Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MATEMATIKA

KONSEP DASAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN


“TRANSLASI DAN ROTASI”

Dosen Pengampu: Neza Agusdianita, M.Pd.

Disusun oleh Kelompok : 8

Siska Juwita (A1G017005)


Gusti Akhmad (A1G017039)
Indah Rani Nur Kurnia (A1G017090)

Kelas :
3A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya makalah yang berjudul “Translasi dan Rotasi” ini dapat selesai tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Konsep Dasar
Geometrid an Pengukuran.
Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada Ibu Neza Agusdianti, M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Geometri dan Pengukuran yang telah
membimbing dan mengarahkan sampai makalah ini selesai.
Kami sadar bahwa makalah ini belum bisa dikatakan sempurna, namun kami selaku
penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun semua khalayak pembaca
makalah ini. Bersama dengan ini kami juga memohon maaf jika ada kesalahan–kesalahan
dalam penulisan makalah ini maupun isi dari makalah ini. Kami tidak lebih dari seorang
manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. Terima kasih atas perrhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bengkulu, Desember 2018

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................ 1
I.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
I.3 Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II Pembahasan ...................................................................................... 2
II.1 Translasi ............................................................................................. 2
A. Pengertian Translasi ...................................................................... 2
B. Sifat-sifat Translasi ....................................................................... 2
C. Contoh Translasi Dalam Kehidupan Sehari-hari .......................... 3
D. Macam-macam Translasi Dalam Bidang (X,Y) ........................... 3
II.2 Rotasi.................................................................................................. 6
A. Defini Rotasi ................................................................................. 7
B. Jenis-jenis Rotasi........................................................................... 7
C. Mengenal Rotasi ........................................................................... 10
BAB III Penutup ............................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 12
3.2 Saran .................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ............................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Berawal dari mata pelajaran yang ada di tingkat SD/MI yaitu salah satunya
matematika. Matematika merupakan sebuah mata pelajaran yang penting karena
didalamnya mempelajari konsep perhitungan, penjumlahan dan merupakan suatu hal yang
selalu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada mata pelajaran matematika banyak peserta didik yang merasa kesulitan dalam
mempelajari pelajaran tersebut, karena hal itu timbul ketidaksukaan terhadap mata
pelajaran matematika. Agar anak didik dapat menyukai mata pelajaran matematika,
biasanya mereka lebih menyukai dengan pengajaran yang menarik dan menyenangkan
dengan cara membuat model pembelajaran setiap penyampaian meteri.
Pembelajaran matematika di SD/MI terdiri dari beberapa pembahasan, yang salah
satunya membahas materi translasi dan rotasi. Translasi dan rotasi merupakan salah satu
konsep dasar geometri dan pengukuran pembelajaran matematika yang harus diketahui
oleh peserta didik dari tingkat SD/MI. Oleh karena itu, kami mencoba membuat makalah
“Translasi dan Rotasi”.

3
I.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian translasi ?
2. Apa saja sifat-sifat translasi ?
3. Apa saja contoh translasi dalam kehidupan sehari-hari ?
4. Sebutkan macam-macam translasi dalam bidang (x,y) ?
5. Apa definisi rotasi ?
6. Apa saja jenis-jenis rotasi ?
7. Bagaimana mengenali rotasi ?

I.3 TUJUAN
1. Memepelajari dan Mengetahui Pengertian Translasi
2. Mempelajari dan Mengetahui Sifat-sifat Translasi
3. Mempelajari dan Mengetahui Contoh Translasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
4. Mempelajari dan Mengetahui Macam-macam Translasi dalam bidang (x,y)
5. Mempelajari dan Mengetahui Definisi Rotasi
6. Mempelajari dan Mengetahui Jenis-jenis Rotasi
7. Mempelajarai dan Mengenali Rotasi

