Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ETIKA PROFESI

CITRA, KOMITMEN DAN TUGAS GURU PROFESIONAL


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi
yang Diampu oleh Rifqi Hidayat, M.Pd

Disusun oleh :
Intan Azmy (200631005)
Rosmelindah (200631020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,
dan hidayah-Nya sehingga makalah Etika Profesi dengan Judul Citra, Komiten
dan Tugas Guru Profesional dapat kami selesaikan. Makalah ini disusun dengan
maksud dan tujuan untuk memenuhi Tugas Matakuliah Etika Profesi yang diampu
oleh Rifqi Hidayat, M.Pd. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan
kami memberikan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT;
2. Orang Tua dan Kerabat;
3. Rifqi Hidayat, M.Pd, selaku Dosen Pengampu Matakuliah Etika Profesi
yang telah mengarahkan kami, serta memberikan berbagai referensi untuk
penulisan makalah ini;

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis menerima apabila terdapat kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 5
1. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 5
2. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 6
3. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6
a. Bagaimana citra guru profesional? ......................................................................... 6
4. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 6
5. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 22
1. Kesimpulan ........................................................................................................... 22
2. Saran ..................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 25

3
DAFTAR TABEL

Table 1............................................................................................................................... 21

4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Guru merupakan tenaga profesional yang mempunyai tugas mengajar,
mendidik dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan
nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan -keterampilan
siswa. Menurut Purwanarminta (1984 : 335) Guru Ialah salah satu komponen
manusiawi yang ikut mengambil bagian dalam usaha pembentukan sumber
daya manusia yang potensial pada bidang pembangunan .
Guru dapat dikatakan profesional apabila dalam proses kegiatan belajar
mengajar melibatkan beberapat unsur atau komponen pembelajaran. Kriteria
guru profesional menurut Oemar Hamalik yaitu : mampu memecahkan dan
melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam mencapai tujuan
pendidikan.
Dalam meningkatkan profesi dan kompetensi seorang guru haruslah
mempunyai sebuah keahlian dalam bidang yang diembannya karena adanya
sebuah tuntutan yang harsu dikerjakan bagi seorang pendidik supaya mutu
pendidikan di sebuah lembaga bisa tercapai.
Guru sebagai contoh murid-murid harus memiliki sikap dan profesional
yang dapat dijadikan role model bagi murid-muridnya. Karena hal tersebut
haruslah guru selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif
agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawaannya, terutama di depan
murid-muridnya. Selain itu, guru juga harus mampu mengimplementasikan
nilai-nilai yang diambil dari ajaran agama, misalnya jujur dalam perkataan
atau perbuatan, sopan. Sekali saja seorang guru berbohong apalagi di depan
murid-muridnya, hal tersebut dapat merusak citra guru, nama baik dan juga
kewibaannya.
Guru yang profesional adalah guru yang siap untuk memberikan
bimbingan yang bersumber dari ketulusan hati. Guru profesional akan selalu
memikirkan bagaimana memacu perkembangan pribadi anak didiknya agar
tidak mengalami kendala yang menggangu.

5
2. Identifikasi Masalah
a. Guru menjadi role model bagi murid – muridnya dan selalu melakukan
perbuatan positif agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawaannya.
b. Meningkatkan profesi dan kompetensi guru haruslah mempunyai
komitmen untuk menjadi guru professional
c. Mengajar, mendidik dan melatih serta mengambil bagian dalam usaha
pembentukan sumber daya manusia pada peserta didik melalui kegiatan
belajat mengajar menjadi tugas dan fungsi guru profesional.
3. Rumusan Masalah
a. Bagaimana citra guru profesional?
b. Bagaimana komitmen guru profesional
c. Bagaimana tugas dan fungsi guru profesional

4. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan maslaah yang disebutkan maka tujuan dari penulisan
ini yang ingin dicapai adalah :
a. Untuk dapat mengetahui citra guru profesonal
b. Untuk dapat mengetahui komitmen guru profesional
c. Untuk dapat mengetahui tugas dan fungsi guru profesional
5. Manfaat Penulisan
Berdasarkan rumusan dan tujuan di atas, penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat dan kegunaan sebagai berikut:
a. Secara Teoritis
1) Hasil penulisan ini akan menambah keilmuan terutama kepada calon
guru (mahasiswa) yang akan terjun langsung di lingkungan
persekolahan.
b. Secara Praktis
1) Untuk menjadikan kebiasaan dan perilaku calon guru yang terpuji
dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa
yang religius.
2) Untuk meningkatkan kompetensi profesionalitas calon guru

6
c. Sebagai Penulis
1) Untuk bahan tambahan pengetahuan dan mengembangkan
pengalaman penulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan
peningkatan kompetensi profesional calon guru.

