Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : EKA SRI WAHYUNI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859771343

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4005/Profesi Keguruan

Kode/Nama UPBJJ : 83/KENDARI

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWAB :

1. karakteristik yang di miliki bu Arai


1. Seorang guru harus mempunyai tenaga dan waktu untuk siswanya. Seorang guru yang
memiliki jiwa profesionalisme akan selalu memberikan perhatian pada siswanya
diberbagai kesampatan, baik diminta maupun tidak diminta.
2. Seorang guru harus mempunyai tujuan yang jelas dalam mengajar. Dalam memberikan
pegajaran kepada siswanya seorang guru harus memiliki tujuan yang jelas, misalnya
seorang guru dalam mengajarkan satu materi pelajaran harus tahu tujuan mengajarkanya
dan sAdapuniswa juga harus mengetahui tujuan ia mempelajarinya. Sebab dengan
mengetahui tujuan mempelajari suatu ilmu maka siswa akan lebih tertarik akan materi
yang diajarkan oleh guru. Karena itu, karakteristik guru yang profesional dalam setiap
kesempatan menyampaikan pelajaran kepada siswa ia akan member tahu kepada siswa
tujuan mempelajari suatu materi pelajaran.
3. Seorang guru harus mempunyai keterampilan dalam mendidik muritnya untuk disiplin.
Seorang guru harus memiliki keterampilan untuk merubah sikap dan tingkah laku
siswanya kearah yang positif. Dalam hal ini seorang guru yang profesional harus
memiliki kemampuan untuk dapat menjadikan siswanya memiliki kedisiplinan.
4. Seorang guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dengan orang tua
siswa. seorang guru yang profesional harus memiliki hubungan baik dengan orangtua
siswa, hal ini karena, setiap siswa tentunya memiliki masalah yang berbeda, untuk itu
seorang guru harus memikirkan dan mencari solusi bersama dengan orang tua agar siswa
tersebut akan berubah kearah yang lebih baik, karena itu seorang guru harus memiliki
hubungan dan dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang tua siswa.
5. Seorang guru harus selalu memberikan motivas X dan memiliki pengetahuan akan siswa
yang diajarnya. Seorang guru adalah seorang motivator bagi siswanya. Karena itu,
sebagai seorang guru harus dapat selau memberikan motivasi kepada siswanya disetiap
kesempatan dalam rangka memunculkan minat belajar pada diri siswa. Dengan adanya
motivasi dari guru siswa akan memiliki minat untuk belajar, sehingga hasil belajar dapat
tercapai sesuai dengan yang di inginkan. Selain itu juga, seorang guru harus mengetahui
setiap karakteristik siswa yang akan ia ajar. Sebab dengan mengetahui karakteristik siswa
yang akan ia ajar, maka guru akan dengan mudah merencanakan dan mengatur
metoda/strategi apa yang digunakan agar informasi pembelajaran yang ia sampaikan
dapat diterima oleh siswa.
6. Seorang guru harus memiliki karakter yang baik. Seorang guru adalah orang yang digugu
dan ditiru oleh siswanya. Untuk dapat mencetak generasi yang unggul, cerdas dan
tentunya berakhlak mulia, seorang guru harus bisa menjadi panutan bagi siswanya.
Karena itu, jangan pernah diharapkan seorang siswa memiliki akhlak yang baik jika
gurunya tidak menerapkan akhlak yang baik, karena itu, sebagai seorang guru harus dapat
menampilkan perilaku yang baik dimanapun dia berada, sebab siswa akan selalu mereka
setiap tindakan yang dilakukan oleh gurunya. Dengan demikian, seorang guru harus
memiliki sikap profesional dalam mengajar dan mendidik siswanya, Sebab saat ini sikap
profesional guru sangat dibutuhkan dalam mendidik generasi muda harapan bangsa.
Keberhasilan pendidikan dimasa yang akan datang akan ditentukan oleh pendidikan kita
saat ini. Karena itu, sebagai insan pendidik, marilah berusaha semaksimal mungkin untuk
mendidik anak bangsa, agar dapat menciptakan generasi yang unggul, cerdas dan
memiliki akhlak yang mulia.
2. Adapun alasan mengapa guru harus meningkatkan kompetensinya, di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Guru merupakan salah satu profesi yang harus dikerjakan secara profesionalitas. Prinsip
profesionalitas ini akan mendukung ilmu pengetahuan yang berkualitas. Untuk
mewujudkan profesionalitas guru maka perlu belajar seumur hidup.
2. Perkembangan teknologi, sosial, dan budaya menuntut guru harus belajar ilmu baru dan
merespon segala perubahan akibat adanya teknologi digital. Guru juga harus beradaptasi
dengan penggunaan teknologi.
3. Karakter peserta didik, dari generasi ke genarasi karakter peserta didik mengalami
perubahan, baik secara sosial maupun mental. Sehingga, guru harus memahami karakter
peserta didik dengan baik sesuai dengan generasinya dan tidak memaksakan karakter
siswa mengikuti karakter dimasannya jelas itu sangat berbeda. Alasan tersebut menjadi
penting mengapa guru harus meningkatkan kompetensinya agar dapat mengikuti apa
yang dibutuhkan siswa. Untuk meningkatkan kompetensi auru maka auru dapat
melakukan kompetensi guru maka guru dapat melakukan beberapa upaya, misal
mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). UGK ini akan terpetakan kompetensinya
berdasarkan sepuluh kelompok kompetensi sesuai dengan mata pelajaran atau paket
kompetensi yang diampu oleh guru yang bersangkutan. Sepuluh kelompok kompetesi
dimaksud adalah penjabaran dari Standar Kompetesi Guru (SKG) yang kemudian
diturunkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetesi (IPK). IPK pada satu mata pelajaran
atau paket keahlian dibagi menjadi sepuluh kelompok kompetensi. IPK pada sepuluh
