PENDAHULUAN
mengajar
merupakan
upaya
untuk
mengembangkan
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah pengertian mengajar.
2. Untuk mengetahui antara Mengajar dan Mendidik.
3. Untuk mengetahui pengertian mendidik.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri mendidik.
5. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan mendidik dan mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
menyampaikan
pengetahuan
pada siswa.
Menurut
pengertian ini berarti tujuan belajar dari siswa itu hanya sekedar ingin
mendapatkan atau menguasai pengetahuan.
Dalam pengertian yang luas, mengajar diartikan sebagai suatau aktivitas
mengorganisasikan
atau
mengatur
lingkunagn
sebaik
baiknya
dan
sebagai
upaya
menciptakan
kondisi
ynag
kondusif
untuk
akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang
dikerjakan, dan kepercayaan diri.
14. pengajaran remedial. Banyak faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar.
sebab itu perlu meneliti faktor tersebut, agar memberi diagnosa kesulitan
belajar dan menganalisa kesulitan tersebut. maka dari itu perlu juga
menyusun perencanaan pengajaran remedial.
dengan
juga
soal
harus
pembentukan
merupakan
usaha
kepribadian siswa(anak
memberikan
tuntutan
kepada siswa untuk dapat berdiri sendiri dengan norma norma kemnusiaan yang
sesuai dengan kepribadian bangsa, yakni pancasila. Untuk mengantarkan anak
didik ketingkat itu memerlukan berbagai komponen dan proses, sepertian kegiatan
penyampaian materi pelajaran, kegiatan motivasi, penenaman nilai nilai yang
sesuai dengan materi yang diberikan. Itulah maka mendidik harus merupakan
usaha untuk memberikan motivasi kepada siswa agar terjadi proses internalisasi
nilai nilai pada dirinya sehingga akan lahir suatu sikap yang baik.
Sehubung dengan urayan dan kenyataan diatas,mengajar dalam kegiatan
belajar mengajar harus diterjemahkan secara konseptual, disikroniskan dengan
pengertian mendidik oleh karena itu , Raka Joni memberikan batasan
mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta
mengarahkan kegiatan belajar anak didik untuk memproleh pengetahuan,
keterampilan dan nilai atau sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku
maupun pertumbuhan sebagai pribadi.
menyerahkan
atau
manyampaikan
ilmu
pengaetahuan
atau
siswa.
Menggukan humor untuk membantu mempertahankan perhatian siswa.
Memperkuat setiap poin utama dengan memberikan contoh, dan ilustrasi
yang bermakna.
Mengaitkan materi pelajaran dengan dunia siswa.
Mengaitkan mata pelajaran pada pengalaman sebenarnya dalam dunia
nyata.
Memusatkan perhatian pada pelajaran yang akan menjadi bagian pemanen
dari kehidupan seseorang dan akan di gunakan berulang kali si luar
sekolah.
Mengembangkan rasa ingin tahu.
Menyediakan waktu untuk membuat siswa secara psikologis siap untuk
belajar.
10
penerapan praktis.
Merumuskan tujuan belajar dengan jelas dan memberitahukannya kepada
siswa.
Menjawab pertanyaan secara tuntas dan bebas.
Memberikan umpan balik secara teratur dengan car yang mendorong siswa
belajar.
Menjelaskan kritik yang diberikan kepada siswa.
3. Menguasai Materi Pelajaran yang Dipegangya
Memiliki pengetahuan yang cukup luas dan mendalam di bidang yang
diajarkan.
Memiliki pengetahuan yang mutakhir di bidang ilmu yang diajarkan.
Memiliki komitmen terhadap bidang yang menjadi spesialisnya.
Menghubungkan fakta-fakta dan konsep yang lebih penting kepada bidang
11
Secara tulus menghormati siswa dan menunjukkan sikap peduli dan siap
membantu.
Menunjukkan dengan jelas bahwa ia ingin membantu siswa belajar
Menyediakan waktu dan berusaha untuk mengenal siswa dan kebutuhan
mereka.
Bekerja dengan setiap siswa sebagai pribadi.
Berbicara dengan siswa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka
sendiri.
Dihargai karena nasihat-nasihatnya pada hal-hal selain masalah sekolah,
tetap siswa.
Menggunakan reaksi dan umpan balik dari siswa untuk meningkatkan dan
memandu tindakannya.
Secara akurat membaca dan mengomunikasikan sinyal-sinyal non-verbal.
Mengetahui ketika para siswa tidak mengerti.
Memandang siswa ketika berbicara kepada mereka, di dalam atau di luar
dimasa mendatang.
7. Memiliki kepribadian yang kuat
Memiliki intrgritas dan kejujuran dalam semua hubungannya dengan
siswa.
Mengemukakan di depan semua peraturan dan persyratan khusus tanpa
12
13
menunjukkan bahwa seorang guru tadi hanya di akui eksistansinya sebagai guru
kalau hanya berada di depan kelas saja, tetapi kalau diluar kelas sudah bukan apaapa lagi, bahkan mungkin di anggap musuh karena guru di pandang sebagai guru
yang kejam.
