetensi.
(ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
Tematik Mata pelajaran Mata pelajaran Mata pelajaran
Pendekatan (ISI) integratif dalam wajib dan wajib, pilihan,
semua mata pilihan. dan vokasi.
pelajaran
Struktur Kurikulum - Holistik dan - TIK menjadi - Perubahan - Penyesuaian
(mata pelajaran dan integratif media semua sistem: ada jenis keahlian
alokasi waktu) berbasis sains mata matapelajara berdasarkan
(alam, sosial, pelajaran n wajib dan spektrum
(ISI)
dan budaya) - Pengembang ada mata kebutuhan saat
- Jumlah mata an diri pelajaran ini
pelajaran dari terintegrasi pilihan - Penyeragaman
10 menjadi 6 pada setiap - Terjadi mata pelajaran
- Jumlah jam matapelajara pengurangan dasar umum
bertambah 4 n dan mata - Produktif
JP/minggu ekstrakurikul pelajaran disesuaikan
akibat er yang harus dengan trend
perubahan - Jumlah diikuti siswa perkembangan
pendekatan matapelajara - Jumlah jam di Industri
pembelajaran n dari 12 bertambah 2 - Pengelompokk
menjadi 10 JP/minggu an mata
- Jumlah jam akibat pelajaran
bertambah 6 perubahan produktif
JP/minggu pendekatan sehingga tidak
akibat pembelajaran terlalu rinci
perubahan pembagiannya
pendekatan
pembelajaran
Proses Pembelajaran - semula standar prosesnya terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah,
7
menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta
- belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat
- guru bukan satu-satunya sumber belajar
- sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh dan
teladan.
Tematik dan IPA dan IPS Adanya mata Kompetensi
terpadu masing-masing pelajaran wajib keterampilan
diajarkan dan pilihan yang sesuai
secara terpadu sesuai dengan dengan standar
bakat dan industri
minatnya
Penilaian - pergesaran dari penilaian melalui tes menjadi penilaian otentik
- memperkuat Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu pencapaian hasil
belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap
skor ideal
- penilaian tidak hanya level KD tetapi juga kompetensi inti dan SKL
- mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai
instrumen utama penilaian.
Kegiatan - Pramuka - Pramuka - Pramuka - Pramuka
Ekstrakurikuler (wajib) (wajib) (wajib) (wajib)
- UKS - OSIS - OSIS - OSIS
- PMR - UKS - UKS - UKS
- Bahasa - PMR - PMR - PMR
Inggris - Dll - Dll - Dll
8
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warna negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
2. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan memiliki pengertian yang tertuang
dalam Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang SKL yaitu kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam kurikulum ini diharapkan kepada siswa didik nanti memiliki
standar kelulusan yang tidak hanya menguasai dalam pengetahuannya saja
tetapi juga memiliki sikap dan akhlak yang baik.
Diterangkan lebih lanjut dalam Permendikbud nomor 54 tahun 2013
tentang SKL tujuan dari Standar Kompetensi Lulusan yaitu digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman,
9
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan
konseptual berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian di lingkungan
rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang produktif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan yang ditugaskan
kepadanya[ CITATION kem13 \l 3081 ].
KOMPETENSI LULUSAN SMP/MTs/SMPLB/ Paket B
SMP/MTs/SMPLB/ Paket B
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual,
10
konseptual, dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian yang
tampak mata.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain sejenis.[ CITATION Men13 \l
3081 ]
SMA/MA/SMALB/ Paket C
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena dan
11
kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri[ CITATION
Men13 \l 3081 ].
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran[ CITATION Abd14 \l 3081 ].
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran.
4. Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi standar kompetensi
lulusa dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang
telah mayelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang
menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokan ke dalam aspek
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetens inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbanga antara pencapaian hard
skill dan soft skill.
