Disusun Oleh :
Kelompok 3
Dosen Pengampu :
Atri Waldi,S.Pd., M.Pd
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Proses Pembelajaran.....................................................................................................
B. Aktivitas Pembelajaran.................................................................................................
C. Instrument Evaluasi Pembelajaran PKN SD................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran
pokok di sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan warga
negara dalam dimensi spiritual, sosial, dan budaya. Proses pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) diharapkan dapat
membentuk peserta didik yang berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif.
Berikut adalah beberapa konsep dasar, prinsip, dan prosedur pembelajaran
PPKn. Konsep Dasar : PPKn merupakan pendidikan nilai, moral/karakter, dan
kewarganegaraan khas Indonesia. Kedudukan mata pelajaran PPKn
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) nama mata pelajaran yang semula
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah diubah menjadi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn); (2) mata pelajaran PPKn berfungsi
sebagai mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan dan
penggerak pendidikan karakter yang bersumberkan nilai dan moral Pancasila;
(3) materi PPKn mencakup nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia; (4) mengembangkan dan menerapkan berbagai
model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik PPKn yang berorientasi
pada pengembangan karakter peserta yang dibesarkan sebagai warga negara
yang cerdas dan baik secara utuh; (5) mengembangkan dan menerapkan
berbagai model penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar PPKn
menggunakan penilaian otentik.
Prinsip Pembelajaran : Pembelajaran PPKn harus memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut: (1) pembelajaran harus berpusat pada peserta didik;
(2) pembelajaran harus berbasis masalah; (3) pembelajaran harus berorientasi
pada pengembangan karakter peserta yang dididik sebagai warga negara yang
cerdas dan baik secara utuh; (4) pembelajaran harus mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, rasional, dan kreatif; (5) pembelajaran harus
mengembangkan keterampilan sosial dan kultural peserta didik.
Prosedur Pembelajaran : Proses pembelajaran PPKn harus memperhatikan
prosedur sebagai berikut: (1) kegiatan pendahuluan; (2) kegiatan inti
pembelajaran; (3) kegiatan penutup. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran
PPKn harus mengimplementasikan proses pembelajaran seperti yang tertuang
dalam lampiran Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Selain itu, strategi
pembelajaran yang digunakan harus kreatif dan sesuai dengan materi
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
B. Aktivitas Pembelajaran
Menurut Anton M. Mulyono (2001:26) aktivitas artinya kegiatan atau
aktivan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang
terjadi baik fisik maupun non fisik,merupakan suatu aktivitas. Aktivitas adalah
segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas
siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya
keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau
perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang
dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya,
mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan
guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan.
Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani
atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah
satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa
merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.
Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses
belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas,
dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain,
serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Aktivitas belajar didefinisikan sebagai berbagai aktivitas yang diberikan
kepada siswa dalam situasi belajar mengajar. Aktivitas belajar ini didesain
agar memungkinkan siswa memperoleh muatan yang ditentukan, sehingga
berbagai tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Aktivitas yang dimaksudkan
di sini bukan hanya aktivitas fisik tetapi mencakup aktivitas mental. Pada
kegiatan belajar, kedua aktivitas tersebut saling berkait (Hamalik 2009:179).
Aktivitas belajar merupakan segala yang dilakukan dalam proses interaksi
(guru dan siswa),dalam rangka menciptakan tujuan belajar. Aktivitas yang
dimaksudkan adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa proses
pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif.
Seperti yang dikemukakan Rochman Natawijaya dalam Depdiknas
(2005:31) belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan
keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional, guna
memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Aktifnya siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah
satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa
dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciriciri perilaku seperti:
sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas
belajar, dan lain sebagainya. Semua ciri perilaku tersebut pada dasarnya dapat
ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan dari segi hasil. Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar PKn di SD adalah semua
kegiatan proses interaksi timbal balik antara guru dan siswa selama belajar
mengajarberlangsung, sehingga tercapai indikator yang akan dicapai.
A. Kesimpulan
Pembelajaran yang masih didominasi oleh guru memyebabkan kreativitas
siswa kurang berkembang. Penggunaan model pembelajaran yang kurang
menarik saat guru mengajar dapat menimbulkan kurangnya minat siswa untuk
mengikuti pelajaran. Dengan kata lain untuk meningkatkan atau menjaga
motivasi belajar siswa maka dipperlukan penggunaan model pembelajaran
yang inovatif. Selain itu mewujudkan pembelajaran yang inovatif di sekolah
dapat dilaksanakan dengan menerapkan berbagai budaya formal sekolah
seperti yang disebutkan
B. Saran
Mahasiswa yang akan menjadi calon Guru PKn diharapkan lebih
maksimal lagi dalam memberikan bimbingan dan pembinaan tentang nilai,
moral, dan norma yang baik agar terbentuk karakter yang mulia dan warga
negara yang berakhlaqul karimah bagi seluruh siswa. Dan Guru PKn
hendaknya terus berinovasi dalam penggunaan metode yang digunakan dalam
pengembangan karaktertanggung jawab, misalnya dengan lebih menekankan
pada evaluasi diri para siswa
DAFTAR PUSTAKA
Aswami Z & Noehi N (2001). Penilaian hasil belajar. Jakarta: PAU-Ditjen Dikti Depdiknas.
Asrul, Rusydi Ananda, dkk. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media
Mahmuda, Annisa, dkk. 2017. Pengembangan Dan Uji Coba Instrumen Penilaian Hasil
Belajar IPA SMP/MTs Kelas VII Pada Materi Karakteristik Zat. Yogyakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 104 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Jakarta.