4
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 TRANSLASI

A. Pengertian Translasi
Translasi (pergeseran) merupakan transformasi yang memindahkan setiap titik pada
bidang dengan arah dan jarak tertentu.
Translasi adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ketempat lain dapat
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan pergeseran, perputaran, atau yang
lainnya.
Suatu translasi akan menggeser sebuah objek geometri dengan suatu jarak dan arah
tertentu. Objek geometrid dan hasil translasinya akan mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama. Jadi, translasi merupakan suatu transformasi isometri. Dalam matematika, hasil
translasi suatu objek geometri disebut bayangan.
Translasi juga dikenal pergeseran (slide). Artinya pergeseran semua titik dalam jarak
yang sama dalam arah yang sama. Itu tidak mengubah bentuk angka dan hanya mengubah
tempat figure.
Dari pengertian translasi, dapat diketahui bahwa translasi akan menggeser suatu objek
dengan jarak dan arah tertentu. Dengan demikian, suatu translasi dapat ditentukan oleh suatu
ruas garis ber arah atau vektor.

B. Sifat-Sifat Translasi
Berikut ini adalah beberapa sifat pada translasi yaitu :
1. Bangun yang digeser (ditranslasikan) tidak mengalami perubahan bentuk dan
ukuran.
2. Bangun yang digeser (ditranslasikan) mengalami perubahan posisi.
3. Memetakan garis menjadi garis.
4. Mempertahankan ukuran sudut.
5. Mempertahankan kesejajaran.
6. Mempertahankan ketegaklurusan.
7. Merupakan isometri langsung.
8. Objek yang digerakkan arahnya sama.
9. Objek dan imej menghadap arah yang sama.
Pada suatu translasi setiap bangunnya tidak berubah.

5
C. Contoh Translasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pernahkah kalian bermain prosotan air atau memperhatikan mobil yang sedang
melaju? Kedua kejadian ini memiliki sifat benda bergerak dalam suatu jarak dan arah
tertentu. Akan tetapi benda tersebut tidak berubah bentuknya. Peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari tersebut merupakan contoh dari masalah transformasi yang dinamakan translasi
atau pergeseran. Contoh lain penggunaan translasi dalam kehidupan diantara nya adalah
sebagai berikut:
1. posisi duduk siswa di kelas yang berpindah setiap periode tertentu,
2. permainan catur,
3. pergeseran atau perpindahan orang pada eskalator dan lift.

D. Macam-Macam Translasi Dalam Bidang (X,Y)


1. Translasi Titik
Translasi titik A(x, y) dengan menggeser absis x sejauh A dan menggeser ordinat y
sejauh b,sedemikian diperoleh titik A′(x+ a, y+ b), secara notasi dilambangkan dengan:

RUMUS TRANSLASI TITIK :

6
Contoh soal :

1. Bayangan titik A(-3, 4), jika digeser 4 satuan ke kanan dan 5 satuan ke atas adalah . . .
Jawab : A(-3, 4) 𝑇(4,5 ) A'(-3 + 4, 4 + 5) Jadi A' = (1, 9)

2. Bayangan pada titik A(1,2) dan (1,-3) oleh translasi:

berturut-turut adalah..
Jawab : T(3,4)
Bayangan titik A(1,2) A' (1 + 3, 2 +4) = A ' (4 , 6)
T(3,4)
Bayangan titik B(1,-3) B' (1 + 3, -3 + 4) = B' (4 , 1)
Jadi A' (4,6) dan B' (4,1)