kelompok kompetensi ini dituangkan menjadi soal-soal uji kompetesi guru yang
digunakan sebagai alat uji atau alat check up kompetensi guru. Disisi lain sepuluh
kelompok kompetensi juga dijabarkan dalam bentuk sepuluh modul guru pembelajar.
Modul-modul inilah yang digunakan sebagai obat untuk meningkatkan kompetensi guru.
Selain itu penelitian tindakan kelas (PTK) juga dapat menjadi salah satu faktor yang
sangat berpengaruh. Oleh karena itu jika penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara
sadar dan sistematik yang dilakukan di kelas dapat meningkatkan kompetensi seorang
guru dalam mengajar.
3. Berdasarkan ilustrasi yang diberikan, dapat diketahui bahwa Bu Bella memiliki beberapa
kompetensi yang relevan dengan perannya sebagai seorang guru dan penulis cerita pendek
Berikut adalah analisis kompetensi yang dimiliki oleh Bu Bella:
1. Kompetensi Bahasa Inggris: Sebagal seorang guru Bahasa Inggris, Bu Bella harus
memiliki kompetensi yang kuat dalam Bahasa Inggris, termasuk pemahaman tata bahasa,
kos kata, dan kemampuan menulis dalam Bahasa Inggris. Kemampuannya mengajak
peserta didiknya untuk menulis cerita dalam Bahasa Inggris menunjukkan bahwa la
memiliki kompetensi yang baik dalam Bahasa Inggris.
2. Kompetensi Pengajaran: Bu Bella juga harus memiliki kompetensi pengajaran yang baik.
Kemampuannya mengajak peserta didiknya untuk menulis cerita pendek menunjukkan
bahwa ia memiliki keterampilan untuk mengembangkan dan memfasilitasi keterampilan
menulis siswa. Selain itu, kemampuannya untuk mengumpulkan cerita-cerita siswa dan
menggunakannya untuk membuat sebuah buku menunjukkan inisiatif dan keterampilan
pengelolaan proyek yang baik.
3. Kompetensi Penulisan Kreatif: Dalam ilustrasi tersebut, disebutkan bahwa Bu Bella juga
gemar menulis cerita pendek. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki kompetensi dalam
penulisan kreatif. Kemampuannya untuk mengajak peserta didiknya untuk menulis cerita
pendek dan kemudian mengumpulkannya menjadi sebuah buku menunjukkan
keterampilan dalam mengembangkan dan mengorganisir materi tulisan.
4. Kompetensi Manajemen Portofolio: Bu Bella memiliki kompetensi dalam manajemen
portofolio. la menggunakan proyek penulisan cerita siswa untuk mengisi portofollo
peserta didiknya. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki keterampilan dalam
mengorganisir dan mengelola karya siswa dengan tujuan memperluas dan memperkaya
portofolio mereka. Dengan demikian, Bu Bella memiliki kompetensi yang kuat dalam
Bahasa Inggris, pengajaran, penulisan kreatif, dan manajemen portofolio. la mampu
mengembangkan potensi dan keterampilan siswa dalam menulis cerita pendek dalam
Bahasa Inggris serta mengelola proyek penulisan dan mengumpulkannya menjadi sebuah
buku.
4. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
1. Kompetensi Profesional Pak Zainal adalah seorang dosen yang dikenal dalam bidangnya,
yang menunjukkan kompetensi dan pengakuan dalam ilmu pengetahuan tertentu. Dalam
hal ini, permintaan untuk menjadi penulis pertama dalam artikel mahasiswanya adalah
beralasan jika artikel tersebut sangat terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan
oleh Pak Zainal. Ini bisa menjadi contoh kolaborasi yang baik antara mentor dan
mahasiswa.
2. Biaya Publikasi Pak Zainal menawarkan untuk membayar biaya publikasi. Ini adalah hal
yang baik karena seringkali biaya publikasi menjadi kendala, terutama bagi mahasiswa.
Membantu mahasiswa dalam hal ini adalah dukungan yang layak.
3. Transparansi dan Atribusi yang Jelas Penting untuk menjaga transparansi dalam
penulisan artikel ilmiah. Jika artikel tersebut sangat terkait dengan penelitian Pak Zainal,
maka ada baiknya artikel tersebut mencantumkan posisinya sebagai penulis pertama,
tetapi juga memasukkan mahasiswa sebagai penulis kontribusi. Atribusi yang jelas
terhadap kontribusi masing-masing penulis penting untuk menjaga integritas ilmiah.
4. Pertimbangan Etika Pak Zainal dan mahasiswa bimbingannya perlu memastikan bahwa
semua aspek penulisan dan publikasi mengikuti standar etika penelitian dan publikasi
ilmiah. Hal ini termasuk menjaga akurasi, tidak melakukan plagiarisme, dan mengikuti
pedoman penulisan akademik yang berlaku.
• Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Pak Zainal adalah:
1. Beri Mahasiswa Kredit yang Pantas ,Pastikan mahasiswa bimbingan Anda mendapatkan
pengakuan yang sesuai dalam artikel ilmiah tersebut, terutama jika kontribusinya
signifikan. Ini bisa dalam bentuk penulis kedua atau dengan menunjukkan kontribusi
yang jelas dalam artikel.
2. Jalin Kolaborasi yang Saling menguntungkan dengan dorong hubungan kerjasama yang
sehat antara mentor dan mahasiswa Anda. Diskusikan dengan mahasiswa tentang
bagaimana kolaborasi dapat memperkaya pengalaman belajar dan penelitian mereka.
3. Perhatikan Etika Penelitian dan Publikasi , Pastikan bahwa artikel ilmiah yang dihasilkan
tetap mematuhi semua standar etika penelitian dan publikasi ilmiah yang berlaku,
termasuk menyebutkan semua sumber dengan benar dan tidak melakukan plagiarisme.
4. Berikan Bimbingan yang Lebih Lanjut, Bimbingan lanjutan kepada mahasiswa Anda
dalam hal penulisan artikel ilmiah, etika penelitian, dan publikasi Ilmiah. Ini
keterampilan penelitian dan penulisan yang kuat akan membantu mereka
mengembangkan semua ini akan membantu menciptakan lingkungan akademik yang
mendukung pertumbuhan profesional mahasiswa dan memastikan integritas ilmiah.

