Anda di halaman 1dari 5

PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah : Etika Profesi Kependidikan
Semester :4
Dosen Pengampu : Arisul Ulumuddin
Waktu : 90 menit
Petunjuk:

1. Jawab semua pertanyaan ini dengan singkat dan jelas!

Soal:

1. Jelaskan secara essensial tentang profesi guru!


2. Ada empat jenis kompetensi Guru. Jelaskan dan berilah contoh masing-masing.
3. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Jelaskan maksud guru sebagai tenaga
profesional?
4. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Jelaskan ciri-ciri guru profesional?
5. Problematika sertifikasi guru, diantaranya memperkaya diri sendiri, peningkatan mutu peserta
didik, atau justru membentuk kapitalis. Jelaskan sisi positif dan negatif adanya sertifikasi guru!
6. Problematika sertifikasi guru, diantaranya memperkaya diri sendiri, peningkatan mutu peserta
didik, atau justru membentuk kapitalis. Jelaskan masalah yang muncul pada guru sertifikasi
dilembaga pendidikan dan bagaimana cara mengatasi!
7. Jelaskan tindakan yang harus dilakukan oleh guru terhadap perilaku siswa yang menyimpang
dalam kegiatan belajar mengajar ?
8. Sebutkan dan jelaskan peranan guru dalam membina perilaku siswa di sekolah ?
9. Sebutkan dan jelaskan upaya yang harus dilakukan guru dalam mengantisipasi krisis moral
dalam kegiatan proses belajar mengajar ?
10. Mengapa guru wajib berorganisasi dalam PGRI, jelaskan!

-SELAMAT MENGERJAKAN-
Nama : Joshua Rachmad
Kelas : 4D
NPM : 17410134

Jawaban:

1. Menurut KBBI, kata profesi berarti bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Sedangkan guru adalah orang yang
pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
profesi guru berarti menjadikan dirinya sebagai guru (dengan mengajari, menasihati, dan
sebagainya).

2. Menurut KBBI, kompetensi guru adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam bidang studi
dan sebagainya, yang ditanganinya secara utuh. Jenis kompetensi guru :
a. Kompetensi personal yaitu kemampuan kepribadian seseorang untuk menjadi seorang guru
matang (kematangan akademis) : sanggup menahan emosi dan menguasai pada segala
bidang yang ditekuninya.
Contoh : Sikap dan perilaku seorang guru baik tampilan fisik maupun perilakunya harus
bisa dijadikan panutan oleh muridnya, dan seorang guru tentunya bisa memberi contoh
yang baik.
b. Kompetensi sosial yaitu kemampuan untuk melakukan hubungan atau human relations
(hubungan antar manusia).
Contoh :
 guru →guru : Harus saling sharing dan berbagi pendapat sesama guru,berbagi
pengetahuan dan harus supel tidak hanya menyendiri saja. Saling menjalin tali
silaturrahmi yg baik antar guru.
 guru→murid : Harus menjalin hubungan yang baik antar guru dengan murid, saling
berinteraksi untuk menjalin sebuah kedekatan agar seorang murid selalu nyaman
jika sedang di ajari bukan untuk menjadikan guru tersebut di takuti.
 guru→pegawai di lingkungan sekolah : Juga harus saling berinteraksi untuk
melekatkan tali persaudaraan antar sesama dan sikap keramahan dari seorang guru,
krn tugas seorang guru adalah merangkul segala kalangan tidak peduli kaya, miskin,
bodoh, pintar semuanya sama dan wajib di berlakukan secara sopan dan ramah
tamah.
c. Kompetensi profesional yaitu guru harus menguasai pada bidangnya masing-masing secara
utuh.
Contoh : seorang guru harus dapat bersikap profesional terhadap bidang yang ditekuninya.
Dia harus mampu menguasai penuh mata pelajaran tersebut, tidak boleh jika seorang guru
memiliki ilmu setengah-setengah karena sama saja itu tidak professional terhadap
profesinya. Karena Guru yang professional akan menghasilkan anak didik yang hebat pula
oleh karena itu dalam dunia pendidikan di wajibkan seorang guru memiliki kompetensi ini.
d. Kompetensi paedagogik yaitu kemampuan seorang guru untuk mendidik dan mengajar.
Contoh :
 Mengajar→memberikan pelajaran secara intelektual (kemampuan berfikir).
 Mendidik→mampu mengarahkan sikap dan perilaku anak menjadi lebih baik.

3. Seorang guru sebagai tenaga profesional memiliki arti bahwa, guru berperan sebagai pendidik,
pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu (innovator), model dan teladan, pribadi,
peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah,
pembawa cerita, aktor, emansivator, evaluator, pengawet, dan sebagai kulminator bagi peserta
didik dalam mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Ciri-ciri guru profesional :


 Guru memiliki sikap dan perilaku baik yang dapat dijadikan sebagai panutan oleh
peserta didik maupun masyarakat.
 Guru mampu menguasai penuh mata pelajaran sesuai bidangnya, tidak boleh jika
seorang guru memiliki ilmu setengah-setengah karena sama saja itu tidak professional
terhadap profesinya.
 Guru memiliki kemampuan berhubungan sosial yang baik.
 Guru sanggup menahan emosi.
 Guru mampu mengarahkan sikap dan perilaku peserta didik menjadi lebih baik.
 Guru mampu memberikan pelajaran secara intelektual.