2. Translasi Garis
Untuk translasi ruas garis tetap menggunakan konsep translasi titik di atas.
Namun, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan translasi ruas garis.
1. Cara pertama yaitu dengan memandang garis tersebut dipandang sebagai himpunan
titik.
2. Sedang cara kedua adalah dengan menggunakan sifat grafik fungsi y=f(x-
a)+b dengan a,b >0 dengan mengeser fungsiy=f(x) sejauh a satuan kekanan dan b satuan
ke atas.
Contoh soal:
1. Tentukan peta dari garis y = 2x + 1 yang digeser menurut vektor (2,1)
Jawab:
Cara pertama
Garis y = 2x + 1 dapat dipandang sebgai himpunan titik (x, 2x + 1), x ∈ R. Jika titik
ini digeserkan menurut vektor (2,1) maka diperoleh
𝑥 𝑥+2 𝑥+2 𝑡
𝑇( )=( )( ) = (𝑓(𝑡))
2𝑥 + 1 (2𝑥 + 1) + 1 2𝑥 + 2
Untuk menentukan peta garis ini, misalkan t = x + 2 , maka x = t -2, Sehingga 2𝑥 +
2 = 2(𝑡 − 2) + 2 = 2𝑡 − 2 ganti kembali t dengan x, maka peta garis y = 2x + 1
yang ditranslasikan menurut vektor (2,1) adalah garis y = 2x + 2

7
Cara kedua
Gunakan sifat bahwa grafik fungsiy=f(x-a)+b dengan a,b>0 diperoleh dengan
mengeser fungsi y=f(x) sejauh a satuan kekanan dan b satuan ke atas. Jika grafik y =
2x + 1 digeserkan sejauh 2 satuan kekanan dan I satuan ke atas, maka hasilnya adalah
grafik : 𝑦 = (2(𝑥 − 2) + 1) + 1 = 2𝑥 − 4 + 2 = 2𝑥 − 2

3. Translasi Bidang Datar


Untuk menentukan bayangan hasil translasi bangun datar dapat dilakukan dengan
mentranslasikan masing-masing titik sudutnya.

Berdasarkan gambar di atas, segitiga ABC yang mempunyai koordinat A(3, 9), B(3,
3), C(6, 3) ditranslasikan:

Berdasarkan penjelasan diatas, maka untuk mencari


nilai translasi dapat digunakan rumus sebagai berikut :

8
dimana :

 a menyatakan pergeseran horizontal (kekanan+, kekiri)


 b menyatakan pergeseran vertikal (keatas+,kebawah-)
Contoh :
1. Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik O(0,0), A(3,0) dan B(3,5). Tentukan
1 
koordinat bayangan segitiga OAB tersebut bila ditranslasi oleh T =  
 3
jawab :
T  1 
titik O (0,0) 
 O’(0+1, 0+3) = O’(1,3)
 3

T  1 
titik A (3,0) 
 A’(3+1, 0+3) = A’(4,3)
 3

T  1 
titik B (3,5) 
 B’ (3+1, 5+3) = B’(4,8)
 3

II.2 ROTASI

Pernahkah kalian memainkan gasing? Gasing merupakan salah satu permainan


tradisional Nusantara yang banyak disukai anak-anak maupun orang dewasa, gasing
merupakan contoh dari transformasi Rotasi ( putaran)

Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran
gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk bumi, rotasi ini terjadi pada
garis/poros/sumbu utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Jadi garis utara-
selatan bumi tidak berimpit dengan sumbu rotasi bumi, seperti yang terlihat pada "globe bola
dunia" yang digunakan dalam pelajaran ilmu bumi/geografi. Kecepatan putaran ini diukur
oleh banyaknya putaran per satuan waktu.

9
Misalnya bumi kita berputar 1 putaran per 24 jam. Untuk rotasi mesin yang berputar
lebih cepat dari rotasi bumi, kita pakai satuan rotasi per menit (rpm).

A. Definisi Rotasi
Sebelum kita mendefinisikan rotasi maka kita harus mengetahui definisi mengenai
transformasi terlebih dahulu. Transformasi adalah aturan secara geometris yang dapat
menunjukan bagaimana suatu bangun dapat berubah kedudukan dan ukurannnya berdasarkan
rumus tertentu. Rotasi atau perputaran itu sendiri merupakan suatu transformasi yang
memutar setiap titik pada suatu bidang. Perputaran pada bidang tersebut khususnya pada
bidang datar ditentukan oleh titik pusat rotasi, besar sudut rotasi, dan arah rotasi. Apabila
arah rotasi berlawanan dengan arah putar jarum jam, arah putarnya dikatakan positif.
Sebaliknya, jika arah rotasi searah dengan arah putar jarum jam, arah putarnya negatif . suatu
rotasi dengan sudut putar 3600 disebut rotasi satu putaran penuh, rotasi dengan sudut putar
1800 disebut rotasi setengah putaran, dan rotasi dengan sudut putar 900 disebut rotasi
seperempat putaran. Rotasi dengan pusat titik A(a,b) dan sudut putar ϴ dapat ditulis dengan
R (A, ϴ).
B. Jenis-Jenis Rotasi
1. Rotasi dengan pusat titik (0,0)

