Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha manusia dalam meningkatkan kepribadiannya.


Pendidikan juga berarti Lembaga yang bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan
Pendidikan. Pendidikan merupakan hasil yang dicapai oleh perkembangan manusia.

Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu manus yang berarti tangan dan ageryang berarti
melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manegere yang artinya menangani,
Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yaitu dalam bentuk kerja to manage dengan
kata benda management.

Pengertian Manajemen Pendidikan


Merupakan salah satu cabang ilmu social yang pada intinya adalah mempelajari tentang prilaku
manusia yang kegiatannya sebagai subjek dan objek.

Tujuan menajemen kependidikan


1. Efisien dalam menggunakan sumber daya.
2. Efektif dalam pencapaian tujuan.
3. Bermuara pada tujuan pendidikan.
4. Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

Manfaat menajemen kependidikan


1. Menciptakan suasana belajar yang bermutu dan menyenangkan dan yang lebih penting
lagi adalah dapat menciptakan peserta didik belajar cara belajar (learning how to learn)
yang terbaik bagi dirinya.
2. Meningkatkan kompetensi manajemen pendidikan bagi pendidik sehingga lebih
professional.
3. Menghemat sumberdaya dengan hasil memuaskan.
4. Mendapatkan tenaga kependidikan yang professional.

Fungsi manajemen kependidikan


1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
yang dimiliki.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
3. Pelaksanaan (actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha.
Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar
yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Pengrtian manajemen pendidikan
Manajemen kurikulum adalah upaya untuk melancarkan pencapaian terlebih untuk
meningkatkan kualitas interaksi antara pembelajaran dan pendidikan, upaya tersebut butuh
perencanaan, evaluasi dan pelaksanaan yang tersusun.
Manajemen kurikulum juga sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa
dilakukan tanpa menggunakan landasan kokoh dan kuat.

Fungsi manajemen kurikulum


1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. Pengawasan

Prinsip manajemen kurikulum


Produktivitas
Demokratisasi
Kooperatif dan efisiensi
Mengarahkan visi,misi dan tujuan

Syarat standar menjadi guru yang profesional


Tugas dan tanggung jawab
Guru harus bisa meningkatkan kemampuannya
Sesuai standar profesional di indonesia

Hal yang berkaitan dengan kompetensi profesionalisme guru


Menurut Drs. Moh. Uzer Usman
Tugas, peran dan kompetensi guru
Kondisi mengajar yang efektif
Klasifikasi tujuan dab penelitian proses
Penyusunan program pembelajaran
Beberapa keterampilan dasar mengajar

Konsep organisasi
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama (Pidarta, 2007: 291). Pengertian ini menekankan
organisasi sebagai suatu sistem untuk mencapai tujuan bersama.

Pengertian organisasi komunikasi


Organisasi profesi adalah organisasi dari para profesional dalam suatu profesi tertentu. Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen memaparkan bahwa organisasi profesi
guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk
mengembangkan profesionalitas guru.

Peran dan fungsi organisasi profesi


● Menciptakan kriteria pendidik yang profesional.
● Menampung para pendidik yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menjadi
anggota organisasi profesi.
● Mencari peluang untuk memajukan profesi para anggota, antara lain untuk studi lanjut.
● Mengadakan pembinaan profesi, antara lain dalam bentuk tim-tim pembina ke daerah-
daerah.
● Mengawasi pelaksanaan pendidikan dan menilai tingkat profesionalitas pendidik.
● Menjatuhkan sanksi kepada anggota yang melanggar kode etik pendidik.
● Meneliti dan menilai konsep-konsep dan praktik-praktik pendidikan di tingkat makro
maupun mikro.
● Mengadakan pertemuan-pertemuan secara berkala atau insidental untuk
mengkomunikasikan informasi-informasi pendidikan, bertukar pikiran, dan bila mungkin
menyatukan pendapat.
● Membentuk konsep-konsep pendidikan melalui hasil-hasil penelitian pendidikan di tanah
air.
● Memperjuangkan hak-hak pendidik sebagai pejabat profesional.
● Meningkatkan kesejahteraan pendidik agar bisa berpenghasilan layak sebagai orang
profesional.