Kejadian-kejadian lain banyak, misalnya para siswa mengeroyok gurunya,
hanya karena nilai rapornya jelek atau karena tidak naik kelas, padahal semua ini
hanya sekedar symbol atau tahapan tertentu, bukan tujuan. Kasus dan kejadian
seperti di contohkan di atas sebagai petunjuk atau akibat dari Mengejar yang
transfer of knowledge, dan suyek belajar seolah-olah hanya membutuhkan
pengetahuan saja.
Padahal tujuan belajar secara sensual, disemping untuk mendapatkan
pengetahuan, juga keterampilan dan untuk pembinaan sikap mental. Dengan
demikian tidak cukup kalau hanya dilakukan proses pengajaran yang transfer of
knowledge itulah maka Mengajar harus sekaligus. Mendidik dapat diartikan
sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik
secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu Mendidik dikatakan sebagai upaya
pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik. Dibandingkan dengan
pengertian Mengajar maka pengertian Mendidik lebih mendasar. Mendidik tidak
Skedar transfer of Knowledge, akan tetapi juga transfer of values.
Mendidik diartikan secara utuh, baik matra kognitif, psikometrik maupun
afektif, agar tumbuh sebagai manusia yang pribadi. Berkait dengan soal
pembentukan kepribadian anak didik, maka Mendidik juga harus merupakan
usaha untuk memberikan motivasi kepada anak didik agar terjadi proses
internalisasi nilai-nilai pada dirinya, sehingga akan lahir suatu sikap yang baik.
Sehubungan dengan uraian dan kenyataan diatas, maka Mengajar dalam kegiatan
belajar Mengajar harus diterjemahkan secara konseptual, disingkronisasikan
14
dengan pengertian Mendidik. Oleh karena itu raka joni memberi batasan Mengajar
adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengarahkan
kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan tingkah laku maupun
pertumbuhan sebagai pribadi.
2.5 Persamaan dan Perbedaan Mendidik dan Mengajar
Mendidik dengan mengajar memiliki persamaan sama-sama mentransfer
sesuatu kepada orang lain untuk menjadi lebih baik dan mengetahuinya.
Terdapat perbedaan mendasar antara mendidik dan mengajar, beberapa orang
mungkin terjebak antara definisi mendidik dengan mengajar. Padahal, terdapat
perbedaan yang mendasar antara keduanya. Mengajar merupakan kegiatan teknis
keseharian seorang guru. Semua persiapan guru untuk mengajar bersifat teknis.
Hasilnya juga dapat diukur dengan instrumen perubahan perilaku yang bersifat
verbalistis. Tidak seluruh pendidikan adalah pembelajaran, sebaliknya tidak
semua pembelajaran adalah pendidikan. Perbedaan antara mendidik dan mengajar
sangat tipis, secara sederhana dapat dikatakan mengajar yang baik adalah
mendidik. Dengan kata lain mendidik dapat menggunakan proses mengajar
sebagai sarana untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan
pendidikan Mendidik lebih bersifat kegiatan berkerangka jangka menengah atau
jangka panjang.
Hasil pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu dekat atau secara instan.
Pendidikan merupakan kegiatan integratif olah pikir, olah rasa, dan olah karsa
yang bersinergi dengan perkembangan tingkat penalaran peserta didik. Mengajar
yang diikuti oleh kegiatan belajar-mengajar secara bersinergi sehingga materi
yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan keilmuwan, tumbuhnya
keterampilan dan menghasilkan peru bahan sikap mental/kepribadian, sesuai
dengan nilai-nilai absolute dan nilai-nilai nisbi yang berlaku di lingkungan
15
masyarakat dan bangsa bagi anak didik adalah kegiatan mendidik. Mendidik
bobotnya adalah pembentukan sikap mental/kepribadian bagi anak didik , sedang
mengajar bobotnya adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keahlian
tertentu yang berlangsung bagi semua manusia pada semua usia. Contoh seorang
guru matematika mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi anak tersebut
tidak penuh perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru tersebut
baru sebatas mengajar belum mendidik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengajar adalah memberi pelajaran semisal, pelajaran matematika,
memberi pelajaran bahasa, memberi pelajaran geografi, agar siswa yang di ajar itu
mengetahui dan paham tentang bahan yang di ajarkan tadi. Sedangkan
Mendidik adalah memelihara dan memberi latihan mengenai ahklak dan
kecerdasan pikiran. Menurut umum, memang mengajar di artikan sebagai
usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada
siswa/anak didik. Jadi Mendidik lebih cenderung kepada transfer of
knowledge. Disamping untuk mendapatkan pengetahuan, juga keterampilan dan
untuk pembinaan sikap dan mental. Mendidik dapat diartikan sebagai usaha untuk
mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani.
Dengan demikian tidak cukup kalau hanya dilakukan proses pengajaran yang
transfer of knowledge, itulah maka mengajar harus sekaligus mendidik.
Sehubungan dengan uraian dan kenyataan diatas, maka Mengajar dalam
kegiatan
belajar
Mengajar
harus
diterjemahkan
secara
konseptual,
16
3.2 Saran
Mengajar dalam kegiatan belajar mengajar harus diterjemahkan secara
konseptual, disinkronisasikan dengan pengertian mendidik agar dapat menciptakan
suasana nyaman di dalam proses pembelajaran.
17
DAFTAR PUSTAKA
18