Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tentu kita sebagai individu memiliki hubungan dengan individu
lainnya baik di lingkungan sekolah, keluarga, teman bermain, organisasi masyarakat/sekolah, maupun di
masyaraskat luas. Serta berhubungan dengan orang tua, saudara-saudara, dan anggota keluarga yang
lainnya di rumah. Di sekolah, kita berteman dan berinteraksi dengan teman-teman, guru, dan para
pegawai sekolah yang lain. Di lingkungan masyarakat, kita berhubungan dengan tetangga-tetangga.
Hubungan-hubungan tersebut merupakan hubungan sosial.
B. Identifikasi Masalah
Disini perwakilan dari kelompok kami mewawancarai seorang guru di MIS Bukit Lawang untuk melihat
dan mengetahui ruang lingkup sosiologi di MIS Bukit Lawang ini.
C. Batasan Masalah
Landasan Teori
Sosiologi dianggap sebagai ilmu yang tidak mudah karena obyeknya yang berupa masyarakat (dalam arti
kata berupa hubungan-hubungan sosial atau jaringan-jaringan sosial) dianggap bersifat abstrak, tidak
mudah dilihat dan dipahami. Di samping itu, ada anggapan pula bahwa tidak mudah untuk merumuskan
masalah sosiologis, karena dalam sosiologi sering kali tidak dijumpai adanya kata-kata „ada‟ dan „pasti‟.
Hal ini dikarenakan dalam melakukan kajian sosiologi maka berbagai “aspek kemungkinan” harus
dipertimbangkan. Hal lainnya lagi adalah bahwa sangat sulit untuk bisa menjaga objektivitas kajian
sosiologi, karena peneliti/pengamat berada di dalam subyek kajiannya (Soyomukti, 2014).
METODE SURVEY
B. Subjek Survey
D. Instrumen Data
Disini kami menggunakan terknik analisis data primer dan data sekunder yaitu dengan mengumpulkan
data sendiri untuk penelitian dan menggunakan beberapa buku
Dari hasil wawancara tersebut di MIS Bukit Lawang ada beberapa kendala yang dihadapi oleh guru
disana yaitu mulai dari sikap murid di sana, dan juga beberapa lainnya. sehingga perlu dilakukan
peningkatan tentang sosiologi, agar semua kepala sekolah, guru, dan siswa menjadi lebih baik.
Tinjauan pustaka
Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi didasarkanpada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat
sertahasilnya tidak bersifat spekulatif. Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk
menyusun abstraksi dari hasil-hasil penelitian Sosiologi bersifat kumulatif, artinya sosiologi dibentuk atas
dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori
lama. Sosiologi bersifat non ethnis, artinya sosiologi yang dibahas dan dipersoalkan bukanlah buruk
baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis
(Subadi, 2011)
Dari penjelasan di atas kita memahami bahwa sosiologi merupakn ilmu yang sanagt penting untuk kita
pahami mengingat kita sebagai manusia yang juga merupkan seorang makhluk sosial serta pemahaman
ini juga sangat penting untuk kita tanamkan pada seorang anak .ada beberapa pendekatn untuk
memahami sosiologi Contoh metode yang bisa diberikan adalah memberikan game atau quiz yang
menyenangkan, humor, ice breaking, menonton video yang menarik, mendengarkan musik,
memberikan hadiah seperti kuota internet gratis, buku dan lain-lain. Solusi permasalahan pembelajaran
yang berhubunghan dengan sosiologi ini terdiri dari beberapa unsur, yaitu :