7
BAB II
PEMBAHASAN

1. Citra Guru Profesional


Guru sebagai pendidik profesional memunyai citra yang baik di
masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahw ia layak
menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Bagaimana guru
meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuannyaa, memberi
arahan dan dorongan kepada anak didiknya dan bagaimana cara guru
berpakaian dan berbicara serta bergaul baik dengan siswa, teman-
temannya serta anggota masyarakat, guru juga sering menjadi perhatian
oleh masyarakat luas.
Citra guru berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan
dan perubahan konsep dan persepsi manusia terhadap pendidikan dan
kehidupan itu sendiri.
Citra diartikan sebagai gambaran, rupa, gambaran yang dimiliki
mengenai orang banyak, mengenai pribadi, organisasi atau produk, kesan
mental yang ditimbulkan oleh sebuah kata, farase atau kalimat dan
merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa untuk dievaluasi .
Guru adalah contoh yang paling tepat untuk digugu dan ditiru oleh siswa.
Selalu digugu artinya segala sesuatu disampaikan oelh guru senantiasa
dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua siswa. Seorang guru
juga selalu ditiru artinya seorang guru menjadi suri tauladan bagi semua
muridnya. Mulai dari cara berbicara hingg cara berperilaku sehari-hari.
Dalam sistem pendidikan, guru adalah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang turut serta berperan dalam
pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pendidikan.
Guru digambarkan sebagai orang bertanggung jawab terhadap
perkembangan murid dalam mengembangkan potesinya dan dalam
pencapaian tujuan pendidikan baik dalam aspek kognitif, afektif maupun
psikomotor. Sehigga dapat disimpulkan bahwa guru adalah orang yang
mengajari atau mendidik orang lain. Baik di dalam lembaga pendidikan

8
formal maupun pendidikan non formal, bahkan di dalam lingkungan
keluarga sekalipun sebab orang tua adalah pendidik utama bagi anak.
Oemar Malik mengatakan dalam bukunya yang berjudul ‘Proses
Belajar Mengajar’ bahwa guru profesional adalah guru yang menguasai
betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya.
Ditambah lagi dia telah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi
guru dan memiliki keahlian khusus yang diperlukan untuk jenis pekerjaan
ini maka sudah tentu hasil usahanya akan lebih baik.
Djamin mengemukakan citra guru mempunyai arti sebagai suatu
penialain yang baik dan terhormat terhadap keseluruhan penampilan yang
merupakan profesi ideal dalam lingkup, fungsi, peran dan kinerja. Citra
guru ini tercermin melalui:
a. Keunggulan mengajar
b. Memiliki hubungan yang baik dengan peserta didik
c. Memiliki hubungan yang harmonis pula dengan sesama teman
seprofesi dan pihak lain baik dalam sikap maupun kemampuan
profesional.
Jika dilihat dari peserta didik, citra guru ideal adalah seseorang yang
senantiasa memberi motivasi belajar yang mempunyai sifat-sifat
keteladanan, penuh kasih sayang serta mampu mengajar di dalam suasana
yang menyenangkan.
Menurut Muhammad Surya, ketua umum pengurus besar PGRI,
mengemukakan ada 9 karakteristik citra guru yang diidealkan, masing-
masing adalah guru yang:
a. Memiliki semangat juang yang tinggi disertai kualitas keimanan dan
ketaqwaan yang mantap
b. Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan dan padanan dengan
tuntutan lingkungan dan perkembangan iptek
c. Mampu belajar bekerjasama dengan profesi lain.
d. Memiliki etos kerja yang kuat
e. Berjiwa profesionalitas tinggi
f. Memiliki kesejahteraan lahir dan batin, material dan nonmaterial.

