POSITIF TERHADAP
PROFESIONAL
KEPENDIDIKAN
Kelompok 4 :
Alessandro M.A Manalu
Cut Syaffa Fazla
Fransisco Saragi
Klose Aimar Simangunsong
Richard Mael Manalu
Daftar Isi
Pengertian Refleksi Sikap
01 Sikap 02 Terhadap
Profesional Profesional
Kependidikan Kependidikan
Untuk dapat merefleksikan diri menjadi seorang guru yang profesional dengan
cara memiliki kompetensi yang akan menambah jiwa percaya diri sehingga kita akan terasa
reflek sesuai dengan yang kita inginkan.
Dalam hal ini ada Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah berikut ini.
1. Penguasaan Bahan Pelajaran Beserta konsep-konsep.
2. Pengelolaan program belajar-mengajar.
3. Pengelolaan kelas.
4. Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar.
5. Penguasaan landasan-landasan kependidikan.
6. Kemampuan menilai prestasi belajar - mengajar.
7. Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan disekolah.
8. Menguasai metode berpikir.
9. Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional.
10. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik.
c. Sasaran sikap profesional kependidikan
a. Sikap Terhadap Peraturan Perundang-undangan
Pada butir sembilan Kode Etik Guru Indonesia di sebutkan bahwa :
“guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan”. Kebijaksanaan pendidikan dinegara kita dipegang oleh
pemerintah, dalam hal ini departemen pendidikan dan kebudayaan. Dalam
rangka pengembangan di bidang pendidikan di indonesia departemen
pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan ketentuan-ketentuan dan
peraturan-peraturan yang merupakan kebijaksanaan yang akan
dilaksanakan oleh aparatanya, yang meliputi anatara lain: pembangunan
gedung-gedung pendidikan, pemerataan kesempatan belajar antara lain
dengan melalui kewajiban belajar, peningkatan mutu pendidikan,
pembinaan generasi muda dengan meningkatkan kegiatan karang taruna,
dan lain-lain.
c. Sasaran sikap professional kependidikan
b. Sikap Terhadap Organisasi Profesional
Guru secara bersama-sama memlihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdian. Dasar ini menunjukan kepada kita betapa pentingnya peranan organisasi profesi
sebagai wadah dan sarana pengabdian. PGRI sebagai organisasi profesi memerlukan pembinaan , agar lebih
berdaya guna dan berhasil guna sebagai mana usaha untuk membawakan misi dan memantapkan profesi guru.
c. Sikap Terhadap Teman Sejawat
Dalam ayat 7 kode etik guru disebut bahwa “ guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan,
dan kesetiakawanan sosial”. ini berarti bahwa:
(1) Guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan kerjanya , dan
(2) guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial di dalam
dan di luar lingkungan kerjanya.
Dalam hal ini kode etik guru indonesia menunjukan kepada kita betapa pentingnya hubungan yang
harmonis perlu di ciptakan dengan mewujudkan perasaan bersaudara yang mendalam antara sesama anggota
profesi. Hubungan antara sesama anggota profesi dapat dilihat dari dua segi, yakni hubungan formal dan
hubungan kekeluargaan.
c. Sasaran sikap profesional kependidikan
d. Sikap Terhadap Anak Didik
Dalam kode etik guru indonesia dengan jelas dituliskan bahwa: Guru berbakti
membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa
pancasila. Dasar ini mengandung beberapa prinsip yang harus dipahami oleh seorang guru
dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, yakni : Tujuan Pendidikan Nasional, Prinsip
Membimbing, dan Prinsip Pembentukan Manusia Indonesia seutuhnya.
e. Sikap terhadap tempat kerja
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa suasana yang baik ditempat kerja akan
meninggalkan produktivitas. Hal ini di sadari dengan sebiak-baiknya oleh setiap guru, dan
guru berkewajiban menciptakan suasana yang demikian dalam lingkungannya. Untuk
menciptakan suasana kerja yang baik ini ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:
(a) guru sendiri, (b) hubungan guru dengan orang tua dan masyarakat sekeliling.
c. Sasaran sikap profesional kependidikan
f. Sikap Terhadap pemimpin
sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi guru maupun organisasi yang lebih
besar (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) guru akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan
pihak atasan. Dari organisasi guru , ada strata kepemimpinan mulai dari pengurus cabang, daerah, sampai
kepusat. Begitu juga sebagai anggota keluarga besar Depdikbud, ada pembagian pengawasan mulai dari kepala
sekolah, Kakandep, dan seterusnya sampai ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
g. Sikap Terhadap Pekerjaan
Profesi guru berhubungan dengan anak didik, yang secara alami mempunyai persamaan dan perbedaan.
Tugas melayani orang yang beragam sangat memerlukan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi, terutama bila
berhubungan dengan peserta didik yang masih kecil. Barangkali tidak semua orang dikarunia sifat seperti itu,
namun bila seseorang telah memilih untuk memasuki profesi guru, ia dituntut untuk belajar dan berlaku seperti
itu.
Orang yang telah memilih suatu karir tertentu biasanya akan berhasil baik bila mencintai karirnya dengan
sepenuh hati. Artinya, ia akan berbuat apapun agar karirnya berhasil baik, ia commited dengan pekerjaannya. Ia
harus mau dan mampu melaksanakan tugasnya serta mampu melayani dengan baik pemakai jasa yang
membutuhkannya.
D. Pengembangan sikap profesional
1. Perkembangan sikap selama prajabatan
2. Pengembangan Sikap Selama Dalam Jabatan