5. Rancangan Pembelajaran di Daerah Terpencil


A. Standar Kompetensi.
Mengembangkan pemahaman konsep dasar matematika
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi dan mengaplikasikan konsep dasar matematika dalam pemecahan
masalah sederhana
C. Tujuan Pembelajaran:
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat memahami
konsep dasar matematika dan mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah sederhana
D. Karakter Peserta Didik/Sikap yang Diharapkan
Ketekunan, kerja sama, kreativitas, inisiatif, tanggung jawab.

Kegiatan Pembelajaran:

A. Kegiatan Pendahuluan
1. Pendahuluan akan dilakukan secara langsung di kelas dengan menggunakan papan
tulis dan materi yang sudah disiapkan sebelumnya.
2. Diskusi singkat tentang konsep dasar matematika, seperti operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
3. Memotivasi peserta didik tentang pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Kegiatan Inti
1. Workshop "Matematika Tanpa Internet
a) Peserta didik akan diberikan berbagai masalah matematika yang harus
diselesaikan dalam kelompok kecil.
b) Mereka akan menggunakan sumber daya terbatas seperti buku pelajaran
matematika dan alat tulis.
c) Guru akan memberikan bimbingan saat diperlukan
2. Percobaan Lapangan
a) Peserta didik akan diajak ke lapangan untuk mempelajari konsep matematika
dalam situasi nyata.
Contoh: Mengukur luas lahan pertanian, menghitung kebutuhan bahan baku
untuk membuat kerajinan tangan, dll.
3. Pembelajaran Aktif

a). Peserta didik akan diberi tantangan matematika yang melibatkan pemecahan
masalah nyata tanpa internet.

b). Mereka akan belajar bekerja sama dan mengasah kreativitas untuk menemukan
solusi.

C. Kegiatan Penutup

1. Evaluasi Hasil Belajar

a) Peserta didik akan menguji pemahaman mereka melalui soal-soal latihan


yang diberikan oleh guru.

2. Refleksi

a) Diskusi bersama tentang apa yang telah dipelajari, kesulitan yang dihadapi, dan
pemahaman yang diperoleh.

3. Tugas Rumah

Peserta didik akan diberi tugas rumah yang melibatkan pemecahan masalah
matematika berdasarkan pengalaman di lapangan.
4. Penutup
Guru akan merangkum pembelajaran dan memberikan motivasi untuk terus
belajar matematika dengan penuh semangat.

Dengan pendekatan ini, peserta didik dapat belajar matematika secara interaktif dan mendalam
tanpa bergantung pada internet. Mereka akan mengembangkan pemahaman yang kuat tentang
konsep matematika dan keterampilan pemecahan masalah sederhana dengan sumber daya yang
tersedia di daerah terpencil.

Anda mungkin juga menyukai