9
g. Memiliki wawasan masa depan
h. Memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan jenjang karir
i. Mampu melaksanakan fungsi dan peranannya secara terpadu.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Citra Guru
Sudjana mengutip dari pendapat Mustafa menjelaskan rendahnya
pengkuan masyarakat terhadap profesi gur yang mengakibatkan rendahnya
citra guru yang disebabkan oleh faktor berikut:
a. Adanya pendangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat
menjadi guru asalakan ia berpengetahuan
b. Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk
mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi
guru
c. Banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha
mengembangkan profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi
guru.
Secara rinci aspek guru rendahnya mutu guru menurut Sudarminta antara
lain tampak dari gejala-gejala berikut:
1. Lemahnya penguasaan bahan yang diajarkan
2. Ketidaksesuaian anatar bidang studi yang dipelajari guru dan yang
dalapm kenyataan di lapangan yang diajarkan.
3. Kurang efektifnya pengajaran
4. Kurangnya wibaw guru dihadapan murid
5. Lemahnya motivasi dan dedikasi untuk menjadi pendidik yang
sungguh-sungguh; semakin banyaj yang kebetulan menjadi guru dan
tidak betul-betul menjadi guru.
6. Kurangnya kematangan emosional, kemandirian berpikir, dan
keteguhan sikap dari kepribadian mereka sebenarnya tidak siap sebagai
pendidik; kebanyakan guru dalam hubungan dengan murid masih
hanya berfungsi sebagai pengajar dan belum sebagai pendidik.
7. Relatif rendahnya tingkat intelektual para mahasiswa calon guru yang
masuk LPTK (Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan)
dibandingkan dengan yang masuk Universitas.

10
3. Komitmen Guru Profesional
Sebagai tenaga profesional, pekerjaan guru hanya dapat dilakukan
oleh seorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan
sertifikat pedidikan yang sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan
jenjang pendidikan tertentu. Seorang guru juga harus mengetahui dan
mematuhi komitmen apa saja yang harus dilakukannya sebagai seorang
guru prfesional.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komitmen
merupakan suatu perjanjian untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
kontrak. Kata komitmenberasal dari Bahasa Inggris yang berrti keyakinan
yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati
nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah yang
diyakininya.
Sedangkan menurut Undang-undang No.14 Tahun 2005 Pasal 1
ayat 4 diartikan sebagai ekerjaan atau kegiatan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Guru yang profesional akan tercermin dalma melaksanakan
pengabdian tugas-tugasnya yang ditunjukkan melalui tanggung jawabnya
dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru profesional
mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral, dan
spiritual. Tanggung jawab pribadi mandiri yang mampu memahami
dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi dirinya
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki
kemampuan interaktif yang efektif. Tanggung jawab intelektual
diwujudkan melalui penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk menunjang tugas-tugasnya. Tanggung
jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru sebagai
makhluk beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari
norma-norma agama dan moral.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari komitmen guru
profesioanl merupakan suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban

11
sebgai guru yang dapat melahirkan tanggung jawab serta sikap responsif
dan inovasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

A. Macam-macam Komitmen Guru Profesional


Lous menjelaskan empat jenis komitmet guru, yaitu:
1. Komitmen terhadap sekolah sebagai satu unit sosial
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan
berkembang dari dan untuk masyarakat. Lembaga formal tersebut
bisa disebut sebagai suatu organisasi yang terikat pada aturan
formal, memiliki program dan target atau sasaran yang jelas, serta
memiliki struktur kepemimpinan penyelenggaraan atau
pengelolaan yang resmi. Karena itulah fungsi sekolah terikat
kepada target dan sasaran yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Sebagai
Sebagai suatu lembaga formal, sekolah tentunya terdiri dari
pendidik dan peserta didik. Guru sebagai pendidik berkewajiban
untuk mempersiapkan anak didiknya mempunyai kemampuan
aplikatif bagi kehidupannya. Selain itu juga guru berkewajiban
membawa muridnya untuk memperbaiki kualitas dirinya serta
mempersiapkan masa depan mereka.
Jadi guru harus mempunyai komitmen terhadap sekolah
dan profesinya, dengan suka rela berupaya menciptakan
lingkungan sekolah yang kondusif sehingga dapat mewujudkan
pendidikan dalam lembaga sekolah sebagai pertanggung
jawabannya terhadap orang tua dan masyarakat.
2. Komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah
Guru yang mempunyai komitmen terhadap kegiatan akademik
sekolah, akan melaksanakan tugas dalam bidang akademik seperti:
a. Guru sebagai perancang pembelajaran
b. Guru sebagai pengelola pembelajaran
c. Guru sebagai pengaah pembelajaran
Guru hendaknya berusaha menimbulkan, memelihara], dan
meningkatkan motivasi murid-muridnya untuk belajar. Guru

