Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan ke-5

Pertemuan LEMBARAN KERJA 4 SKS : 3


V MATA KULIAH PROFESI Kode
Hari/ Tanggal: KEPENDIDIKAN Waktu : 10.30
Rabu / 9 Maret
2022
Materi: Hakikat penyikapan dan refleksi terhadap profesi kependidikan
Judul/Tema Pembahasan: Konsep Dasar organisasi dan kode etik Profesi Kependidikan

Topik Pembahasan: “Sikap Profesional kependidikan”

Inti sari pembahasan


1. Pengertian sikap profesional kependidikan
2. Refleksi Sikap terhadap profesional kependidikan
3. Sasaran sikap profesional kependidikan
4. Aplikasi sikap profesional kependidikan

Pertanyaan yang diajukan:


1. Deskripsikan pengertian sikap profesional pendidikan
2. Deskripsikan bagaimana merefleksikan sikap terhadap keprofesional dan
profesionalisas, profesi dibidang pendidikan
3. Klasifikasikan sasaran sikap profesional kependidikan kode etik profesi pendidikan
4. Berikan contoh penerapan sikap profesional kependidikan dalsm kehidupan calon
guru dan guru bidang studi Anda

Jawab :
1. Pengertian sikap profesional pendidikan, yaitu sikap seorang guru dalam
menjalankan pekerjaannya yang termasuk keahlian, kemahiran dan kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta membutuhkan pendidikan profesi.
2. Merefleksikan sikap terhadap keprofesional dan profesianalissas, profesi bidang
pendidikan yaitu Untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh seperti yang
tertuang dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, semua
pemegang otoritas pengelolaan satuan pendidikan harus bekerjasama dan
memberdayakan segenap potensi yang terdapat pada semua pihak yang
berkepentingan yang relevan dengan satuan pendidikan yang bersangkutan. Selain
itu, segenap tenaga kependidikan yang terdapat dalam lingkungan internal satuan
atau gugus pendidikan, segenap sumber daya termasuk para pakar, Kemampuan
seseorang untuk sanggup dan mau merenungkan, memahami, dan menyadari
pengalaman-pengalaman masa lalu dalam hidupnya itulah merupakan hakikat refleksi
diri.

Kemampuan seperti itu teramat penting bagi mereka yang mengemban tugas-tugas
profesional terutama yang termasuk kategori profesi pelayanan bantuan seperti
dokter, psikiater, dan guru. Mochtar Buchori (1994) menekankan pentingnya
kemampuan refleksi profesional itu dimiliki oleh pengemban tugas kependidikan,
khususnya guru.

Beberapa pertimbangan urgensi refleksi profesional bagi bidang profesi


keguruan: Profesi guru belum diakui sepenuhnya sebagai suatu profesi
yang telah mapan seperti dokter, sementara pada era globalisasi seperti saat
ini dengan perkembangan dalam berbagai bidang terutama IPTEK yang
sangat kompetitif, para pengemban profesi kependidikan dan keguruan juga
dituntut untuk dapat bersaing.

Perubahan masyarakat yang sangat dinamis dari waktu ke waktu sehingga


tuntutan kedinamisan profesi kependidikan dan keguruan juga sangat
diharapkan Refleksi profesional tidak terlepas dari upaya pengembangan
sumber daya manusia secara umum. Kegiatan refleksi dapat dilakukan
dengan cara menjabarkan pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apakah saya telah menyelesaikan pendidikan prajabatan profesional yang


disyaratkan untuk mengemban tugas jabatan kependidikan yang telah
dijalankan selama ini?Apakah saya telah melakukan kegiatan pendidikan
dan latihan dalam jabatan (inservice) selama mengemban tugas jabatan
profesional di bidang pendidikan ini? Berapa kali? Berapa lama? Siapa
institusi penyelenggaranya? Apakah saya pernah mengikuti atau berperan
serta dalam berbagai kegiatan pengembangan kemampuan keprofesian yang
diemban selama ini seperti seminar, lokakarya, penelitian, penulisan buku
atau penulisan karya ilmiah?

