Anda di halaman 1dari 4

MODUL 6 .

Refleksi dalam Tugas dan Pengembangan Profesi melalui Organisasi


Kegiatan Belajar 1 : Refleksi dalam Tugas dan Berbagai Bentuknya

Refleksi professional kependidikan, pada hakikatnya mengacu kepada


kemampuan dan kesanggupan guru merenungkan, memahami dan menyadari
pengalaman diri selama menggeluti profesi kependidikan.
Agar ada kesuaian Tujuan Pendidikan Jangka Panjang (TPJP), Tujuan Utuh
Pendidikan (TUP) dengan Tugas Yang Dirancang (TYD) diperlukan tindakan-tindakan
yang sistematik. Tindakan tersebut dilakukan pada :
1.      Tingkat structural (organisasi penyelenggara system pendidikan nasional di tingkat pusat
dan daerah)
2.      Tingkat institusional (satuan pelaksanaan penyelenggaraan system pendidikan, baik jalur,
jenjang, jenis persekolahan maupun luar sekolah)
3.      Tingkat operasional (satuan pelaksana kegiatan proses pembelajaran dan pendidikan
pada jalur, jenjang, jenis persekolahan dan pendidikan luar sekolah)
                                                                                                                
Pada tingkat stuktural (secara makro nasional dan regional),tindakan yang
dilakukan antara lain:
1.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal bobot muatan kurikulum
2.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal penilain keberhasilan
sistem  pendidikan secara menyeluruh
3.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal penilaian kelayakan kualitatif dan
kuantitatif bahan sumber pembelajarn
4.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal penilaian kecocokan dan kepantasan
kualifikasi guru secara profesional sesuai dengan tuntutan tupsebagai refleksi jaminan
mutu
5.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal penilaian kelayakan prasarana
/sarana pendukung

Pada tingkat institusional ,tindakan yang dilakukan seyogyanya:


1.Dikembangkan dan ditetapkan GBPP perangkat kurikulum lengkap setiap satuan
pendidikan
2.Dikembangkan dan ditetapkan kriteria acuan standar penilaian berikut perangkat
instrument evaluasinya yang juga memadai sesuai dengan standar kelayakan /validitas
dan realibilitas
3.Dipilih atau dikembangkan serta ditetapkan perangkat sumber  bahan ajar serta
disediakan secara memadai  sesuai dengan tuntutan TUP.
4.Dipilih dan ditempatkan ditugaskan,disediakan ,dan dikembangkan tensgs guru secra
memadai pada setiap satuan pendidikan dengan mengindahkan kriteria standar kualifikasi
profesional
5.Dipilih ,dikembangkan ,dibangun disediakan secara memadai sumber daya pendukung
sistem pembelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Kegiatan Belajar 2 : Organisasi Profesi Guru

UU No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat (6) “Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkulifikasi sebagai guru,dosen,konselor,pamong belajar,widyaswara,instruktur , tuor
,fasilitatordan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususanya ,serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan kependidikan”
ABKIN adalah organisasi profesi konselor Indonesia yang untuk sementara sebutan
konselor disekolah masih guru pembibing/bp.ABKIN memiliki 4 divisi:

1.Divisi Ikatan Pendidik Konselor Indonesia


2.Divisi Ikatan Sarjana Konseling Indonesia
3.Divisi Ikatan Konselor Indonesia
4.Divisi Ikatan Instrumensi Bimbingan Konseling Indonesia

Suatu profesi muncul berawal dari adanya public trust kepercayaan masyarakat(Bigs dan
blocher).Kepercayaan masyarakat yang menjadi penopang suatu profesi didasari oleh 3
perangkat keyakinan:
            (1).Kepercayaan terjadi dengan suatu persepsi tentang kompetensi
(2).Adanya persepsi masyarakat bahwa kelompok-klompok profesional mengatur dirinya
dan lebih lanjut diatur oleh masyarakat berdasarkan minat dan kepentingan
masyarakat.Persepsii ini menyangkut suatu keyakinan terhadap kodifikasi mengenai
perilaku profesional
(3).Persepsi yang melahirkan kepercayaan masyarakat itu ialah anggota –anggota suatu
profesi memiliki motivasi untuk memberikan layanan kepada orang-orang dengan siapa
mereka bekerja.