12
Kompetensi inti berfungsi sebagai untur pengorganisasian (organizing
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasian, kompetensi
inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi
horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah
keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang
pendidikan ke kelas/ jenjang diatasnya swhingga memenuhi prinsip belajar
yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang
dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara
konten . kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan isi kompetensi dasar
dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan
kelas yang sama sehinggan terjadi proses saling memperkuat [ CITATION
EMu13 \l 3081 ].
13
memiliki tiga tahap, yaitu merancang, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi yang diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang
diinginkan pada diri pelajar.
14
d. pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi
oleh kepala sekolah[ CITATION Abd14 \l 3081 ].
2. Strategi Implementasi Kurikulum
Strategi implementasi kurikulum terdiri atas :
a. pelaksanaan kurikulum di sekolah dan jenjang pendidikan, yaitu :
1) Juli 2013: kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan
seluruh VII (SMP/MTs), dan X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini
adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh
wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap
kabupaten/kota di setiap provinsi
2) Juli 2014: kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI: tahun 2014
adalah tahun kedua implementasi. Seperti tahun pertama maka SD
akan dipilih sebanyak 30% sehingga secara keseluruhan
impelentasi kurikulum pada tahun kedua sudah mencakup 60% SD
di seluruh wilayah NKRI. Pada tahun kedua implementasi ini
hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK yang
belum melaksanakan kurikulum 2013
3) Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya kurikulum
2013.
b. pelatihan guru, kepala sekolah dan pengawas, dari tahun 2013-2016.
Kepala sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013 dan pelatihan ini
dilakukan sebelum kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini
menjadi konsep utama implementasi, dimana guru, kepala sekolah,
dan pengawas yang sudah dilatihlah yang akan mengimplementasikan
kurikulum di wilayah sekolah terkait
c. pengembangan buku babon (Buku babon merupakan buku pegangan).
Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru.
Isi buku babon guru sama dengan buku babon peserta didik dengan
tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar), dari tahun
2013-2016. Sejalan dengan strategi implementasi, penulisan dan
percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada
15
awal tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada
prinsipnya, ketika implementasi kurikulum 2013 memasuki tahun
2015-2016 seluruh buku babon sudah tersedia di setiap sekolah
d. pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) dimulai dari
Januari-Desember 2013. Implementasi kurikulum 2013 mensyaratkan
penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja
guru yang baru
e. pendampingan dalam bentuk evaluasi untuk menemukan kesulitan dan
masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013-
2016[ CITATION Abd14 \l 3081 ].
16
6. Standar proses pembelaran belum menggambarkan urutan pembelajaran
yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam
dan berujung pada pembelejaran yang berpusat pada guru.
7. Penilaian belum menggunakan penilaian berbasis kompetensi, serta
belum tegas memberikan layanan remidiasi dan penilaian secara
berkala[ CITATION EMu13 \l 3081 ].
17
diharapkan
PENILAIAN PENILAIAN
1 Menekankan aspek kognitif 1 Menekankan sifat kognitif afektif,
psikomotor serta prorporsional
2 Tes menjadi cara yang dominan 2 Penilaian tes pada portofolio
saling melengkapi
PENDIDIK DAN TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN
1 Memenuhi kompetensi profesi 1 Memenuhi kompetensi profesi,
saja pedagogi, sosial, dan personal
2 Fokus pada ukuran kinerja PTK 2 Motivasi mengajar
PENGELOLAAN KURIKULUM PENGELOLAAN KURIKULUM
1 Satuam pendidikan mempunya 1 Pemerintah pusat dan daerah
pembebasan dalam mengelola mempunyai kendali kualitas
kurikulum dalam pelaksanaan kurikulum
ditingkat satuan pendidikan
2 Masih terdapat kecenderungan 2 Satuan pendidikan mampu
satuan pendidikan menyusun menyusun kurikulum dengan
kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi
mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebiutuhan
satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
peserta didik, dan potensi daerah
3 Pemerintah hanya menyiapkan 3 Pemerintah manyiapkan semua
sampai standar isi mata pelajaran komponen kurikulum sampai
buku teks dan pedoman
18
.