Melalui refleksi profesional, setiap guru dapat mengenali dan memahami


profil jati diri keprofesiannya, sehingga dapat menyadari kekuatan,
kelemahan, peluang, dan hambatannya. Atas dasar itu, guru menentukan
bagaimana seharusnya menyikapi hal tersebut dengan tepat demi
kepentingan kelangsungan masa depannya. Sikap kepribadian guru
merupakan fondasi bagi terbentuknya komponen prasyarat kemampuan lain
seperti penguasaan terhadap materi ajar, penguasaan teknis/metodologis,
penguasaan pola berpikir dan bertindak, dan penggunaan kemampuan
penyesuaian diri secara luwes.

Analisis jati diri sikap profesional sangat penting bagi siapapun yang ingin
sukses dalam menunaikan tugas jabatannya. Bila kita telah menyadari bahwa
tugas jabatan profesional guru merupakan tugas yang sesuai dan sudah
merasa puas, marilah kita berupaya untuk dapat selalu meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan profesional kita.
3. Sasaran sikap profesional kependidikan kode etik profesi pendidikan yaitu Sikap
dan Pola tingkah laku seorang guru yang berhubungan dengan
profesionalismeharuslah sesuai dengan sasarannya, Sasaran Sikap Profesional
Guru diantaranya.
 Sikap Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada butir sembilan kode etik guru Indonesia disebutkan bahwa: “guru
melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan”. (PGRI,
1973). Kebijaksanaan pendidikan dinegara kita dipegang oleh pemerintah, dalam hal
ini oleh departemen pendidikan dan kebudayaan. Dalam rangka pembangunan
dibidang pendidikan di Indonesia, departemen pendidikan dan kebudayaan
mengeluarkan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang merupakan
kebijaksanaan yang akan dilaksanakan oleh aparatnya, yang meliputi antara lain :
Pembangunan gedung-gedung pendidikan, pemerataan kesempatan belajar antara
lain dengan melalui kewajiban belajar, peningkatan mutu pendidikan, pembinaan
generasi muda dengan menggiatkan kegiatan karang taruna, dan lain-lain ( Soetjipto,
2004:43).
 Sikap Terhadap Organisasi Profesi
Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian.Dasar ini menunjukan kepada kita betapa pentingnya
peranan organisasi profesi sebagai wadah dan sarana pengabdian. PGRI sebagai organisasi
profesi memerlukan pembinaan, agar lebih berdayaguna dan berhasil guna sebagai wadah
usaha untuk membawakan misi dan memantapkan profesi guru. Keberhasilan usaha tersebut
sangat bergantung kepada kesadaran para anggotanya, rasa tanggung jawab dan kewajiban
para anggotanya. Organisasi PGRI merupakan suatu sistem, dimana unsur pembentuknya
adalah guru-guru.

 Sikap Terhadap Teman Sejawat


Dalam ayat 7 kode etik guru disebutkan bahwa “Guru memlihara hubungan
seprofesi, semangat kekeluargaan, kekeluargaan dan kesetikawanan sosial”. Ini
berarti bahwa: (1)Guru hendaknya menciptakn dan memelihara hubungan sesama
guru dalam lingkungan kerjanya. (2)Guru hendaknya menciptakan dan memlihara
semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan
kerjanya (Soetjipto, 2004:47)