12
mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan
kegiatan belajar mengajar
d. Guru sebagai pelaksana kurikulum
Guru harus aktif dalam pembinaan dan pengambangan
kurikulum yaitu dalam hal perencanaan dan pengembangan
kurikulum. Jadi guru yang profesional harus memiliki tanggung
jawab dan komitmen untuk mengembangkan kurikulum yang
merupakan suatu program yang harus diberikan kepada peserta
didik.
e. Guru sebagai evaluator
Kegiatan eveluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah tercapai atau
belum, dan apakah materi serta strategi yang diajarkan sudah
cukup sesuai atau belum.
3. Komitmen terhadap pelajar sebagai individu yang unik
Penting bagi seorang guru untuk mengetahui bahwa anak-anak
tersebut berlainan dari segi latar belakang keluarga, minat,
kesehatan, kemampuan, dan sebagainya. Dengan demikian guru
tersebut dapat menyesuaikan cara mengajarnya dengan kebutuhan
anak perseorangan.
4. Komitmen untuk menciptakan pengajaan yang bermutu
Kemampuan guru unruk menciptakan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan adalah upaya positif untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Upaya maksimal guru itu bisa ditambah dengan
menerapkan delapan keterampilan dasar mengajar yaitu,
keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan
bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
dan keterampilan mengajar kelompok besar.

B. Ciri-ciri Komitmen Guru Profesional


Glickman menggambarkan ciri-ciri komitmen guru profesional adalah
sebagai berikut:

13
1. Tingginya perhatian terhadap peserta didik
2. Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan, banyak bekerja
untuk kepentingan orang lain.
3. Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain

4. Tugas dan Fungsi Guru Profesional


Guru yang professional adalah guru yang memiliki kompetensi
yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pembelajaran.
Dengan kata lain, bahwa pengertian guru professional adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan,
sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan
kemampuan maksimal.
Guru yang professional ialah orang yang terdidik dan terlatih
dengan baik. Selain itu guru profesional adalah guru yang berkualitas dan
berkompetensi, di mana kompetensi guru itu meliputi:
a. Kemampuan guru dalam melaksanakan program belajar mengajar.
b. Kemampuan guru dalam menguasai bahan pelajaran.
c. Kemampuan guru dalam melaksanakan dan mengelola proses belajar
mengajar.
d. Kemampuan menilai kemajuan proses belajar mengajar.
Maka untuk menjadi profesional kita harus menyatukan antara
konsep personaliti dan integritas yang kemudian dipadukan dengan
skil/keahliannya. Sehingga guru yang profesional diharuskan
memahami betul tugas pokok dan fungsi guru, selanjutnya dengan
peningkatan pemahaman tersebut akan meningkatkan pula kinerja
guru dalam melaksanakan profesionalnya.

A. Tugas Pokok Guru Profesional


Seorang guru yang memiliki tugas yang beragam yang kemudian akan
diterapkan dalam bentuk pengabdian.Tugas pokok tersebut adalah:
1. Tugas Guru dalam Bidang Profesi

14
Yaitu suatu proses transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan
nilainilai hidup. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen (UU. RI
No.14 Tahun 2005) yang terdapat dalam bab 2 "Kedudukan, Fungsi
dan Tujuan" Pada Pasal 4 bahwa: Seorang guru memiliki tugas
sebagai berikut:
Kedudukan Guru sebagai Tenaga Profesional sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 berfungsi untuk meningkatkan
martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
2. Guru sebagai Pendidik
Guru adalah seorang pendidik yang menjadi tokoh/panutan bagi
peserta didik dan lingkungannya. Maka seorang guru itu harus:
Mempunyai standar kualitas pribadi yang baik
Bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses
pembelajaran di sekolah Berani mengambil keputusan berkaitan
dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi
3. Guru sebagai Pelajar
Di dalam tugasnya seorang guru membantu peserta didik dalam
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maka seorang guru harus mengikuti perkembangan teknologi agar
apa yang dibawakan seorang guru pengajarannya tidak jadul.
4. Guru sebagai Pembimbing
Sebagai pembimbing seorang guru dan siswa diharapkan ada kerja
sama yang baik dalam merumuskan tujuan secara jelas dalam
proses pembelajaran.
5. Guru sebagai Pengarah
Seorang guru diharapkan dapat mengarahkan peserta didiknya
dalam memecahkan persoalan yang telah dihadapinya dan bisa
mengarahkan kepada jalan yang benar apabila mengalami
persoalan yang negatif yang telah menimpa dirinya.

