Anda di halaman 1dari 7

Vocational education

Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan formal tingkat menengah yang


menyiapkan peserta didik untuk bersaing di dunia Industri dalam bidang tertentu.

Tujuan Pendidikan Kejuruan


Pendidikan kejuruan bertujuan mencetak tenaga kerja siap pakai yang terampil,
kompeten, dan dapat dapat bersaing di dunia Industri atau dunia usaha serta pasar pasar
global.

Penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan akan efektif bila :


Ada Latihan yang dapat membentuk kebiasaan kerja serta kebiasaan berfikir dengan
baik
Gurunya berpengalaman dalam menerapkan keterampilan dan pengetahuan pada orasi
kerja yang riil.
Alat / media pembelajaran yang memadai
Administrasi dan pengelolaannya fleksibel dan berbasis kebutuhan

Karakteristik Pendidikan kejuruan :


Mempersiapkan Lulusan untuk masuk ke dunia kerja
Didasarkan atas kebutuhan dunia kerja
Fokus pada penguasaan pengetahuan keterampilan dan sikap serta memahami nilai-
nilai
Hubungan/kerjasama dengan dunia kerja
Responsif dan antisipatif terhadap perkembangan teknologi
Fasilitas memadai dan Up To Date

Strategi Pembelajaran Pendidikan Kejuruan


Pendekatan strategi belajar mengajar, diarahkan pada terwujudnya proses belajar
tuntas yang memacu peserta didik dapat belajar secara efektif dan kreatif sesuai bakat,
minat, dan kemampuan masing-masing. Dengan memperhatikan keselarasan dan
keseimbangan antara
Dimensi tujuan pembelajaran
Pengembangan kreatifitas dan disiplin
Pengembangan persaingan dan kerjasama
Pengembangan berpikir yang baik
Pelatihan yang baik
Dipandang dari segi kegiatannya, pendekatan strategi belajar mengajar dapat
dikembangkan melalui :
Kegiatan tatap muka
Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan Kokurikuler untuk memperdalam materi
Program normative
Program adaptive
Program produktif

1. Tentang Pendidikan Vokasi


Pengertian
Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan formal yang berada di tingkat Perguruan
Tinggi yaitu mulai dari diploma hingga Sarjana yang menyiapkan Mahasiswanya untuk
bekerja di dunia Industri atau dunia kerja lainnya dengan keahlian terapan tertentu.

Tujuan Pendidikan Vokasi


Yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan vokasi adalah membangun Delapan
Kompetensi Lulusan, yakni :
1. Communication Skills
2. Critical and Creative Thinking
3. Information/Digital Literacy
4. Inquiry/Reasoning Skills
5. Interpersonal Skills
6. Multicultural/Multilingual Literacy
7. Problem Solving
8. Technological Skills

Strategi Pembelajaran Pendidikan Vokasi


Strategi pembelajaran yang diterapkan sangat tergantung di mana tempat pendidikan
berlangsung. Jika tempat pendidikan di sekolah/kampus pendidikan vokasi , maka strategi-
strategi di bawah ini relevan untuk dipakai. Namun, jika tempat pendidikan di DUDI dan di
teaching factory, maka strategi yang paling tepat adalah learning by doing, dengan diikuti
metode evaluasi performance test. Untuk memberikan gambaran strategi pembelajaran mana
yang akan dipilih di sekolah, di bawah ini disampaikan contoh-contoh strategi pembelajaran
yang bisa dipakai.
1. Teori dan praktek komunikasi (presentasi dan diskusi)
2. Aplikasi teori matematika dalam kehidupan sehari-hari
3. Teori dan aplikasi computer untuk berbagai keperluan
4. Melakukan penelitian laboratorium/lapangan
5. Membuat karya ilmiah dalam bahasa Indonesia Baku
6. Teori dan praktek bahasa Inggris (reading, listening, conversation)
7. Project work dan praktek kewirausahaan
8. Praktek kejuruan di bengkel/laboratorium/lapangan

