DOSEN PENGAMPU :
Drs. Sunarno, M.Pd./Herti Prastitasar, M.Pd.
DISUSUN OLEH
7 B PGSD
KELOMPOK 1
Eka Oktaviani 1710125320044
Fahrin Ilham 1710125210017
Fajar Fenandra 1710125310057
Hogla Febrinnola 1710125220023
Istiqomah 1710125220030
Indah Medina Riyani 1710125220026
Ikrima Jannatu T. 1710125120025
Ihpa Sapiteri 1710125320078
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, kepada kami diberi kemampuan untuk dapat membuat makalah ini
dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna dan masih jauh dari
apa yang diharapkan baik dalam bentuk penyajian maupun dalam bentuk penulisan. Oleh
karena itu, kritik dan saran penulis harapkan dari dosen dan pembaca demi perbaikan
makalah ini selanjutnya. Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
“Pendidikan Matematika SD 3” yakni Bapak Drs. Sunarno, M.Pd. dan Ibu Herti Prastitasar,
M.Pd. yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Harapan kami sebagai penulis makalah ini dapat semoga dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca umumnya, dan kepada kami pada khususnya sebagai mahasiswa untuk
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih luas lagi.
Salah khilaf dalam pembuatan makalah ini mohon dimaafkan. Demikian kata pengantar
kami sampaikan atas perhatian Bapak/Ibu dan para pembaca sekalian penulis ucapkan
terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................................4
D. MANFAAT PENULISAN..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Mengubah Pecahan Desimal ke bentuk biasa dan sebaliknya........................................8
1. Mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk decimal....................................................8
2. Mengubah bilangan desimal ke dalam bentuk pecahan biasa.....................................8
3. Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan desimal dan sebaliknya...................9
B. Konsep Pecahan Desimal..............................................................................................10
BAB III PENUTUP.................................................................................................................12
A. KESIMPULAN.............................................................................................................12
B. SARAN.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika dipelajari disetiap jenjang pendidikan. Ini merupakan wujud dari
pengakuan bahwa matematika sangat dibutuhkan dalam pengembangan pengetahuan
dan kehidupan sehari-hari.
Kata pecahan berasal dari bahasa Latin fractio yang berarti memecah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil atau bagian dari keseluruhan. Pecahan adalah salah
satu topic penting bagi siswa sebagai dasar mempelajari aljabar dan yang lainnya,
namun pada kenyataanya masih banyak yang belum memahaminya (Yulianingsih
dkk., 2018).
Dalam proses pembelajaran matematika materi mengubah pecahan desimal ke
bentuk biasa dan sebaliknya serta konsep pecahan desimal merupakan materi yang
perlu dikuasai oleh peserta didik. Namun, dalam pembelajaran tidak semua peserta
didik mampu menguasai materi dengan mudah dan cepat, sehingga diperlukan
kemampuan guru yang inovatif serta kreatif untuk mengemas pembelajaran agar
peserta didik mudah memahami materi dan mampu mencapai kompetensi yang
diharapkan yaitu mampu mengubah pecahan desimal ke bentuk biasa dan sebaliknya
serta konsep pecahan desimal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mengubah pecahan desimal ke bentuk biasa dan sebaliknya?
2. Apa saja konsep pecahan desimal?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaimana mengubah pecahan desimal ke bentuk biasa dan
sebaliknya?
2. Untuk mengetahui apa saja konsep pecahan desimal?
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi pembaca
4
Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah pengetahuan bagi setiap
pembaca mengenai cara mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa dan
sebaliknya serta konsep pecahan desimal di sekolah dasar.
2. Bagi penulis
Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis
mengenai cara mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa dan sebaliknya serta
konsep pecahan desimal di sekolah dasar dan mampu menerapkan pembelajaran
tersebut kepada peserta didik nanti.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pecahan Desimal
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan
a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan a disebut sebagai pembilang dan
bilangan b disebut sebagai penyebut. Sedangkan kata desimal berasal dari bahasa
latin decem yang artinya sepuluh.
Bilangan desimal adalah bilangan pecahan yang dituliskan menggunakan tanda
koma dan pecahan yang penyebutnya merupakan perpangkatan dari bilangan 10.
Pecahan desimal dituliskan dalam bentuk persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan
seterusnya.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Muhsetyo (2010: 4.51) yang menyatakan
bahwa sistem numersi yang berbasis sepuluh, artinya bilangan 10 dipakai sebagai
acungan pokok dalam melambangkan dan menyebut bilangan. Sedangkan menurut Van
de walle, dkk (2010: 328) menyatakan bahwa angka desimal adalah cara sederhana lain
dari penulisan pecahan. Sedangkan mengenai koma desimal adalah kesepakatan/ kaidah
yang telah dikembangkan untuk menandakan posisi unit.
Dalam memberikan contoh-contoh pecahan di sini hanya dikhususkan pada
contoh mengubah pecahan biasa ke pecahan desimal dan sebaliknya. Suatu pecahan
biasa atau campuran dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal, persen ataupun
permil, dan pula sebaliknya. Semua bagian yang sama pada contoh di atas berkaitan
dengan bilangan pecahan. Suatu pecahan yang pembilangnya bilangan asli dan
penyebutnya 10 atau 100 atau 1000 jika diubah ke bentuk pecahan desimal, maka banyak
angka dibelakang koma sama dengan banyaknya nol pada angka desimal.
Atau dengan kata lain pecahan desimal yaitu bilangan yang dihasilkan dari hasil
bagi suatu bilangan dengan bilangan 10 dan kelipatannya atau pecahan dengan penyebut
10, 100, 1000, dan seterusnya, dan ditulis dengan tanda koma (,).
3. 0,123 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 123 dibagi 1000
6
4. 2,50 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 250 dibagi 100
1.234,567
7
A. Mengubah Pecahan Desimal ke bentuk biasa dan sebaliknya
= = 0,4
.
Contoh: cara mengubah pecahan 0,5 menjadi pecahan biasa
Langkah pertama: buat bentuk pecahan a/b dari 0,5, yaitu 5/10
Langkah kedua: sederhanakan, 5/10 disederhanakan (pembilang dan penyebut
dibagi 5) menjadi ½ Jadi bilangan pecahan biasa dari 0,5 adalah ½.
Contoh :
8
2,4 : 0,008 = . . . . .
Jawab:
2,4 : 0,008 = :
= x
=
= 3000
9
Dapatkah kamu mengubah pecahan desimal menjadi pecahan campuran?
Misalnya, kamu akan mengubah 4,05 menjadi pecahan campuran. Coba perhatikan
cara berikut 4,05 × 100 100 = 405 100 = 4 5 100 = 4 1 20 Sekarang, coba kamu
kerjakan pelatihan berikut 4 5 Pelatihan 4 Coba kamu kerjakan di buku latihanmu a.
Ayo, mengubah pecahan campuran menjadi pecahan desimal 1. 3 2 5 4. 24 6 8 2. 8 23
25 5. 25 16 40 3. 11 3 10 b. Ayo, mengubah pecahan desimal berikut menjadi pecahan
campuran 1. 2,8 4. 25,005 2. 7,12 5. 135,135 3. 15,215 Di unduh dari :
Bukupaket.com 82 Matematika VI.
b. Angka terakhir (a) kurang dari 5 (a < 5), maka angka yang sebelumnya ditulis
tetap.
Contoh : 160,8429 menjadi 160,84 (karena 4 < 5).
10
Untuk penyebut persepuluh maka di belakang koma ada 1 angka yang
merupakan angka pembilang. Angka yang kita gunakan dalam penulisan bilangan
ada 10 yaitu 0, 1, 2, …, 9. Karena kurang dari 1 maka satuannya adalah 0 dan
ditulis 0. Sedangkan angka yang berikutnya disepakati (di Indonesia) dipisahkan
dengan tanda koma ( , ) yang menunjukkan persepuluhan. Untuk memahami
penulisan dan pembacaan pecahan decimal persepuluhan, anak perlu dilatih
sungguh-sungguh. bila pecahan persepuluhan maka dibelakang koma ada 1
angka.
2. Pembelajaran konsep perseratus
Untuk penyebut perseratusan maka dibelakang koma ada 2 angka, yang
merupakan angka pembilang.
3. Pembelajaran konsep perseribu
Untuk penyebut perseribuan maka dibelakang koma ada 3 angka, yang
merupakan angka pembilang.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pecahan desimal adalah salah satu bentuk lain dari suatu pecahan yang
penulisannya menggunakan tanda koma (,). Mengubah pecahan desimal ke pecahan
biasa dan sebaliknya serta konsep pecahan desimal adalah salah satu topic penting
bagi siswa sebagai dasar mempelajari aljabar dan yang lainnya, namun pada
kenyataanya masih banyak yang belum memahaminya.
Langkah-langkah mengubah pecahan biasa ke bentuk desimal adalah dengan
merubah pecahan biasa ke bentuk pecahan berpenyebut 10, 100, 1000, atau
kelipatannya, kemudian pecahan yang diperoleh dijadikan ke bentuk desimal.
Sedangkan langkah-langkah mengubah bilangan desimal ke pecahan adalah dengan
mengubah desimal menjadi pecahan berpenyebut 10, 100, 1000, atau kelipatannya,
selanjutnya pecahan yang diperolehnya disederhanakan.
Mengajarkan pecahan desimal ke pecahan biasa dan sebaliknya serta konsep
pecahan desimal bisa dengan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai
konsep dan aturan pada materi pecahan desimal . Adapun pembelajaran yang dapat
digunakan lagi yaitu menggunakan media pembelajaran dan model yang kolaboratif.
B. SARAN
Setelah mempelajari tentang cara mengubah pecahan desimal ke pecahan
biasa dan sebaliknya serta konsep pecahan desimal, diharapkan pembaca dapat
memahami dan menerapkan bagaimana cara mengajarkannya pada anak SD. Agar
anak SD dapat memahami dan mengerti penjelasannya dari gurunya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi, Setia. 2014. Modul Pembelajaran Matematika Kelas IV Semester 1. Depok: Tim
Karya Guru Kota Depok.
Kusumawati, Heny. 2008. Gemar Matematika 5 Untuk Kelas 5 SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departement Pendidikan Nasional.
Yuwono, Budi. 2005. Pintar Matematika untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Puspa Swara.
Untoro, Joko. 2007. Genius Matematika. Jakarta: Wahyu Media.
13