Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan pengertian kapita selekta


a. Pengertian kapita selekta
Bila ditinjau dari segi etimologi, kapita selekta pendidikan sebenarnya
tersusun dari dua kata, yaitu : “Kapita Selekta” dan “Pendidikan”, yang
dipadukan sehingga menjadi satu istilah yang memiliki satu kesatuan makna.
Dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” kata “Kapita Selekta”, diartikan
dengan “garis besar mengenai hal-hal penting dan terpilih”. Dan kata
“Pendidikan” dalam kamus itu, diartikan dengan “Proses yang pengubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha 
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan-latihan”
Secara istilah/terminologi yaitu : suatu mata kuliah yang membahas
kumpulan masalah dari pendidikan yang penting dan terpilih untuk dicari
penyebabnya dan ditentukan jalan keluarnya.
Pengertian lain Kapita Selekta Pendidikan adalah suatu mata kuliah yang
membahas kumpulan masalah dari pendidikan yang penting dan terpilih untuk
dicari penyebabnya dan ditentukan jalan keluarnya.

b. Apa saja yang dipelajari dalam matakuliah kapita selekta


Berdasarkan hakikat dan tujuan perkuliahan Kapita Selekta Pendidikan
tersebut, topic-topik yang dibahas adalah sebagai berikut : Undang-Undang
Guru, KTSP dan Kurikulum Muatan Lokal, Pendidikan Multikultural dan
Pendidikan Karakter, Program RSBI dan Reguler, Pendidikan SMA  dan SMK,
Pembelajaran Akselerasi dan pembelajaran Konstruktivistis, Pembelajaran E-
Learning  dan  Home Schooling, Ujian Nasional, Sertifikasi Keguruan dan
Tenaga Kependidikan/Uji Kompetensi Guru Sentralisasi dan Desentralisasi
Pendidikan, Mengkaji isu-isu mutakhir pendidikan.

c. Mengapa mata kuliah kapita selekta begitu penting bagi calon pendidik/guru
Mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan disajikan untuk memfasilitasi
mahasiswa mengkaji tentang berbagai kebijakan dan implementasinya di
lapangan, serta mengkaji isu-isu pendidikan secara umum dan khusus yang
berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan dari jenjang SD/MI  sampai dengan
SMA/MA/SMK.
Mata kuliah ini bersifat problematis yang pelaksanaannya tidak
membahas teori-teori pendidikan melainkan mencari dan mengkaji
pelaksanaan pendidikan di lapangan, apakah kebijakan-kebijakan yang
didasarkan atas Peraturan Pemerintah atau Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan  (SISDIKNAS) dilaksanakan dengan benar atau masih ada
penyimpangan.
Oleh karena itu perkuliahan ini merupakan ajang mengasah
kecerdasan,kepedulian dan dapat memecahkan permasalahan pelaksanaan
pendidikan di lapangan. Permasalahan yang dibahas dalam perkuliahan juga
akan menyesuaikan dengan keadaan yang berupa munculnya isu-isu
pendidikan mutakhir di luar topik yang direncanakan.

2. PROFESIONALISME GURRU DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU


PENDIDIKAN
a. Pengertian profesionalisme
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profesional
adalah sesuatu yang bersangkutan dengan profesi atau memerlukan kepandaian
khusus dalam menjalankan pekerjaan yang mengharuskan adanya pembayaran
untuk melakukannya. Menurut Paula Hall, profesionalisme berarti kepercayaan.
Ia menganalogikan profesional ibarat seorang pasien yang memercayai dokter
akan menempatkan kepentingan pasien di atas segalanya. Mengutip Ppkn.co.id,
beberapa ahli juga turut mengemukakan pendapat mereka tentang definisi
profesional, salah satunya Sudjana (2008: 13).
Menurut dia, profesi yang bersifat profesional merupakan profesi yang
hanya bisa dilakukan oleh orang yang secara khusus dipersiapkan untuk hal itu,
bukan profesi yang tidak dapat atau merupakan profesi lainnya.
Sementara itu, menurut Ali (1992: 23) keterampilan atau kemampuan
profesional tidak mesti diperoleh dari tingkatan pendidikan, namun bisa juga
dari seorang yang tekun dan melatih dirinya di satu bidang tertentu, hingga
menjadi profesional. Hanya saja, menurut Ali, profesi yang diraih lewat tingkat
pendidikan akan memperoleh penghormatan yang bersifat formal maupun
informal. Sedangkan, yang didapat dari luar pendidikan formal hanya akan
mendapat penghormatan informal saja.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa profesional adalah seorang
yang menawarkan jasa atau layanan sesuai protokol dan peraturan dalam bidang
yang dijalaninya, dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya.