Bentuk bentukorganisasi profesi guru


● Bentuk keorganisasian profesi guru menurut Mudlofir
1. Persatuan (union)
2. Federasi (federation)
3. Aliansi (aliance)
4. Asosiasi (association)

● Organisasi profesi keguruan ditinjau dari segi kategorisasi keanggotaannya


1. Jenjang pendidikan (dasar, menengah, dan perguruan tinggi)
2. Status penyelenggaraan kelembagaan pendidikan (negri dan swasta)
3. Bidang studi atau keahlian (bahasa indonesia, PKN, bahasa inggris, dll)
4. Gender (pria atau wanita)
5. Latar belakang etnis (Melayu, Tamil, China dan sebagainya)
● Organisasi profesi guru dilihat dari struktur dan kedudukan dari segi jangkauan wilayah
kerjanya.
1. Lokal (kedaerahan, kewilayahan)
2. Nasional (negara)
organisasi profesi guru menurut ruang lingkup pendidikan
1. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
2. KKG (Kelompok Kerja Guru)
3. KKM (Kelompok Kerja Madrasah)
4. IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak- Kanak Indonesia)
5. IGRA ( Ikatan Guru Raudatul Adhfal)
6. RIMPAUDI (Himpunan Pendidik Anak Usia Dini)

Sanusi dkk(1991)mengutarakan ciri-ciri utama suatu profesi sebagai berikut:


1. Suatu jabatan memiliki fungsi signifikasi social yang menentukan(crusial).
2. Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu.
3. Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan masalah dengan
menggunakan teori dan metode ilmiah.
4. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas sistematik dan
explicit,bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.
5. Jabatan itu memerlukan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama.
6. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai
profesional itu sendiri.
7. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota profesi itu berpegang teguh pada
kode etik yang dicontrol oleh organisasi profesi.
8. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement terhadap
permasalahan profesi yang dihadapinya.
9. Dalam prakteknya melayani masyarakat,anggota profesi otonom bebas dari campur tangan
orang lain.
10. Jabatan itu mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat oleh karenanya memperoleh
imbalan tinggi pula.

Menurut Hermawan(1979),tujuan umum kode etik profesi adalah:


1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.
3. Untuk meningkatkan mutu profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

Pengertian profesi keguruan dan syarat-syarat jabatan profesi keguruan


Profesi keguruan terdiri atas dua kata, yaitu kata profesi dan keguruan. Untuk menjelaskan
makna istilah ini secara harfiah, kita harus tahu terlebih dahulu makna kata profesi dan keguruan.
Secara harfiah, jika kita buka kamus, kata profesi dimaknai sebagai pekerjaan. keguruan dapat
kita maknai sebagai hal yang berkaitan dengan menjadi guru. Sehubungan dengan itu, ilmu
keguruan berarti ilmu yang berkaitan dengan menjadi guru.

Gambaran rinci tentang syarat-syarat jabatan keguruan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus.
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama.
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dalam keanggotaan yang permanen.
6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya)sendiri.
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keutungan pribadi.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

C. Kode etik profesi keguruan


Berdasarkan ciri-ciri suatu profesi, setiap profesi tentunya mempunyai kode etik yang diatur
sebagai pedoman tingkah laku orang yang bertindak sebagai pelaku profesi tertentu, begitu juga
dengan guru. Rumusan kode etik Guru Indonesia setelah disempurnakan dalam kongres PGRI
XVI tahun 1989 di Jakarta dalam Mulyasa (2008: 46-47) adalah sebagai berikut:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
yang berjiwa Pancasila;
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional;
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan;
4. Guru menciptakan suasana sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar
mengajar
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan;
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat
profesinya;
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial;
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian;
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintan dalam bidang pendidikan.

Pengertian sasaran sikap profesional guru


Sikap guru profesional guru adalah suatu kepribadian atau respon yang menggambarkan
kecenderungan untuk bereaksi sebagai seorang guru yang memiliki kopetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas Pendidikan dan pengajaran dan ahli dalam
penyampaiannya.
Dengan kata lain, guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian
khusus dalam bidang keguruan sehinggaia mampu melakukan tugas dan fugsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal.

Pengembangan sikap profesional


Pengembangan profesi guru didefenisikan sebagai Upaya yang dilakukan untuk meninkatkan
taraf atau derajat profesi seorang guru yang menyangkut kemampuan guru, baik penguasaan
materi ajar atau penguasaan metodelogi pengajaran, serta sikap keprofesionalan guru
menyangkut motivasi.
Ditjen Dikdasmen Kementrian Pendidikan beberapa alternatif program pengembangan profesi
guru yaitu :
1. Program peningkatan kualifikasi guru atau program studi lanjut.
2. Program penyetaraan dan sertifikasi.
3. Program pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi.
4. Program supervise Pendidikan.
5. Program pemberdayaan MGMP.
6. Simposium guru.
7. Program penulisan karya ilmiah.Membaca dan menulis jurnal atau karya ilmiah.
8. Berpartisipasi dalam pertemuan karya ilmiah.
9. Melakukan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai