Anda di halaman 1dari 27

Latihan Soal BAB 1 ( Paradigma Alternatif Pembelajaran )

1. Jelaskan beberapa perubahan pandangan mendasar tentang pendidikan dan


pembelajaran!
Jawab:
Paradigma Baru Pembelajaran banyak pandangan yang
memberikan arah baru terhadap proses dan dimensi-dimensi pendidikan
yang mendorong terjadinya perubahan konsep dan cara pandang terhadap
eksistensi pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai kerangka
berpikir di dalam memahami persoalan-persoalan pembelajaran. Dengan
mengkaji paradigma alternatif pembelajaran , para pendidik dapat
memandang suatu masalah, mengambil tindakan atau keputusan yang
terkait dengan praktik pembelajaran secara arif sehingga pengembangan
potensi peserta didik lebih terarah. Pengkajian paradigma alternatif akan
memberi bekal dasar dalam mengembangkan nuansa pembelajaran yang
lebih inovatif.

2. Mengapa paradigma alternatif dalam pembelajaran diperlukan terutama


jika dikaitkan dengan perubahan pandangan tentang eksistensi pendidikan!
Jawab:
Paradigma Alternatif dalam pembelajaran diperlukan karena akan
membangun masyarakat terdidik dan cerdas, sehingga eksistensi
pendidikan dapat terlihat. Dengan menata kembali sisem pendidikan
dengan paradigma baru yang yang lebih baik maka praktik pembelajaran
akan digeser menjadi pembelajaran yang lebih bertumpu pada teori
kognitif dan konstruktivistik. Sehingga akan mendorong siswa untuk
membangun pemahaman dan pengetahuannya sendiri dalam konteks sosial
dan belajar dimulai dari pengetahuan awal. Arah pendidikan terkait
dengan pengembangan pendekatan dan metodologi proses pendidikan dan
pembelajaran yang memanfaatkan berbagai sumber belajar. Jadi,
paradigma alternatif sangat diperlukan untuk eksistensi pendidikan.
3. Apa maksud pendidikan sebagai proses pemberdayaan diri. Jika perlu
sertai alasan saudara dengan contoh!
Jawab:
Maksud dari pendidikan sebagai proses pemberdayaan diri yaitu
dalam proses pembelajaran, pengenalan terhadap diri sendiri atau
kepribadian diri merupakan hal yang sangat penting dalam upaya
pemberdayaan diri. Pengenalan terhadap diri sendiri berarti kita mengenal
kelebihan-kelebihan atau kekuatan yang kita miliki untuk mencapai hasil
belajar yang diharapkan. Di sisi lain, kita juga mengenal kelemahan-
kelemahan kita sehingga kita dapat berupaya mencari cara konstruktif
untuk mengatasinya. Jika kita tidak dapat memeahami kelemahan kita,
maka akan berpotensi pada ketidakberhasilan. Setiap manusia yang
tumbuh dan berkembang akan mendapat persoalan atau masalah yang
lebih besar, untuk itu kita perlu menjadi manusia yang berdaya yaitu
manusia yang dapat berpikir kreatif, mandiri, dan dapat membangun diri
dan masyarakat. Contohnya sesorang mahasiswa yang setiap naik semester
selalu mendapat tugas yang lebih berat, sehingga membuat mahasiswa
tersebut merasa lelah dan tidak sanggup untuk melanjutkan kuliahnya,
namun salah satu temannya menanggapi permasalahan tersebut dengan
positif, mengerjakan dengan baik dan berusaha mendapat hasil yang
terbaik, sehingga ia tidak merasakan tugas tersebut sebagai beban.

4. Mengapa pembelajaran dikatakan sebagai pilar utama pendidikan!


Jawab:
Pembelajaran dikatakan sebagai pilar utama pendidikan karena
dalam proses pembelajaran kita akan menjadi manusia yang terdidik yang
dapat berkomunikasi dengan dilandasi sikap saling menghargai,
memperoleh kebiasaan-kebiasaan untuk mendengar pendapat orang lain
yang dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Pembelajaran
merupakan misi dan tanggung jawab yang diemban pendidikan, untuk itu
dalam pembelajaran kita akan mengetahui apa yang tidak kita ketahui, kita
dapat belajar berbuat dan hidup bersama, dan kita akan belajar menjadi
seseorang atau diri sendiri yang didasari kesungguhan sehingga wawasan
kita akan bertambah. Kita akan mampu mengarahkan sikap kita kita ke
arah positif, sehingga kita dapat berpijak pada nilai kebenaran dan
melakukan tindakan yang tidak akan merugikan siapapun justru akan
membawa kemajuan. Menjadi orang yang terpelajar maka kita akan berarti
bagi semua orang, untuk itu pembelajaran merupakan pilar utama
pendidikan untuk terjun ke dunia nyata.