A. Konsep dan Prinsip Dasar Pendidikan Teknologi Kejuruan


a) Pengertian dan Istilah
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan adalah pendidikan yang diselengggarakan bagi
para siswa yang merencanakan dan mengembangkan karirnya pada bidang keahlian tertentu
untuk bekerja secara produktif.
Istilah Pendidikan Teknologi sesungguhnya sudah mencakup istilah Pendidikan
Kejuruan. Istilah Pendidikan Teknologi Kejuruan pada awalnya terdiri dari kelompok
sekolah-sekolah kejuruan teknologi seperti ST,STM,STMP, dan sekolah- sekolah kejuruan
non teknologi lainnya seperti SKKP, SKKA, SMTK, SMEA, dll. Oleh karena itu pengkajian
dalam arti yang tidak menunjuk pada jenis sekolah tetapi kepada misi sistem secara
keseluruhan perlu dilakukan.
Istilah kejuruan berasal dari istilah juru yang memiliki pengertian sempit yaitu
tenaga terampil setengah terdidik (semi skilled). Dari pengertian tersebut kurang
memumgkinkan apabila membicarakan suatu sistem pendidikan yang luas cakupannya mulai
dari SMTP,SMTA, Sekolah Tinggi, sampai Politeknik dan meliputi bidang yang banyak
ragamnya tentulah tidak begitu sesuai untuk tercakup semuanya ke dalam istilah Pendidikan
Kejuruan .
Kejuruan dalam bahasa Inggris yaitu Vocational, sehingga pendidikan kejuruan
akan mencakup apa yang di negara lain dikenal dengan istilah Vocational Education,
sedang untuk pendidikan yang menghasilkan lulusan setingkat teknisi (apapun bidang
spesialisasi yang dipelajari) akan disepadankan dengan istilah Technical Education.
Berdasarkan ulasan itu maka dapat digabungkan tentang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
adalah Vocational and Technical Education.

b) Landasan Eksistensi

1. Landasan Filsafat
Filsafat adalah apa yang diyakini sebagai suatu pandangan hidup dan landasan berpikir
yang dianggap benar dan baik
Menurut keberadaannya filsafat ini terbagi menjadi dua aliran yaitu eksistensialisme dan
esensialisme
a.) Eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan
eksistensi manusia untuk bertahan hidup, bukan merampasnya. Hal ini sejalan dengan
penjelasan UU no 20 tahun 2003, bahwa pendidikan teknologi kejuruan mempersiapkan
peserta didik untuk memasuki dunia kerja.
b.) Esensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengaitkan dirinya
dengan sistem-sistem yang lain seperti ekonomi, politik, sosial, ketenaga kerjaan serta
religi dan moral.
2. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis adalah seperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang
menjadi titik tolak sistem pendidikan Indonesia yaitu menurut Undang-Undang Dasar 1945.
Berikut ini adalah undang-undang yang mengatur tentang pendidikan kejuruan.
a. UUD 1945 mengamanatkan kepada pemerintah melalui usaha penyelenggaraan
sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bagnsa yang diatur dengan
Undang-Undang.
b. UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 15, menjelaskan bahwa
SMK merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
dalam bidang pekerjaan tertentu. Dan Pasal 38 yang menyatakan bahwa kerangka
dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan pemerintah
melalui BSNP.
c. Kepmendikbud No. 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda
di SMK.
d. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
e. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
f. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.
g. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Permendiknas No.
22 dan No. 23 tentang Standar Isi dan Standar Kelulusan
h. Ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan penyeleggaraan pendidikan dan
pelatihan di SMK.

b) Perspektif tentang Visi dan Misi


Della terkenal dengan 4 asumsi yang berkaitan dengan pengajaran dalam bidang
mekanik, yaitu:
Pendidikan ditempuh dalam waktu yang sesingkat mungkin (in short education)
Selalu diupayakan suatu cara untuk memberikan pengajaran yang cukup untuk
jumlah siswa yang banyak dalam satu waktu
Dilakukan dengan metode yang akan memberikan pelajaran praktek di bengkel
dengan pemenuhan pengetahuan yang mencukupi
Memungkinkan guru dapat menetapkan perkembangan siswa setiap waktu
Setiap Fakultas di Universitas manapun pasti punya visi dan misi, misalnya visi misi dari
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Visi
A. Terwujudnya fakultas yang unggul dan menjadi rujukan dalam pengembangan
pendidikan teknologi kejuruan dan keteknikan.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya
saing tinggi dalam bidang pendidikan teknologi kejuruan dan keteknikan.
Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu untuk menghasilkan karya
akademik yang unggul dan menjadi rujukan dalam bidang pendidikan teknologi
kejuruan dan keteknikan.
Membangun masyarakat melalui penerapan IPTEK yang relevan bagi kesejahteraan
dan kemanusisan.
Menjalin kerjasama dengan pihak dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas
dan kinerja fakultas
Memberdayakan alumni dalam rangka peningkatan peran dan citra fakultas.
Membangun organisasi yang sehat berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas,
aktreditasi, dan evaluasi diri secara berkesinambungan