b. Karakteristik guru professional


Dengan demikian, seorang guru selain harus tampil mengajar, seorang
guru juga harus memiliki pengetahuan yang luas, bijak, berakhlak mulia dan
dapat bersosialisasi dengan baik. Karena itu, seseorang yang ingin menjadi
seorang guru yang profesioanl selain harus memiliki empat kopetensi guru
sesuai dengan yang diamanahkan dalam Undang-undang RI Nomor 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen, seorang guru juga harus memiliki karakteristik
tertentu.
Adapun karakteristik yang harus dimiliki adalah: Pertama, seorang
guru harus mempunyai tenaga dan waktu untuk siswanya. Seorang guru yang
memiliki jiwa profesionalisme akan selalu memberikan perhatian pada
siswanya diberbagai kesampatan, baik diminta maupun tidak diminta. Kedua,
Seorang guru harus mempunyai tujuan yang jelas dalam mengajar.
Dalam memberikan pegajaran kepada siswanya seorang guru harus
memiliki tujuan yang jelas, misalnya seorang guru dalam mengajarkan satu
materi pelajaran harus tahu tujuan mengajarkanya dan siswa juga harus
mengetahui tujuan ia mempelajarinya.
Sebab dengan mengetahui tujuan mempelajari suatu ilmu maka siswa
akan lebih tertarik akan materi yang diajarkan oleh guru. Karena itu,
karakteristik guru yang profesional dalam setiap kesempatan menyampaikan
pelajaran kepada siswa ia akan member tahu kepada siswa tujuan mempelajari
suatu materi pelajaran.
Ketiga, Seorang guru harus mempunyai keterampilan dalam mendidik
muritnya untuk disiplin. Seorang guru harus memiliki keterampilan untuk
merubah sikap dan tingkah laku siswanya kearah yang positif. Dalam hal ini
seorang guru yang profesional harus memiliki kemampuan untuk dapat
menjadikan siswanya memiliki kedisiplinan.
Keempat, seorang guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan baik dengan orang tua siswa. seorang guru yang profesional harus
memiliki hubungan baik dengan orangtua siswa. hal ini karena, setiap siswa
tentunya memiliki masalah yang berbeda, untuk itu seorang guru harus
memikirkan dan mencari solusi bersama dengan orang tua agar siswa tersebut
akan berubah kearah yang lebih baik. karena itu seorang guru harus memiliki
hubungan dan dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang tua siswa.
Kelima, seorang guru harus selalu memberikan motivasi dan memiliki
pengetahuan akan siswa yang diajarnya. Seorang guru adalah seorang
motivator bagi siswanya. Karena itu, sebagai seorang guru harus dapat selau
memberikan motivasi kepada siswanya disetiap kesempatan dalam rangka
memunculkan minat belajar pada diri siswa.
Dengan adanya motivasi dari guru siswa akan memiliki minat untuk
belajar, sehingga hasil belajar dapat tercapai sesuai dengan yang di inginkan.
Selain itu juga, seorang guru harus mengetahui setiap karakteristik siswa yang
akan ia ajar.
Sebab dengan mengetahui karakteristik siswa yang akan ia ajar, maka
guru akan dengan mudah merencanakan dan mengatur metoda/strategi apa
yang digunakan agar informasi pembelajaran yang ia sampaikan dapat diterima
oleh siswa
Keenam, seorang guru harus memiliki karakter yang baik. Seorang
guru adalah orang yang digugu dan ditiru oleh siswanya. Untuk dapat
mencetak generasi yang unggul, cerdas dan tentunya berakhlak mulia, seorang
guru harus bisa menjadi panutan bagi siswanya.
Karena itu, jangan pernah diharapkan seorang siswa memiliki akhlak
ang baik jika gurunya tidak menerapkan akhlak yang baik. karena itu, sebagai
seorang guru harus dapat menampilkan perilaku yang baik dimanapun ia
berada, sebab siswa akan selalu mereka setiap tindakan yang dilakukan oleh
gurunya.
Dengan demikian, seorang guru harus memiliki sikap profesional dalam
mengajar dan mendidik siswanya. Sebab saat ini sikap profesional guru sangat
dibutuhkan dalam mendidik generasi muda harapan bangsa.

c. Langkah-langkah menjadi guru professional


Kemampuan profesional guru bukanlah bakat. Dibutuhkan usaha
supaya seorang guru dapat mencapai indikator guru profesional seperti tersebut
di atas. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat Guru Pintar lakukan untuk
menjadi seorang guru profesional:
1. Memahami tugas dan fungsi seorang guru.
2. Selalu berusaha meningkatkan ilmu yang dimiliki baik ilmu terkait materi
pelajaran maupunpun ilmu tentang bagaimana menjadi guru yang baik
dengan banyak membaca, mengikuti pelatihan, berdiskusi dengan teman
sejawat, dan lain sebagainya.
3. Mau melakukan refleksi supaya dapat menyadari kekurangan yang
dimiliki kemudian berusaha untuk memperbaikinya.
4. Meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap hal-hal baru atau
perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar supaya tidak mempengaruhi
kualitas pembelajaran.
5. Mau menggandeng teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kunci utama bagi seorang guru supaya menjadi guru yang profesional
adalah kemauan keras, komitmen, dan ketulusan dalam menjalankan tugas mulia
sebagai seorang guru.

Anda mungkin juga menyukai