5. Dampak Positif :
 Guru akan semakin aktif, dan tidak malas-malasan dalam mengajar, karena sebelum
guru itu sertifikasi, ia harus memenuhi standart jam mengajar di sekolah sebagai syarat
sertifikasi.
 Motede belajar mengajar yang meningkat, karena guru akan kreatif bagaimana
membuat siswa itu labih aktif, (Termasuk point guru dalam sertifikasi).
 Naik gaji.

Dampak Negatif :

 Sekolah yang mempunyai guru dalam tahap sertifikasi kemungkinan kecil tidak akan
menerima pegawai honorer sebagai guru. apalagi bidang mata pelajarannya sama.
 Akan banyak pengangguran lulusan sarjana atau S2 pendidikan, kecuali para lulusan itu
bisa aktif, misalnya buka jasa bimbingan belajar, atau ikut gabung di lembaga
bimbingan private.

6. Adapun diantara kasus tersebut adalah sebagai berikut :


 Pengingkaran Nilai Pendidikan :
a. Ijasah perguruan tinggi tidak tercatat di Depdiknas maupun Kopertis.
b. Legalitas piagam penghargaan diragukan karena nomor dan tanggal pengesahannya
ternyata tidak berbeda jauh.
c. Legalitas piagam pelatihan terlihat bekas penghapusan informasi pemilik
sebelumnya.
d. Upaya plagiat atau mengambil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru yang
terdahulu dan mengganti dengan nama peserta yang bersangkutan.
e. Penelitian yang dilakukan 3 – 4 kali setahun, padahal maksimal guru hanya mampu
melakukan PTK sekali dalam satu tahun.
 Kendala Penyebarluasan informasi sertifikasi guru didaerah pelosok.
 Miskin Keterampilan dan Kreatifitas.
Solusi :
 Mengadakan analisis kebutuhan tentang pemicu atau penyebab ketidakberesan guru di
lapangan.
 Menindak Tegas Pelanggaran.
 Depdiknas melakukan penundaan terhadap proses pencairan tunjangan profesi pendidik
(TPP) kepada guru yang tidak memenuhi beban mengajar setelah sertifikasi.
 Mensosialisasikan dan Meningkatkan Pengawasan Sertifikasi.

7. Cara yang harus dilakukan guru terhadap sikap peserta didik yang menyimpang :
 Jangan terburu untuk dikeluarkan.
 Jangan terburu menghakimi begitu saja.
 Melihat latar belakang keluarga, teman-teman pergaulannya, alasan-alasan yang
mendorong perilaku tersebut dilakukan, hingga mengetahui sejauh mana perilaku
menyimpang telah mereka lakukan.
 Meminta sekolah untuk memberikan waktu kepada mereka agar dapat memperbaiki
tingkah lakunya dengan bimbingan para guru.

8. Peran Guru di Sekolah dalam membina perilaku peserta didik :


 Guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-
tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan
pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak
agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam
keluarga dan masyarakat.
 Guru sebagai model bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi
contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua
atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh
masyarakat, bangsa dan negara.
 Guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus
memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah
seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah
laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang
berkaitan dengan tanggurfg jawab sosial tingkah laku sosial anak.

9. Upaya guru dalam membina perilaku peserta didik :


 Penanaman pendidikan karakter di sekolah.
 Membimbing peserta didik untuk bersikap jujur.
 Mengarahkan peserta didik melalui pendidikan spiritual di sekolah.
 Membimbing peserta didik untuk bersikap santun terhapap kedua orang tua.

10. Guru wajib berorganisasi. Dalam UU Guru dan Dosen Tahun 2005 pasal 14 tegas tertulis,
“Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen yang bertujuan untuk
memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan
profesi, kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat.”
 Peningkatan Kompetensi
Guru memerlukan wadah peningkatan kompetensi dan profesionalisme. PGRI
misalnya, setiap tahun dan dalam rangka memperingati HGN dan HUT PGRI
mengadakan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) bagi guru di tiap wilayah kabupaten/
kota. Meriah dan megah. Ada banyak baliho besar dan barisan guru berseragam di
banyak wilayah NKRI.
 Rumah Perjuangan
Guru memerlukan rumah perjuangan. PGRI terlibat aktif dalam setiap masalah yang
dihadapi guru, seperti persoalan hukum, kesejahteraan, status, dan profesi guru.
Sepanjang tahun masalah-masalah ini muncul tanpa henti. Yang satu belum selesai
muncul kasus baru. Biasa. Semua organisasi mengalami hal yang sama: menghadapi
masalah dan menyelesaikannya.

Anda mungkin juga menyukai