5. Diskusikan dengan rekan-rekan Anda, eksistensi 4 pilar pendidikan yang


dirumuskan oleh UNESCO!
Jawab:
4 pilar pendidikan yang dirumuskan UNESCO yaitu:
a. Learning to know, yaitu upaya memahami instrumen pengetahuan baik
sebagai alat maupun sebagai tujuan. Sebagai alat, pengetahuan
diharapkan memberi kemampuan untuk memahami aspek kehidupan
agar manusia dapat hidup dengan harkat dan martabatnya, baik dalam
bekerja dan berkomunikasi ke sesama. Sebagai tujuan, pengetahuan
diharapkan dapat bermanfaat delam peningkatan pemahaman dan
penemuan. Upaya memperoleh pengetahuan tidak ada batasnya,
manusia akan terus memperkaya pengetahuan dan melahirkan konsep
baru dalam kehidupan.
b. Learning to do, yaitu dimana setelah kita memperoleh pengetahuan
kita ditekankan bagaimana cara mempraktikkannya. Seperti halnya
pengetahuan yang tidak ada batasnya maka kita akan terus
mengadaptasi pengetahuan tersebut dengan pekerjaan di masa depan,
sehingga kita tidak dapat melakukan tugas secara rutin karena
pendidikan akan terus berjalan secara dinamis. Jadi kita harus memiliki
keinginan kuat untuk belajar dan bertindak secara cermat sesuai
kemajuan untuk dapat bertahan hidup.
c. Learning to live together, learning to live with others, pada dasarnya
manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Manusia
belajar dan berlatih agar dapat menciptakan hubungan yang dengan
orang lain, sehingga kita dapat hidup di tengah masyarakat dengan
damai dan harmonis.
d. Learning to be, diharapakan agar setiap manusia dalma proses
pembelajaran terus didorong untuk memberdayakan dirinya,
pembelajaran hendaknya memberikan kekuatan , membekali strategi
agar mapu memahami sekitarnya dan mengembangkan potensinya
untuk dapat hidup di tengah dinamika dan gejolak masyarakat. Artinya
setiap orang harus belajar untuk menjadi seseorang yang berkeinginan
menuju arah positif.

6. Apa yang saudara ketahui tentang paradigma konstruktivisme?


Jawab:
Paradigma konstruktivisme bergeser pada pemberdayaan peserta
didik atau siswa dalam mengambil inisiatif dan partisipasi di dalam
kegiatan belajar. Konstruktivisme merupakan respon terhadap
berkembangnya harapan baru terkait dengan proses pembelajaran yang
menginginkan peran aktif siswa dalam merekayasa dan mempraktikan
kegiatan belajarnya sendiri. Konstruktivisme merupakan filsafat
pengetahuan yang menekankan pengetahuan adalah konstruksi atau
bentukan sendiri. Pengetahuan seseorang terkait erat dengan pengalaman-
pengalamannya. Pandangan konstruktivisme memberi tempat yang luas
bagi perkembangan pengetahuan akibat perubahan lingkungan. Jadi, dapat
disimpulkan dalam paradigma konstruktivisme, pengetahuan adalah
konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek, yang membentuk skema
kognitif, kategori, konsep, dan struktur pengtahuan, sehingga pengetahuan
dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang.

7. Kemukakan beberapa bentuk nyata penerapan paradigma konstruktivisme


dalam pembelajaran!
Jawab:
Beberapa bentuk nyata penerapan paradigma kontruktivisme dalam
pembelajran yaitu guru menjadi mediator dan fasilitator yaitu dimana guru
menjelaskan materi namun memberi kesempatan bagi para siswa untuk
berpartisipasi dalam mengemukakan pengetahuan yang ia peroleh dari
pengalaman sehingga dapat mengembangakan inisiatif siswa. Metode dan
sarana belajar yang digunakan dapat merangsang keingintahuan siswa dan
mengekpresikan gagasannya, misalnya diadakan kegiatan ekstrakulikuler
yang dapat menyalurkan bakat dan ide mereka. Guru memonitor siswa
dengan mengakrabkan diri, jadi dalam segala proses pembelajaran siswa
juga ikut terlibat.
Latihan Soal BAB 2 ( Hakikat dan Ciri-Ciri Belajar )

1. Coba saudara rumuskan beberapa pengertian belajar dari berbagai


pendapat/ahli. Dari pengertian-pengertian tersebut temukan unsur-unsur
mendasar yang menjadi ciri terjadinya kegiatan belajar!
Jawab:
Pengertian belajar dari beberapa ahli sebagai berikut:
a. Ernest R. Hilgard Menjelaskan bahwa belajar merupakan sebuah
proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang dapat
menimbulkan perubahan dan keadaannya berbeda dari perubahan yang
ditimbulkan oleh hal lainnya.
b. Gagne Mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana perilaku
suatu organisme berubah akibat adanya suatu pengalaman.
c. Sudjana Menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Adapun perubahan hasil
proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti:
penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lainnya yang ada
pada individu-individu yang belajar.
d. Abdillah Mengatakan belajar sebagai suatu usaha sadar yang
dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku, baik melalui
latihan atau pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
e. Hilgrad & Bower Menyatakan bahwa, belajar adalah cara
memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui
pengalaman pribadi, mengingat, menguasai pengalaman dan
mendapatkan atau menemukan informasi.

Berdasarkan pengertian belajar dari berbagai pendapat/ahli maka dapat


dirumuskan bahwa belajar adalah suatu proses interaksi antara individu di
dalam interaksi dengan lingkungan sehingga individu tersebut
memperoleh pengalaman yang dapat menimbulkan perubahan kepribadian,
sikap, dan kebiasaan. Dari rumusan pengertian belajar tersebut, maka
unsur-unsur mendasar yang menjadi ciri terjadinya belajar antara lain
belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau
disengaja, belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannnya,
dan hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.

2. Sejumlah aliran/teori belajar memberikan penekanan yang berbeda


terhadap proses belajar. Temukan dan diskusikan dengan rekan-rekan
Anda hal-hal pokok yang menjadi penekanan masing-masing aliran/teori
tersebut beserta kelebihan dan kelemahannya.
Jawab:
a. Pada teori Behaviorisme menenkankan pada apa yang dapat dilihat,
yaitu tingkah laku dan kurang memperhatikan apa yang terjadi di
dalam pikiran karena tidak dapat dilihat.
Kelebihan teori Behaviorisme:
1) Sangat baik untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan
praktik dan kebiasaan yang mengandung unsur-unsur kecepatan,
spontanitas, kelenturan, dan refleks daya.

Kekurangan teori Behaviorisme:

1) Penerapan yang salah dapat menyebabkan terjadinya proses


pembelajaran yang tidak menyenangkan yaitu guru sebagai center,
otoriter komunikasi berlangsung satu arah, guru yang menentukan
apa yang harus dipelajari siswa.
b. Pada teori Kognitivisme menekankan bahwa bagian-bagian suatu
situai saling berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut.
Kelebihan teori Kognitivisme:
1) Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan
masalah
2) Dapat meningkatkan motivasi

Kelemahan teori Kognitivisme:

1) Guru bukan sumber belajar utama dan bukan kepatuhan siswa yang
dituntut maka hal ini menyebabkan kewibawaan guru berkurang.
c. Pada teori Belajar Psikologi Sosial menekankan bahwa belajar pada
hakikatnya merupakan suatu proses alami
Kelebihan teori Belajar Psikologi sosial:
1) Lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem
kognitif sehingga tidak memandang tingkah laku hanya sebatas
stimulus.

Kelemahan teori Belajar psikologi Sosial:

1) Cara peniruan tingkah laku memerlukan pengulangan dalam


mendalami apa yang ditiru.
d. Pada teori Belajar Gagne menekankan bahwa belajar merupakan
perpaduan seimbang antara behaviorisme dan kognitivisme yang
berpangkal pada teori pengolahan informasi.
Kelebihan teori Belajar Gagne:
1) Mendorong guru untuk merencanakan pembelajaran
2) Memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktik dan
kebiasaan
3) Cocok untuk melatih anak yang masih membutuhkan dominasi
peran orang dewasa

Kelemahan teori Belajar Gagne:

1) Komunikai berlangsung satu arah


2) Hanya berorentasi pada hasil yang diamati dan diukur
3) Murid hanya menghafal apa yang didengarkan dari penjelasan
guru.

3. Dilihat dari masing-masing kawasan atau ranahnya, tujuan belajar


memiliki hirarki atau tingkatan-tingkatan. Ambil salah satu kawasan
tujuan pembelajaran yang paling saudara pahami, kemudian uraikan
masing-masing tingkatan dalam bentuk aktivitas nyata di kelas!
Jawab:
Ranah Afektif, dimana hirarkis perilaku pelajar ranah afektif yaitu:
a. Penerimaaan, yang mencakup kepekaaan tentang hal tertentu dan
kesediaan memperhatikan hal tersebut. Pada aktivitas nyata di kelas
seperti saat sedang berdiskusi, dimana seseorang harus dapat
mendengar pendapat orang lain.
b. Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Pada aktivitas nyata di kelas
contohnya yaitu seseorang sebagai siswa ikut berpartisipasi dalam
diskusi kelas.
c. Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan terhadap
suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Pada
aktivitas nyata di kelas mengusulkan kegiatan piket untuk menentukan
sikap tanggung jawab dan komitmennya.
d. Organisasi, yaitu mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup. Pada aktivitas nyata di kelas
yaitu dengan menyepakati struktur pengurus kelas dan menaati aturan
yang berlaku.
e. Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati
nilai, dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Pada
aktivitasn nyata di kelas yaitu menunjukkan rasa percaya diri di kelas,
dan kooperatif dalam aktivitas kelompok.
4. Lakukan latihan merumuskan tujuan pembelajaran pada masing-masing
hirarki pembelajaran dengan menggunakan kata-kata operasional dan
terukur, kemudian diskusikan dengan rekan-rekan Anda!
Jawab:
Tujuan pembelajaran menurut hirarkis jenis perilaku dan kemampuan
internal menurut Taxonomi Bloom, dkk:
a. Pengetahuan, kemampuan untuk memahami dan bertujuan untuk
melatih siswa untuk memahami suatu masalah yang diberikan oleh
guru serta mengingat istilah-istilah dalam pembelajaran yang diberikan
dengan cara melakukan latihan-latihan
b. Pemahaman, bertujuan untuk mengasah kemampuan menerjemahkan,
menafsirkan serta memahami isi pokok materi yang dijelaskan oleh
guru
c. Penerapan, bertujuan untuk memecahkan masalah dan menggunakan
kaidah-kaidah dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode
pembelajaran untuk mempermudah proses pembelajaran
d. Analisis, bertujuan untuk memisahkan atau membedakan suatu
masalah, dengan menggunakan analisis dapat menemukan suatu hasil
atau penyelesaian dari masalah tersebut
e. Sintesis, kemampuan menyusun suatu karangan atau rencana dalam
pembelajaran
f. Evaluasi, bertujuan untuk mengasah kemampuan menilai berdasarkan
norma-norma yang berlaku
LATIHAN SOAL BAB 3 ( Perkembangan Moral dan Implementasinya
dalam Pembelajaran )

1. Kemukakan kesimpulan anda tentang dasar-dasar pemikiran yang mendorong


munculnya teori Perkembangan Moral Jean Piaget?
Jawab:
Dasar-dasar pemikiran yang mendorong munculnya teori Perkembangan
Moral Jean Piaget yaitu seorang guru harus dapat mengetahui perubahan
setiap peserta didik agar dapat menentukan strategi pembelajaran. Secara
umum uruta perkembangan anak sama, walau tingkat pengalaman setiap anak
berbeda. Perkembangan mental pada anak yang bertahap diperlukan untuk
mengubah atau meningkatkan perkembangan moral berikutnya. Piaget
mencoba mengkaji tingkah laku anak melalui aktivitas bermainnya, karena ia
ingin menguji bagaimana anak-anak dapat berpikir secara spontan, dan
bagaimana anak-anak dapat menyesuaikan konsepnya terhadap berbagai tata
aturan. Tahap perkembangan setiap individu diawali dengan setiap anak
cenderung menerima aturan, namun setelah itu ia memandang perlu
memodifikasi aturan tersebut sesuai kondisi.

2. Bandingkan teori Perkembangan Moral Jean Piaget dan teori Perkembangan


Moral Kohlberg. Temukan substansi dari masing-masing teori tersebut!
Jawab:
Dalam teorinya, Jean piaget mengemukakan bahwa secara umum anak
berkembang dengan tahapan yang sama, meskipun jenis dan tingkat
pengalaman yang berbeda. Perkembangan mental terjadi dari tahap yang
rendah ke tinggi, perubahan tersebut merupakan kondisi yang diperlukan
untuk mengubah atau meningkatkan moral. Dari hasil penelitiannya, anak
yang usianya lebih muda menilai sesuatu berdasarkan konsekuensi.
Sedangkan, dalam teori yang dikemukakan Kohlberg dalam memahami
perilaku moral harus digunakan pendekatan yang didasari pemahaman tahapan
perkembangan moral. Setelah merevisi pandangan Jean Piaget, Kohlberg
menemukan bahwa penilaian dan perbuatan moralbersifat rasional, terdapat
tahap perkembangan moral yang sesuai dengan Piaget, dan pada usia 16 tahun
pada masa remaja adalah tahap tertinggi tercapainya perkembangan moral.
Jadi, kajian yang dilakukan oleh Piaget dan Kohlberg nampak lebih banyak
terfokus pada perhatian perkembangan moral kognitif dilihat sebagai sisi yang
lemah.

3. Aspek-aspek apa saja yang menjadi penekanan teori Sosial Erik H. Erikson!
Jawab:
Aspek-aspek yang menjadi penekanan teori Sosial Erik H. Erikson yaitu
aspek psikososial yang menekankan pada perilaku individu yang mendorong
rasa percaya diri tehadap suatu kegiatan yang dilakukannya. Aspek psikososial
terdapat 8 tahap yaitu:
a. Trust vs. Mistrust, yakni persoalan apa yang patut dipercaya (trust) dan
apa yang tidak dapat dipercaya (mistrust).
b. Auntonomy vs. Doubt, yakni tumbuhnya sifat-sifat positif (auntonomy)
dan sifat-sifat negative (doubt) secara bersama-sama.
c. Initiative vs. guilt, yakni berkembanganya suatu initiative terhadap satu
sasaran atau tujuan, dan kemungkinan tumbuhnya guilt dalam upayanya
untuk mencapai sasaran atau tujuan lain.
d. Industry vs. Inferiority, yakni tumbuhnya sifat inferior (kekurangan
percayaan diri) dalam diri anak.
e. Identity vs. role confusion, yakni tumbuhnya identitas dalam diri anak.
f. Intimacy vs. Isolatoin, yakni kemampuan seseorang untuk berlaku baik
dan bergaul secara harmonis dengan orang lain (intimacy) dan tidak
mampu berlaku baik bergaul dengan orang lain (isolation).
g. Generativity vs. self-absorption, yakni perluasan wawasan seseorang
mengenai kesejahteraan orang lain atau masyarakatnya (generativity) dan
wawasan seseorang mengenai kebutuhan dirinya seendiri (self-absorption).
h. Integrity vs. despair, yakni mampu menyikapi kehidupan sebagai suatu
kenyataan yang sangat berguna (integrity) dan menganggap kehidupan
sebagai suatu hal yang sia-sia dan tanpa harapan (despair).

4. Diskusikan dengan rekan-rekan anda bagaimana implementasi dari masing-


masing teori perkembangan moral diatas di dalam proses pembelajaran!
Jawab:
Beberapa teori atau pandangan yang dikemukakan sebelumnya
memberikan inspirasi tentang perkembangan dan eksistensi siswa, pemilihan
bahan pembelajaran dan stategi pembelajaran dalam mewujudkan pembelajran
yang optimal. Pemahaman peserta didik merupakan faktor yang sangat
penting dalam pelaksanaan pendidikan pembelajaran. Dalam upaya-upaya
mengembangkan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi-
potensi yang dimilikinya merupakan tanggung jawab seluruh guru. Untuk
terwujudnya iklim dan proses pembelajaran yang kondusif perlu didukung
oleh berbagai faktor, baik berkenaan dengan kemampuan guru, misalnya
dalam memilih bahan ajar, sarana dan fasilitas yang tidak kalah pentingnya,
kesiapan dan motivasi siswa dalam hal belajar untuk mencapai hasil belajar
yang optimal.