Oemar Hamalik sampai pada suatu kesimpulan bahwa hakikat profesi adalah suatu
pernyataan atau suatu janji yang terbuka.
Erik Hoyle mengemukakan 6 ciri profesi:

1.Suatu profesi menunjukan suatu pelayanan sosial


2.Suatu profesi didasari oleh tubuh keilmuwan yang sistematis
3.Suatu profesi memerlukan suatu pendidikan dan latihan dalam periode
waktu   yang cukup lama
4.Suatu profesi memiliki otonomi yang tinggi
5.Suatu profesi memiliki kode etik
6.Suatu profesi berkembang dalam proses pemberian layanan

Sutan Zanti dan Syahmiar,mengemukakan beberapa  ciri profesi:

            1.Pekerjaan itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal
            2.Pekerjaan itu mendapat pengakuan dalam masyarakat
            3.Adanya pengawasan dari sutu organisasi profesi(IDI,PGRI,IPBI)
            4.Mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksanakan tugaas dan
               tanggung jawab profesi
Dedi Supriadi mengemukakan 5 ciri suatu profesi:

            1.Pekerjaan itu mempunyai fungsi dan signifikasi sosial


            2.Profesi menuntut ketrampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan
               Latihan yang lama dan intensif.
            3.Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu
            4.kode etik menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang tegas.
            5.sebagai konsekuensi profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh
               Imbalan finansial atau materiil

Fungsi organisasi kependidikan


1.Fungsi Pemersatu
2.Fungsi peningkatan Kemampuan Profesional
Menurut Johnson ,kompetensi kependidikan dibangun oleh 6 perangkat
kompetensi:
1.Perfomence ,yaitu unsur kemampuan penampilan kinerja yang tampak  sesuai
dengan bidang profesi kependidikan
2.subject,yaitu kemampuan unsur penguasaan substansi  pengetahuan yang r
elevan dalam bidang profesi kependidikan.
3.Profesional,yaitu unsur kemampuan unsur kemampuan penguasaan  dan
ketrampilan tekhnis profesi kependidikan.
4.Process,mencangkup berfikir logis,kritis,rasional ,kreatif
5.adjustment,yaitu unsur kemampuan penyerasian dan penyesuaian diri
berdasarkan karakteristik pribadi
6.Attitude,yaitu unsur komponen sikap nilai kepribadian pendidik.

Peningkatan kemampuan profesional tenaga kependidikan berkaitan dengan Kurikulum


94 dapat dilakukan melalui 2 program yaitu
 -program terstuktur (program yang dibuat dan dilaksanakan sedemikian rupa
,mempunyai bahan dan produk kegiatan belajar yang dapat di akreditadikan secara
akademik dalam jumlah sks tertentu)
 -dan tidak terstuktur(Program pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan yang
dibuka berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan tuntutan waktu dan lingkungan
yang ada).Tercakup dalam program tidak terstruktur:

1.Penataran tingkat nasional dan wilayah


2.Supervisi yang dilaksanakan oleh pejabat /pengawas terkait
3. Pembinaan dan pengembangan teman sejawat
4.pembinaan dan pengembangan individual

Tujuan organisasi kependidikan (PP No.38 tahun 1992 Pasal 61):


Misi dan tujuan:

Karier, kemampuan,kewenangan profesional,martabat,kesejahteraan seluruh tenaga


kependidikan.
Visi :
1.Meningkatkan dan / atau mengembangkan karier anggota
2.Meningkatkan dan /atau mengembangkan kemampuan anggota
3.Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan profesional anggiota
4.Meningkatkan dan /atau mengembangkan martabat anggota
5.Meningkatkan dan  mengembangkan kesejahteraan

Beberapa bentuk partisipasi guru dalam organisasi profesi guru /kependidikan:


1.Aktif mengkomunikasikan berbagai pikiran dan pengalaman yang mengarah pada
pembaharuan dan perbaikan mutu pendidikan.
2.Secara aktif melakukan evaluasi diri baik secara perorangan maupun kelompok
3.partisipasi lain yang menyankut pada segi internal pribadi guru itu sendiri 

Anda mungkin juga menyukai