c) Prospek Keberadaan di Indonesia


Keberadaan sekolah Kejuruan di Negara Indonesia ini telah ada sebelum
merdeka. Sekolah kejuruan mulai berdiri sejak zaman penjajahan Belanda seperti di
SMKN 4 Malang. Menurut Dedi Supriadi (2002) menyebut Sekolah Pertukangan
Surabaya adalah sekolah kejuruan pertama di Indonesia yaitu berdiri pada tahun 1853.
Pendidikan Teknologi Kejuruan dahulu terdiri dari kelompok sekolah-sekolah
kejuruan teknologi seperti ST,STM,STMP, dan sekolah- sekolah kejuruan non
teknologi lainnya seperti SKKP, SKKA, SMTK, SMEA, dll.
Dahulu sitra SMK sebagai sekolah kelas dua setelah SMA atau dahulu dikenal
dengan sebutan SMU sangat melekat pada Masyarakat. Banyak Orang tua
beranggapan bahwa jalan sukses bagi anak-anak adalah menyekolahkan ke SMU,
dengan harapan dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi karena ingin menyandang
Predikat Sarjana.
Namun sejak krisis ekonomi pada tahun 1997 angka pengangguran bertambah
banyak. Struktur tenaga kerja di Indonesia menggambarkan dari 76 juta tenaga kerja
ternyata didominasi oleh orang yang tidak memiliki keterampilan dan hanya 19 juta
yang meniliki keterampilan. Sementara itu 4,5 juta orang memiliki keahlian khusus.
Akhirnya Indonesia sulit bersaing dengan Negara lain dalam menghadapi era
Globalisasi.
Akhirnya Indonesia mengembangkan system pendidikannya dan membentuk
SMK dan mempromosikannya ke Iklan-iklan. Dan kini peminat SMK tidak kalah
dengan SMA. Bahkan banyak Lembaga pendidikan swasta yang mendirikan SMK
Swasta.
Menurut Masdea Rahmat Ainun Huda (2014), Keberadaan SMK telah
menjamur di semua kota di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Pilihan SMK adalah
pilihan favorit bagi kebanyakan orang karena lebih singkat sekolahnya dan tidak perlu
melanjutkan ke Perguruan tinggi kalau ingin masuk ke dunia kerja.
Contoh keberadaan SMK di Kotaku Mojokerto hanya dua SMK Negeri tetapi
ada lima lebih SMK swasta. Itu menandakan bahwa pihak swasta tidak kalah bersaing
dengan pihak Negeri. Masalah biaya juga tidak kalah bersaing. Terbukti bahwa
kebanyakan SMK Swasta di Mojokerto biayanya lebih murah daripada Negeri.
Pihak perusahaan Industri juga banyak yang mencari Lulusan dari SMK
karena dinilai punya keterampilan. Jadi pilihan SMK adalah pilihan yang tepat bagi
Lulusan SMP yang ingin melanjutkan studinya.

e) Prinsip Pendidikan Kejuruan


Prinsip Pendidikan Teknologi Kejuruan didefinisikan sebagai pendidikan untuk menyiapkan
dan pelayanan arahan untuk program dan kontruksi kurikulum, evaluasi, seleksi praktik
intruksional, dan kebijakan pembangunan.
Contoh Prinsip pendidikan teknologi kejuruan menurut Barlow (1974) meliputi :
Dikembangkan dan diselenggarakan untuk warga Negara
Disediakan melalui pendidikan secara umum
Membuat variable pendidikan kejuruan untuk semua
Integrasikan teori dan praktek didalam pendidikan kejuruan
Melibatkan pemberi kerja di dalam program kejuruan
Melibatkan pemerintah secara umum
Menyediakan penguasaan belajardan intruksi secara individual

Vovational education and training


Technical and vocational education
Education for work
Definisi, sejarah, komponen, prinsip, beragam istilah, fakta unik

Anda mungkin juga menyukai