1 Standar kompetensi lulusan Standar kompetensi lulusan diturunkan
diturunkan dari standar isi dari kebutuhan
Standar isi dirumuskan Standar isi diturunkan dari standar
berdasarkan tujuan mata pelajaran kompetensi lulusan melalui
(SKL) yang dirinci menjadi kompetensi inti yang bebas mata
standar kompetensi dan pelajaran
kompetensi dasar mata pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran Semua mata pelajaran harus
pembentuk sikap , pembentukan berkontribusi terhadap pembentukan
keterampilan, dan pembentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan
pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari mata Mata pelajaran diturunkan dari
pelajaran kompetensi yang ingin dicapai
Mata pelajaran lepas satu dengan Semua mata pelajaran diikat oleh
yang lain, seperti sekumpulan kompetensi inti (tiap kelas)
mata pelajaran terpisah
19
buku.
Bebasan Berat Ringan
Efektiftas waktu Rendah Tinggi
untuk kegiatan (banyak
pembelajaran waktu untuk
persiapan)
Peran Penerbit Besar Kecil
Variasi materi Tinggi Rendah
Buku dan proses
Variasi harga/ Tinggi Rendah
bebas siswa
Hasil Tergantung Tidak
pembelajaran sepenuhnya sepenuhnya
pada guru tergantung
Siswa guru, tetapi
juga buku yang
disediakan
pemerintah.
Titik Banyak Sedikit
penyimpangan
Besar Tinggi Rendah
Pemantauan penyimpangan
Pengawasan Sulit, hampir Mudah
tidak
mungkin
20
oleh SK-KD) disiapkan
Pemerintah Hanya sampai Mutlak
silabus SK-KD
Pemerintah Supervisi Supervisi
daerah penyusunan pelaksanaan
Penerbit Kuat Lemah
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk
buku pengayaan
Penyediaan
Pemerintah Kecil untuk Mutlak untuk
buku
kelayakan buku teks, kecil
disekolah untuk buku
pengayaan
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk
pengembangan
dari yang ada
Penyusunan
pada pada buku
rencana
teks
pelaksanaan
Pemerintah Supervisi Supervisi
pembelajaran
daerah penyusunan pelaksanaan dan
dan pemantauan
pemantauan
Guru Mutlak Hampir mutlak
Pemerintah Pemantauan Pemantauan
Pelaksanaan
daerah kesesuan kesesuaian
pembelajaran
dengan rencana dengan buku teks
(variatif) (terkendali)
Pemerintah Sulit, karena Mudah, karena
Penjaminan variasi terlalu mengarah pada
mutu besar pedoman yang
sama
21
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara
lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang
diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pendagogi, serta berbagai fenomena negatif yang
mengemuka.
22
Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Seperti yang dikemukakan di berbagai media massa, bahwa
melalui pengembangan kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan
indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan
sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi.
B. Saran
23
Kurikulum 2013 seharusnya bisa dijadikan sebagai tonggak perbaikan
berkesinambungan dalam pendidikan, perbaikan-perbaikan selanjutnay dapat
dilakukan oleh guru dan kepala sekolah, sehingga tidak harus ganti orang
ganti kurikulum. Bahkan kalalu memungkinkan selama bangsa indonesia
masih mendasarkan kehidupannya pada pancasila dan UUD 45, tidak usah ada
lagi perubahan kurikulum secara makro, cukup perubahan atau penyesuaian
ditingkat sekolah dan satuan pendidikan. Dengan demikian perubahan
kurkulum itu menjadi tugas guru, dan kepala sekolah, serta bekerja sama
dengan masyarakat melalui komite sekolah dibawah pengawasan dinas
pendidikan.
Daftar Pustaka
Hidayat, M. P. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis. Bandung:
Interes Media.
24
25