Penjelasannya;

Pada gambar diatas, titik P(x,y) diputar dengan pusat titik 0 (0,0)
dan arah nya berlawanan dengan arah putar jarum jam sejauh radian
sehingga bayangan titik P adalah P`(x’, y’) untuk menentukan hubungan
antara titik P`(x’, y’) dan titik P (x,y),

10
Posisi awal dapat ditulis dalam koordinat kutup, P (r cosϴ, r sinϴ)
Adapun posisi pensil jangka setelah diputar sebesar α dengan arah
berlawanan dengan arah perputaran jarum dapat ditulis sebagai P’ (r cos (ϴ + α) ).
𝑎 r cos ((𝛳 +𝛼)
P’ = ( ) =( )
𝑏 r sin (𝛳 + 𝛼
r cos 𝛳 𝑐𝑜𝑠 𝛼 − 𝑟 sin 𝛳 sin 𝛼
=( )
r sin 𝛳 sin 𝛼 + 𝑟 sin 𝛳𝑐𝑜𝑠 𝛼
α 𝑐𝑜𝑠 𝛼 − 𝑏 sin 𝛼
=( )
α sin 𝛼 + 𝑏 𝑐𝑜𝑠 𝛼
cos 𝛼 −sin 𝛼 𝑎
=( )( )
sin 𝛼 cos 𝛼 𝑏
Jadi, posisi pensil jangka setelah diputar sebesar α tersebut adalah
Rumusnya untuk lebih mudah diingat:

X’ cos 𝛼 −sin 𝛼 𝑎
( )=( )( )
Y’ sin 𝛼 cos 𝛼 𝑏

Contoh Soal:
Titik A dirotasikan terhadap titik O(0,0) sejauh 90⁰ berlawanan dengan arah
putaran jam. Tentukanlah bayangan titik A.
Pembahasan:
(x′y′)=(01−10).(xy)
⟺ (x′y′)=(01−10).(21)
⟺ (x′y′)=(−12)

Dengan demikian x' = -1 dan y' = 2.


Jadi, bayangan titik A(2,1) oleh rotasi terhadap titik O(0,0) sejauh 90⁰
berlawanan arah putaran jam adalah A'(-1,2).

11
2. Rotasi dengan pusat titik P (a,b)

Adapun untuk rotasi sebesar α dengan pusat titik P (a,b) dapat ditentukan
sebagai berikut.

X’ cos 𝛼 −sin 𝛼 𝑋 − 𝑎
A` = ( ) = ( )( )+
Y’ sin 𝛼 cos 𝛼 𝑦 − 𝑏
𝑎
( )
𝑏
cos 𝛼 −sin 𝛼
Matriks ( ) disebut matriks perputaran dengan pusat P (a,b) dan
sin 𝛼 cos 𝛼
sudut putar α. Selanjutnya, rotasi dengan pusat titik P (a,b) dan sudut putar α ditulis
R (0,α)o.
Nilai α bertanda poitif jika arah putaran sudut berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam dan bertanda negatif jika arah putar sudut searah dengan arah
jarum jam. Bagaimana jika titik A(a,b) dirotasi sebesar α dengann pusat titik 0
(0,0). Kemudian rotasi lagi sebesar β dengan pusat yang sama.
Tampak bahwa posisi rotasi sebesar α dengan pusat titik 0 (0,0). Kemudian
dilanjutkan rotasi sebesar β dengan pusat yang sama diwakili oleh rotasi sebesar (α
+ β) dengan tpusat titik 0 (0,0).
Akhirnya, bayangan titik A dapat kalian tentukan sebagai berikut.
𝑎 cos(𝛼 + 𝛽) − sin(𝛼 + 𝛽) 𝑎
A’’= ( ) = ( )( )
𝑏 sin(𝛼 + 𝛽) cos(𝛼 + 𝛽 𝑏
Sifat-sifat Rotasi pada transformasi geometri:
Suatu benda atau bangun jika dirotasikan makan akan memiliki beberapa sifat
yaitu:

12
a. Bangun yang diputar tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran.
b. Bangun yang diputar mengalami perubahan posisi.

Besar sudut perputaran


a. Sudut satu putaran
Sudut satu putaran besarnya adalah 360o
b. Sudut seperenam putaran 600
c. Sudut seperempat putaran 900
d. Sudut setengah putaran 1800

Contoh Soal:
Titik B(5,-1) dirotasikan terhadap titik P(2,3) sejauh 90⁰ searah putaran jam.
Tentukanlah bayangan titik B tersebut.
Pembahasan:
(x′y′)=(0−110).(x−ay−b)+(ab)
⟺ (x′y′)=(0−110).(5−2−1−3)+(23)
⟺ (x′y′)=(0−110).(3−4)+(23)
⟺ (x′y′)=(−4−3)+(23)
⟺ (x′y′)=(−20)
Dengan demikian, x' = -2 dan y' = 0.
Jadi, koordinat bayangan titik B(5,-1) oleh rotasi terhadap titik P(2,3) sejauh 90⁰
searah putaran jam adalah B'(-3,0).

C. Mengenal Rotasi
1. Globe atau Bola Dunia

Pernakah kalian melihat globe? Globe sering kita jumpai di sekolah atau
dimanapun. Globe adalah tiruan bentuk muka bumi secara keseluruhan dalam
ukuran kecil. Globe sering disebut juga bola dunia. Globe ini dapat berputar
kesegala arah dan memiliki titik pusat yang berada di atas dan di bawah globe dan

13
saling menghubungkan sehingga globe dapat berputar ke segala arah. Perputaran
globe pada porosnya itulah yang disebut rotasi.

2. Gasing

Pernakah kalian memainkan gasing ? Gasing merupakan pemainan


tradisional yang ada di Nusantara. Banyak orang yang menyukai permainan ini
karena permainan ini sangat menyenangkan. Ketik gasing berputar pada
poros/sumbunya, gerakan itulah yang disebut gerak rotasi.

3. Kipas Angin

Tentunya kalian sangat sering menjumpai kipas angin disekitarmu, di


rumah, di perkantoran, di sekolah, di warung makan, dan tempat lainnya. Kalian
tahu bahwa benda ini berputar akan menghasilkan angin yang membuat keadaan
menjadi sejuk. Kipas angina juga berputar pada sumbu/porosnya. Perputaran dari
kipas angina ini lah yang disebut gerak rotasi.

4. Komedi Putar

14
Pernakah kalian melihat komedi putar?atau pernahkah kalian
menaikinya?tentu saja pernah. Sering kita jumpai di pasar malam atau di tempat
lainnya. Komedi putar merupakan wahana yang berputar/mengelilingi porosnya dan
semua orang apat menaikinya. Perputaran itulah yang bisa disebut gerak rotasi.

5. Jam Dinding

Jam dinding adalah jam yang difungsikan secara letak, atau biasanya
dipajang di dinding. Jam dinding digunakan untuk penunjuk waktu. Sangat sering
kita jumpai di kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Jam berputar satu arah sesuai
arah jarum jam yang bertumpu pada sumbu/porosnya. Perputaran jam inilah yang
bisa kita sebut gerak rotasi dalam kehidupan sehari-hari.