15
6. Guru sebagai Pelatih
Mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik
dalam membentuk kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-
masing dari peserta didik.
7. Guru sebagai Penilai
Penilaian merupakan proses penetapan kualitas hasil belajar/proses
untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta
didik yang meliputi tiga tahap yaitu : Persiapan, pelaksanaan dan
tindak lanjut.
B. Tugas Guru dalam Bidang Kemanusiaan
Tugas manusiawi/kemanusiaan adalah tugas-tugas membantu anak
didik agar dapat memenuhi tugas utama dan manusia kelak dengan
sebaik-baiknya. Adapun tugas-tugas tersebut meliputi:
a. Seorang guru dapat menjadi orang tua bagi murid-muridnya di
sekolah
b. Seorang guru dapat menarik simpati para peserta didiknya
c. Seorang guru dapat menjadi motivator dalam kegiatan belajar
mengajar.
C. Tugas Guru dalam Bidang Kemasyarakatan
Sebagai seorang warga negara yang baik, seorang guru turut
mengembangkan dan melaksanakan apa yang telah digariskan oleh
bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN61. Adapun tugas
tersebut meliputi:
a. Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi WNI yang
bermoral Pancasila
b. Mencerdaskan bangsa Indonesia.
D. Peran dan Fungsi Guru
Secara komprehensif sebenarnya guru harus memiliki kemampuan
tersebut secara utuh. Meskipun kemampuan mendidik harus lebih
dominan dibandingkan dengan kemampuan yang lainnya. Sesuai
dengan fokus kemampuannya, dapat disebut beberapa macam guru.
Misalnya guru pendidik, guru pembimbing, guru pengajar, dan guru

16
pelatih. Secara ideal, seorang guru sebaiknya memang harus memiliki
banyak pengetahuan dan keterampilan (multiskill competencies).
Namun, kompetensi akademis yang harus dimiliki adalah sebagai guru
pengajar, yakni lebih memiliki kemampuan yang lainnya merupakan
faktor pendukung yang amat penting terhadap kemampuan utamanya
tersebut.
a. Sebagai pendidik, guru lebih banyak menjadi sosok panutan, yang
memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladani oleh
siswa. Contoh dan keteladanan itu lebih merupakan aspek-aspek sikap
dan perilaku, budi pekerti luhur, akhlak mulia, seperti jujur, tekun,
mau belajar, amanah, sosial, dan sopan santun terhadap sesama. Sikap
dan perilaku guru yang sehari-hari dapat diteladani oleh siswa, baik di
dalam maupun di luar kelas merupakan alat pendidikan yang
diharapkan akan membentuk kepribadian siswa kelak di masa dewasa.
Dalam konteks inilah maka sikap dan perilaku guru menjadi semacam
bahan ajar secara tidak langsung yang dikenal dengan hidden
curriculum. Sikap dan perilaku guru menjadi „bahan ajar‟ yang secara
langsung dan tidak langsung akan ditiru dan diikuti oleh para siswa.
Dalam hal ini, guru dipandang sebagai role model yang akan digugu
dan ditiru oleh muridnya.
b. Sebagai pengajar, guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas
tentang disiplin ilmu yang harus diampu untuk transfer kepada siswa.
Dalam hal ini, guru harus menguasai materi yang akan diajarkan,
menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan
digunakan untuk menyampaikan bahan ajar, dan menentukan alat
evaluasi pendidikan yang akan digunakan untuk menilai hasil belajar
siswa, aspek-aspek manajemen kelas, dan dasar-dasar kependidikan.
Sebagai pembimbing, guru juga perlu memiliki kemampuan untuk
dapat membimbing siswa, memberikan dorongan psikologis agar
siswa dapat mengesampingkan faktor-faktor internal dan faktor
eksternal yang akan mengganggu proses pembelajaran, baik di dalam
dan di luar sekolah. Selain itu, guru juga harus dapat memberikan arah

17
dan pembinaan karier siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan
siswa.
c. Sebagai pelatih, guru perlu memberikan sebanyak mungkin
kesempatan pada siswa untuk dapat menerapkan konsepsi atau teori
ke dalam praktik yang akan digunakan langsung dalam kehidupan.
Dalam aspek ini, guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang sebanyak-
banyaknya, khususnya untuk mempraktikkan berbagai jenis
keterampilan yang mereka butuhkan.
d. Guru sebagai penasehat, guru adalah seorang penasehat bagi peserta
didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan
khusus sebagai penasehat orang. Dan dalam beberapa hal tidak dapat
berharap untuk menasehati orang. Agar guru dapat menyadari
perannya bahwa sebagai orang kepercayaan, dan penasehat secara
lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu
kesehatan mental. Untuk menjadi manusia dewasa, manusia harus
belajar dari lingkungan selama hidup dengan menggunakan kekuatan
dan kelemahannya. Pendekatan psikologis dan mental di atas akan
banyak menolong guru dalam menjalankan fungsinya sebagai
penasehat, yang telah banyak dikenal bahwa ia banyak membantu
peserta didik untuk dapat membuat keputusan sendiri.
Dari sisi lain, guru sering dicitrakan memiliki peran ganda yang
dikenal sebagai EMASLIMDEF (educator, manager, administrator,
supervisor, leader, innovator, motivator, dinamisator, evaluator, dan
facilitator). EMASLIM lebih merupakan peran kepala sekolah. Akan
tetapi, dalam skala mikro di kelas, peran itu juga harus dimiliki guru.
Educator merupakan peran yang utama dan terutama, khususnya
untuk peserta didik pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP).
Peran ini lebih tampak sebagai teladan bagi peserta didik, sebagai role
model, memberikan contoh dalam hal sikap dan perilaku, dan
membentuk kepribadian peserta didik.

18
Sebagai manager, pendidik memiliki peran untuk menegakkan
ketentuan dan tata tertib yang telah disepakati bersama di sekolah,
memberikan arahan atau rambu-rambu ketentuan agar tata tertib di
sekolah dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh warga
sekolah.
Sebagai administrator, guru memiliki peran untuk melaksanakan
administrasi sekolah, seperti mengisi buku presensi siswa, buku daftar
nilai, buku rapor, administrasi kurikulum, administrasi
penilaian, dan sebagainya. Bahkan, secara administratif para guru
sebaiknya juga memiliki renacana mengajar, program semester, dan
program tahunan, dan yang paling penting adalah menyampaikan
rapor atau laporan pendidikan kepada orang tua siswa dan masyarakat.
Peran guru sebagai supervisor terkait dengan pemberian bimbingan
dan pengawasan kepada peserta didik, menemukan permasalahan
yang terkait dengan proses pembelajaran, dan akhirnya memberikan
jalan keluar pemecahan masalahnya.
Dalam melaksanakan peran sebagai inovator seorang guru harus
memiliki kemauan belajar yang cukup tinggi, mustahil guru dapat
menghasilkan inovasiinovasi yang bermanfaat untuk meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah.
Adapun peran sebagai motivator terkait dengan peran sebagai
educator dan supervisor. Untuk meningkatkan semangat dan gairah
belajar yang tinggi, siswa perlu memiliki motivasi yang tinggi, baik
motivasi dari dalam dirinya sendiri (instrinsik) naupun dari luar
(ekstrinsik), yang utamanya berasal dari gurunya sendiri.
Keseluruhan peran serta fungsi tersebut dapat dijelaskan dalam tabel
berikut.
Akronim Peran Fungsi
• Mengembangkan
kepribadian
E Educator
• Membimbing
• Mebina budi pekerti

19
• Memberikan pengarahan
• Mengawal pelaksanaan
tugas dan fungsi
M Manager berdasarkan ketentuan dan
perundang-undangan yang
berlaku
• Membuat daftar presensi
• Membuat daftar penilaian
A Administrator
• Melaksanakan teknis
administrasi sekolah
• Memantau
• Menilai
S Supervisor
• Memberikan bimbingan
teknis
• Mengawal pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi
tanpa harus mengikuti
L Leader
secara kaku ketentuan dan
perundang-undangan yang
berlaku
• Melakukan kegiatan kreatif
• Menemukan strategi,
I Innovator metode, caracara, atau
konsep-konsep yang baru
dalam pengajaran
• Memberikan dorongan
kepada siswa untuk dapat
belajar lebih giat.
M Motivator
• Memberikan tugas kepada
siswa sesuai dengan
kemampuan dan perbedaan

20
individual peserta didik
• Memberikan dorongan
kepada siswa dengan cara
D Dinamisator menciptakan suasana
lingkungan pembelajaran
yang kondusif
• Menyusun instrument
penilaian
• Melaksanakan penilaian
E Evaluator
dalam berbagai bentuk dan
jenis penilaian
• Menilai pekerjaan siswa
• Memberikan bantuan teknis,
F Faisilitator arahan, atau petunjuk
kepada peserta didik.
Table 1

21
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Citra guru dalam pandangan masyarakat tradisional yaitu sebagai
profesi orang suci yang mampu memberi pencerahan dan dapat
mengembangkan potensi yang tersimpan dalam diri peserta didik. Guru
merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru memegang peranan
yang sangat penting terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik.
Sedangkan citra guru mempunyai arti sebagai suatu penilaian yang baik
dan terhormat terhadap keseluruhan penampilan yang merupakan sosok
pengembang profesi ideal dalam lingkup fungsi, peran dan kinerja. Faktor-
faktor yang mempengaruhi citra guru yaitu:

a. Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat


menjadi guru asalkan ia berpengetahuan.
b. Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk
mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi
guru.
c. Banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha
mengembangkan profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi
guru.

Komitmen guru profesional merupakan suatu keterikatan diri


terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan
tanggung jawab serta sikap responsif dan inovatif terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Macam-macam komitmen guru
profesional:

a. Komitmen terhadap sekolah sebagai satu unit sosial.


b. Komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah.
c. Komitmen terhadap siswa-siswi sebagai individu yang unik.
d. Komitmen untuk menciptakan pengajaran yang bermutu

Ciri-ciri komitmen guru profesional:

22
a. Tingginya perhatian terhadap siswanya.
b. Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan.
c. Bekerja sebanyak mungkin untuk orang lain.
d. Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat
menjadi guru asalkan ia berpengetahuan.
e. Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk
mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi
guru.
f. Banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha
mengembangkan profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi
guru.

Guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan


keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan
tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Adapun
tugas pokok guru yang profesional dibagi menjadi 3 bagian, 3 bagian
tersebut ialah:

a. Tugas guru dalam bidang profesi.


b. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan
c. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan

Disebut seorang guru yang professional adalah seorang guru yang


mempunyai peran dan fungsi dalam mendidik, mengajar, siswa di
sekolah. Di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Guru sebagai pengajar


b. Guru sebagai pembimbing
c. Guru sebagai pelatih
d. Guru sebagai penasehat

Dari sisi lain, guru sering dicitrakan memiliki peran dan fungsi
yang dikenal sebagai EMASLIMDEF (educator, manager,
administrator, supervisor, leader, innovator, motivator, dinamisator,
evaluator, dan facilitator). EMASLIM lebih merupakan peran kepala

23
sekolah. Akan tetapi, dalam skala mikro di kelas, peran itu juga harus
dimiliki guru.

2. Saran
Guru yang profesional adalah harapan kita untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Sehingga guru profesional mempunyai komitmen dan
rasa tanggung jawab yang tinggi agar anak didik benar-benar menjadi
generasi yang cerdas dan bermoral serta mampu menjadikan Indonesia
lebih baik lagi. Selain itu melaksanakan system pendidikan nasional dan
mewujudkan tujuan pendididkan nasional yaitu untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki
budi pekerti yang luhur.

24
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Umar Sidiq, M. A. (2018). ETIKA DAN PROFESI GURU . Tulungagung :


STAI Muhammadiyah Tulungagung .
Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara .
Wahyudi, I. (2012). Mengejar Profesionalisme Guru . jakarta: Prestasi Pustakarya
.

25

Anda mungkin juga menyukai