5. Bagaimana analisis dan kritikan-kritikan anda terhadap masing-masing teori


perkembangan moral tersebut!
Jawab:
Kesimpulan Jean Piaget yang mengatakan bahwa semua anak akan
berkembang melalui urutan-urutan yang sama tanpa harus bergantung pada
tingkat pengalaman, kondisi keluarga bahkan kebudayaan cenderung
merupakan kesimpulan yang kurang proporsional. Hasil-hasil penelitian lain
dan fakta empirik menunjukkan bahwa fungsi keluarga memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap proses perkembangan dan moral anak. Hal ini juga
berarti bahwa kondisi keluarga untuk hal-hal tertentu dapat menyebabkan
perbedaan di dalam urutan-urutan perkembangan anak.
Kritikan terhadap Kohlberg bahwa teori Kohlberg terlalu banyak
menekankan pada pemikiran moral dan tidak memberi perhatian yang cukup
pada perilaku moral. Salah satu kritik lainnya terhadap teori Kohlberg adalah
bahwa teori tersebut terlalu menekankan pada keadilan dan mengabaikan
norma yang lainnya. Konsekuensinya, teori itu tidak akan menilai secara
adekuat orang yang menggunakan aspek moral lainnya dalam bertindak.
Kritikan terhadap teori Erikson yang mengatakan bahwa perkembangan
kepribadian kita tidak diatur seutuhnya oleh kekuatan biologis yang bekerja
pada masa kanak-kanak. Walaupun faktor biologis penting tetapi itu tidak
memberikan penjelasan yang lengkap pada perkembangan kepribadian.
Latihan Soal Bab 4 ( Kecerdasan Emosional sebagai Hasil Belajar )

1. Kemukakan kesimpulan Anda tentang konsep kecerdasan emosional !


Jawab :
Konsep kecerdasan emosional adalah kemampuan psikologis yang
telah dimiliki oleh tiap individu sejak lahir, namun tingkatan kecerdasan
emosional tiap individu berbeda, ada yang menonjol dan ada pula yang
tingkat kecerdasan emosional mereka rendah. Jadi orang yang cerdas secara
emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan tetapi juga mampu
memahami apa makna dari rasa tersebut. Dapat melihat dari diri sendiri
setiap orang lain melihat, serta mampu memahami orang lain seolah-olah apa
yang dirasakan oleh apa yang orang lain dapat kita rasakan juga.

2. Kecerdasan emosional dan kecerdasan akademik atau kecerdasan intelektual


berada pada dimensi yang berbeda, akan tetapi pada hakikatnya memiliki
tujuan yang sama. Kemukakan argumentasi Anda untuk menjelaskan
pernyataan tersebut !
Jawab :
Seseorang yang mempunyai kebermaknaan (SQ) yang tinggi
mampu menyandarkan jiwa sepenuhnya berdasarkan makna yang diperoleh
sehingga ketenangan hati akan muncul. Jika hati telah tenang (EQ) akan
memberikan sinyal untuk menurunkan kerja simpatis menjadi parasimpatis.
Jika seseorang sudah tenang karena aliran darah sudah teratur, maka
seseorang akan dapat berfikir secara optimal (IQ) sehingga lebih tepat
mengambil keputusan. Manajemen diri untuk mengolah hati tidak cukup
dengan IQ dan EQ saja, tetapi SQ juga sangat berperan dalam diri manusia
sebagai pembimbing kecerdasan lain. Jadi pada hakikatnya SQ, IQ dan EQ
mempunyai tujuan yang sama.
3. Berdasarkan kajian Anda, dapatkah kecerdasan emosional dibentuk atau
dikembangkan. Kemukakan alasan-alasan Anda. Sertai beberapa contoh
untuk memperjelas jawaban Anda !
Jawab :
Kecerdasan emosional dapat dikembangkan terutama pada peserta
didik yaitu salah satunya yang terbaik menggunakan usul dari Claude Steiner
dengan beberapa modifikasi agar lebih cocok dengan budaya kita dan
mendapatkan hasil yang lebih mendalam. Tiga langkah utama dalam
mengembangkan EQ adalah :
a. Membuka hati
b. Menjelajahi dataran emosi
c. Mengambil tanggung jawab

Contoh kecerdasan emosional yang di kembangkan adalah


kecerdasan emosional tumbuh berkembang seiring pertumbuhan seseorang
sejak lahir hingga meninggal dunia.Perkembangan EQ dipengaruhi oleh
lingkungan, keluarga, dan contoh-contoh yang didapat seseorang sejak lahir
dari orangtuanya.

4. Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis kecakapan emosi ! Temukan


perbedaan-perbedaan antara masing-masing kecakapan emosi tersebut !
Jawab :
Beberapa jenis kecakapan emosi seperti berikut ini :
1) Kecakapan pribadi (internal)
Kecakapan Pribadi (internal) adalah menetapkan bagaimana kita
mengelola diri sendiri, yaitu meliputi kesadaran diri (self awareness)
yaitu meliputi mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, kegemaran,
sumber-sumber daya dan intuisi pribadi.Pengaturan diri (self regulation)
yaitu meliputi mengelola kondisi kemauan, kebutuhan, impuls
(desakan), dorongan dan sumber daya diri sendiri. Dan motivasi diri
(self motivation) yaitu meliputi kecenderungan emosi yang mengantar
atau memudahkan pencapaian sasaran dan tujuan hidup.
2) Kecakapan sosial (Social Competence)
Kecakapan ini menentukan bagaimana kita menangani hubungan sosial
atau bagaimana kita menyikapi interaksi sosial antara kita. Yang
meliputi empati yaitu kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan
kepentingan orang lain. Selanjutnya yang meliputi keterampilan social
yaitu cerdas dan tangguh dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki
pada orang lain. Jadi sangat terlihat perbedaanya bahwa kecakapan
pribadi hanya untuk dirinya sendiri sedangkan kecakapan sosial bukan
hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain.

5. Gambarkan suatu peristiwa tertentu yang membutuhkan kecakapan emosi


tertentu untuk mengatasi atau memperbaikinya !
Jawab :
Apabila ada seseorang yang tidak memiliki pengetahuan yang
menyeluruh tentang diri sendiri, sehingga orang tersebut tidak memiliki
kemampuan untuk mengetahui apa kekuatan dan kelemahan dirinya. Orang
tersebut tidak memiliki atau kurang memiliki pengetahuan tentang dirinya,
harapan-harapannya terlalu tinggi atau rendah terutama penghargaan terhadap
dirinya sendiri.
Maka peristiwa tersebut harus segera diatasi dan diperbaiki dengan
kecakapan emosi yang bersifat positif seperti mengubah dengan segala daya
upaya guna mengurangi aspek-aspek yang dapat merugikan sebagaimana
umpan balik yang diterima.Sehingga orang tersebut dapat memiliki
pengetahuan yang luas dan dapat melakukan diversifikasi diri, harapan yang
realistis dan penghargaan diri yang sehat.

6. Kemukakan beberapa contoh penerapan kecerdasan emosional didalam


proses pembelajaran !
Jawab :
Dalam proses pembelajaran, aspek emosional secara eksplisit tidak
mendapat tempat dalam pembahasan dan uraian materi perkuliahan atau
pelajaran sehingga tidak menjadi bagian yang harus dipelajari. Padahal dalam
kenyataannya, keterampilan-keterampilan emosional seperti diungkapkan
sebelumnya dapat dipelajari dan dilatih kepada anak karena disadari banyak
yang dapat dilakukan guru, orang tua dan orang-orang membantu anak
mewujudkan kecerdasan emosinya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak
yang dilatih emosinya pada permulaan masa kanak-kanak sungguh
mengembangkan jenis keterampilan sosial ini di kemudian hari, keterampilan
sosial mampu membantu mereka untuk diterima oleh teman sebaya dan untuk
menjalin persahabatan.

7. Diskusikan bersama rekan-rekan Anda untuk menemukan hubungan antara


pentingnya kecerdasan majemuk dengan tantangan-tantangan di masa depan !
Jawab :
Kecerdasan majemuk memungkinkan anak untuk meraih sukses
menjadi sangat besar jika anak dilatih untuk meningkatkan kecerdasannya
yang majemuk itu.Membangun seluruh kecerdasan anak adalah ibarat
membangun sebuah tenda yang mempunyai beberapa tongkat sebagai
penyangganya. Semakin sama tinggi tongkat-tongkat penyangganya, semakin
kokoh pulalah tenda itu berdiri. Untuk menjadi sungguh-sungguh cerdas
berarti memiliki skor yang tinggi pada seluruh kecerdasan majemuk
tersebut.Walaupun sangat jarang seseorang memiliki kecerdasan yang tinggi
di semua bidang, biasanya orang yang benar-benar sukses memiliki
kombinasi 4 atau 5 kecerdasan yang menonjol. Jadi kecerdasan majemuk
sangat menjamin keberhasilan anak di masa depan tetapi bukan hanya
bergantung pada sekolah, kedua orang tua harus berusaha sebaik mungkin
untuk menentukan dan mengembangkan sebanyak mungkin kecerdasan yang
dimiliki oleh masing-masing anak.
Latihan Soal Bab 5 ( Perinsip-Perinsip Belajar )

1. Uraikan beberapa dasar pemikiran yang mendorong perlunya penerapan


prinsip-prinsip belajar di dalam pembelajaran !
Jawab :
a. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri.
Tidak seorang pun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut
untuknya.
b. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk
setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
c. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera
diberikan penguatan (reinforcement).
d. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah
pembelajaran,memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.
e. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka
ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih
baik.

2. Dari kajian anda terhadap beberapa sumber, coba simpulkan hakikat prinsip-
prinsip belajar!
Jawab :
Hakikat prinsip-prinsip belajar :
a. Belajar memerlukan motivasi yang kuat yang akan menjadi pendorong
bagi seseorang agar memiliki energi atau melakukan sesuatu dengan penuh
semangat.
b. Belajar siswa dilakukan melalui proses bukan hasil.
c. Pentingnya keaktifan anak di dalam proses pembelajaran.
d. Belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung.
e. Dengan pengulangan, pengalaman-pengalaman belajar maka akan semakin
memperkuat hubungan stimulus dan respon.
f. Siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang serta
ramah, dan mereka memiliki peran dalam pengambilan keputusan.
g. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik
h. Proses pembelajaran yang dilakukan menyentuh kepentingan siswa, minat-
minat mereka kemampuan serta berbagai karakteristik lain yang terdapat
pada siswa.
i. Seluruh aktifitas pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru
harus bermuara pada terjadinya proses belajar siswa.

3. Berikan gambaran aktifitas pembelajaran dikelas yang berlangsung


tanpamemperhatikan prinsip-prinsip belajar!
Jawab :
a. Tidak adanya keaktifan siswa dalam pembelajaran, mereka hanya
menerima saja.
b. Tidak adanya tanggung jawab pada diri siswa untuk menyelesaikan tugas.
c. Proses belajar tidak terarah.
d. Siswa tidak memiliki semangat yang kuat untuk belajar karena tidak
adanya kesempatan melakukan sendiri.

4. Jelaskan prinsip-prinsip belajar yang anda pahami!


Jawab:
a. Prinsip perhatian dan motivasi
Perhatian dan motivasi merupakan dua aktifitas yang memiliki
keterkaitanyang sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan
adanyamotivasi. tugas guru adalah meyakinkan para siswa agar tujuan
belajaryang ingin diwujudkan menjadi kebutuhan bagi setiap siswa.
b. Prinsip transfer dan retensi
Prinsip belajar yang menekankan adanya proses belajar yangmenggunakan
daya ingat untuk dapat menguat retensi .
c. Prinsip keaktifan
Prinsip keaktifan menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar,
sehinggasiswa dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam
dirinya.
d. Prinsip keterlibatan langsung
Dalam proses ini siswa tidak sekedar aktif mendengar, mengamati
danmengikuti akan tetapi terlibat langsung didalam melaksanakan
suatupercobaan, peragaan atau mendemontrasikan sesuatu.
e. Prinsip pengulangan
Prinsip ini menuntut siswa untuk memiliki kesadaran yang mendalam
agarbersedia melakukan pengulangan latihan-latihan baik yang ditugaskan
oleh guru maupun atas inisiatif dan dorongan sendiri.
f. Prinsip tantangan
Dalam prinsip ini guru memberikan pembelajaran yang membuat
siswamerasa penasaran dan memiliki keinginan untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan.
g. Prinsip balikan dan penguatan
Ini merupakan implementasi dari teori belajar yang dikemukakan
olehskiner melalui teori operant conditioning dan salah satu hukum belajar
dari thorndike yaitu “law of effect”.
h. Prinsip perbedaan individual
Prinsip belajar ini melihat adanya perbedaan kemampuan dari masing-
masing siswa, dimana guru harus mengenal dahulu siswa sehingga terjadi
interaksi belajar mengajar.

5. Ambil beberapa prinsip belajar tertentu, kemudian Anda jelaskan


implementasinya di dalam proses pembelajaran!
Jawab:
a. Prinsip Pengulangan
Prinsip pengulangan bisa dilakukan ketika guru memberikan
pembelajaran. Contohnya: menyanyikan lagu-lagu, membaca syair atau
puisi. Kedua kegiatan di atas memerlukan latihan yang berulang-ulang
agar siswa dapat menyanyi atau membacakan syair dengan benar,
sehingga siswa akan terbiasa dengan lagu atau syair tersebut.
b. Prinsip Tantangan
Prinsip ini dapat dilakukan pada kegiatan. Contohnya: bermain puzzle,
dimana dalam bermain puzzle siswa diharapkan merasa tertantang untuk
menggabungkan potongan-potongan gambar menjadi bentuk yang utuh.
Dalam pembelajaran sains misalnya pencampuran warna, anak akan
melakukan eksperimen sendiri dengan mencampur beberapa warna.
c. Prinsip Keterlibatan Langsung
Pada prinsip ini, guru mengajak siswa melakukan kegiatannya secara
langsung. Contohnya, mendemontrasikan cara membuat the manis atau
kopi, atau member makan binatang peliharaan. Dengan cara ini anak akan
merasakan langsung bagaimana caranya membuat teh manis atau kopi.
Latihan Soal Bab 6 ( Model-Model Pembelajaran )

1. Kemukakan rasionalitas perlunya model pembelajaran. Kaji secara cermat dari


dimensi siswa, materi pembelajaran, sarana dan fasilitas pembelajaran yang
tersedia!
Jawab :
Model-model pembelajaran dikembangkan utamanya beranjak dari
adanya perbedaan berkaitan dengan berbagai karakteristik siswa. Karena siswa
memiliki berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, modalitas
belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka model
pembelajaran guru juga harus selayaknya tidak terpaku hanya pada model
tertentu, akan tetapi harus bervariasi. Di samping didasari pertimbangan
keragaman siswa, pengembangan berbagai model pembelajaran juga
dimaksudkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa,
agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang sedang berlangsung.
Itulah sebabnya maka di dalam menentukan model-model pembelajaran yang
akan dikembangkan, guru harus memiliki Pemahaman yang baik tentang
siswa-siswanya, keragaman kemampuan, motivasi, minat dan karakteristik
pribadi lainnya.
Untuk terwujudnya iklim dan proses pembelajaran yang kondusif
perlu di dukung oleh berbagai faktor, baik berkenaan dengan kemampuan
guru, misalnya didalam memilih bahan ajar, sarana, dan fasilitas pendukung
serta yang tidak kalah pentingnya kesiapan dan motivasi siswa untuk belajar
dan mencapai hasil belajar yang optimal.
Dalam pemilihan bahan ajar ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi
prinsip relevansi, konsistensi, kecukupan. Prinsip relevansi artinya materi
pembelajaran harus relevan atau ada kaitan dengan pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya keajegan.
Prinsipkecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kempetensi dasar yang diajarkan. Materi
tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak.

2. Rumuskan kesimpulan Anda tentang model pembelajaran!


Jawab :
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada
tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai
pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi, dan
memberi petunjuk kepada guru di kelas.

3. Kemukakan beberapa pendapat ahli yang menjelaskan tentang model – model


pembelajaran!
Jawab :
a. Menurut Toeti Soekamto dan Winataputra (1995:78) mendefinisikan
‘model pembelajaran’ sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
b. Model pembelajaran menurut Kardi dan Nur ada lima model pemblajaran
yang dapat digunakan dalam mengelola pembelajaran, yaitu: pembelajaran
langsung; pembelajaran kooperatif; pembelajaran berdasarkan masalah;
diskusi; dan learning strategi.
c. Menurut Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega (1990)
mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1)
model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model
personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati
demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut
diidentikkan dengan strategi pembelajaran
4. Apa yang anda ketahui tentang kelomok model – model sosial. Model – model
apa saja yang termasuk didalamnya!
Jawab :
Model ini berlandaskan pemikiran bahwa kerja sama merupakan salah satu
fenomena kehidupan masyarakat yang sangat penting. Kelompok model ini
menekankan pada hubungan individu dengan orang lain atau masyarakat.
Kelompok ini memusatkan pada proses di mana kenyataan ditawarkan secara
sosial. Sebagai konsekuensinya, model –model yang berorientasi sosial
tersebut di atas, memberikan prioritas untuk memperbaiki kecakapan individu
untuk berhubungan dengan orang lain, untuk bertindak dalam proses yang
demokratis, dan untuk bekerja secara produktif dalam masyarakat. Meskipun
kelompok model ini lebih menekankan hubungan sosial dibandingkan dengan
asfek lainnya juga menekankan pada perkembangan kesadaran study yang
bersifat akademik.
Model – model yang termasuk didalamnya : Investigasi Kelompok,
Inquiry Sosial, Latihan Laboratoris, penelitian Yurisrudensial, Bermain Peran
dan Simulasi Sosial.

5. Apa yang anda ketahui tentang kelompok pengolahan informasi. Model-


model apa saja yang termasuk didalamnya!
Jawab :
Kelompok pengolahan infomasi ini berorientasi pada kemampuan peserta
didik dalam memproses informasi untuk memperbaiki kemampuannya.
Pemprosesan informasi mengacu kepada cara orang menangani rangsangan
dari lingkungan, mengorganisasi data, mengembangkan konsep dan
memecahkan masalah, serta menggunakan lambang verbal dan non verbal.
Perekembangan merupakan hasil komulatif dari pembelajaran, di mana dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian diolah
sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan
informasi terjadi interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal
individu dan interaksi antar keduanya sehingga menghasilkan hasil belajar.
Model-model pembelajaran yang tergolong kepada kelompok ini ialah
model Pencapaian Konsep (Concept Attainment), model Berpikir Induktif
(Inductive Thinking), model Latihan Penelitian (Inquiry Training), model
Pemandu awal (Advance Organizer), model Memorisasi (Memorization),
model Pengembangan Intelek (Developing Intellect), dan model Penelitian
Ilmiah (Scientific Inquiry).

6. Temukan perbedaan mendasar antara kelompok model- model personal dan


kelompok model- model sistem perilaku!
Jawab :
Model pembelajaran kelompok personal ini bertitik tolak dari teori
Humanistik, yaitu berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Serta
dapat dikatakan bahwa model ini juga beranjak dari pandangan kedirian atau
“selfhood” dari individu. Proses pembelajaran sengaja diupayakan untuk
memungkinkan dapat memahami diri sendiri dengan baik, memikul tanggung
jawab untuk pembelajaran, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup
yang lebih baik. Kelompok ini menekankan proses di mana individu
membentuk dan menata realitas keunikannya.
Sedangkan, dasar teoritik dari kelompok model pembelajaran sistem
perilaku ini ialah teori-teori belajar Behavioristik, yaitu bertujuan
mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar
dengan cara memanipulasi penguatan (reinforcement).Pada umumnya,
pengendalian perilaku terletak pada pihak guru/pendidik, meskipun peserta
didik mempunyai kesempatan untuk mengendalikan prilakunya.

7. Coba masing-masing Anda mengambil salah satu model pembelajaran,


kemudian kembangkan dalam aktivitas pembelajaran dikelas. Simulasikan
hasil pengembangan Anda tersebut melalui kegiatan diskusi kelas!
Jawab:
Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS). Strategi think –pair
share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagai adalah merupakan jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa.
Model Pembelajaran Think Pair and Share menggunakan metode
diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Dengan model
pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa
juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada
materi/tujuan pembelajaran

Langkah-langkah model pembelajaran Think Pair and Share adalah


sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang
disampaikan guru.
3) Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang)
dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
4) Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya.
5) Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada
pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para
siswa.

Anda mungkin juga menyukai