15
BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Translasi merupakan suatu transformasi yang memindahkan setap titik dari suatu
posisi ke posisi yang baru sepanjang ruas garis dan arah tertentu.
Salah satu contoh translasi yang bisa kita lihat adalah kendaraan yang sedang melaju,
posisi duduk siswa di kelas yang berpindah setiap periode tertentu, permainan catur, gerakan
pada paskibraka, pergeseran atau perpindahan orang pada eskalator dan lift. Selain itu,
penggunaan konsep translasi sering digunakan programmer game dalam membuat games.

a
Dengan prinsip yang sama, jika titik P(x, y) ditranslasikan dengan T1    maka
b
diperoleh bayangannya P ' x  a, y  b  . Secara matematis, ditulis sebagai berikut.
a
T1  
Px, y   P ' x  a, y  b 
b

 Untuk translasi ruas garis tetap menggunakan konsep translasi titik di atas.
Namun, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan translasi ruas garis. Cara
pertama yaitu dengan memandang garis tersebut dipandang sebagai himpunan titik. Sedang
cara kedua adalah dengan menggunakan sifat grafik fungsiy=f(x-a)+b dengan a,b>0 dengan
mengeser fungsi y=f(x) sejauh a satuan kekanan dan b satuan ke atas.
 Untuk menentukan bayangan hasil translasi bangun datar dapat dilakukan
dengan mentranslasikan masing-masing titik sudutnya.

Rotasi adalah suatu transformasi yang memutar setiap titik pada suatu bidang.
Rotasi pada bidang tersebut khususnya pada bidang datar ditentukan oleh titik pusat rotasi,
besar sudut rotasi, dan arah rotasi. Apabila arah rotasi berlawanan dengan perputaran jarum
jam maka bernilai positif. Sebaliknnya jika arah rotasi searah dengan perputaran jarum jam
maka berinilai negatif. Suatu rotasi dengan sudut putar jarum jam 3600 disebut dengan rotasi
satu putaran penuh, rotasi dengan sudut putar 1800 disebut rotasi setengah putaran, dan
rotasi dengan sudut 900 disebut rotasi seperempat putaran. Rotasi dengan titik A (a,b) dan
sudut putar ϴ dapat ditulis dengan R (A,0). Jenis-jenis rotasi sendiri terdiri dari rotasi dengan
pusat titik 0 (0,0) dan rotasi dengan pusat titik P (a,b).
Terdapat banyak sekali contoh Rotasi di dalam kehidupan sehari-hari. Kalian
banyak menemukan benda atau hal-hal yang berkaitan dengan rotasi/perputaran. Misalnya,
globe atau bola dunia, gasing, kipas angina, komedi putar dan jam semua itu berhubungan
dengan rotasi.

16
III. SARAN

Menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari
bapak/ibu Dosen, rekan-rekan serta pembaca guna membuat makalah ini lebih baik
kedepannya. Baik itu berupa masukan tentang materi, sumber, maupun kesalahan kata.

17
DAFTAR PUSTAKA

Translasi:
Anwar, Cecep, dan Pesta. 2008. Matematika Aplikasi untuk SMA dan MA Kelas XII Program
Studi Ilmu Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tim Bimbingan Belajar. 2010. Kiat Sukses Ujian Nasional SMA Tahun 2010/2011.
Pekalongan: Prima Eksakta.

Rotasi:
Anwar, Cecep, dan Pesta. 2008. Matematika Aplikasi untuk SMA dan MA Kelas XII Program
Studi Ilmu Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional.
Tim Bimbingan Belajar. 2010. Kiat Sukses Ujian Nasional SMA Tahun 2010/2011.
Pekalongan: Prima Eksakta.
Siswanto. 2009. Theory and Application of Mathematics 3. Jakarta: PT 3 Serangkai Pustaka
Mandiri.
Karim, Michtar dkk. 2006. Pendidikan Matematika II. Jakarta: Universitas Terbuka.

18

Anda mungkin juga menyukai