a. Hubungan Guru Berdasarkan Lingkungan Kerja


Soetjipto(2004:48) menjelaskan bahwa Agar setiap personel sekolah dapat
berfungsi sebagaimana mestinya, mutlak adanya hubungan yang baik dan
harmonis diantara sesama personal yaitu hubungan baik anatara kepala
sekolah dengan guru, guru dengan guru, dan kepala sekolah ataupun guru
dengan semua personal sekolah ainya. Semua personal sekolah ini harus
dapat menciptakan hubungan baik dengan anak didik disekolah tersebut.
Sikap profesional lain yang perlu ditumbuhkan oleh guru adalah sikap ingin
bekerja sama, saling harga menghargai, saling pengertian, dan rasa tanggung
jawab.
b. Hubungan Guru Berdasarkan Lingkungan Keseluruhan
Dalam hal ini kita harus mengakui dengan jujur bahwa sejauh ini profesi
keguruan masih memerlukan pembinaan yang sungguh-sungguh. Rasa
persaudara seperti tersebut, bagi kita masih perlu di tumbuhkan sehingga
kelak akan dapat kita lihat bahwa hubungan guru dengan teman sejawatnya
berlangsung seperti halnya dengan profesi kedokteran.
c. Sikap Terhadap Anak Didik
Tujuan pendidikan nasional dengan jelas dapat dibaca dalam UU No. 2/1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa pancasila. Prinsip yang lain adalah membimbing
peserta didik, bukan mengajar, atau mendidik saja (Soetjipto, 2004:50).
d. Sikap Terhadap Tempat Kerja
Sudah menjadi perkembangan umum bahwa suasana yang baik ditempat
kerja akan meningkatkan produktifitas. Hal ini disadari dengan sebaik-
baiknya oleh setiap guru, dan guru berkewajiban menciptakan suasana yang
demikian dalam lingkungannya.
e. Sikap Terhadap Pemimpin
Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi guru maupun
organisasi yang lebih besar, guru akan selalu berada dalam bimbingan dan
pengawasan pihak atasan. Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan
mulai dari pegurus cabang, daerah, sampai kepusat. Begitu juga sebagai
anggota keluarga besar DEPDIKBUD (Departement Pendidikan dan
Kebudayaan), ada pembagian pengawasan mulai dari kepala sekolah dan
seterusnya sampai kementri pendidikan dan kebudayaan.
f. Sikap Terhadap Pekerjaan
Profesi guru berhubungan dengan anak didik, yang secara alami mempunyai
persamaan dan perbedaan. Tugas melayani orang yang beragam sangat
memerlukan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi, terutama bila
berhubungan dengan peserta didik yang masih kecil. Barang kali tidak
semua orang dikarunia sifat seperti itu, namun bila seseorang telah memilih
untuk memasuki profesi guru, ia dituntut untuk belajar dan berlaku seperti
itu.

Didalam Kode Etik Guru Indonesia butir keenam ditujukan kepada guru,
baik secara pribadi maupun secara kelompok, untuk selalu meningkatkan
mutu dan martabat profesinya. Guru sebagaimana juga dengan profesi
lainnya, tidak mungkin dapat meningkatkan mutu dan martabat profesinya
bila guru itu tidak meningkatkan atau menambah pengetahuan dan
keterampilannya, karena ilmu dan pengetahuan yang menunjang profesi itu
selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.

4. Contoh penerapan sikap profesional kependidikan dalam kehidupan calon guru dan guru
bidang studi Anda adalah
a. Sikap teliti dan disiplin, misalnya dapat terbentuk sebagai hasil sampingan dari hasil
belajar matematika yang benar, karena belajar matematika selalu menuntut ketelitian
dan kedisiplinan penggunaan aturan dan prosedur yang telah di tentukan.
b. Memiliki semangat untuk memberikan layanan kepada siswa, sekolah dan masyarakat.
Simpulan materi:
“sebagai profesi, guru harus memiliki dan mengimplementasikan dengan komitmen tinggi sikap
profesional pendidikan dengan menjunjung tinggi yang diselenggarakan berdasarkan kode etik
guru dan kode etik jabatan yang telah ditetapkan”
Nama/Kelompok : Putri Risky Hasibuan / 6 Nilai :
NIM :1211111022
Prodi/ Fakultas : PGSD / Fakultas Ilmu Pendidikan ParafDosen:
Kelas :Reguler/ Ekstensi

Anda mungkin juga menyukai